Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Ibu yang Telah Ditawan



Ibu yang Telah Ditawan

Pada malam hari, bayangan seukuran kepalan tangan keluar dari rumah. Siluet itu terbang sambil bergumam.     

"Yang benar saja. Bulu-buluku yang indah sungguh telah diwarnai menjadi hitam, jelek sekali. Uh!"     

"Aku harus meminta Yue Yue untuk mengganti rugi ini semua begitu aku kembali."     

"Apa maksud Sima You Yue dengan mengatakan bahwa tugas ini paling cocok untukku hanya karena aku bisa menyembunyikan auraku sepenuhnya? Pasti Yue Yue kesal karena aku telah dengan bebas merayu Sang-ku yang cantik. Tidak tidak tidak, karena aku telah mengobrol dengan Sang yang cantik."     

"…."     

Raung Kecil terbang di sepanjang tanah, dengan cepat menemukan pelataran tempat Bei Gong Tang dan yang lainnya tinggal. Saat ia melihat pelataran yang sunyi dan hancur, ia langsung berteriak penuh nestapa dalam hati, mengingat Bei Gong Tang.     

"Yue Yue, Klan Bei Gong terlalu penuh kebencian. Bagaimana mungkin tempat ini bisa dianggap layak sebagai tempat hidup manusia? Rumah-rumahnya sangat bengkok sampai-sampai mereka terlihat nyaris roboh, dan semuanya rusak. Hanya pohon prem di samping yang tampak indah. Aku benar-benar tak percaya Bei Gong Tang dan keluarganya tinggal di sini."     

"Klan Bei Gong benar-benar telah melecehkan Bei Gong Tang dan keluarganya. Ketika saatnya tiba, kita lihat apa yang akan dikatakan oleh Bei Gong Tang. Jika ia ingin membalas dendam, kita akan sepenuhnya mendukungnya," kata Sima You Yue. "Apakah kau sudah melihat penjara di bawah tanah?"     

"Belum, aku belum memasuki rumah," jawab Raung Kecil. "Aku meminta para lebah untuk membawaku masuk."     

"Baiklah … tunggu sebentar. Cari tempat untuk bersembunyi," seru Sima You Yue tiba-tiba, ia terdengar cemas.     

Raung Kecil tidak tahu apa yang telah terjadi, tetapi ia tetap cepat bersembunyi di atap dan berbaring sambil menunggu.     

Beberapa saat kemudian, seorang lelaki keluar dari rumah dan berdiri sebentar di pelataran. Kemudian, seorang perempuan keluar mengikutinya.     

"Suamiku, perempuan sialan itu tetap menolak untuk mengungkapkan metode rahasianya. Kau sudah melihatnya menyempurnakan pil selama ribuan kali. Apakah kau sudah berhasil mengetahui metodenya?" tanya Gu Yun Er sambil berjalan di samping Bei Gong Ao.     

Raung Kecil berjongkok di atap dan mengangkat kepalanya yang kecil untuk melihat ke bawah. Meskipun ia hanya bisa melihat siluet keduanya di bawah, ia tetap bisa melihat penampilan mereka. Paling tidak, sosok perempuan itu masih lumayan.     

"Alkimia Klan Yin terlalu aneh. Aku sudah berkali-kali menyempurnakan pil mengikuti metodenya, tetapi pil buatanku tidak pernah sebagus itu," jawab Bei Gong Ao.     

"Tidak mungkin kita bisa terus seperti ini." Gu Yun Er agak kesal. "Apakah kau benar-benar melakukan ini semua demi mendapatkan Alkimia Klan Yin atau mungkinkah kau memang tidak bisa melepaskan perempuan sialan itu?"     

Bei Gong Ao menarik Gu Yun Er mendekat sambil berkata dengan lembut, "Omong kosong apa yang kau katakan? Masa kau tidak tahu apa tujuanku, bahkan setelah bertahun-tahun ini?"     

"Namun, jika dia terus diam, bukankah itu berarti kau harus terus mengurungnya di sini?" tanya Gu Yun Er. "Adapun anak itu, jelas bahwa kita memanfaatkannya sebagai ancaman terhadap perempuan sialan itu, tetapi justru perempuan sialan itu yang menggunakan anaknya sebagai ancaman terhadap kita sekarang. Ini tidak benar! Melihat mereka saja membuatku murka!"     

"Dasar Yun Er." Bei Gong Ao memegangi Gu Yun Er dan membimbingnya ke depan. Dia berkata, "Kau adalah satu-satunya orang di hatiku, tetapi kau masih tetap cemburu? Begini saja, kita beri dia waktu dua tahun lagi. Jika dia tetap menolak untuk mengungkapkan metode rahasianya setelah dua tahun, kita akan bunuh dia dan anaknya, bagaimana?"     

"Kaulah yang mengatakan hal ini. Jika dua tahun lagi dia masih hidup, aku sendiri yang akan membunuhnya. Ketika saat itu tiba, sebaiknya klanmu jangan sampai menyalahkan aku karena itu."     

"Baiklah, baiklah …."     

Keduanya terus mengobrol sambil berjalan pergi, dan Raung Kecil hampir jatuh dari atap karena marah ketika ia mendengar percakapan mereka.     

"Dua penjahat itu. Aku pasti akan memberi mereka pertunjukan yang bagus jika mereka kembali ke sini!"     

Raung Kecil turun dari atap dan dua ekor lebah terbang mendekat. Mereka membawanya masuk ke dalam rumah sebelum membelok ke sebuah jalan.     

"Apakah ini tempatnya?" Raung Kecil terbang mendekat. Kedua lebah itu berhenti dan 'menunjuk', mengungkapkan sebuah lorong bawah tanah tepat di depannya.     

"Nggg nggg -" Lebah-lebah itu terbang ke depan Raung Kecil.     

"Maksud kalian mereka ada di bawah sana?" Raung Kecil memandangi lorong gelap yang suram itu, lalu berkata, "Aku takut gelap. Melihatnya saja sudah membuatku takut."     

"Nggg nggg -"     

Salah satu lebah merah tua terbang ke bawah, tetapi terhalang oleh sebuah penghalang.     

"Ternyata ada sebuah penghalang," komentar Raung Kecil. "Ayo pergi. Ikuti aku ke bawah."     

Sambil berbicara, Raung Kecil mengulurkan kakinya dan memeluk kedua lebah merah tua itu, lalu terbang menyusuri lorong.     

"Gelap sekali …." Raung Kecil terbang maju mengikuti insting. Ketika ia mencapai akhir lorong, barulah ia melihat sebuah penjara. Ada dua penjara, di salah satu penjara itu terbaring seorang laki-laki, dan di penjara satunya terbaring seorang perempuan.     

Sebuah lampu kecil tergantung di koridor, memancarkan sebuah cahaya yang suram.     

Raung Kecil tidak langsung muncul, ia terlebih dahulu mengamati hal-hal di situ dalam gelap.     

Namun, kedua orang itu tidak bergerak dan tidak ada yang membuka mulut mereka untuk berbicara. Ketika Raung Kecil nyaris kehilangan kesabarannya, sebuah suara serak terdengar dari dalam.     

"Apakah kau benar-benar tidak bisa menghubungi mereka? Apakah Klan Yin sungguh tidak peduli pada kita?"     

Setelah tidak berbicara untuk waktu yang terlalu lama, lelaki itu sebentar lagi tampaknya akan kehilangan kemampuannya untuk berbicara.     

Yin Lan diam saja. Ia sudah sangat kecapaian akibat menyempurnakan pil barusan.     

"Lelaki itu … sepertinya sebentar lagi dia akan kehilangan kesabarannya. Bahkan jika kau mencoba untuk menyelamatkan hidupku dengan mengancam untuk mengorbankan nyawamu, tampaknya tak lama lagi kita akan mati." Bei Gong Hang duduk, lalu berkata, "Aku tidak tahu di mana Kakak sekarang atau bagaimana hidupnya. Jika kita mati, apakah ia akan pernah tahu?"     

"Maafkan aku, Hang'er. Jika aku bisa membiarkanmu melarikan diri saat itu, kau tidak akan terkunci di sini bersamaku selama bertahun-tahun," kata Yin Lan.     

"Bu, jika aku yang kau biarkan kabur saat itu, kita bertiga pasti sudah mati sejak lama." Bei Gong Hang bersandar di dinding. Ia memandang dinding yang gelap seolah ia bisa melihat menembusnya, dan menatap ke langit. "Namun, ketika aku melihat ekspresi perempuan itu, kurasa dia tidak akan tahan lagi menghadapi kita."     

"Setelah dikurung selama bertahun-tahun, meninggal akan menjadi semacam kelegaan juga." Yin Lan menatap Bei Gong Hang dengan rasa bersalah. "Ibu benar-benar telah mengecewakanmu …."     

"Bu, apakah menurutmu Kakak akan kembali dan menyelamatkan kita?" Bei Gong Hang tidak merasa takut menghadapi kematiannya yang akan datang. Memikirkan kembali apa yang ia tanyakan, ia menertawakan dirinya sendiri dengan tak percaya. "Bahkan jika Kakak masih hidup, ia tidak akan dapat memperkuat dirinya sendiri dalam waktu sesingkat ini untuk datang dan menyelamatkan kita. Aku hanya berharap ia akan dapat membalas dendam atas nama kita ketika ia kembali ke sini."     

Raung Kecil merasa ia sudah cukup banyak mendengar percakapan mereka, lalu terbang ke depan penjara. Ia membuka matanya lebar-lebar dan bertanya, "Apakah kau Yin Lan dan Bei Gong Hang?"     

Yin Lan dan Bei Gong Tang dikejutkan oleh sebuah bayangan hitam saat Raung Kecil tiba-tiba muncul. Bagaimana mungkin siluet itu tiba-tiba muncul di hadapan mereka?     

"Siapa kau?" Bei Gong Hang menatap Raung Kecil dengan curiga.     

"Aku Raung Kecil. Apakah kau Yin Lan dan Bei Gong Tang?" tanya Raung Kecil lagi.     

"Ya. Apakah perempuan itu mengirimmu ke sini untuk membunuh kami?" tanya Bei Gong Hang.     

Selain dari kemungkinan ini, Bei Gong Hang tidak bisa membayangkan siapa lagi yang bisa melewati penghalang dan datang ke situ.     

Namun, melihat tubuh yang hitam, bulat dan gemuk dengan mata besar yang berkilat itu, Raung Kecil sedikit pun tidak memiliki aura pembunuh dan sepertinya ia tidak datang untuk membunuh mereka.     

"Kalian akan baik-baik saja." Raung Kecil mengeluarkan sebuah liontin dari entah siapa, lalu bertanya, "Apakah kalian mengenali liontin ini?"     

Yin Lan sangat terkejut sampai-sampai mulutnya ternganga ketika ia melihat liontin itu, lalu menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya dengan tidak percaya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.