Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Senyumnya adalah Sukacita Terbesarnya



Senyumnya adalah Sukacita Terbesarnya

Ketika Wu Lingyu mendengar apa yang dikatakan Sima You Yue, ia hanya bisa mengerutkan bibir.     

Apakah Wu Lingyu itu seseorang yang akan berubah-ubah?     

Bocah itu!     

"Aku lapar, aku mau makan bubur." Wu Lingyu tidak mau berdebat dengan seorang bocah nakal.     

Seseorang yang bisa berkultivasi merasa kelaparan? Dasar pembohong!     

Namun, Sima You Yue tetap bertanya, "Bubur macam apa?"     

"Bubur yang kau buat untukku sewaktu di Pegunungan Pu Luo," jawab Wu Lingyu.     

Sima You Yue memutar mata. Sima You Yue tidak ingin melihat Wu Lingyu lagi. Ia menemukan tanah yang relatif datar dan mengeluarkan semua peralatannya. Setelah itu, ia mulai mendidihkan bubur.     

Sima You Yue sudah lama lupa bubur mana yang ia buat saat itu. Wu Lingyu terlalu banyak berharap jika ia menginginkan Sima You Yue membuatkan bubur itu lagi sekarang.     

Saat itu, tubuh Wu Lingyu agak lemah. Bagaimana mungkin Sima You Yue bisa membiarkannya makan sembarangan? Karena itu, bubur yang sedang dimasaknya dan sayuran yang ditumisnya merupakan pilihan yang paling bergizi bagi tubuh Wu Lingyu saat itu.     

Dengan sekali cium kepulan asap masakan Sima You Yue, Wu Lingyu tahu bahwa itu bukan bubur yang ia buatkan untuknya saat itu. Toh, ia hanya asal meminta bubur itu barusan. Asal Sima You Yue memasakkan untuknya, tidak masalah apa rasanya.     

Wu Lingyu membalikkan badannya dan berbaring, membungkus kedua tangannya di belakang kepala. Ia diam-diam berbaring di sana sambil menyaksikan kesibukan Sima You Yue.     

Sima You Yue memiliki dorongan yang kuat, tetapi setiap kali Wu Lingyu menatapnya, ia selalu merasa tenang.     

Wu Lingyu ingat ketika ia masih amat muda, pernah ada seorang Ketua Bijaksana dari Paviliun Bijaksana yang membawanya ke sebuah benua. Di sana, ia melihat pasangan tua yang tidak dapat berkultivasi. Kepala mereka penuh dengan rambut putih padahal mereka baru berusia beberapa puluh tahun.     

Wu Lingyu bisa merasakan gelombang Energi Roh di tubuh yang laki-laki, tetapi tidak ada di yang perempuan. Ia menduga bahwa yang laki-laki telah berhenti berkultivasi untuk menua bersama yang perempuan.     

Pada saat itu, Wu Lingyu tidak mengerti. Ia bertanya kepada lelaki tua itu, "Mengapa kau meninggalkan kultivasimu demi dia?"     

Pada saat itu, lelaki itu menjawab, "Setiap orang memiliki satu keinginan dalam hidup mereka. Beberapa ingin mencapai puncak, sementara yang lain berharap punya uang. Yang lain berharap punya kekuasaan. Bagiku, aku hanya ingin mempertahankan kehangatan yang berasal dari kehadirannya."     

Lelaki tua itu meninggalkan segalanya hanya untuk itu?     

Lelaki tua itu melihat kebingungan yang tercermin di mata Wu Lingyu, dan berkata sambil tersenyum, "Jika ada hari di mana ada seorang perempuan di sampingmu yang dapat membantumu menenggelamkan kebisingan hidup, ketika kau merasakan kedamaian yang mengalir dari kedalaman jiwamu, kau akan mengerti apa yang kumaksud."     

Setelah itu, Wu Lingyu bertemu dengan beberapa gadis. Ada gadis-gadis yang sederhana dan bersih, gadis-gadis yang memesona dan memikat, gadis-gadis yang murni dan imut serta gadis-gadis yang cerdas dan pintar. Namun, tidak ada satu pun dari mereka yang memberinya perasaan seperti yang dijelaskan oleh lelaki tua itu kepadanya.     

Kemudian, Wu Lingyu bertemu dengan semakin banyak gadis, dan ia mulai curiga dengan kata-kata lelaki tua itu. Apakah benar ada seorang gadis yang akan memberinya kedamaian yang akan mengalir dari lubuk jiwanya?     

Tidak ada. Tidak mungkin gadis seperti itu ada.     

Namun, Wu Lingyu tidak menyangka bahwa, ketika ia berada di dunia peringkat rendah seperti Benua Yi Lin, ia akan bertemu dengan seorang yang berusia remaja.     

Sima You Yue memiliki wajah yang muda dan tidak berpengalaman, tetapi benar-benar terbuka. Matanya menunjukkan sifatnya yang keras kepala dan pantang menyerah. Matanya juga mengungkapkan kedalaman, seolah-olah ia telah melalui banyak hal, yang tidak sesuai dengan usianya.     

Setelah tinggal bersama selama sepuluh hari, Sima You Yue telah memasuki hati Wu Lingyu. Sima You Yue telah menjadi hidupnya.     

Sima You Yue bisa merasakan tatapan Wu Lingyu dan berkata tanpa menatapnya, "Mungkinkah kau jadi tidak lapar lagi hanya dengan menatapku?"     

"Aku justru jadi semakin lapar hanya dengan menatapmu," balas Wu Lingyu sambil tersenyum.     

Sima You Yue memutar mata ke arah Wu Lingyu dan malas untuk melanjutkan pembicaraan mereka.     

Sima You Yue menyadari bahwa, setelah lelaki itu mengaku bahwa ia menyukainya, caranya berbicara menjadi berbeda. Di masa lalu, ia selalu merasa bahwa lelaki itu jahat. Ia tidak pernah berharap bahwa Wu Lingyu lebih dari itu, bahwa ia hanyalah benar-benar seorang penjahat.     

Setelah selesai menumis sayuran, Sima You Yue mengeluarkan sebuah meja. Ia meletakkan hidangan di atasnya, lalu mengecek bubur. Ia berbalik dan melihat bahwa lelaki itu telah diam-diam duduk di sisi meja.     

Wu Lingyu bisa mendudukkan dirinya sendiri, bagian mana dari jiwanya yang lemah?     

Sima You Yue melihat bahwa buburnya hampir matang, lalu ia mengambil mangkuk untuk dua orang. Ia meletakkan satu mangkuk di depan Wu Lingyu, lalu mengambil mangkuk lainnya dan duduk di seberangnya.     

"Senior, bukankah kau adalah Putra Suci kuil? Mengapa kuil tidak datang mencarimu ketika kau menghilang begitu lama?"     

Wu Lingyu mengambil sendok dan mengambil sesendok bubur, terbatuk ringan lalu dengan anggun memakan bubur itu. Setelah itu, ia menjawab, "Orang tua itu tidak peduli aku hidup atau mati. Terlebih, pelat namaku baik-baik saja, jadi tidak mungkin ia memedulikanku."     

Sima You Yue curiga, lalu bertanya, "Apa maksudmu terakhir kali ketika kau mengatakan bahwa lelaki tua itu menginginkan tubuhmu? Apakah guru tahu tentang itu?"     

Wu Lingyu meletakkan sendoknya, lalu menatap Sima You Yue. Melihat gairah di matanya, ia menjawab, "Mereka hanya ingin aku masuk ke Paviliun Bijaksana karena Tuan Paviliun punya rencana untuk memanfaatkan tubuhku. Karena jiwaku tidak lengkap, dia punya kesempatan untuk masuk ketika aku lemah dan memusnahkan jiwaku dan mengambil alih tubuhku dan mengubahku menjadi dirinya sendiri. Dia memberiku begitu banyak kekuatan sekarang karena dia punya rencana di masa depan."     

Sima You Yue terkejut, lalu berkata, "Karena kau tahu itu, mengapa kau tidak meninggalkan Paviliun Bijaksana? Bukannya Lembah Iblis Ilahi dapat melawan Paviliun Bijaksana, dan Tuan Paviliunmu itu tidak akan berani melakukan apa pun padamu jika kau kembali ke sana."     

"Aku tentu saja punya rencana sendiri, karena aku tidak mau kembali ke sana," jawab Wu Lingyu. "Bisakah dia memanfaatkanku hanya karena dia mau?"     

Kata-kata Wu Lingyu mengalir dengan ringan, tetapi Sima You Yue bisa mendengar jejak kepahitan dan keyakinan yang mutlak dalam nada bicaranya.     

"Kalau begitu kau harus menangkap peluang dengan benar. Jangan pergi mencari wol, tetapi justru tercukur habis saat kembali." Sima You Yue tidak banyak bicara. "Apakah guru tahu?"     

"Sama sekali tidak. Jika ia tahu, ia mungkin akan marah besar. Ia tidak pernah menyetujui keterlibatanku dengan Paviliun Bijaksana. Akulah yang ingin masuk ke sana," jawab Wu Lingyu. "Itu sebabnya kau harus membantuku menjaga rahasia ini."     

Meskipun Sima You Yue tidak tahu mengapa Wu Lingyu begitu bersikeras, ia tahu bahwa Wu Lingyu tentunya tahu jelas akan apa yang sedang ia lakukan.     

"Mau aku merahasiakannya? Tentu saja, bayar biayanya." Sima You Yue mengulurkan tangan dengan jahil.     

Wu Lingyu tersenyum, lalu mengeluarkan setumpuk buku dan menaruhnya di atas meja.     

"Apa ini cukup?"     

Sima You Yue melihat setumpuk buku itu dan tertegun. Setelah itu, ia sejenak memeriksa buku-buku tersebut, kebanyakan merupakan buku formasi. Bahkan ada beberapa buku Alkimia yang langka.     

Api Qilin berkata bahwa ketika Wu Lingyu tahu Sima You Yue kekurangan buku, ia berkeliling ke sana kemari untuk mencarikan buku-buku untuknya. Buku-buku tersebut pastilah yang berhasil Wu Lingyu kumpulkan sejauh itu.     

Sima You Yue menyimpan semua buku itu di cincin interspasial, lalu menjawab, "Nyaris tidak cukup."     

"Bagaimana kalau aku menambahkan buku ini?" Wu Lingyu mengeluarkan sebuah buku lain dan meletakkannya di hadapan Sima You Yue.     

Sampul buku emas tanpa sudut, tentunya itu buku yang luar biasa kuno.     

"Ini buku yang membuatmu mendapat banyak masalah?" tanya Sima You Yue.     

"Ya," jawab Wu Lingyu. "Kabarnya buku ini ditemukan di pintu formasi di tengah batu nisan masternya. Namun, pintu formasi itu telah muncul sepuluh ribu tahun yang lalu, hanya saja tidak ada yang tahu apakah itu masih ada atau tidak, apakah itu benar-benar kuburan guru pengajar atau bukan, tetapi tak ada yang bisa membuktikan hal itu."     

Sima You Yue mengambil buku itu dan membacanya. Ia sangat kegirangan saat ia membuka buku tersebut!     

Di dalamnya, ternyata terdapat semua informasi tentang formasi, bersama dengan beberapa formasi yang telah hilang yang Feng Zhi Xing ceritakan sebelumnya kepada Sima You Yue. Buku itu menjelaskan semua formasi secara terperinci, dan bahkan ada beberapa pemikiran tentang pemahaman ruang. Setiap halaman buku itu adalah harta karun yang luar biasa untuk semua Master Formasi!     

Wu Lingyu melihat cahaya di mata Sima You Yue dan senyum lebar di wajahnya, dan tidak bisa menahan sudut mulutnya yang berubah membentuk sebuah senyum simpul.     

Saat itu, Wu Lingyu akhirnya memahami apa yang dimaksud lelaki tua yang dahulu itu ketika ia mengatakan: senyumnya adalah sukacita terbesarnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.