Tidak Bisa Keluar!
Tidak Bisa Keluar!
Karena mereka sudah bertemu, Sima You Yue tidak terburu-buru pergi. Mereka telah datang ke situ sebelum dirinya, jadi mereka mungkin tahu sesuatu.
"Yue Yue, kota ini tidak kecil, tetapi tidak ada satu pun yang selamat. Klan Hantu tidak akan sekuat itu," komentar Mimpi Kecil.
"Kau juga merasa itu aneh?" tanya Sima You Yue.
"Berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari dua hantu yang kita tangkap, mereka tidak sekuat itu. Tidak mungkin mereka yang bekerja bersama untuk memusnahkan kota ini." Mimpi Kecil menjelaskan pikirannya.
"Memang," timpal Sima You Yue. "Aku juga merasa demikian."
"Apakah ada sesuatu yang tidak kita ketahui?" tanya Mimpi Kecil sambil memiringkan kepala.
"Halcyon, bagaimana menurutmu?" Sima You Yue menatap Halcyon.
"Kuduga mereka mungkin bukan kelompok musuh yang sama," jawab Halcyon.
"Tidak sama?"
"Ini hanya dugaanku," jawab Halcyon. "Kita telah menghadapi sekelompok musuh sebelumnya, tetapi kedua kelompok musuh ini mungkin tidak bekerja bersama."
Sima You Yue mengikuti alur pemikiran Halcyon. Tiba-tiba ia bertepuk tangan. "Mungkin kau benar! Kita telah bertemu dengan sekawanan Binatang Roh yang telah dikendalikan, sementara kelompok musuh yang satunya hadir dalam rupa hantu jahat. Para Binatang Roh lebih lemah, sementara para hantu jahat tersebut lebih kuat. Karena mereka sama-sama menyerang kita, kita kira mereka adalah kelompok yang sama. Mungkin mereka kelompok yang sama sekali berbeda."
"Jika mereka benar-benar tidak bekerja bersama, kalau begitu mereka datang sekaligus bersamaan?" tanya Mimpi Kecil. "Aneh. Biasanya mereka kesulitan datang kemari, tetapi kali ini ada dua kelompok yang sekaligus berhasil datang. Terlebih, keduanya menyerang wilayah Puncak Gunung Merah. Mereka tidak pergi ke tempat lain."
"Itu karena mereka yang menyerang di bawah kendali hantu jahat tidak dapat meninggalkan tempat ini karena alasan tertentu. Mereka hanya bisa bergerak di sekitar Puncak Gunung Merah. Adapun kelompok satunya, mereka datang untuk membunuh kelompok tersebut," jelas Lan Jian sambil melangkah keluar dari rumah.
Sima You Yue baru saja menyadari bahwa mereka telah berjalan ke tempat Lan Jian dan yang lainnya pergi untuk membersihkan diri.
"Bagaimana kau bisa tahu itu?" tanya Sima You Yue sambil mengangguk pada Lan Jian.
"Lebih dari seratus anggota Sekte Pedang Bahaduri datang kemari, tetapi hanya sedikit dari kami yang tersisa hari ini. Jika kami tidak bisa tahu sampai sebanyak ini, maka rekan-rekan murid seperguruanku telah mati sia-sia," jawab Lan Jian dengan agak sedih.
"Aku minta maaf, aku tidak tahu …."
"Saudara Sima, kau tidak perlu minta maaf. Kematian mereka bukan karenamu," kata Lan Jian. "Sebelum kami datang ke tempat ini, kami tidak menduga bahwa ternyata seberbahaya ini. Aku khawatir akan sulit untuk mempertanggungjawabkan semua ini ketika kami kembali ke sekte kami."
"Tuan Muda Lan, kau berhasil mencapai peringkat bilah biru di Sekte Pedang Bahaduri di usia yang sangat muda. Aku yakin sekte tidak akan menimpakan semua kesalahan tentang masalah ini padamu," hibur Sima You Yue.
"Kau tahu tentang kami?" tanya Lan Jian dengan terkejut.
"Ya," jawab Sima You Yue. "Sekte Pedang Bahaduri merupakan salah satu sekte teratas yang mengkhususkan diri dalam bidang fisik dan kultivasi. Kalian terbagi menjadi dua kelompok, yang satu fokus pada fisik baru kemudian kultivasi, sementara yang lain fokus pada kultivasi, baru kemudian fisik. Sektemu dibagi lebih lanjut ke dalam tujuh warna berbeda, merah, oranye, kuning, hijau, nila, biru dan ungu untuk mewakili masing-masing divisi. Murid utamanya diberi nama berdasarkan warna mereka. Dan kau, merupakan murid utama dari divisi biru, ya kan?
"Tuan Muda Sima memang tahu banyak hal dengan jelas," komentar Lan Jian sambil tersenyum.
"Aku mendengar seorang teman menyinggung tentang sekte kalian sebelumnya," kata Sima You Yue.
Di masa lalu, Sima You Yue mengobrol sambil minum-minum dengan Qin Mo dan Qin Mo telah memberitahunya sebelumnya tentang sekte di Wilayah Pusat. Gaya sekte mereka adil dan Qin Mo berteman dengan banyak anggota mereka. Mereka jauh lebih baik daripada Paviliun Bijaksana yang terus memuji diri mereka sendiri secara berlebihan.
"Aku penasaran siapa teman yang kau maksud ini?" tanya Lan Jian. Ia melihat mata Sima You Yue berkedip dengan ragu-ragu dan tiba-tiba merasa tidak pantas untuk bertanya demikian. Ia pun menjelaskan, "Aku, Lan Jian, hanya sedikit penasaran. Tidak banyak orang luar yang tahu tentang Sekte Pedang Bahaduri. Mereka yang tahu banyak tentang kami adalah mereka yang memiliki hubungan sangat baik dengan sekte kami. Jika Saudara Sima tidak nyaman membicarakan tentang teman tersebut, maka kau tidak perlu memberitahuku."
"Oh begitu." Sima You Yue tersenyum, lalu berkata, "Sebenarnya, tidak kenapa-kenapa. Qin Mo yang memberitahuku."
"Tuan Muda Qin?" Lan Jian tertegun sesaat ketika ia mendengar nama Qin Mo. "Tak kusangka Sima You Yue ternyata merupakan teman Tuan Muda Qin. Aku sungguh telah lancang."
"Qin Mo dan aku hanya kebetulan bertemu dan menghabiskan waktu bersama karena memiliki minat yang sama. Kami baru semakin dekat." Sima You Yue menjelaskan dengan sederhana, tanpa menjelaskan kedekatan mereka secara terperinci.
"Senior, apa yang kau bicarakan?" Si perempuan berwajah awet muda keluar dari rumah dan membungkuk kepada Sima You Yue dan Halcyon, lalu berkata, "Terima kasih semua karena telah menyelamatkan kami hari ini. Kata-kata saja tidak cukup, jika kalian membutuhkan bantuanku, Zhou Lan, kumohon, tolong perintahkan saja aku."
Sima You Yue memiliki kesan yang baik tentang si cantik yang lugas tersebut. Ia berkata sambil tersenyum, "Kau tidak perlu melakukan perintah apa pun. Kami hanya menyelamatkan kalian hari ini karena takdir. Puncak Gunung Merah ini besar, tetapi kita bisa bertemu."
"Bagaimanapun, kami akan selalu mengingat pertolongan ini," ucap Zhou Lan dengan tegas, menyimpan tindakan penyelamatan Sima You Yue dengan kuat dalam hatinya.
"Oh ya, sebelumnya kau bilang kau tahu sedikit tentang Klan Hantu? Aku ingin tahu apakah kau bisa memberi tahu kami satu atau dua hal tentang mereka? Aku, You Yue, baru sebentar ada di sini, dan belum bertemu dengan siapa pun yang bisa memberi informasi apa-apa. Pandangan kami agak kabur saat ini," pinta Sima You Yue.
Dua hantu yang ada di dalam Pagoda Roh langsung diabaikan.
"Ya, tentu saja," jawab Lan Jian. "Sebenarnya, kami tahu ini setelah merenungkannya sendiri. Kuharap Tuan Muda tidak keberatan kalau ini tidak sepenuhnya akurat."
"Kalian baru bisa mendapatkan informasi ini setelah kehilangan begitu banyak kawan-kawan kalian. Jelas-jelas aku tahu ini, bagaimana mungkin aku bisa keberatan," kata Sima You Yue.
"Senior, Tuan Muda Sima, ini bukan tempat yang tepat untuk mengobrol. Mengapa kita tidak masuk ke dalam saja," saran Zhou Lan.
Meskipun tidak ada orang di kota, tidak baik jika mereka tetap berbicara di pintu masuk. Dengan demikian, mereka mendapati pelataran yang cukup baru dan memasukinya.
You Yue melihat rumah yang tampak agak baru tersebut dan berkomentar, "Rumah ini baru saja dibangun kembali, tetapi pemiliknya sudah pergi."
"Tidak semuanya," bantah Zhou Lan. "Kalau kami tidak langsung datang ke Puncak Gunung Merah, kami tidak akan mungkin membayangkan bahwa di gunung ini, terdapat kota kosong yang dapat muncul dalam waktu singkat semacam ini. Ketika kami mengingat bagaimana kami menemukan pemandangan serupa yang sama hancurnya di tempat lain, itu benar-benar membuat kami mengamuk!"
"Bagaimana dengan tempat-tempat lain? Berapa banyak tempat yang sudah kalian kunjungi?" tanya Sima You Yue.
Kebetulan mereka berjalan melewati sekelompok rumah dan melihat sebuah paviliun. Mereka berjalan masuk dan duduk di paviliun itu untuk lanjut mengobrol.
"Kami sudah di sini selama tiga bulan dan telah melihat hal-hal semacam ini sepanjang tiga bulan ini. Ini bahkan lebih menyedihkan daripada apa pun yang pernah kami saksikan. Kami juga menyadari bahwa setelah memasuki tempat ini, kami tidak akan bisa keluar …."