Lain Kali, Panggil Aku Buddha Pemenang!
Lain Kali, Panggil Aku Buddha Pemenang!
"Anggota Kultus Naga Hitam sudah mengetahui keberadaan Tujuh Kecil. Sekarang mereka kembali muncul, itu pasti untuk merenggut Tujuh Kecil," jawab Han Miao Shuang.
"Biarkan mereka datang. Aku ingin menguji kemampuan Kultus Naga Hitam dan menguji kemampuanku sendiri!" Tujuh Kecil meninju angin kosong, seolah-olah ia sudah tidak sabar mau bertarung.
"Tujuh Kecil, bukankah kau adalah Mata Bumi? Kenapa kau malah tampak seperti Buddha Pemenang?" tanya Sima You Yue sambil menatap Tujuh Kecil tanpa daya.
"Buddha Pemenang? Apa itu?" Tujuh Kecil membelalak dan menatap Sima You Yue. "Tidak peduli apa pun itu, kedengarannya keren. Untuk selanjutnya panggil aku Buddha Pemenang."
"Buddha Pemenang memenangkan setiap pertempuran tanpa pernah gagal. Apakah kau mampu?"
"Tentu saja aku mampu, kau lihat saja!" jawab Tujuh Kecil sambil mengangkat dagunya dengan percaya diri.
Sima You Yue tersenyum, tidak menganggap serius kata-kata Tujuh Kecil. Ia mengucapkan selamat tinggal pada Han Miao Suhang dan Su Xiao Xiao, lalu meninggalkan Alam Kecil Teratai Hitam.
Wei Besar dan Wei Kecil sangat akrab dengan Sima You Yue. Begitu mereka melihatnya, mereka tidak mengatakan apa-apa dan langsung mengirimnya ke tempat tujuannya.
Saat Sima You Yue dan Tujuh Kecil keluar dari gerbang utama sekte, Tujuh Kecil memegang tangan Sima You Yue, lalu berkata, "Ada orang yang mengikuti kita."
"Kalau mereka ingin mengikuti kita, biarkan saja. Kita kan mau membeli sesuatu." Sima You Yue tetap membawa Tujuh Kecil untuk berbelanja, seolah-olah tidak menyadari kalau ada orang yang mengikuti mereka.
Utusan Ilahi Mu dan dua bawahannya memperhatikan Sima You Yue dan Tujuh Kecil keluar dan pergi dari ujung kecil.
"Tuan Utusan Ilahi, itu Sima You Yue. Namun, anak kecil di sampingnya itu tampaknya bukan Mata Bumi. Bukankah Tuan Utusan Kepercayaan bilang bahwa Mata Bumi itu seorang anak berusia empat hingga enam tahun?"
"Kita tidak bisa memastikannya saat ini," kata Utusan Ilahi Mu. "Jiang Jun Xian juga bilang bahwa Mata Bumi sedang berubah wujud ketika dia pergi. Mata Bumi mungkin terlihat seperti anak itu setelah berubah wujud."
"Kita sudah lama menunggu di sini dan sudah menemukan Sima You Yue setelah mengalami banyak kesulitan. Terlepas dari apakah anak itu benar-benar Mata Bumi atau tidak, kita harus membawanya pulang untuk kita tanyai. Kita akan tahu nanti," kata seorang bawahan Utusan Ilahi Mu.
"Utusan Ilahi Mu, haruskah kita mengikuti mereka?"
Utusan Ilahi Mu melihat ke gerbang sekte, lalu menjawab, "Kirim orang untuk membuntuti mereka. Bertindaklah begitu ada kesempatan."
"Ya, Tuan Utusan Ilahi!"
Kedua bawahan Utusan Ilahi Mu pun pergi untuk memberi tahu orang-orang mereka, menyuruh yang lainnya untuk mengambil tindakan.
Di sebuah warung teh di seberang jalan, Shi Qian Zhi sedang bersandar di pagar, berdiri dengan seorang lelaki berjubah hitam.
"Tuan Utusan Ilahi, Utusan Ilahi Mu sudah mulai bertindak," kata orang berjubah hitam itu dengan hormat.
"Aku sudah melihatnya." Shi Qian Zhi mengambil cangkir teh, mengambil pil hitam dan memasukkannya ke dalam teh itu. Ia menunggu pil itu sampai benar-benar larut, lalu meminumnya.
"Apakah kita akan melakukan sesuatu?"
"Melakukan sesuatu? Tidak, kita tidak akan melakukan apa pun. Kita di sini hanya untuk mengamati, bukan untuk membantu," jawab Shi Qian Zhi. "Namun, suruh yang lainnya untuk siap siaga. Siapa tahu, kita mungkin jadi harus terlibat."
"Tuan Utusan Ilahi, mereka masih dihukum."
Shi Qian Zhi menepuk kepalanya, lalu berkata, "Aku pasti lupa kalau kau tidak mengatakannya. Beri mereka penawarnya. Katakan kepada mereka kalau kali ini pengecualian, masalah mereka sudah dianggap selesai. Lain kali kalau mereka membuat kekacauan lagi, mereka tidak akan dibiarkan begitu saja."
"Ya, Tuan Utusan Ilahi."
"Pergilah."
Shi Qian Zhi melemparkan sebuah botol obat kepada lelaki tersebut, lalu menyuruhnya pergi dengan lambaian tangannya.
Terakhir kali, Shi Qian Zhi meminta orang-orangnya untuk membunuh Klan Jiang, tetapi siapa sangka kalau ternyata Jiang Cheng bisa melarikan diri. Karena mereka tidak berhasil menyelesaikan misi mereka, tentu saja mereka harus dihukum. Ia hanya punya satu jenis hukuman untuk para bawahannya, yaitu menyuruh mereka minum racun. Kapanpun ia merasa mereka sudah cukup menderita, ia akan memberi mereka penawarnya.
Itu merupakan salah satu jenis hukuman, tetapi ada banyak jenis racun. Racun-racun tersebut menimbulkan berbagai macam penderitaan.
Sebaliknya, Shi Qian Zhi cukup adil dengan hukumannya. Meskipun bawahannya disuruh minum racun, kalau mereka dapat menemukan seseorang untuk menyembuhkan mereka, mampu menyembuhkan racun juga merupakan suatu keterampilan, jadi hukuman mereka pun dihentikan.
Awalnya, ada beberapa bawahan Shi Qian Zhi yang berusaha mencari orang untuk menyembuhkan mereka, tetapi tidak ada satu pun yang berhasil. Belakangan, mereka baru tahu kalau racun itu disempurnakan oleh Shi Qian Zhi sendiri. Jadi, mereka tidak bisa mencari penawar racunnya di luar.
Shi Qian Zhi memain-mainkan cangkir tehnya, lalu kedua ujung bibirnya membentuk sebuah senyuman, ia berkata, "Aku hanya ingin melihat apakah kau sekuat yang mereka katakan."
….
Sima You Yue ingin membeli beberapa kebutuhan sehari-hari dan tidak punya pilihan selain meninggalkan keramaian kota dan pergi ke toko-toko yang lebih kecil untuk mencari keperluannya.
Sima You Yue dan Tujuh Kecil meninggalkan jalanan yang ramai dan berjalan melewati beberapa jalan. Ketika mereka berjalan melewati sebuah gang kecil, mereka melihat seorang lelaki berjubah hitam berdiri di tengah jalan.
Sima You Yue berbalik dan melihat bahwa ada dua lelaki berjubah hitam yang lain yang tiba-tiba muncul dari ujung gang satunya.
"Mereka semua pendekar berperingkat Mulia." Sima You Yue memperhatikan kekuatan lawannya.
"Hanya tiga orang. Aku akan menyingkirkan mereka." Mata Tujuh Kecil berkilat, seakan tampak bersemangat untuk mencoba menghabisi lawan-lawannya.
"Kalau begitu, aku serahkan masalah ini padamu?"
"Serahkan saja padaku." Tujuh Kecil menangkupkan kedua tangannya, untuk menunjukkan kalau ia sudah siap bertarung.
"Baiklah." Sima You Yue berdiri di samping dan melepaskan aura rohnya untuk menyelubungi dirinya, mempersiapkan diri menghadapi pertarungan yang sebentar lagi terjadi.
Tujuh Kecil mengulurkan jari telunjuknya dan menunjuk ke orang di depannya. Lalu ia menggerakkan jarinya, menandakan ajakan bertarung, sambil berkata, "Ayo, Bibi ini akan membiarkanmu merasakan kekuatanku!"
Mata salah seorang yang berjubah hitam itu berkilat. Ia tidak terlalu memedulikan Tujuh Kecil karena ia tampak masih kecil. Orang itu langsung melepaskan energi rohnya. Sima You Yue bisa merasakan dirinya tertekan oleh kekuatan yang tak terbatas itu, tetapi Tujuh Kecil sepertinya tidak merasakannya. Tujuh Kecil bahkan tidak perlu menggunakan energi roh untuk melindungi dirinya sendiri ketika Tujuh Kecil mengacungkan tinjunya sambil menerjang orang itu.
"Tujuh Kecil, hati-hati!"
Sima You Yue langsung berteriak ketika melihat Tujuh Kecil maju ke depan. Dengan satu kepalan, Tujuh Kecil menghancurkan kemampuan roh lawannya, membuat Sima You Yue ternganga karena terkejut.
Jurus itu ganas sekali!
Pihak lawan tampaknya tidak menyangka kalau Tujuh Kecil ternyata sekuat itu. Ketika Tujuh Kecil menghalau serangan rohnya, ia tertegun. Pada saat itu, Tujuh Kecil langsung berlari ke depan orang itu dan meninjunya.
Orang itu bereaksi dengan cepat dan langsung menghindar, nyaris kena serangan Tujuh Kecil. Namun, Tujuh Kecil menendang kakinya dan bergerak ke depan. Dengan membalikkan tangannya, Tujuh Kecil dengan mudah meninju dada orang itu, menghempas orang itu jauh ke belakang.
"Pff -"
Meskipun orang itu telah sudah menyelubungi tubuhnya dengan lapisan energi roh, tubuh bagian dalamnya telah hancur. Darah segar terus mengalir keluar dari mulutnya. Kemudian, matanya berputar dan ia jatuh pingsan.
Sima You Yue benar-benar ternganga. Tujuh Kecil mampu membuat seorang pendekar berperingkat Mulia pingsan dalam satu pukulan?
Sima You Yue melihat tangan Tujuh Kecil yang kecil. Tangan itu terasa sangat lembut ketika ia menggandengnya barusan. Bagaimana mungkin tangan itu bisa menyimpan energi sedemikian besarnya sampai-sampai Tujuh Kecil bukan hanya menerobos pertahanan orang itu, tetapi mampu membuat orang itu jatuh pingsan.
Dua orang lainnya yang berada di seberang gang melihat bahwa Tujuh Kecil berhasil menumbangkan salah satu dari mereka dalam sekali tinju. Air muka mereka langsung berubah dan mereka pun menyerang bersama-sama.
"Kalau satu orang datang, aku akan membunuh satu orang. Kalau dua orang datang, aku akan membunuh dua orang!"
Dalam satu lompatan, tubuh Tujuh Kecil terbang ke depan dan melewati serangan roh mereka. Ia mendarat di depan kedua lawannya tersebut hanya dalam beberapa kali tarikan napas ….
Beberapa menit kemudian, Sima You Yue dan Tujuh Kecil berjalan keluar dari gang itu sambil berpegangan tangan. Di belakang mereka, tiga nyala api yang besar sedang berkobar.
"Bagaimana, bukankah sudah kubilang kalau aku kuat?!" Tujuh Kecil mengangkat dagunya dengan percaya diri.
"Mm, Tujuh Kecil jauh lebih kuat dariku. Aku harus bergantung padamu untuk melindungiku di masa depan," timpal Sima You Yue sambil tersenyum.
"Melihat betapa tulusnya kau, aku harus memaksa diri untuk menyetujui perkataanmu …."