Kaisar Agung Terakhir dari Zaman Kuno
Kaisar Agung Terakhir dari Zaman Kuno
"Keduanya merupakan inti formasi?" tanya Han Miao Shuang.
Sima You Yue mengangguk, lalu berkata, "Saudara Senior Sulung benar. Orang ini suka menikmati hidup. Dia suka minum, itu sebabnya gelas dan kendi anggur diatur dengan rapi, tetapi dia tidak memedulikan lampu teplok dan pedang berkarat. Namun, …."
"Apa?" Kong Xiang Yi juga mendekat ke Sima You Yue.
"Kebanyakan orang tidak menggunakan benda-benda yang mereka sukai sebagai inti formasi. Namun, orang ini mungkin justru sebaliknya," jawab Sima You Yue sambil meletakkan lampu teplok dan pedang berkarat tersebut. Ia mengambil kendi anggur dan menghancurkannya di atas meja batu. Bagian dalam ruang batu itu langsung berubah.
Kendi anggur di ruang batu tersebut masih ada, seolah-olah Sima You Yue tidak pernah menghancurkannya.
"Kendi anggur ini intinya?! Bagaimana mungkin? You Yue, bagaimana kau bisa tahu?" Han Miao Shuang mengambil kendi itu dan memeriksanya. Itu kendi yang sama dengan yang Sima You Yue hancurkan sebelumnya.
"Sepertinya begitu," jawab Sima You Yue. "Baiklah. Karena formasinya telah terbuka, ayo cepat pergi."
"Sudah kubilang kan, tidak akan ada masalah kalau kau bersama kami," kata Han Miao Shuang dengan yakin.
"Kau benar-benar percaya padaku. Lebih dari aku percaya pada diriku sendiri," kata Sima You Yue sambil tersenyum.
Kalau bukan karena buku formasi yang diberikan Wu Lingyu pada Sima You Yue, bagaimana mungkin ia bisa memahami formasi tersebut?
Omong-omong soal Wu Lingyu, sudah lama sekali sejak terakhir kali Sima You Yue bertemu dengan Wu Lingyu. Sebelumnya, ketika ia masuk ke alam kacau, Wu Lingyu langsung bergegas menemuinya untuk memeriksa keadaannya. Saat itu, ia menyadari kalau Wu Lingyu agak gugup.
Di masa lalu, Wu Lingyu selalu bisa merasakan setiap kali Sima You Yue terluka atau marah. Wu Lingyu pasti langsung bergegas untuk mencarinya. Namun, akhir-akhir ini, jika sesuatu terjadi padanya, Wu Lingyu tidak muncul. Wu Lingyu tidak memberi kabar sama sekali. Mengingat Wu Lingyu yang ia kenal, Wu Lingyu tidak akan menghilang begitu saja tanpa jejak. Kalaupun bukan karena keadaannya yang sedang terluka parah, setidaknya Wu Lingyu pasti tetap akan mencarinya untuk memeriksa kontrak mereka.
Maka dari itu, Sima You Yue agak khawatir bilamana telah terjadi sesuatu pada Wu Lingyu. Lelaki tua terkutuk dari Paviliun Bijaksana yang tidak kunjung mati itu akan terus mengawasi tubuh Wu Lingyu tanpa henti. Mungkinkah lelaki tua tersebut sudah melakukan sesuatu terhadap Wu Lingyu?
Wu Lingyu selama ini selalu siap siaga membantu Sima You Yue. Tampaknya begitu ia keluar dari situ, ia harus memeriksa keadaan Wu Lingyu.
Sima You Yue dan yang lainnya terus berjalan ke depan dan sampai di beberapa ruang batu lainnya. Tidak ada yang menarik di sana. Setelah sampai di ruang terakhir, mereka menemukan sebuah gua bawah tanah.
Gua bawah tanah itu lebarnya sekitar beberapa puluh meter dan mereka tidak bisa mengukur kedalamannya. Mungkin saja gua itu tak berujung.
Di atas gua itu ada sebuah jembatan besi. Di seberang jembatan tersebut ada sebuah pintu besar. Tidak ada yang tahu pintu itu terbuat dari bahan apa. Walaupun tempat tersebut sangat kuno, pintu itu sama sekali tidak terlihat lapuk.
"Kita akan sampai di kuburan kalau terus jalan ke depan." Jiang Jun Zhe melambaikan tangan ke arah tebing sambil memandang tebing dengan termenung.
"Jiang Jun Zhe, sialan kau, apa kau sudah sering masuk ke banyak kuburan? Kau begitu terbiasa dengan kuburan. Mungkinkah klanmu mengubah bidang kerja mereka dan mulai merampok kuburan?" tanya Han Miao Shuang dengan menggoda sambil berjalan di samping Jiang Jun Zhe.
Jiang Jun Zhe menatap Han Miao Shuang dengan tajam, lalu menjawab, "Pernahkah kau mendengar tentang seorang kaisar agung dari era kuno yang, karena suatu kekuatan tertentu, harus melarikan diri dari kota sebagai seorang kriminal?"
"Maksudmu Kaisar Agung Nilakandi?" Han Miao Shuang bertanya-tanya kenapa Jiang Jun Zhe tiba-tiba membicarakan orang itu, tetapi ia tetap menanggapi dengan apa yang ia ketahui. "Mereka mengatakan bahwa Kaisar Agung Nilakandi merupakan kaisar agung terakhir di era kuno. Dia lebih disukai daripada kaisar agung lainnya. Kemudian, meskipun kaisar besar lainnya bermunculan, mereka tidak pernah bisa mencapai peringkat Kaisar Agung Nilakandi."
"Keberadaan Kaisar Agung Nilakandi selalu menjadi misteri. Mereka yang meneruskan kisahnya hanya mengetahui beberapa hal. Namun, beberapa kisah tersebut membuat orang jadi agak berharap." Mata Jiang Jun Zhe dipenuhi rasa hormat dan kagum saat membicarakan kaisar agung kuno tersebut.
Mendengar obrolan mereka, Sima You Yue pun berjalan mendekat.
Itu kedua kalinya Sima You Yue mendengar tentang seorang kaisar agung setelah datang ke Negeri Purba. Terakhir kali, ia mendengar tentang Kaisar Qing Dao pada saat pelelangan. Sekarang, Kaisar Agung Nilakandi adalah kaisar kedua yang ia dengar.
"Kenapa kau tiba-tiba membicarakan Kaisar Agung Nilakandi?" tanya Han Miao Shuang.
"Apakah kalian tahu? Dahulu daerah pinggiran tidak seperti sekarang. Dahulu daerah pinggiran merupakan tempat yang cocok untuk berkultivasi dan ada banyak peradaban kuno yang berkembang melampaui apa yang dapat kita bayangkan," jawab Jiang Jun Zhe. "Selain itu, dahulu ada banyak orang yang tinggal di sini."
"Apakah ada saat di mana peradaban dapat berkembang sepesat itu?" tanya Sima You Yue penasaran.
Teks kuno di Pagoda Roh tidak menyinggung hal tersebut, jadi itu pertama kalinya Sima You Yue mendengar kisah tersebut.
"Kejadiannya sudah lama terjadi," jawab Jiang Jun Zhe. "Karena sudah terlalu lama, tidak banyak orang yang masih mengetahuinya."
"Senior, bagaimana kau bisa tahu tentang ini?"
"Aku pernah membacanya dalam teks kuno," jawab Jiang Jun Zhe.
"Jiang Jun Zhe, apakah kau mengetahui sesuatu?" Han Miao Shuang menatap Jiang Jun Zhe sambil menyipitkan mata.
"Ada sesuatu yang tertulis dalam teks kuno," jawab Jiang Jun Zhe.
"Apa?"
"Kaisar Agung Nilakandi mencintai seorang perempuan. Ketika perempuan itu meninggal, ia hancur lebur dan mengubur jasad perempuan itu di tempat yang fengsuinya bagus. Tempat tersebut tampak seperti seekor naga api yang memuntahkan mutiara," jawab Jiang Jun Zhe dengan lembut.
"Tidak mungkin? Maksudmu ini adalah tempat kaisar agung itu menguburkan kekasihnya?" seru Su Xiao Xiao.
"Ya ampun, benaran?" Han Miao Shuang tidak bisa menahan diri untuk tidak mengumpat.
Berita itu luar biasa! Mereka semua kaget.
"Masih ada lagi," tambah Jiang Jun Zhe. "Teks itu mengatakan bahwa meskipun Kaisar Nilakandi tidak memiliki banyak pencapaian dalam bidang kultivasi, dia sangat kuat. Demi perempuan itu, dia meninggalkan suatu pengetahuan ilahi untuk mendampingi sang perempuan."
"Sudah lama sekali sejak kaisar agung muncul. Kalau kita benar-benar mendapat petunjuk dari salah seorang kaisar agung, itu pasti akan bermanfaat!" seru Kong Xiang Yi. "Siapa tahu, mungkin salah seorang dari kita akan menjadi kaisar agung berikutnya."
Sima You Yue sama sekali tidak tertarik pada pengetahuan ilahi milik Kaisar Nilakandi. Bertahun-tahun telah berlalu dan banyak perubahan yang telah terjadi. Kalaupun pengetahuan ilahi tersebut pernah ada di situ, mungkin saja pengetahuan ilahi itu sudah tidak ada lagi di situ.
Sima You Yue tetap lebih tertarik pada barang-barang yang ditinggalkan Kaisar Nilakandi.
Namun, karena sebelumnya tempat tersebut mengandung Roh Qi sebanyak itu, kalaupun ada barang bagus di situ, barang tersebut pasti sudah tidak berguna lagi.
"Hhh …."
Memikirkan hal itu, Sima You Yue hanya bisa mengembuskan napas.
Embusan napas Sima You Yue bagaikan seember air dingin yang dituang ke atas semangat mereka yang membara. Mereka juga berpikir demikian. Kalaupun ada sesuatu yang bagus di situ, mungkin sesuatu itu sudah tidak berguna lagi.
"Namun, kalaupun tidak ada barang bagus lagi di sini, makam Kaisar Nilakandi tetap layak untuk dilihat," kata Han Miao Shuang dengan optimis, air mukanya berseri-seri. Ia tidak terlalu kecewa.
"Kalau begitu, ayo lanjut jalan," ajak Kong Xiang Yi.
"Baiklah."
Mereka ingin terbang ke tebing, tetapi ternyata tidak bisa. Mereka tidak punya pilihan selain melewati jembatan tersebut.
"Jembatan itu sudah sangat tua. Aku penasaran apakah kita masih bisa melewatinya," kata Han Miao Shuang.
"Kita akan tahu setelah kita coba." Jiang Jun Zhe sama sekali tidak khawatir, ia melangkah maju dengan yakin. Akhirnya ia sampai di ujung jembatan dengan selamat.
Melihat Jiang Jun Zhe baik-baik saja, Han Miao Shuang dan yang lainnya pun ikut menyeberangi jembatan tersebut.
Sima You Yue-lah yang terakhir. Begitu yang lainnya sampai di ujung, ia mulai melangkah ke atas jembatan itu. Namun, belum sampai setengah jalan, jembatan yang sebelumnya baik-baik saja itu tiba-tiba putus. Ia bersama dengan jembatan itu jatuh ke dalam jurang yang gelap di bawah ….