Rencananya
Rencananya
"Pada waktu itu, mereka hanya bilang kalau mereka mau pergi ke tempat berikutnya, tetapi mereka tidak mengatakan di mana," jawab Sima You Yue. "Aku memang memerintahkan Lebah Merah Tua untuk mengikuti mereka, tetapi pengamatan mereka awas dan mereka berhasil menemukan lebahku. Setelah itu, semua lebahku dibunuh dan informasi yang kudapatkan terputus."
"Mereka bisa bersembunyi di bawah rawa tanpa sepengetahuan kita, jadi tidak heran kalau mereka bisa menemukan Lebah Merah Tua milikmu," komentar Fan Lei. "Sayang sekali kita telah kehilangan informasi tentang mereka begitu saja."
"Langkah kita selanjutnya akan sulit," kata Wei Besar. "Meskipun Roh Qi tidak dapat meninggalkan kuburan, mereka pasti punya rencana semacam itu. Mereka pasti bisa mengeluarkan makhluk-makhluk itu dari sana."
"Kita tidak punya pilihan selain pulang dan membiarkan sekte meminta para kelompok kekuatan untuk memeriksa dan mencari tanda-tanda pergerakan. Kalau tidak, hal serupa akan terjadi lagi," kata Fan Lei.
"Menurut dugaanku, karena kali ini mereka gagal, selanjutnya mereka akan bergerak lebih cepat," komentar Wei Kecil.
"Kuncinya adalah waktu, ayo kita pulang," kata Fan Lei.
"Wakil Ketua Sekte, bisakah aku menyusul pulang sendiri nanti?" tanya Sima You Yue. "Masih ada sesuatu yang perlu kubicarakan dengan teman-temanku."
Fen Lei menatap Jiang Jun Zhe. Melihat bahwa Jiang Jun Zhe tidak keberatan, ia pun setuju dan berkata, "Karena kau mau tinggal lebih lama, silakan. Namun, kau tidak boleh melewatkan tiga pertemuan besar. Aku tahu kau ikut pertandingan peringkat kali ini karena kau punya tujuan lain."
"Wakil Ketua Sekte, tenang saja. Aku tidak akan melewatkannya," kata Sima You Yue sambil tersenyum.
"Kalau begitu kami pulang dahulu tanpamu."
"Baiklah."
Begitu Han Miao Shuang kembali dari luar setelah mencari makanan dan Su Xiao Xiao selesai mandi, mereka pulang dan melihat bahwa orang-orang dari sekte telah pergi, hanya Sima You Yue dan Jiang Jun Zhe yang ada di situ.
"Di mana Wakil Ketua Sekte dan guru-guru?" tanya Su Xiao Xiao sambil menggunakan energi rohnya untuk mengeringkan tubuhnya.
"Sudah pulang," jawab Sima You Yue.
"Lalu kenapa kalian tidak memanggilku?"
"Karena kita tidak ikut pulang bersama mereka!" jawab Sima You Yue sambil tersenyum.
"Kita tidak pulang? Lalu apa yang akan kita lakukan?" tanya Su Xiao Xiao sambil menatap Sima You Yue dengan bingung.
"Istirahat selama sehari lalu pergi memasuki kuburan itu lagi."
"Kita akan kembali ke sana lagi?"
"Tentu saja!" jawab Sima You Yue. "Itu kuburan kuno, tahu. Apa kau tidak ingin mencari tahu apa yang ada di dalamnya?"
"Tidak peduli bagaimanapun itu, kuburan itu sudah sangat tua, aku ragu ada barang bagus di sana." Su Xiao Xiao tidak tertarik pada hal-hal di kuburan tersebut.
Namun, mata Han Miao Shuang berbinar-binar. Ia menarik tangan Sima You Yue, lalu bertanya, "Kita benar-benar akan kembali ke sana? Barusan aku bertanya-tanya bagaimana kalau banyak barang bagus di sana dan kenapa kita tidak kembali saja! Siapa sangka ternyata Saudara Junior juga berpikiran sama sepertiku."
"Bukan hanya aku. Aku yakin Saudara Senior Sulung juga berpikir demikian," komentar Sima You Yue sambil menatap Jiang Jun Zhe yang sedang tidur di ranjang.
Kalau Jiang Jun Zhe tidak berpikir demikian, ia tidak akan diam saja ketika Sima You Yue mengatakan bahwa ia ingin tinggal lebih lama di situ.
"Baiklah kalau begitu, karena kalian semua berpikir demikian, ayo kita pergi," kata Su Xiao Xiao. "Namun, apakah tidak masalah kalau kita pergi begitu saja? Kita tidak sekuat itu."
"Kalian bertiga beratribut Api. Seharusnya tidak masalah kalau kalian berjalan menyamping," kata Sima You Yue.
"Apa maksudmu berjalan menyamping? Kau yang seperti kepiting, tahu!" Han Miao Shuang menyikut Sima You Yue. "Haiya, karena besok kita mau pergi, kita sebaiknya istirahat cukup hari ini. Panggil aku kalau kalian mau berangkat!"
Han Miao Shuang pun berlari setelah selesai berbicara.
"Aku mau bersih-bersih rumah sedikit sebelum beristirahat." Su Xiao Xiao juga pergi.
Sima You Yue berbalik dan melihat Jiang Jun Zhe, yang sedang tidur di ranjang. Tahu bahwa ia tidak akan bisa membangunkan Jiang Jun Zhe, ia cuma menggelengkan kepala dan ikut pergi.
Sima You Yue tidak pergi ke kamar Jiang Jun Zhe, melainkan pergi mencari Ximen Feng dan Kong Xiang Yi. Namun, ia tidak menemukan mereka di kamar mereka.
"Tuan Muda Sima, apakah kau mencari Nona Muda dan yang lainnya?" tanya salah satu anggota Lembah Kong yang kebetulan lewat dan melihat Sima You Yue yang sedang mengetuk pintu. "Nona Muda dan Ximen Feng pergi ke kamar Tuan Muda Jin, sepertinya mereka belum akan kembali ke sini."
"Oh, terima kasih." Sima You Yue tersenyum pada orang tersebut, lalu turun ke kamar Jing Wen. Ia memang menemukan Ximen Feng di sana.
Pada saat itu, Kong Xiang Yi, Ximen Feng, Jing Wen dan kedua saudaranya sedang membicarakan apa yang terjadi hari itu. Ketika mereka mendengar Sima You Yue mengetuk pintu, Ximen Feng membukakan pintu.
"Jadi kau di sini." Sima You Yue pun masuk. Melihat bahwa Jing Wen masih sedikit pucat, ia bertanya, "Bagaimana lukamu?"
"Jauh lebih baik." Jing Wen mengangguk pada Sima You Yue. "Apa yang kau lakukan di sini?"
"Ada yang perlu kukatakan pada Feng'er. Aku juga datang untuk menanyakan sesuatu padamu," jawab Sima You Yue.
"Apa yang mau kau tanyakan? Tanyakan saja."
"Aku ingin tahu bagaimana kau bisa tahu ada kuburan di dalam Rawa Air Lembayung?" tanya Sima You Yue. "Menurut dugaanku, itu bukan satu-satunya kuburan di sana. Mengapa kau sengaja memilih kuburan yang ada Roh Qinya?"
"Kami juga mendengarnya dari orang lain," kata Jing Wen. "Aku dan Jing Huan sedang mencari informasi di luar ketika kami kebetulan mendengar dua orang berbicara mengenai kuburan itu. Kami pikir kalau berita itu memang benar, peluangnya pasti besar. Maka dari itu kami pergi ke sana untuk memeriksanya. Pada saat itu, kami pikir kami pasti dapat mengatasi bahaya apa pun di sana. Siapa sangka, ternyata makhluk-makhluk semacam itu yang muncul di sana."
"Bisakah kau ingat siapa yang mengatakan informasi itu?"
Jing Wen menggelengkan kepala, lalu menjawab, "Barusan kami membicarakan hal ini. Kedua laki-laki itu mengenakan pakaian biasa dan juga terlihat biasa-biasa saja. Mereka tidak mudah diingat, jadi aku tidak ingat seperti apa rupa mereka."
"Tidak seorang pun dari kalian yang ingat?" tanya Sima You Yue sambil merenung.
"Tidak satu pun," jawab Jing Wen dengan yakin.
"Berarti orang-orang yang memberi tahu informasi itu pada kalian pasti menggunakan semacam serangan untuk membuat kalian lupa akan rupa mereka," kata Sima You Yue. "Jadi mereka bisa menyebarkan informasi itu tanpa ketahuan."
"Menurut kami juga begitu," timpal Kong Xiang Yi. "Kenapa? Apakah orang-orang sekte juga datang ke sana karena mendengar informasi semacam itu?"
"Ya. Dan sama seperti kalian, mereka juga sama sekali tidak bisa mengingat rupa orang-orang itu," jawab Sima You Yue.
"Jadi ini artinya kejadian itu benar-benar telah direncanakan oleh seseorang?!" seru Jing Huan dengan kaget.
"Ya. Ketika kita pergi, ada beberapa orang yang keluar dari rawa," jawab Sima You Yue.
"Apa?!" Mereka berempat tertegun ketika mendengar hal tersebut.
Sima You Yue memberi tahu Jing Huan dan yang lainnya tentang informasi yang ia dapatkan dari Lebah Merah Tua.
"Sepertinya orang-orang yang menjadi biang keladi masalah itu akan melanjutkan rencana mereka. Kita harus melakukan sesuatu."
"Wakil Ketua Sekte dan yang lainnya sudah pergi. Mereka bilang mereka akan mengambil langkah-langkah yang harus dilakukan begitu mereka pulang. Menurutku seharusnya tidak akan ada masalah. Aku cuma khawatir kalau sekte hanya akan buang-buang tenaga."