Halo Suamiku!

Ye Zi sedikit menyipitkan matanya dan dengan cepat mencari kacamata bingkai hitamnya yang besar untuk dipakaikan pada wajahnya dan melihat dengan cermat.     

Begitu melihatnya, dia benar-benar terperanjat.      

Rambutnya yang tidak terlalu panjang telah dipotong pendek. Rambutnya juga diwarnai abu-abu rami yang hanya menjuntai sampai ke samping telinga.     

Karena dia berkulit putih, jadi wajahnya tampak imut, matanya sangat jernih, dan dia memiliki bibir yang indah dan seksi.     

Gaya rambut ini membuatnya terlihat seperti orang yang berbeda, dan auranya telah berubah total. Belum lagi, itu berhasil menonjolkan wajah cantiknya.     

Tidak lagi kusam, kaku, membosankan, dan menyedihkan. Sekarang, wajahnya tampak cerah dan menakjubkan, juga warna rambut ini sangat cocok dengan warna kulitnya.     

Terlihat luar biasa dan rapi.     

Secara khusus, dia tumbuh dengan kerangka kecil, lengan dan kaki kurus, dan terlihat seperti perempuan kecil.     

Pinggang tipisnya bahkan bisa dipegang hanya di satu tangan, dua dada berbentuk simetris lembut, dan auranya terlihat sangat menawan.     

Sebelumnya, bingkai hitam besar di wajahnya menutupi wajahnya yang cantik.     

Dan pagi ini, dia biangun dengan rambut sedikit berantakan.      

Dengan penampilan yang seperti itu, Ye Zi sedikit tertegun dan beberapa kali menurunkan bingkai kacamatanya.     

"Ya Tuhanku..."      

Apakah ini masih dia? Sebelumnya, dia tidak pernah mewarnai rambutnya, tidak pernah membuat rambutnya terlihat seperti ini.     

"Sial, siapa yang membuatnya seperti ini?!"     

Apakah Xiaoli telang datang kemari?     

Ye Zi bergumam di mulutnya, tapi dia tidak bisa menahan tangannya untuk tidak meraih dan menggosok rambutnya. Lalu dia menarik bibirnya dan cekikikan.     

"Bagaimanapun, ini cantik sekali."     

Tepat ketika dia selesai mandi dan keluar untuk mengenakan celana jins dan kausnya, telepon berdering.     

"Halo, Nona. Ini pesanan pakaianmu."     

"Pakaian?"      

Tentu saja Ye Zin terkejut. Belum pulih dari keterkejutannya tentang perubahan rambutnya, kali ini masih ada kejutan lain yang menanti. Dalam hati, dia menebak jika Su Li pasti telah datang kemari.      

Dia pergi untuk membuka pintu dan beberapa set pakaian dikirim ke kamar hotelnya.     

Suli bukan hanya seorang bintang biasa, tetapi dia juga seorang bintang internasional. Selera pakaiannya tentu saja selalu menjadi yang terdepan dalam mode.     

Dan pakaian ini, pasti bernilai tinggi.     

"Wow~"     

Ye Zi tidak bisa jika tidak terkejut. Sebelumnya, dia juga suka berdandan, tapi selalu ada campur tangan dari Su Li. Dan sekarang, dia sudah tidak berdandan selama dua tahun, tentu dia mengeluh tentang bagaimana cara untuk mendandani dirinya sendiri.      

Meskipun setiap hari dia terlihat polos, tapi wajahnya memang memiliki dasar yang cantik.     

Dan sekarang ketika dia melihat pakaian ini muncul, matanya berbinar.     

Dan kemudian pintu di luar diketuk lagi.     

"Bayi kecil, buka pintu untukku…...!"     

Ternyata, itu benar-benar Su Li!!      

Ye Zi langsung berlari untuk membuka pintu. Begitu Su Li melihatnya, dia tidak bisa berhenti menatapnya. Kemudian dia tiba-tiba mengulurkan tangannya dan melepas kacamatanya.     

"Hei, Kak Su Li, aku tidak bisa melihat dengan jelas. Jangan melepasnya…" Ye Zi segera meraih kembali kacamata yang sebelumnya dilepas begitu saja oleh Su Li.     

Hanya saja, sebelum Ye Zi berhasil menyelesaikan kalimatnya, Su Li segera membentangkan tangannya dan berkata, "Aku akan memberimu ini."      

Ye Zi mengerjakan rekening, "Kontak lensa?"     

"Ini sudah di zaman modern, siapa yang masih memakai rangka besar yang berat? Kamu tidak dapat melakukan operasi di atas 0.50 D. Saat kamu selesai, aku akan meminta dokter mata internasional untuk memeriksa matamu. Sekarang, kamu harus memakainya dulu."     

Selesai mengatakannya, dia kembali menatap Ye Zi lekat-lekat. Su Li tidak bisa menahan anggukan, yang menyatakan kepuasan.     

Sebelumnya, Ye Zi belum pernah memakai lensa kontak, jadi Su Li harus membantunya. Saat dia selesai mengganti setelan pakaian, lalu menariknya untuk berdiri di depan cermin, keduanya sama-sama terpana!