Rong Zhan Menghilang!
Rong Zhan Menghilang!
Dia juga bisa mengejar keindahan dalam kehidupannya sendiri, bukan? Dengan penampilan Bo Yi yang seperti sekarang, membuatnya menjadi terlihat sangat tidak stabil.
Dan seolah Rong Zhan telah berhutang padanya.
Dia tidak, sama sekali tidak berhutang apapun.
Rong Zhan menganggap itu sangat ironis. Terkadang hidup benar-benar ajaib. Pagi tadi, dia dan Sang Xia masih membicarakan tentang cinta pertama mereka. Kali ini, giliran dirinya yang benar-benar dibuat cemburu. Rong Zhan melihat Sang Xia dan Bo Yi yang saling memandang di seberang api, hatinya seketika dipenuhi dengan rasa sakit.
Sang Xia dan band-nya menyanyikan dua lagu berturut-turut. Di akhir lagu terakhir, tiba-tiba matanya bergerak dan lelaki itu bangkit.
Sang Xia langsung melihatnya dengan cermat karena dia merasa familiar dengannya. Sontak, dia tercengang melihat pemandangan itu.
Pria itu berdiri dan langsung berbalik untuk pergi, tapi dia tampak sedang terburu-buru dalam kegelapan. Sang Xia bisa melihat wajah putih dan tampannya di bawah pancaran sinar api.
Gitar di tangannya tiba-tiba memunculkan nada sumbang cukup keras. Di malam seperti ini, membuat suaranya terdengar cukup menghebohkan.
Sang Xia hanya melihat bagian punggung belakang saat orang itu pergi, yang hampir menyatu dengan malam. Dia benar-benar terkejut.
Sang Xia benar-benar tidak menyangka. Ternyata tampilan sosok yang dirasa sangat dia kenal itu bukan orang lain, melainkan dia.
Itu adalah Bo Yi.
Dia ada di sini.
Gangguan yang ada pada Sang Xia tidak menarik banyak perhatian, tetapi banyak orang memperhatikan nadanya yang tidak selaras. Sang Xia hampir bangkit dari kursinya untuk menyusulnya. Dia ingin bertanya, bagaimana keadaannya sekarang dan apakah dia menjalani perawatan yang baik. Sebenarnya, dia hanya peduli padanya dari sudut pandang teman dan bahkan dapat dikatakan sebagai kerabat.
Bagaimanapun, dia adalah manusia. Dulu, dia juga pernah punya perasaan padanya. Bo Yi juga telah banyak membantunya. Dia bukan orang yang berdarah dingin dan tidak berperasaan.
Tapi dia menahan diri.
Dia telah menyakiti satu orang, jadi dia tidak dapat menyakiti lagi yang lain. Meskipun pikirannya sederhana, tetapi dia tidak dapat membuat kecemburuan di dalam diri Rong Zhan kembali membara.
Mau tak mau, Sang Xia hanya bisa mengawasi punggung sosok itu. Sampai akhirnya, dia menghela napas dan berbalik.
Dia sangat berharap Bo Yi bisa diselamatkan, siapapun yang bisa menyelamatkannya. Saat ini dia terlihat sangat menyedihkan.
Apa yang terjadi ketika Bo Yi masih kecil telah meninggalkan bayangan yang tak terhapuskan seumur hidup, menyebabkan begitu banyak siksaan fisik yang ganas, kepribadian terbelah, dan sekarang depresi. Mengapa seseorang bisa begitu sengsara?
Dan dengan dirinya yang seperti ini, gadis mana yang berani menyentuhnya dan menghangatkannya di masa depan?
Meskipun Sang Xia sudah berpisah darinya, tapi dia tetap ingin Bo Yi bahagia.
Lebih bahagia daripada saat bersamanya.
Setelah lagu Sang Xia berakhir, dia berencana untuk kembali ke Rong Zhan. Dia sangat yakin bahwa Rong Zhan tidak tahu apa-apa tentang semua ini. Bagaimanapun, dia sangat hati-hati saat melihatnya. Namun, ketika dia kembali ke tempat mereka sebelumnya, lalu mendapati bahwa tanah itu kosong dan Rong Zhan telah pergi, hatinya berdebar kencang.
Rong Zhan... kemana dia pergi?
Tepat ketika Sang Xia masih kebingungan, Keke, asistennya, datang dan memberinya secangkir susu kambing panas, "Nona Sang Xia, minumlah sedikit untuk melembabkan tenggorokanmu."
Namun Sang Xia masih dalam keadaan sedikit linglung. Mau tak mau dia akhirnya bertanya, "Dimana Rong Zhan? Apa kamu melihatnya?"
"Ng…... " Keke hanya bergumam, "Tidak."
Sang Xia memiliki firasat buruk di benaknya. Entah apa yang dia pikirkan, tapi tiba-tiba dia kembali bertanya, "Keke, apa kamu mengatakan sesuatu padanya sebelumnya?"