Halo Suamiku!

Malam Itu, Rong Zhan Meneguhkan Komitmennya! (3)



Malam Itu, Rong Zhan Meneguhkan Komitmennya! (3)

Sang Xia tidak sepenuhnya mengenal Rong Zhan. Tapi jika di hadapan orang asing, apa yang akan terjadi?      

Apa dia akan membencinya?      

Apa yang akan Rong Zhan lakukan padanya?      

Hanya saja, itu semua salah.      

Sang Xia ditakdirkan untuk tidak menyadarinya, karena faktanya dia penuh dengan segala jenis rasa jijik pada Rong Zhan sejak awal karena kesalah pahamannya tentangnya, bahkan Xang Sia sama sekali tidak mau berhubungan dan dekat dengannya. Sampai akhirnya, dia jatuh cinta pada Rong Zhan karena cinta jangka panjangnya.     

Dari waktu ke waktu, Sang Xia terikat di sisi Rong Zhan, perlahan-lahan bersentuhan dengan dirinya yang sebenarnya, dan kemudian secara bertahap jatuh cinta padanya.     

Jadi dia benar-benar tidak tahu seperti apa Rong Zhan yang sebenarnya, yang merayunya dan mendambakannya sejak awal.     

Dan sekarang.     

Rong Zhan menunduk dan tertawa di telinga Sang Xia, dan dengan nada sedikit bajingan dia berkata tegas, "Dulu kamu sangat membenciku, kamu memiliki prasangka buruk terhadapku, tapi sekarang, siapa yang sangat mencintaiku?"     

Seperti sekarang ini.      

Jika saja Sang Xia tidak memiliki prasangka buruk terhadapnya, akan lebih mudah bagi Rong Zhan untuk mendapatkannya.     

"Kenapa? Apa kamu sangat bangga dan besar kepala karena itu?" Sang Xia berbalik untuk memukul dadanya sembari menatap tajam ke arah Rong Zhan.      

Rong Zhan segera memegang tangannya dan mencium bibirnya, "Bukan sayang, kamu salah paham, aku tidak bermaksud menyanjung kemampuanku, tapi…..."     

"Tapi apa?"      

"Tapi aku mencintaimu dengan seluruh hidupku. Bagaimana bisa kamu akan membuangku dan membuatku sedih?"     

Ketika Rong Zhan mengatakan ini, dia menatap Sang Xia dengan sangat serius dan juga terlintas sorot penuh kasih di sana.     

Jika saja Sang Xia tetap berprasangka buruk padanya seperti sejak awal, dia akan sangat menderita, menunggu begitu lama, dan membuat dirinya jatuh cinta seorang diri?     

"Jika kamu tidak memiliki prasangka buruk terhadapku dulu, percaya atau tidak, aku bisa menculikmu bahkan jika kamu menjadi bagian dari keluarga terhormat sekalipun."     

Rong Zhan mencium bibirnya yang merah cerah dan senyum penuh arti muncul di sudut mulutnya.     

Sang Xia tidak menjawab, tapi lubuk hatinya bergetar     

Ya, dia percaya.      

Jika saja dia tidak memiliki prasangka buruk terhadap Rong Zhan sejak awal, dan tidak menyukai orang lain di lubuk hatinya, Rong Zhan tidak akan bersusah payah mengejarnya, menyerangnya secara kuat terhadap tubuh dan pikirannya, dan segala macam hal.     

Sekalipun dia dari keluarga baik-baik, kenyataanya dia tetap dalam bahaya.      

Karena Rong Zhan, sebagai seorang pria, yang benar-benar beracun.     

Dan Rong Zhan saat ini.     

Dia tidak akan menyangka bahwa suatu hari imajinasinya akan menjadi kenyataan.     

Tapi bagaimanapun, Rong Zhan menghadapi kegelisahan hatinya. Dari semua pilihan hidupnya selama ini, keputusan ini adalah komitmen yang paling teguh.     

Sembari menatap mata Sang Xia, Rong Zhan berkata, "Sayang, percayalah, apapun yang terjadi di masa depan, aku tidak akan meninggalkanmu. Aku akan bangun dengan senyuman di sampingmu, tidur di ranjang yang sama, tinggal di kamar yang sama, mati di kuburan yang sama, setiap menit, bahkan saat aku mati sekalipun, aku tidak akan dipisahkan darimu."     

Saat Sang Xia mendengar ini, dia tertawa.      

Tapi pelupuk matanya dipenuhi dengan kabut air mata.      

Apalagi yang bisa dia katakan.      

Hatinya benar-benar tersentuh.      

Setelah cukup lama, akhirnya dia bisa membuka mulutnya dengan suara yang agak serak, "Ya, bangun dengan senyuman di sampingku, tidur di ranjang yang sama, tinggal di kamar yang sama, mati di kuburan yang sama, aku harap kamu bisa hidup sampai umur 100 tahun, dan aku, hidup sampai umur 97 tahun."     

Jadi dengan begitu, satu menit, atau bahkan satu detik pun mereka tidak akan pernah bisa dipisahkan.     

Begitu Rong Zhan mendengar kata-katanya, suara alam bawah sadarnya seketika hendak memprotes pernyataan Sang Xia. Namun entah apa yang dia pikirkan, tiba-tiba saja kalimat yang sudah sampai di tenggorokannya harus ditelan kembali.      

Hanya karena.      

Dia memang tiga tahun lebih tua dari Sang Xia.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.