Halo Suamiku!

Kakak Ipar, Bos, Dan Anak (3)



Kakak Ipar, Bos, Dan Anak (3)

Jika dia tidak bisa mengatasinya, akan ada permasalah lain yang akan bermunculan. Begitu dia tidak berhati-hati, maka itu akan menjadi kenyataan.     

Tapi semakin Cheng Donglin memikirkannya, semakin dalam perasaannya untuk kakak iparnya, Sang Xia.     

Dia masih seorang wanita hamil. Jadi bagaimana dia bisa menerima bahwa bosnya memiliki anak dari wanita lain?     

Bahkan itu adalah anak dari hasil one night stand.     

Semakin Cheng Donglin memikirkannya, semakin dia merasa sedih dan tertekan. Sepanjang waktu, dia melihat bagaimana bosnya jatuh cinta pada kakak iparnya secara diam-diam, lalu mengejarnya, sampai akhirnya mendapatkannya     

Setelah sampai di tujuan, Sang Xia turun sambil menopang pinggangnya dengan satu tangan. Hanya dua langkah berjalan, dia sudah tidak bisa menahan rasa lelah.     

Rambut panjangnya tergerai ke bawah, dengan lembut menutup bagian belakang tubuhnya, ada untaian cambang hijau yang tersebar, wajah cerah, tampak merah muda, dan terlihat sangat lembut.     

Cheng Donglin melihatnya dan tidak tahan.     

Dia sangat ingin memberitahunya, tetapi dia merasa terlalu sulit untuk mengatakannya. Itu membuat hatinya sangat sedih.     

Apa yang dilakukan bosnya terlalu salah. Ngomong-ngomong, bagaimana mereka masih bisa punya anak?     

Tepat ketika Cheng Donglin sedang merasa panik, menahan, dan menderita untuknya.     

Sang Xia tiba-tiba merasakan sesuatu yang tidak beres dan bertanya kepadanya, "Cheng Donglin, ada apa denganmu? Sepertinya kamu terlihat tidak baik-baik saja?"     

Cheng Donglin tidak pandai berbohong di depan wanita, apalagi saat ini, dia lebih kesal terhadap hatinya, dan inilah saatnya melawan ketidakadilan.     

Tetapi jika dia benar-benar mengatakannya, tampaknya dunia akan kacau balau.     

Cheng Donglin hanya merasa bahwa dia tidak pernah begitu kusut sebelumnya.     

Tapi kekusutan Cheng Donglin telah membuat Sang Xia ragu, lalu dengan alis terangkat bertanya, "Cheng Donglin, ada apa, jangan menyembunyikan apapun dariku. Apa ada yang salah dengan bosmu?"     

Dengan pertanyaan seperti itu, Sang Xia tiba-tiba teringat bahwa ketika dia bangun tadi, Rong Zhan merasakan perutnya, dan matanya tampak lembab.     

Dan kata-kata Sang Xia benar-benar menghancurkan hati Cheng Donglin. Bahkan saat ini, kakak iparnya masih memikirkan bosnya, tapi bosnya? Bagaimana dia bisa masih memiliki anak lain?      

Jadi entah apakah itu karena simpatnya untuk kakak iparnya, atau karena penganiayaan terhadap penglihatannya, Cheng Donglin tidak tahan lagi, bahkan jika bosnya tahu bahwa dirinya memberi tahu kakak iparnya, dia akan dengan tegas mengakuinya.     

"Kakak, kakak ipar... maafkan aku. Aku tidak ingin memberitahumu, tapi aku tidak tahan. Bagaimanapun, aku harap kamu akan tenang setelah mendengarkanku. Mungkin bos sedang dalam masalah dan harus…..."     

Semakin Cheng Donglin mengatakannya, semakin Sang Xia benar-benar mengira ada sesuatu yang telah terjadi. Mau tak mau, dia segera mengangkat alisnya dan menggantung hatinya.     

Namun, ketika kata-kata itu keluar dari mulut Cheng Donglin, otak Sang Xia menjadi linglung dan kosong.     

"Kakak ipar, bos punya anak satu lagi."     

Kakak ipar, bos punya anak satu lagi....     

Begitu Sang Xia mendengar kata-kata itu, otaknya kacau dan hatinya menyangkal kenyataan itu.      

"Apa yang kamu bicarakan! Dari siapa kamu mendengarnya? Bagaimana dia bisa memiliki anak lain?" Sang Xia tidak percaya, tapi dia tidak bisa mendengar lelucon seperti itu.     

Omong kosong. Itu konyol.     

Saat dia hamil, dia memberitahunya bahwa Rong Zhan punya anak lain di luar. Bahkan jika dia tidak mempercayainya, mendengar hal itu masih membuatnya merasa tidak nyaman, oke?     

Rong Zhan, yang telah melakukan banyak hal untuknya, bagaimana dia bisa mengkhianatinya.     

"Kakak ipar, tenanglah. Bukan aku yang mengatakannya, tapi bos sendiri yang mengatakannya padaku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.