Halo Suamiku!

Sayang, Kamu Memiliki Keduanya (3)



Sayang, Kamu Memiliki Keduanya (3)

"Rong Zhan, kudengar kamu punya seorang anak selain benih di perutku. Apa ini benar?"     

Sang Xia tidak ingin ada kesalahpahaman di antara keduanya.     

Karena itu akan membuat dirinya tidak bahagia, mudah salah paham tentang hal-hal lain, dan membuatnya tidak bisa mengatakan apa yang ada di lubuk hatinya.     

Begitu Rong Zhan mendengar pertanyaan Sang Xia, tiba-tiba tubuhnya sedikit tertegun.      

Dia membuka matanya dan menatapnya sejenak, "Dari siapa kamu mendengarnya?"      

Dari siapa Sang Xia mendengar berita seperti itu?     

Apa dirinya benar-benar mengatakan itu?      

Melihat tatapan serius Rong Zhan, Sang Xia bernapas dengan sesak, dan tidak ingin memegang lengannya, "Tidak peduli siapa yang mengatakannya, katakan saja padaku itu benar atau tidak?"     

Tangan Rong Zhan memegang erat gambar janin USG-B. Lalu, dia mengangkat tangannya untuk menyentuh rambut dan pipi Sang Xia.     

Saat ini, Rong Zhan tidak tahu apa yang Sang Xia pikirkan, tapi dia hanya ingin mengatakan padanya apa yang tidak wanita itu ketahui.     

Melihat tatapan dalam Sang Xia, bibir tipis Rong Zhan dengan lembut terbuka, dan menjawab tanpa penundaan, "Aku punya dua anak, seorang bajingan kecil... dan seorang putri kecil... Aku ayah dari dua anak yang belum lahir..."     

Rong Zhan hanya melihat wajah pucat Sang Xia sejenak, lalu dia langsung meraih tangannya dan memaksanya untuk menatapnya. Dia berkata, "Sayang, tapi mereka semua ada di dalam perutmu. Kamu tahu itu?"     

Seorang bajingan kecil, seorang putri kecil, mereka semua ada di perutmu, apa kamu tahu itu?     

Begitu kata-kata itu terlontar.      

Sang Xia tertegun dan wajahnya yang pucat membeku sesaat.     

Rong Zhan, apa yang dikatakan Rong Zhan?     

Melihat kebingungan dan kesedihannya, Rong Zhan menariknya dan memeluknya erat-erat. Sang Xia bersandar di pundaknya, sementara Rong Zhan menyentuh rambut panjang lembutnya dengan ujung jarinya berulang kali. Lalu, dia mencium keningnya dan bergumam lembut dengan suara rendah, "Sayangku yang bodoh, sayangku yang konyol, aku tahu kamu pasti tidak mengetahuinya."     

"Rong Zhan, Rong Zhan ... Apa yang kamu katakan itu benar? Aku hamil... dua bayi?"     

Sang Xia menatap matanya dan tiba-tiba matanya berubah menjadi merah. Dia bergumam dengan luar biasa. Dia tidak menduganya. Ternyata itu akan menjadi perubahan besar.     

Rong Zhan memang ayah dari dua anak.     

Dia benar. Yang salah adalah dirinya, dia memiliki dua bayi dari miliknya sendiri, bagaimana setelah sekian lama dia baru mengetahuinya…...?     

Sang Xia mendorongnya untuk menyentuh perutnya. Namun, dia memang merasa ukuran perutnya jauh lebih besar dari wanita normal. Ketika Sang Xia melihat Rong Zhan lagi, dia tidak tahu apakah dia ingin menangis atau ingin tertawa.     

Namun akhirnya, dia benar-benar menangis.      

Dia juga menggigit bibir sembari memandangi wajah Rong Zhan dengan berlinang air mata.     

Dia hanya merasa ini seperti mimpi.     

Melihat penampilan Sang Xia yang luar biasa terharu, Rong Zhan tidak bisa menahan untuk tidak mendekatkan dahinya, dan menciumnya dalam-dalam, lalu suaranya yang begitu memesona terdengar, "Sayang, terima kasih, sungguh, terima kasih."     

Terima kasih karena sudah satu hari mengejarnya.     

Terima kasih karena telah meluangkan satu hari untuk tidur dengannya.     

Terima kasih karena telah memiliki satu hari untuk mengandung bayinya.     

Terima kasih telah meluangkan satu hari...      

Sang Xia melahirkan sepasang anak kembar untuk dirinya.     

Suatu saat di masa lampau, ketika Rong Zhan kesepian, tertekan di lubuk hatinya, berkelut dengan mimpi buruk masa mudanya, dia selalu merasa bahwa hidupnya tidak adil, ditinggalkan oleh Tuhan, dikucilkan oleh masyarakat——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.