Halo Suamiku!

Siapa yang Keluar Hidup-Hidup?



Siapa yang Keluar Hidup-Hidup?

Kemudian Sang Xia menatap kedua pria yang mengejar kain putih itu. Setelah beberapa saat, mereka kembali saling memukul satu sama lain. Saat itu, Sang Xia menatap tubuh Rong Zhan dengan teliti karena takut akan salah mengenali dengan yang palsu.      

Namun, kedua sosok itu sangat mirip sehingga Sang Xia tidak bisa berkedip selama pertarungan itu berlangsung. Tiba-tiba, ia melihat salah satu dari keduanya mengeluarkan belati untuk menusuk lawan, dan kecepatan gerakan keduanya yang bergulat terlalu cepat.     

Tentu saja Sang Xia bingung, panik dan meneriakkan nama Rong Zhan.     

Dengan berhati-hati ia ingin mengatakan jika dirinya akan ditusuk.     

Tapi saat itu -!     

Entah kepada siapa belati itu jatuh dan menusuk perut siapa...!     

Kemudian sebilah belati itu memercikkan darah ke kain putih. Gambaran itu sangat berdarah dan kejam. Menatap itu, Sang Xia hanya bisa membelalakkan matanya dengan dada naik turun. Di tepi ketegangan tinggi dan keruntuhan, Sang Xia hanya merasa kepalanya pusing dan tubuhnya terhuyung ke belakang. Ia tidak tahu siapa yang pad aakhirnya keluar perlahan dari balik kain putih.     

Pada saat yang sama, kakinya yang lemas membuatnya tiba-tiba berlutut di atas tanah.     

Sakit kepala hebat seketika menyerangnya.     

Kali ini, wajah orang yang tak terhitung jumlahnya seperti bertabrakan dan melintas di benaknya dengan menggila, sampai akhirnya berubah menjadi percikan darah di balik kain putih panjang.     

Kejam, berdarah.     

Yang dapat Sang Xia lakukan sekarang adalah mencoba yang terbaik untuk menenangkan diri. Tak lama berselang, pria dengan mata lebar keluar perlahan. Tangan berdarahnya yang pertama kali terlihat dan Sang Xia langsung mendongak untuk melihat wajahnya lagi     

Terlihat kemeja dan wajahnya berlumuran darah, tetapi perlahan-lahan sudut mulutnya tertarik, sedikit tersentak, lalu memanggil Sang Xia, "Sayang."     

Akhirnya, hidung Sang Xia terasa masam dan ia hampir menangis.      

Itu Rong Zhan.      

Pria ini adalah Rong Zhan.      

Hanya saja…      

Orang itu…      

Apa sudah mati? Apa orang itu sudah mati?      

Yang hidup adalah Rong Zhan, Rong Zhan yang asli.     

Lalu, Rong Zhan berjalan ke arahnya selangkah demi selangkah. Terlihat lengannya yang tergores, kemejanya terpercik darah merah, dan lengan bajunya tergelincir ke bawah.     

Ia menarik selembar kain, membungkus lengannya dan memegangnya di telapak tangan. Kecuali dadanya yang sedikit naik turun, ia tidak mengalami kerusakan pada tubuhnya.      

Ketika Rong Zhan datang kepadanya, Sang Xia langsung lumpuh dan pusing. Entah apa yang ia lihat, tapi tiba-tiba ia melebarkan matanya dan tampak ketakutan. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ia mengangkat senjatanya dan menembak ke arah Rong Zhan -!     

"Dor!"      

Begitu Rong Zhan memandang Sang Xia memegang pistol ke arahnya, ia hanya menatap tetapi tidak menghindar, karena ia secara tidak sadar merasa bahwa istrinya pasti tidak bisa menembak dirinya.     

Dan kenyataannya.     

Setelah satu tembakan, peluru itu terbang pada jarak sekitar sepuluh sentimeter dan mengenai sesuatu tepat di belakangnya.     

Tepat saat itu, begitu Rong Zhan melihat ke belakang, ia mendapati pria itu sudah jatuh di belakangnya, masih memegang pisau di tangannya, dan ada lubang peluru yang menonjol di dahinya.     

Satu tembakan tepat di kepala.     

Baru saja, tembakan itu jatuh tepat ke sasaran dan tak hanya itu, ada beberapa bekas tusukan pisau di pinggang dan perut.     

Setelahnya, pistol yang ada di tangan Sang Xia terjatuh dari tangannya.     

Wajahnya pucat, matanya memerah, dan ia tampak putus asa.     

Saat Rong Zhan melihat topeng yang hampir sama dengan wajahnya yang dipakai pria itu, ia segera mendekat, berjongkok dan merobeknya.     

Wajah aslinya seketika terekspos.      

Menatap wajah ini, Rong Zhan mengerutkan kening dengan erat, dan akhirnya bergegas bangkit dan pergi.     

Sementara Sang Xia tidak punya waktu untuk bertanya siapa orang di balik topeng kulit itu. Yang ia pikirkan hanyalah Xiao Meibao.     

Kemudian, Rong Zhan datang untuk membantunya——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.