Rong Zhan yang Kejam (4)
Rong Zhan yang Kejam (4)
"... Jadi, bagaimanapun, aku minta maaf... Jangan bersedih, oke? Aku tidak akan pergi ke mana-mana dan aku yakin aku akan menjadi lebih baik sesegera mungkin... Aku tidak akan pergi. Kemanapun dan di manapun, aku hanya akan bersama denganmu, hanya denganmu... Hanya... Uh --!"
Sebelum Sang Xia berhasil menyelesaikan kata-kata terakhirnya, Rong Zhan tiba-tiba meraih bibir dan lidahnya.
Ia menundukkan kepala untuk mencium Sang Xia dalam-dalam. Kali ini, ia menciumnya dengan gila, seperti badai.
Dan tentu saja, Sang Xia membalas ciuman itu.
Harus diakui…
Awalnya Sang Xia pikir ia tidak akan bisa beradaptasi dengan ciuman itu, tapi ternyata tubuh itu seperti memiliki kuasanya sendiri. Begitu bertemu dengan Rong Zhan, tubuhnya menjadi lembut. Begitu Rong Zhan menciumnya, ia membalas tanpa sadar.
Semua ini begitu akrab, seolah-olah mereka telah melakukannya berkali-kali.
Entah siapa yang melepas handuk mandi dan entah kapan Rong Zhan telah melepas bajunya yang basah.
Bagaimanapun, gerakan menggoda yang seksi saat Rong Zhan melepas kemejanya muncul di dinding pada suatu waktu.
Tubuh yang seksi, otot perut dan tulang selangka yang menawan, tidak ada tempat tanpa godaan dan berhasil membuat Sang Xia seperti keracunan.
Sudah lama Sang Xia dilanda rasa linglung. Sementara Rong Zhan masih menggigit daun telinganya yang halus dan mengatakan sesuatu di sana yang membuat Sang Xia merasa tersipu.
Sontak, warna kemerahan memenuhi pipinya.
Sedangkan Rong Zhan sudah lama terpesona oleh istrinya. Lalu, matanya melihat tempat putih dan padat di bawah perutnya. Ada tato mawar yang indah dan mempesona. Tanpa ragu, ia berlutut untuk menciumnya seperti iblis.
Saat ini, tubuh Sang Xia sudah benar-benar memerah.
Segala sesuatu yang mengikuti tampaknya datang secara alami.
Tapi kali ini, ia benar-benar merasa sangat berbeda.
Tidak, tepatnya, sesuatu yang berbeda dari sebelumnya.
Dulu, dalam kesan pertamanya, ia merasa bahwa tubuh dan pikirannya seolah tersiksa, tetapi kali ini benar-benar berbeda.
Tubuhnya benar-benar tidak seperti miliknya dan beberapa tindakan benar-benar seperti telah diulang ratusan kali.
Itu semua tidak seperti yang ia bayangkan.
Dengan ringan, tubuhnya telah digendong oleh Rong Zhan dan didudukkan di atas toilet.
Meski mendominasi, tapi Rong Zhan melakukannya dengan lembut.
Satu per satu.
Sampai akhirnya, ketika kembali ke tempat tidur besar, Rong Zhan memeluknya dan membungkuk padanya untuk meminta izin. Ia sedikit tersentak dan bertanya, "Sayang, apa kamu ingat, ingat jika kita saling mencintai selama malam yang tak terhitung jumlahnya ... Kita terjerat ratusan kali, apa kamu mengingatnya..."
Sang Xia terdiam dan hanya bisa mengerang tak terkendali.
Matanya yang sudah mengabur hanya menatap Rong Zhan yang gemetar dan tersengal di depannya. Tampaknya beberapa gambar serupa tiba-tiba muncul di kepalanya
Di sana, Rong Zhan bermain dengan kuat di tubuhnya seperti seekor cheetah dan sangat mencintainya. Keringat meluncur di rahang tipisnya yang kemudian jatuh padanya.
Sekarang, kesadarannya menjadi semakin kabur dan Sang Xia tidak tahu apakah ia dalam fantasi atau kenyataan.
Namun.
Bagaimanapun, tampaknya ia telah sepenuhnya diracuni. Ia diseret ke jurang yang tak terhindarkan oleh Rong Zhan dan jatuh merosot bersamanya.
Tepat sebelum keasadarannya menghilang sepenuhnya, Sang Xia masih mendengar suara rendah dan menyihir milik Rong Zhan di telinganya lagi dan lagi——