Rong Zhan, Keluar Dari Sini (2)
Rong Zhan, Keluar Dari Sini (2)
Sang Xia yang melihat mereka belum juga terlelap di malam hari dan justru bermain satu sama lain dan tertawa sangat bahagia, sungguh...
Setelah melihatnya cukup lama, ia tersenyum sambil menggelengkan kepalanya tanpa daya. Saat ini, ia hanya memikirkan apa yang terjadi pada kedua anaknya. Ia sama sekali tidak menyangka akan merasa begitu bahagia saat keduanya bermain bersama di tengah malam.
Melihatnya, Sang Xia merasa lega dan hatinya meleleh di saat yang bersamaan.
Sementara Rong Zhan tidak tahu harus marah atau tertawa karena ulah anak-anaknya. Ia melihat ke dalam dengan lengan menopang kusen pintu di belakang Sang Xia, lalu berkata, "Sayang, bukankah kedua anak kita terlalu sibuk?! Di tengah malam begini belum juga tidur, jangan sampai mereka menangis nanti."
Setelah mendengarnya, Sang Xia mundur dengan tenang, menutup pintu pelan-pelan, lalu berbisik, "Pergi, pergi, ayo mundur. Tidakkah menurutmu mereka senang bermain berdua sendirian?"
Mereka tidak akan lagi memedulikan suara berisik atau apa pun itu. Yang jelas, keduanya tampak bahagia tinggal di kamar ini sepanjang waktu.
Anak-anak juga memiliki dunianya sendiri, bahkan mereka dapat berkomunikasi dengan bahasa mereka sendiri.
Saat Sang Xia telah mengambil langkah pertama, sementara Rong Zhan masih memikirkan dua anak bahagia yang belum juga tidur malam itu. Tentu saja ia merasakan sedikit kekhawatiran.
Diam-diam ia membuka pintu untuk mengintip ke dalam. Seketika ia melihat kedua anaknya menggaruk-garuk di celah seberang pagar masing-masing. Keduanya saling memandang dan tertawa seolah mengatakan sesuatu dengan bahasa yang hanya dimengerti mereka sendiri.
Melihat anak-anaknya bersenang-senang, Rong Zhan merasa lucu dan hatinya melembut. Akhirnya, ia memutuskan untuk tidak mengambil inisiatif menegur dan bertengkar dengan mereka.
Tanpa membuang waktu lagi, Rong Zhan bergegas kembali ke kamarnya untuk kembali melanjutkan aktivitas bersama istriya.
Sakit punggung Sang Xia telah membunuh Rong Zhan baru-baru ini. Apakah Rong Zhan seperti ini sebelumnya? Rong Zhan mengatakan bahwa ketika dulu tidak ada alat kontrasepsi, ia akan mempertimbangkan masalah kehamilan dan bisa mengendalikannya sedikit untuk memilih hari lain. Tapi sekarang ia tidak ingin lagi seperti itu.
Jadi kondisi kehidupan suami istri Sang Xia dan Rong Zhan sekarang adalah..
Tidak peduli siapa pun yang datang.
Tidak ada yang bisa mengganggu aktivitas keduanya.
Tapi yang mengejutkan bagi Sang Xia adalah, kualitas tidurnya justru meningkat banyak dalam sekejap.
Dua hari kemudian, sesuatu terjadi pada Sang Xia yang membuatnya kehilangan kesabaran.
Semua karena Rong Zhan dan Xiao Ba Wanghua.
Saat itu, ia sangat marah hingga tak lagi bisa meredam kobaran amarah di dadanya.
Inilah masalahnya.
Hari ini, persediaan popok di rumah sudah habis. Mau tidak mau, Sang Xia meminta tolong Rong Zhan untuk pergi ke supermarket untuk membeli popok impor.
Meski Rong Zhan sibuk pada waktu itu, tetapi ia tidak berani menunda perintah istrinya.
Sang Xia menyuruhnya pergi karena ia harus menemui Anthony terlebih dulu.
Saat Rong Zhan mendapati jika istrinya tidak segera kembali dan ia belum menyelesaikan pekerjaannya, ia sama sekali tidak bisa keluar bahkan hanya untuk buang air kecil. Tetapi ia juga tidak mampu menahan jika salah satu dari dua anaknya buang air di tempat tidur.
Jadi ia bergegas mencari popok pengganti. Belakangan, ia menemukan ada popok lain. Jadi ia buru-buru menyimpannya untuk bayi perempuannya dulu.
Ketika tiba saat Xiao Ba Wanghua, popoknya baru saja dikencingi olehnya. Sudah waktunya untuk mengganti. Namun Rong Zhan melihat bahwa ia sedang tidur dengan nyenyak dan terlihat manis di tempat tidur. Ia menatapnya untuk sementara waktu. Akhirnya, setelah memikirkan beberapa cara, ia memutuskan untuk tidak membiarkannya menangis karena gangguan kecil itu.
Tapi entah apa yang dipikirkan Rong Zhan?
Ia menatap putranya, yang berusia beberapa bulan, dan berpikir sejenak. Akhirnya, ia pergi ke dapur dan mengobrak-abrik lemari. Lalu, ia mengeluarkan tisu sekali pakai dan sebuah cangkir dari loker.
Apa yang ia lakukan dengan tisu sekali pakai dan cangkir itu?
Rong Zhan mendekat ke sisi putranya...