Minta untuk Ditemani (2)
Minta untuk Ditemani (2)
Sama seperti anak kecil yang menangis. Saat dibujuk dengan permen, baru mereka akan menghentikan tangisnya.
Kebahagiaan itu memang terkadang disengaja untuk diciptakan.
Apalagi sekarang, Josh bersedia untuk dimanjakan dan membiasakan diri dengan semua itu. Tentu ini adalah pilihan yang terbaik.
Ketika mereka sudah semakin dekat dengan api unggun, Josh harus berjuang untuk melepaskan diri dari pelukan Bo Jing. Tak pelak lagi, ia tidak ingin dipermalukan oleh banyak orang di sini. Apalagi, sebagian yang mengerubungi api unggun itu menari dengan ceria, lapis demi lapis, dan orang-orang yang paling dekat dengan api unggun tampaknya yang paling bersemangat.
Sorak-sorai dan teriakan juga terus berlanjut, hingga membuat suasana menjadi semakin heboh.
Melihat itu, Josh maju dengan baju basah, sementara Bo Jing mengikutinya dari dekat. Dari kejauhan, Josh melihat tubuh yang memesona menari di depan nyala api yang menjulang tinggi, mengayunkan pinggul, memutar pinggul, dan menggelengkan kepala. Pakaian seksi yang mengiringinya juga menunjukkan bentuk tubuh yang sempurna, menyebabkan banyak orang berteriak akan hal itu.
Saat Josh mulai berjalan ke sana, ia benar-benar tidak bisa melihat siapa orang itu. Tapi ketika langkahnya semakin dekat, ia merasakan sesuatu yang salah.
Sepertinya wanita itu adalah Linda.
"Kenapa? Tidak jadi ke sana?"
Begitu melihat langkah Josh terhenti, Bo Jing sontak bertanya.
Sedangkan raut wajah Josh telah berubah samar.
Kenapa ada wanita itu di mana-mana!
Dan tepat ketika Bo Jing melihat sesuatu yang salah dengan wajah Josh, matanya langsung mengikuti arah pandang istrinya. Kini, mata rampingnya sedikit menyipit untuk melihat wanita itu.
"Kita pulang saja."
Tanpa ragu, Bo Jing langsung meraih tangannya dan ingin membawanya kembali ke vila.
Tapi sama sekali tidak ada pergerakan dari Josh.
"Josh?"
Setelah menarik napas dalam-dalam, Josh mengalihkan pandangannya ke arah Bo Jing, "Tidak masalah. Ayo ke sana. Seperti yang kamu katakan, memang ada banyak wanita yang menyukaimu dan aku tidak bisa mencegahnya. Lagi pula, itu akan sangat melelahkan."
Sontak, Bo Jing menyentuh kepalanya dan menekannya ke dalam pelukan, "Jangan khawatir, aku tahu apa yang harus dilakukan."
Tapi Josh segera menjauhkan kepalanya dari lengan Bo Jing, melebarkan matanya dan menghela napas dengan marah, "Ngomong-ngomong, aku tidak peduli. Kamu harus mengabaikannya dan sama sekali tidak boleh menatapnya! Kalau tidak, aku akan benar-benar marah."
Tarikan di kedua sudut Bo Jing saat ini tak lagi bisa dihindari, "Oke, aku tidak akan menatapnya."
Akhirnya, Josh benar-benar puas. Kemudian, ia tertawa dan sedikit mencibir, "Yah, kita lihat saja. Semua itu tergantung pada kinerjamu."
Setelah mengatakannya, ia rasa itu masih belum cukup. Tanpa diduga, ia tiba-tiba dengan sengaja meludahkan satu kata untuk menggoda Bo Jing, "Kakak ipar!"
"Kamu—!"
Sesaat setelah Josh menyebutkan satu kata itu, Bo Jing ingin segera menangkapnya, tetapi tubuh kecil Josh telah melompat dengan cepat. Bahkan kini, ia hanya melihat ke belakang sembari tersenyum pada Josh. Padahal rambut panjangnya serta sekujur tubuhnya basah kuyup dan hanya dilapisi dengan mantel.
Namun, hati Bo Jing seketika meleleh karena tawanya yang menghangatkan.
Dan akhirnya, Bo Jing yang marah dan justru ditertawakan olehnya hanya mampu menghela napas tanpa daya, kemudian mau tak mau mengikutinya.
Lagi pula, lusa mereka sudah akan pergi dari sini.
Artinya, mereka hanya bisa tinggal satu hari lagi. Jika sebelumnya hubungan dengan Josh masih belum juga belum membaik, tapi sekarang mereka telah benar-benar layaknya suami istri. Jadi, karena hanya ada satu hari tersisa, maka Bo Jing akan memanjakannya tanpa syarat.
Sebenarnya, alasan mereka memutuskan untuk segera kembali adalah karena kabar dari Rong Zhan.
Ia mengundang mereka untuk menghadiri pesta pernikahan resmi antara Rong Zhan dan Sang Xia.
Sementara saat itu, Josh telah mendekat ke api unggun dan mencari dua kursi kosong untuk diduduki, dikelilingi oleh orang-orang yang ramai, tampak antusias dan tidak terkendali.
Penampilannya yang canggung akibat tercebur ke dalam danau benar-benar tidak diperhatikan oleh banyak orang. Sebaliknya, Linda, yang suasana menarinya mencapai titik terpanas, seksi dan menawan, postur tubuhnya yang memesona seketika menciptakan lampu hijau di mata pria-pria itu seperti serigala.
Sedangkan Bo Jing yang baru saja mendekat langsung duduk di samping Josh seolah-olah ia tidak melihat apa-apa.