Mewujudkan Impian, Pernikahan (2)
Mewujudkan Impian, Pernikahan (2)
Tampaknya pengasuh telah membantu anak-anak merapikan pakaian, mengenakan jas kecil, dan gaun putri kecil mereka. Setelah melihat mereka telah bersiap, kekhawatiran Sang Xia segera digantikan dengan perasaan lega dan kemudian ia menertawakan dirinya sendiri.
Sudah terlambat, tetapi ia tidak ingin mereka menjadi lebih antusias daripada yang terlihat.
Segera, sopir mengantar mereka ke tempat Su Li terlebih dahulu untuk mendapatkan gaun pengantin dan kemudian pergi bersama.
Saat mereka bangun hari ini, salju telah berhenti, tetapi seluruh kota yang makmur ini diselimuti dengan lapisan putih yang tebal.
"Wow... Bu, lihat, cantik sekali."
"Bu, Bu, aku ingin keluar."
Pakaian formal indah milik Xiao Meibao dan Xiao Ba wanghua dibungkus dengan mantel tebal, syal, dan topi kecil. Saat ini, mereka bersandar di depan jendela seraya mengagumi keindahan yang tersajikan. Melihat pemandangan di luar, mereka membuka mata dengan sorot penuh kegembiraan dan kebahagiaan.
Sementara monster kecil duduk di sana dengan mulut terkatup.
Mau tak mau, Sang Xia meminta anak-anaknya untuk duduk, "Ibu akan membiarkan kalian bermain, tetapi berjanjilah pada ibu bahwa kita akan melakukan tugas dulu untuk menjadi pengiring pengantin yang cantik, oke?"
Kedua anaknya duduk segera setelah mereka mendengar kata "pengiring pengantin".
Tapi itu bukan karena apa yang dikatakan Ibu, melainkan karena apa yang Ayah katakan pada mereka sebelumnya.
Xiao Ba Wanghua diam-diam mengangkat tangannya dan mengingat bahwa ayah berlari ke arahnya tadi malam, menggosokkan sesuatu di lengannya, menceritakan banyak hal, dan akhirnya menunjukkan beberapa gambar. Kini, ia mengangkat kepalanya seolah akan menjadi yang paling pintar ketika dewasa nanti. Ia merasa menjadi kebanggaan yang tak dapat dijelaskan melalui jaket kecil berlapis kapas milik ayah ini.
Akhirnya, Sang Xia merasa lega melihat mereka patuh.
Setelah tiba di tempat Su Li, Sang Xia kebetulan melihat Chen Nianbai keluar dari pintu vila.
Hari itu, Chen Nianbai mengenakan setelan hitam dan mantel bulu domba. Penampilannya luar biasa, auranya begitu segar dan lembut, bahkan tubuhnya yang ramping terlihat sangat menyenangkan setelah hujan salju semalaman.
Hanya saja—-
"Eh? Chen Nianbai, kenapa kamu keluar pagi-pagi? Dan kenapa kamu mengenakan pakaian formal?"
Tentu saja Sang Xia terkejut karena ia tidak mendengar Su Li mengatakan bahwa Chen Nianbai juga akan datang.
Dan ketika monster kecil keluar dari mobil, ia bergegas berlari dengan canggung di atas lapisan salju dengan sepatu bot katun kecilnya, "Ayah, Ayah..."
Chen Nianbai juga segera berjalan mendekat dan langsung memeluk anaknya yang menggemaskan, kemudian dengan tenang menjawab, "Yah, karena pernikahan. Aku akan menjadi pendamping mempelai pria, jadi harus buru-buru ke sana dulu."
"Kalau begitu, pergilah dulu. Akan sangat sulit berjalan di salju hari ini. Berhati-hatilah mengemudi."
Chen Nianbai hanya mengangguk dan tersenyum lembut.
Detik setelahnya, sebelum sosok Su Li muncul, suaranya justru lebih dulu terdengar, "Suamiku, tanahnya licin, mengemudilah perlahan. Perhatikanlah keselamatan dulu."
Setelah selesai mengatakannya, pintu terbuka, dan Su Li seketika melihat sudah ada begitu banyak orang di luar.
Kini, Chen Nianbai berjalan menaiki tangga dengan Xiaobai di gendongannya. Monster kecil itu segera mengulurkan tangan kecilnya dan meminta Ibu untuk memegangnya. Su Li segera meraihnya dan Chen Nianbai sedikit menundukkan kepala untuk mengatakan sesuatu. Kemudian Chen Nianbai mengecup lembut lipatan bibirnya, lalu membelai rambut panjangnya sekilas dan berbalik.
Saat melewati Sang Xia, ia sedikit mengangguk dan langsung berjalan menuju mobil.
Baik Xiao Ba Wanghua maupun Xiao Meibao yang beridri di sisi kaki Sang Xia turut melihat pertunjukan manis keluarga mereka. Dengan segera, Xiao Meibao berpamitan dengan pamannya, sedangkan Chen Nianbai melambai padanya secara khusus. Ketika ia kembali menoleh ke belakang, ia terkejut mendapati Xiao Ba Wanghua justru mengalihkan pandangannya.
"..."