Mewujudkan Impian, Pernikahan (12)
Mewujudkan Impian, Pernikahan (12)
Yang merupakan singkatan dari nama keduanya
Kini, Rong Zhan mengeluarkannya terlebih dahulu, lalu dengan lembut memegang tangan Sang Xia, dan perlahan memasangkannya di jari manisnya yang ramping. Kemudian giliran Sang Xia yang mengeluarkan cincin lain dari kotak yang dibawa Xiao Ba Wanghua, lalu memasangkannya di jari manis Rong Zhan.
Saat itu, kedua mempelai tampaknya telah menyelesaikan beberapa upacara yang khusyuk dan sakral di hadapan Tuhan.
Pernikahan itu memang sangat sakral, artinya bukan hanya perasaan dua orang saja yang disatukan, melainkan seluruh keluarga yang dibangun dari perasaan dua orang, yang berarti harus bertanggung jawab untuk masa depan.
Jadi saat ini, semua orang yang hadir melihat pemandangan di depan altar dengan tenang dan serius. Kemudian terdengar pendeta kembali berkata, "Dalam nama Tuhan, saya menyatakan bahwa kedua mempelai yang menikah akan menerima berkat Tuhan. Sekarang, mempelai pria dapat mencium mempelai wanita."
Begitu kata-kata ini terlontar, semua orang kecuali para tetua berdiri dan mulai bersorak, berteriak, dan bertepuk tangan dengan keras.
Tanpa ragu, Rong Zhan segera mengangkat tudung pengantin Sang Xia dengan satu tangan, membungkuk, menundukkan kepala, menatapnya dengan penuh kasih sayang, dan kemudian memberinya ciuman penuh kasih yang begitu romantis.
Sang Xia, ah, wanita paling beruntung di dunia.
Tidak ada orang yang mencintai wanitanya sedalam Rong Zhan.
Saat berciuman, waktu terasa berjalan cepat di benak Sang Xia. Setiap adegan yang telah ia lalui, seperti film yang diputar dan muncul di benaknya.
Mulai dari kebencian dan ketakutannya pada Rong Zhan di awal hingga ia melahirkan anak untuknya, dan sekarang, memasuki istana pernikahan.
Sang Xia tahu bahwa semua ini jauh lebih baik dari sebelumnya.
...
Ya, Rong Zhan memang seorang iblis, binatang liar, pria jahat, dan bajingan.
Hanya saja suatu hari, pria itu membuka sayap iblis miliknya, dan membuka langit baru untuk Sang Xia.
Melindunginya dari angin dan hujan!
Melindunginya agar tetap aman!
**
Saat sesi pelemparan buket bunga, Youyou-lah yang berhasil mendapatkannya.
Saat itu, ia terlihat sangat bahagia dan tersenyum manis.
Sementara Jun Hang yang berdiri di sisi pendamping mempelai pria memandangnya dengan sentuhan kelembutan, yang selama ini selalu memancarkan aura dingin dan terasing.
Setelah pernikahan akbar itu.
Semuanya beralih dari gereja menuju ke villa mewah milik Rong Zhan.
Makan malam pernikahan diadakan di sana. Ketika semua orang muncul, Sang Xia baru menyadari bahwa ternyata ada lebih banyak kerabat dan teman daripada yang ia kira. Bahkan adiknya, Sang No datang dengan pacar kecilnya.
Saat Sang Xia baru saja akan berjalan untuk menyapa mereka, matanya menangkap sosok... Bo Yi, yang tidak jauh dari tempatnya.
Bo Yi, ternyata juga ada di sini.
Langkah Sang Xia sontak terhenti.
Jika dipikir-pikir, ia merasa sudah lama tidak melihatnya.
Setengah tahun, setahun, atau lebih lama dari itu?
Seolah-olah satu generasi telah berlalu.
Kali ini, Sang Xia sudah mengganti gaun pengantinnya dengan gaun putih pendek untuk menyapa kerabat dan teman-temannya. Namun, ketika melihat Bo Yi saat ini, ia berhenti di tempat.
Pada saat yang sama, mata Bo Yi yang baru terangkat juga bersirobok dengannya.
Mau tak mau, Sang Xia mengangkat bibirnya sedikit dan tersenyum.
Waktu benar-benar tak terlukiskan. Ketika ia bertemu Bo Yi lagi saat ini, hatinya begitu tenang, meski ada sedikit keterkejutan yang ia rasakan.
Dan gelombang perasaan itu tentu tak bisa dikendalikan.
Namun, itu hanyalah perasaan biasa.
Hanya saja, karena sudah lama tidak melihatnya, bagaimana keadaannya sekarang?
Tanpa sadar Sang Xia melihat ke sekeliling Bo Yi. Apakah ada wajah wanita asing di sana? Atau ia masih lajang sekarang?
Sembari benaknya bertanya-tanya, kaki Sang Xia sudah melangkah perlahan.