Halo Suamiku!

Aku Bukan Istri Sahnya (3)



Aku Bukan Istri Sahnya (3)

Berbagi waktu yang indah ini.     

Hanya saja, Youyou justru berdiri di pagar sisi kanan anak tangga, sementara Jun Hang berdiri di bawah sisi kiri anak tangga, yang mana salah satu sosoknya tidak terlihat dalam kegelapan, dan yang tersembunyi juga mudah diabaikan.     

Keduanya kini berdiri dengan jarak yang begitu jauh.     

Hingga akhirnya, Su Li kembali mengeluarkan suara dan tiba-tiba tersenyum dengan makna yang tidak jelas, "Youyou, aku tahu apa yang kamu khawatirkan. Tenanglah, aku tidak akan memberitahu orang lain, tapi yang pasti, aku hanya ingin kamu tahu, jangan membuat posisimu terlalu rendah. Bukankah kita bisa tidak hanya mencintai satu orang pria? Itu bukan masalah besar. Kamu harus menghargai dirimu sendiri, itulah yang paling penting."     

Setelah itu, Su Li menepuk pundaknya, "Kapan pun, kami akan selalu ada."     

Di akhir kalimat, ia berbalik dan pergi.     

Dan karena Youyou tidak ingin orang lain tahu, jadi ia tidak akan bertanya lebih banyak.     

Namun, begitu Su Li pergi, Youyou perlahan menundukkan kepalanya, matanya memerah, dan ia mengepalkan tinjunya cukup erat.     

Ia juga tidak ingin.     

Benar-benar tidak ingin.     

Ia pikir dirinya bisa mengatasi segalanya, tapi ia masih terlalu naif. Bagaimanapun, fakta selalu lebih kejam dari imajinasi dan sekarang ia tidak bahagia.     

"Enyou… Youyou…"     

Tak lama berselang, ia mendengar seseorang memanggil namanya dari kejauhan. Mendengar suara yang familiar itu, ia dengan cepat mengusap air mata yang belum sempat terjatuh karena takut mereka akan menyadarinya.     

Setelah membuka matanya lagi, ia mengambil napas dalam-dalam sembari berusaha untuk menenangkan hati.     

Kemudian ia melihat dua orang berjalan mendekat ke tempatnya. Sontak, ia tersenyum manis, "Kakak, kakak ipar."     

Josh juga tersenyum pada Youyou saat ini. Meskipun ia baru saja keluar dari rumah sakit selama sekitar sepuluh hari, tapi kondisinya sudah pulih dengan baik, meski juga tak bisa dipungkiri, ia akan mudah lelah saat bekerja terlalu keras.     

Bagaimanapun, ia baru menjalani operasi besar dan kehilangan salah satu organ dalam tubuhnya. Lalu, terdengar Bo Jing berkata, "Youyou, Ayah dan Ibu mencarimu. Ayo kita berkumpul bersama sebelum aku membawa kakak iparmu pulang dulu karena kondisinya yang belum pulih betul."     

"Apa?! Ada apa? Ada apa dengan tubuh kakak ipar? Kakak, kamu bersikap kasar pada kakak ipar..."     

Youyou bertanya dengan cemas saat mereka mulai berjalan bersama di tangga. Hanya saja, tampaknya Youyou tidak menyadari bahwa sejak ia berbicara dengan Su Li, sosok ramping di bawah sisi kiri tangga terus memperhatikannya.     

Sorot mata itu tidak pernah lepas sedikit pun dari Youyou.     

Bahkan sosok itu juga melihatnya menyeka wajah dan diam-diam menggosokkan punggung tangannya ke pelupuk mata setelah Su Li pergi…     

 ...     

Di Keluarga Bo saat ini.     

Ketiga anaknya telah berkumpul bersama, ditambah dengan satu anggota baru, seorang menantu perempuan. Tentu, hal ini membuat orang tua dari Keluarga Bo merasa bahagia.     

Di samping Ange, kini duduk menantu perempuannya. Di usianya yang sudah menginjak 40-an, tubuhnya benar-benar terawat dengan baik. Alhasil sekarang, ia terlihat seperti baru berusia awal 30-an, yang masih tampak menawan dan begitu segar.     

Kemudian, ia bertanya kepada mereka tentang situasi terbaru satu per satu.     

Dari sisi Josh, ia hanya menceritakan tentang bulan madu mereka, di mana itu adalah waktu yang paling manis. Baik Josh maupun Bo Jing sama-sama tidak pernah menyebutkan tentang kecelakaan mobil yang terjadi karena tidak ingin orang tua mereka khawatir.     

Dan karena salah satu generasi muda mereka sudah menikah, jadi yang paling diinginkan para tetua sekarang ini adalah memiliki cucu dengan cepat.     

Apalagi, Bo Jing bisa dibilang adalah anak yang paling besar dari generasi muda, selain Jun Hang tentunya. Tapi Keluarga Rong telah memiliki cucu dari Rong Zhan, bahkan dua sekaligus. Begitu pun Keluarga Su yang juga sudah memiliki cucu kecil dan satu lagi yang akan segera hadir. Jadi, wajar saja jika mereka juga berharap agar Keluarga Bo dipenuhi anak dan cucu.     

"Bagaimana? Apa kalian sudah punya rencana untuk memiliki anak sekarang?" tanya Ibu Youyou pada mereka dengan wajah penuh perhatian.     

Begitu kata-kata itu terlontar, sedikit rona merah seketika muncul di wajah Josh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.