Aku Bukan Istri Sahnya (6)
Aku Bukan Istri Sahnya (6)
Sementara itu, Youyou hanya mampu menundukkan kepala sembari memegang kedua tangan ayahnya. Dengan langkah Jun Hang yang semakin mendekat, genggaman itu juga semakin mengencang.
Samar-samar Bo Yan menyadari sesuatu. Sontak, ia menunduk untuk melihat apa yang terjadi pada putrinya. Namun, Youyou hanya memberikan senyum keterpaksaan sembari tetap memegang tangannya, meski mau tak mau, ia mulai sedikit mengendurkannya.
Ya.
Bagaimanapun, ia tidak ingin orang yang dicintainya mengkhawatirkan dirinya…
Tapi, tapi…
Ia benar-benar tidak tahu bagaimana menghadapi Jun Hang.
Dalam perjalanan kembali ke sini pun, ia terus menghindarinya. Saat itu, pesawat tiba di pagi hari. Ketika turun dari pesawat, ia langsung menghubungi Su Li dan sama sekali berusaha utuk tidak mempedulikan pada pria itu.
Tapi bagaimana dengan malam ini?
Apalagi, Rong Zhan telah mengatur kamar untuk mereka. Di mata mereka semua, hubungan antara ia dan Jun Hang seperti pasangan yang sudah menikah. Jadi sekarang, ia benar-benar takut jika harus sekamar…
"Paman." Setelah Jun Hang mendekat, pertama kali yang ia tatap adalah Bo Yan. Tanpa ragu, ia langsung menyapa sambil mengangguk.
Padahal baru saja keduanya bertemu dan Bo Yan juga berbicara dengan Jun Hang tentang beberapa hal. Namun, Bo Yan merasa sedikit terasing saat ini, dan kemudian menepuk tangan putrinya dengan lembut, "Pergilah, tidurlah lebih awal. Ayah juga akan menemani ibumu."
Dasar hati Youyou seketika menegang dan ia bergegas kembali meraih lengan ayahnya. Tak lupa ia juga sengaja menyunggingkan senyum termanis, "Tidak, Ayah. Bolehkah aku membuat pengecualian hari ini? Aku sangat merindukan Ibu. Aku ingin tidur dengan Ibu."
"Bukankah ibumu tetap akan menemuimu nanti? Jangan khawatir. Sekarang pergi dan istirahatlah. Jun Hang baru saja memberitahuku bahwa kamu tidak tidur berjam-jam dalam dua hari ini."
Tepat ketika kata-kata itu keluar dari mulut ayahnya, Youyou hanya mampu terpana seraya menahan napas.
Jun Hang… bagaimana pria itu tahu bahwa ia sudah tidak tidur begitu lama? Bukankah ia sengaja menjauhkan diri darinya?
Kini, hati Youyou benar-benar penuh dengan kerumitan.
Tapi tetap saja... ia harus melawannya.
Namun, Jun Hang semakin mendekat dan tampak sedikit membungkuk. Bahkan tangannya yang seperti batu giok itu ingin memegang tangan Youyou dan menariknya ke atas.
Bulu mata Youyou sontak bergetar dan jelas ia tidak ingin mengulurkan tangan. Tapi, ia tidak bisa bersikap demikian di depan ayahnya.
Akhirnya, mau tak mau, tangan Youyou terulur dan Jun Hang mengambil inisiatif untuk memegangnya. Suhu hangat sekaligus dingin segera tersalurkan saat itu.
Entah apa yang Youyou pikirkan, tetapi tiba-tiba ia sangat ingin menyingkirkannya. Hanya saja sudah terlambat. Jun Hang langsung menggenggamnya dengan tenang seperti yang telah ia duga. Tentu genggaman itu juga tidak sebanding dengan kekuatan Youyou yang ingin menarik tangannya kembali.
Alhasil, wajah Youyou-lah yang menunjukkan perasaannya saat ini. Wajahnya sedikit merah dan ia dengan lembut mengatupkan bibirnya.
Tepat di saat itu, Sang Xia dan Rong Zhan datang sambil mengangguk pada para tetua. Kemudian Sang Xia tersenyum pada Youyou sambil memberikan beberapa patah kata, "Pasti sangat sulit bagi kalian untuk datang kemari secara mendadak. Aku sudah menyiapkan kamar untuk kalian berdua. Sekarang istirahatlah. Aku akan mengantar kalian ke sana?"
Melihat Sang Xia datang, wajah Youyou tiba-tiba dipenuhi dengan senyuman, "Joy, apa yang kamu katakan? Pernikahan besarmu dilangsungkan hari ini dengan bos kami. Jika kami tidak datang sebagai kerabat dan mitra di markas, itu adalah dosa besar. Selain itu, jika kamu benar-benar tidak membiarkan kami datang, kami akan merasa tidak enak."
Meski Sang Xia merasa jika ucapan Youyou benar adanya, tapi hatinya tetap saja tersentuh. Alhasil, ia bergegas memeluknya dengan hangat.
Dan saat itulah Youyou mengambil kesempatan, "Joy, apa kamu memiliki kamar yang cukup? Setiap kamar untuk satu orang, sedangkan begitu banyak dari kita..."
Sebelum kata-kata itu berhasil diselesaikan, Rong Zhan menyela dengan cibiran lembut, "Apa yang kamu katakan? Kalian berdua masih membutuhkan dua kamar? Jangan bercanda, oke? Apa ini untuk menunjukkan jika aku tidak dapat dibandingkan dengan istana tempat kalian tinggal?"