Halo Suamiku!

Dia Mendobrak Pintu Dalam Keadaan Mabuk!



Dia Mendobrak Pintu Dalam Keadaan Mabuk!

"Buka pintunya! Buka pintunya! Buka pintunya, Ye Zi! Buka pintunya untukku -!"     

Saat ini, pria mabuk itu adalah Su Xun. jika bukan dirinya, siapa lagi!      

Xiao Ye yang mendengarkan teriakan mabuknya semakin memicingkan mata untuk melihatnya, dan seketika, alisnya sedikit mengerut. Entah apa yang sebenarnya terjadi.      

Apa yang terjadi padanya?      

Akhirnya, Ye Zi membuka pintu tanpa sadar.     

"Su Xun, kamu.... Aahh--!"      

Dia baru saja membuka pintu untuk bertanya, tetapi pada sesaat dia membuka pintu, Su Xun bergegas memeluknya.     

"Ye Zi... Ye Zi..."      

Su Xun mentapnya sejenak dan langsung memeluknya. Kemudian dia menabrak dinding dan menghujani ciuman di sekujur tubuh Ye Zi.     

Dengan aroma anggur yang kuat, ciuman gila itu jatuh di leher, wajah, hingga bibir Ye Zi.     

Sejujurnya, Ye Zi sangat takut dengan Su Xun yang seperti itu. Dengan sekuat tenaga, dia menahan bahu Su Xun dan mulai memukuli dadanya, "Su Xun, apa yang kamu lakukan! Cepat lepaskan aku. Jangan, kamu gila...!"      

Selama pemberontakannya, Su Xun sudah membawa Ye Zi dari dinding ke dasar pintu masuk. Saat itu, tubuh Ye Zi gemetar dan dia sangat panik.     

Beberapa bagian piyama Ye Zi telah robek dan Su Xun menggerogoti tubuhnya seperti hewan kelaparan.     

Saat Su Xun menggigit lehernya, nyeri seketika terasa, dan bahkan gigi tajam Su Xun seolah akan menembus arterinya.     

"... Jangan, jangan lakukan itu. Su Xun, lepaskan aku..." Wajah Ye Zi berubah ketakutan. Dia merasakan sepatu hak tingginya ada di bawahnya, dan tanpa pikir panjang, dia langsung meraihnya dan menghancurkannya seperti jerami.     

Lelaki yang mabuk dan memaksa untuk menyerangnya itu langsung dipukul dengan kejam. Seketika tubuhnya tiba-tiba terpana dan dia membeku di tempat.      

Ye Zi melihat keningnya dan perlahan ada aliran darah mengalir ke bawah.     

Su Xun mengangkat kepalanya perlahan.     

Setelah mabuk, mata merah itu menatapnya seperti binatang yang putus asa.     

Ye Zi menyusut dan menjauh darinya, dan terus-menerus berusaha melarikan diri darinya. Su Xun melihat ke sepatu hak tinggi yang menyerangnya di tangan Ye Zi dan dia tiba-tiba menarik ujung mulutnya.     

Tapi itu senyuman yang dingin sekaligus menyedihkan.     

Ketika dia membuka mulutnya lagi, wajahnya benar-benar muram. Dia mencengkram pergelangan kaki Ye Zi dengan kasar dan menahan rahangnya dalam jeritan paniknya.     

"Ye Zi, kamu menyerangku, kamu memukulku dengan ini, bukan?"     

"... Su, Su Xun, jangan seperti ini... ini bukan seperti kamu yang kukenal, bukan..."      

"Tidak mengenalku? Tidak mengenal aku yang seperti ini, huh? Apa kamu kecewa padaku? Apa kamu suka pria itu? Katakan saja! Apa kamu sudah jatuh cinta dengan pria itu?     

Su Xun berteriak padanya dengan mata merah, seolah-olah dipenuhi dengan amarah dan kecemburuan.     

Kali ini, Ye Zi menatapnya yang meraung dengan darah di dahinya mengalir ke bawah. Hatinya sakit sekaligus takut. Dia ingin mengambil ponselnya dan ingin menelepon seseorang secara diam-diam.     

Namun, Su Xun langsung mengetahuinya dan segera menyambarnya diiringi dengan jeritan Ye Zi. Begitu Su Xun merebut ponselnya, itu seperti penghalang ajaib, dan dia terus melihat ponselnya.     

Sayangnya, tanpa perlu melihat lebih lama lagi, dia melihat pesan di ponselnya.     

Pesan dari An Yan.     

Kalimat terakhir dari An Yan: Ye Zi, aku menyukaimu.     

Ye Zi, aku menyukaimu.      

Kalimat ini tampaknya melampaui pikiran rasional terakhir Su Xun, membuat dadanya bergerak hebat dan bulu matanya bergetar——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.