Perjuangan Menembus Surga

Imbalan Tak Terduga



Imbalan Tak Terduga

Setelah kebulatan tekad di dalam hati Xiao Yan itu, pergumulan di dalam matanya lenyap. Ia menghirup nafas dalam-dalam saat tatapan matanya terpusat dengan saksama pada sayap tulang giok yang melayang di depannya. Tinjunya berangsur-angsur mengepal saat sebuah raut wajah ganas muncul di wajahnya.     

"Aku tidak percaya bahwa aku tidak bisa mengurus sepasang sayap tulang!"     

Xiao Yan dengan keras menggertakan giginya. Ia mengisyaratkan dengan tangannya dan sayap tulang giok itu terjatuh. Akhirnya, sayap itu berhenti sekitar setengah kaki di depannya.     

Segel yang dibentuk oleh tangan Xiao Yan bergerak saat matanya kembali melirik sayap-sayap tulang itu. Setelah itu, ia dengan lembut menutup matanya dan sebuah Kekuatan Spiritual perlahan menyebar dari antara alisnya. Akhirnya, Kekuatan Spiritual itu berkumpul menjadi satu dan dengan cermat mengepung sayap-sayap tulang itu.     

"Bum!"     

Sebuah saura rendah dan dalam yang teredam seketika meledak di dalam benak Xiao Yan ketika Kekuatan Spiritualnya bersentuhan dengan sayap-sayap giok itu. Pikirannya kebingungan, dan dunia di depannya berubah secara drastis.     

Xiao Yan berada di sebuah dunia yang agak hitam, di mana tak terdapat satupun kehidupan. Rohnya melayang tinggi di langit. Ia mengerutkan dahi saat matanya menatap dunia yang mendung ini. Ia pun menggumam, "Ini di dalam sayap giok? Di mana sisa auranya?"     

Ketika Xiao Yan memandang ke sekitar, warna kehitam-hitaman di sekitarnya sedikit bergejolak. Seketika, udara abu-abu, yang terlihat seperti energi, perlahan menyebar. Saat aliran udara berwarna abu-abu itu berkumpul, sepasang mata merah darah mendadak terbentuk. Pilar-pilar cahaya berwarna darah terpusat pada Xiao Yan.     

Roh Xiao Yan akhirnya samar-samar mencium bau darah pekat ketika pilar cahaya berwarna darah itu muncul. Bau itu penuh dengan keganasan hebat yang sulit untuk disembunyikan. Emosi negatif ini sepertinya punya kemampuan untuk menulari orang lain. Setelah baru saja bersentuhan dengannya, nafas Xiao Yan menjadi kasar dan berat.     

"Hal yang begitu aneh…" Perubahan di dalam tubuhnya tidak terlepas dari perhatiannya. Raut wajahnya seketika berubah saat ia bergegas menenangkan pikirannya. Ia mengeluarkan emosi negatif yang memenuhi tubuhnya dan menghindari dijangkiti oleh udara abu-abu itu.     

"Aumm"     

Sebuah auman hewan buas yang mengguncang jiwa mendadak bergema dari aliran udara abu-abu, yang telah mengembang, ketika Xiao Yan menstabilkan pikirannya. Raungan itu penuh dengan keganasan hebat yang menyebabkan orang merasa ketakutan. Seiring suara dari raungan hewan buas itu, aliran udara berwarna abu-abu seperti telah menerima sebuah perintah dalam sekejap, saat hal itu mendadak menggelora menuju Xiao Yan dari segala arah.     

Hati Xiao Yan menggigil dingin saat ia mengamati perubahan aliran udara berwarna abu-abu itu. Ia bergegas menggerakkan Kekuatan Spiritualnya untuk membentuk sebuah penghalang roh di sekitarnya, menghalangi aliran udara abu-abu itu.     

Setelah terbentuknya penghalang roh itu, aliran berwarna abu-abu tadi, yang sedang menyebar di sekitar, mulai dengan cepat menggeliat. Dalam beberapa kali kedipan mata, hal itu berubah menjadi sebuah badan hewan buas terbuat dari aliran udara abu-abu. Karena aliran udara abu-abu itu tipis, Xiao Yan tidak bisa melihat dengan jelas tubuh asli dari Binatang Magic itu. Meskipun begitu, sepasang pilar cahaya merah terang yang penuh dengan keganasan yang tak tertandingi, kembali muncul di kepala Binatang Magic itu seperti sepasang mata yang menyeramkan.     

"Aumm!"     

Ketika keduanya bersentuhan, energi dari aliran udara yang tembus pandang itu menjadi padat, menyebabkan penghalang roh tak kasat mata tadi berulang kali memancarkan gelombang-gelombang riak.     

Roh Xiao Yan pun mengeluarkan erangan rendah teredam seiring tumbukan ganas itu. Saat ini, ia berwujud roh. Kekuatan Spiritualnya yang berada di dunia luar dan jiwanya memiliki hubungan langsung. Jika kekuatan Spiritualnya menderita, beberapa cedera juga akan muncul di jiwanya.     

Xiao Yan menghirup nafas dalam-dalam di dalam hatinya. Ia bergegas menggerakan Kekuatan Spiritual dan sekali lagi menstabilkan penghalang roh di dunia luar. Namun, raut wajahnya seketika berubah sedikit. Ia agak terkejut saat mendapati bahwa seiring tumbukan Binatang Magic aliran udara abu-abu misterius dan penghalangnya itu tadi, keganasan yang meresap ke makhluk itu tampak seperti udara mengalir tak kasat mata saat hal itu diam-diam meresap ke dalam penghalang rohnya…     

Keseriusan muncul di wajah Xiao Yan. Ia dengan tegas menyebarkan uliran Kekuatan Spiritual yang telah digerus. Lalu, ia dengan cepat menggerakan Kekuatan Spiritual baru dari tubuhnya dan membentuk sebuah penghalang untuk melindungi dirinya lagi.     

Lapisan penghalang roh itu baru saja muncul ketika tubuh bayangan Binatang Magic misterius, yang telah ditangkis oleh penghalang roh tadi, kembali menggumpal menjadi bentuk lain. Hal itu seketika mengumpulkan kekuatannya seperti sebelumnya dan dengan keras bertabrakan dengan penghalang roh.     

"Bum!"     

"Ah!" Tumbukan keras berikutnya menyebabkan Xiao Yan mengeluarkan erangan rendah dan teredam. Jarinya bergerak dan ia tidak ragu menghamburkan penghalang roh di depannya. Tatapan matanya muram saat ia memandang sosok Binatang Magic bayangan yang berdiam di sekitar. Tak terduga sisa aura ini ternyata akan begitu sulit untuk ditundukkan, tetapi hasil yang ia dapatkan hingga sekarang adalah karena Kekuatan Spiritualnya yang kuat. Jika itu adalah ahli lain sembarang, kemungkinan, akal sehat mereka sudah lama diduduki oleh keganasan hewan buas itu, akhirnya menjadi sebuah mesin pembunuh yang hanya tahu bagaimana cara membunuh orang.     

Meskipun begini, dua tumbukan itu telah membuat Kekuatan Spiritual Xiao Yan sangat terkuras. Di sisi lain, aliran udara berwarna abu-abu itu, yang tampak memiliki semacam kecerdasan, tidak menunjukkan tanda-tanda pelemahan apapun. Jika ini diperpanjang, yang akan berakhir kelelahan sudah pasti adalah Xiao Yan.     

"Tidak akan bisa jika terus begini…" Mata Xiao Yan menatap aliran udara berwarna abu-abu itu dengan saksama yang berdiam di sekitarnya. Setelah berdiam di tempat ini untuk waktu yang lama, bahkan seseorang dengan kekuatan mental Xiao Yan secara refleks akan merasa agak takut. Ia tahu bahwa ini disebabkan oleh aliran abu-abu itu.     

Saat pemikiran ini berdiam di hati Xiao Yan, aliran udara berwarna abu-abu yang berdiam di sekitar Xiao Yan sekali lagi menggumpal menjadi seekor Binatang Magic bayangan. Makhluk itu membuka mulut raksasa buasnya dan memancarkan raungan yang mengandung semacam cemoohan yang dilemparkan ke arah Xiao Yan. Seketika, makhluk itu sekali lagi dengan keras menerjang mendekat layaknya badak.     

Mata Xiao Yan menatap dengan saksama ke sosok bayangan Binatang magic yang sedang menerjang mendekat itu. Raut wajahnya berangsur-angsur menjadi serius dan segel yang dibentuk oleh tangannya mendadak berubah!     

"Chi!"     

Seiring perubahan dalam segel tangan Xiao Yan, sebuah api tak kasat mata mendadak menggelora keluar dari dalam rohnya. Hal itu dengan cepat menyebar dan seutuhnya membungkus tubuh Xiao Yan. Lalu, sosok bayangan Binatang magic itu bertumbukan dengan api tak kasat mata. Seketika, sebuah api putih memancarkan suara 'chi chi' saat hal itu bangkit, sembari sebuah teriakan menyedihkan yang tajam terdengar di ruang yang mendung ini. Sosok Binatang Magic itu berangsur-angsur menjadi semakin samar, sebelum benar-benar lenyap.      

Aliran udara berwarna abu-abu di sekitar tampak telah dikejutkan setelah perubahan mendadak yang tak terduga ini terjadi. Hal itu bergegas menyebar ke segala arah dan tidak lagi berani dengan sembrono berdiam dalam jarak tertentu dari Xiao Yan.     

Xiao Yan sedikit terkejut di hadapan perubahan yang tak terduga ini. Sebuah perasaan gembira seketika menjalar ke alisnya. Ia tidak menduga bahwa tindakan ini berguna. Api Hati Gugur bisa langsung melukai roh dan zat-zat ilusi. Jelas, aliran udara berwarna abu-abu itu berada di antara kategori ini… jadi, Xiao Yan mungkin punya cara untuk melawan.     

"Hee hee, tidakkah kau sangat senang tadi? Mengapa kau tidak datang dan mencoba sekarang?" Sebuah senyum dingin berangsur-angsur muncul di sudut mulut Xiao Yan saat ia memandang aliran udara abu-abu yang bergegas bergerak menjauh. Ia menjentikkan jarinya dan Api Hati Gugur yang menyelimuti permukaan tubuhnya mendadak membakar dengan ganas. Sebuah suhu yang tinggi dengan cepat menyebar di atas ruang yang kehitam-hitaman ini.      

Seiring meningkatnya suhu yang ada, sebuah perubahan muncul di dalam ruang yang mendung ini. Aliran udara abu-abu mulai mengalir dengan gelisah. Sebuah raungan penuh ketakutan terpancar samar.      

"Terlepas seberapa kuat dirimu ketika kau hidup, dirimu yang sekarang hanyalah sisa aura yang tak punya kecerdasan!" Tatapan mata sedingin es Xiao Yan menatap aliran udara berwarna abu-abu itu yang telah menyebar. Ia melambaikan lengan bajunya dan Api Hati Gugur seketika berubah menjadi gumpalan-gumpalan api yang menggelora keluar dari tubuhnya, melesat menuju aliran udara abu-abu itu.     

Ledakan Api Hati Gugur seketika menghasilkan kegelisahan dari aliran udara berwarna abu-abu yang terpisah. Mereka tampak telah bertemu musuh bebuyutan mereka, jadi semuanya kabur ke segala arah. Namun, Api Hati Gugur yang berkumpul di bawah kendali Xiao Yan tampak seperti punya mata. Mereka mengikuti dengan dekat aliran-aliran abu-abu itu. Setelah itu, buntalan-buntalan api itu mendadak membuka mulut mereka dan menelan udara abu-abu itu…     

Beberapa buntalan Api Hati Gugur kembali ke tubuh roh Xiao Yan setelah menelan beberapa aliran udara abu-abu. Dengan kembalinya gumpalan-gumpalan api ini, Xiao Yan mendadak sadar dengan kegembiraan besar bahwa Kekuatan Spiritualnya telah sedikit bertumbuh.     

Memperkuat Kekuatan Spiritual seseorang adalah tugas yang sangat sulit. Satu-satunya cara untuk meningkatkannya adalah dengan cara meningkatkan kelasnya atau mengonsumsi sebuah benda berharga alami yang memungkinkan kekuatan roh seseorang bertumbuh lebih kuat. Namun, saat ini Kekuatan Spiritual Xiao Yan semakin kuat tanpa alasan. Jelas ini, masalah ini pasti berhubungan dengan aliran udara abu-abu itu.     

Lebih penting lagi, emosi ganas dan negatif tersembunyi di dalam aliran udara berwarna abu-abu benar-benar dihilangkan oleh Api Hati Gugur. Jadi, aliran udara abu-abu yang cukup membuat Xiao Yan takut tadi, saat ini menjadi sebuah obat penguat hebat bagi Kekuatan Spiritual Xiao Yan.     

Setelah merasakan manfaat semacam itu, Xiao Yan seketika menguatkan rohnya. Ia tertawa dan lebih banyak Api Hati Gugur lagi menggelora keluar dari tubuhnya. Akhirnya, api itu membentuk kelompok-kelompok dan mulai mengejar aliran udara berwarna abu-abu di dalam ruang yang mendung ini. Aliran udara abu-abu itu, yang bertindak begitu angkuhnya tadi, pada saat ini telah menjadi seperti seekor anjing yang kehilangan rumahnya…     

Dengan adanya Xiao Yan yang mengejar sekuat tenaga, aliran udara abu-abu yang semakin banyak itu menjadi makanan bagi Api Hati Gugur. Akhirnya, semuanya kembali ke tubuh Xiao Yan. Hal ini berlanjut sekitar setengah jam, sebelum ruangan mendung itu tak lagi memiliki sedikitpun jejak dari aliran udara abu-abu itu. Keganasan yang menyebar di tempat ini juga telah benar-benar lenyap. Dengan menggunakan Api Hati Gugur, sisa aura yang tersembunyi di dalam sayap tulang giok sudah benar-benar berubah menjadi sebuah obat penambah kekuatan bagi Xiao Yan…     

Roh Xiao Yan berdiri di langit kosong di dalam ruang ini. Ia menundukkan kepalanya dan memandang ke arah tubuh rohnya yang telah menjadi lebih nyata dibandingkan sesaat lalu. Sudut mulutnya secara refleks terangkat membentuk sebuah senyuman. Tak terduga bahwa memurnikan sisa aura ini akan memberinya imbalan sebanyak itu. Setelah memurnikan sisa aura di dalam sayap tulang giok, hal yang paling merepotkan dalam membuat Sembilan Sayap Terbang Burung Langit telah lenyap. Berikutnya, ia hanya harus mengikuti langkah yang ada dan membuatnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.