Menakuti
Menakuti
Dua sosok manusia mendadak saling menyilang di langit. Sebuah ledakan seperti guntur terdengar di langit, saat sebuah tinju dan kaki bersentuhan.
Sosok-sosok itu bersentuhan sejenak, sebelum dengan cepat melesat dan mundur. Langkah kaki satu orang agak kacau. Jelas, ia telah menderita kekalahan kecil dari tumbukan itu.
Hee hee, Tetua Kepala Su Qian. Apakah kau benar-benar memperlakukanku seperti Han Feng yang kala itu?" Kaki Han Feng mendarat di udara kosong saat ia menstabilkan tubuhnya. Ia tertawa dingin ke arah Su Qian, yang terhuyung-huyung tidak jauh.
"Tak terduga bahwa kekuatanmu ternyata telah ditingkatkan sebanyak ini selama beberapa tahun ini. Namu, taktik kecil ini kemungkinan tidak cukup jika kau ingin mengalahkan diriku yang tua ini!" Su Qian mungkin telah terdesak, tetapi ia tidak kehilangan kendali atas dirinya saat ia menjawab dengan suara yang samar.
"Pak Tua, aku hanya bermain-main denganmu. Apakah kau benar-benar berpikir bahwa aku hanya memiliki taktik-taktik kecil ini? Jika aku tidak kehilangan 'Api Hati Laut' milikku, membunuhmu tidak akan membutuhkan banyak usaha!" Han Feng menggelengkan kepalanya. Namun, suaranya baru saja terdengar ketika sebuah gejolak energi yang luar biasa panas dan kuat mendadak terpancar dari langit yang tidak jauh dari situ. Bahkan raut wajah Han Feng berubah sedikit saat ia merasakan tenaga dari gejolak energi ini. Tatapan matanya bergegas berpaling ke sumbernya, sebelum matanya mendadak menyusut. "Xiao Yan!"
Seorang pemuda berjubah hitam mengepakkan sayapnya. Ia melayang di udara ke arah Han Feng memandang. Ada dua gumpalan api berbeda warna di atas tangannya yang saling berinteraksi satu sama lain. Api-api itu melepaskan gelombang-gelombang yang sangat liar dan energi yang luar biasa ganas ketika melebur…
Han Feng tidak merasa asing dengan situasi sejenis ini. Kala itu, ia dicederai oleh Teknik Dou 'Api Surgawi' Xiao Yan. Ia berakhir dalam keadaan yang menyedihkan di mana jiwanya meninggalkan tubuhnya karena teknik ini. Jadi, hatinya menggigil dengan hebat setelah ia memahami apa yang sedang terjadi. Ia jelas paham bahwa kekuatan mengejutkan dari Teknik Dou teratai api Xiao Yan pasti akan menyebabkan kerusakan besar, bahkan bagi seorang Dou Zong elit.
Ketika Han Feng telah merasakan tindakan Xiao Yan, Mo Tian Xing yang sedang berada dalam pertempuran yang sangat intens dengan Dokter Peri Kecil juga merasakannya. Tatapan matanya berpaling dan raut wajahnya berubah drastis saat melihat sumber dari energi itu. Ia saat ini sedang dihalangi oleh Dokter Peri Kecil dan tidak bisa membebaskan tangannya. Tak dapat dipungkiri akan menjadi hal luar biasa buruk jika Xiao Yan benar-benar bergabung dalam pertempuran ini pada saat ini.
"Han Feng, hentikan dia!"
Tubuh Mo Tian Xing gemetar ketika ia memikirkan nasibnya jika ia diam-diam diserang oleh hal mengerikan itu. Karena dirinya tidak bisa membebaskan dirinya dari Dokter Peri Kecil, ia hanya bisa berteriak murka ke arah Han Feng.
Alis mata Han Feng sedikit berkedut setelah ia mendenger teriakan Mo Tian Xing. Ia menggertakan giginya dan berkata, "Fang Yan dan dua sampah lainnya bahkan tidak bisa menahan satu orang…" Tubuhnya berbalik. Ia mulai bergegas ke tempat di mana Xiao Yan berada setelah kata-katanya terdengar.
"Apakah kau menganggap diriku yang tua ini tidak ada?"
Su Qian tertawa saat sesosok manusia melesat muncul di depan Han Feng ketika ia bergerak.
"Enyahlah, dasar orang tua bodoh yang tak mau mati!"
Raut wajah Han Feng berubah dingin. Ia melambaikan lengan bajunya dan sebuah pilar Dou Qi kuat melesat menuju Su Qian.
Langkah kaki Su Qian sedikit berhenti. Ia mengibaskan lengan bajunya, dan kain lembut di sekitarnya berubah menjadi benda seperti logam yang menerjang pilar itu. Lengan bajunya memecahkan pilar itu di tengah-tengah ledakan energi yang jernih dan keras.
"Memang cukup sulit bagi diriku yang tua untuk mengalahkanmu. Namun, seharusnya tidak begitu masalah jika aku ingin menghalangimu." Su Qian tersenyum ke arah Han Feng, saat Dou Qi agungnya menggelora keluar layaknya sebuah sinar pelangi. Tubuhnya berubah menjadi sebuah sinar petir yang kecepatannya mengerikan, saat ia bergegas ke Han Feng. Ia dengan kuat menempel Han Feng dengan ketat lagi.
Han Feng hanya bisa mengeluarkan raungan murka di hadapan ketangguhan Su Qian. Dou Qi kuat di dalam tubuhnya seutuhnya meledak. Sebuah pilar Dou Qi yang ukurannya beberapa ratus kaki, menyapu menembus langit layaknya sebuah pedang raksasa. Puncak-puncak gunung di sekitar retak terbelah dengan sebuah suara ledakan, seiring menyapunya pilar Dou Qi ini.
Ketika Xiao Yan dan yang lainnya berada dalam sebuah pertempuran besar, aura yang mengguncang jiwa itu dirasakan oleh cukup banyak orang. Tidak lama setelah hal itu, beberapa ahli dari 'Daerah pelosok Hitam' bergegas mendekat. Mereka segera mundur agak jauh dengan hati yang ketakutan ketika mereka melihat pertempuran besar yang mengguncang jiwa di langit. Jika mereka terseret ke dalam sebuah pertempuran setaraf ini, mereka akan menderita, bahkan jika mereka tidak mati.
Setelah meningkatnya intensitas pertempuran-pertempuran besar di tempat ini, orang yang jumlahnya semakin banyak tertarik mendekat. Pada saat ini, beberapa orang bisa memahami sesuatu dari ini. Hal lain apa selain daya pikat Ludah Perubahan Tubuh Bodhisattva, yang bisa membuat begitu banyak Dou Zong elit bertarung?
Meskipun cukup banyak orang telah menduga penyebab dari pertempuran besar itu, gelombang-gelombang Dou Qi menakutkan yang berulangkali terpancar dari langit bahkan membuat beberapa orang dengan hati yang tamak diam-diam menahan diri. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk berpartisipasi dalam sebuah pertarungan semacam itu. Jadi, orang-orang ini yang mendambakan Ludah Perubahan Tubuh Bodhisattva, hanya bisa menjadi pengamat, menonton sebuah pertempuran dahsyat yang jarang terlihat di langit secara gratis…
Di langit, seluruh perhatian Xiao Yan diarahkan pada mengendalikan peleburan dua jenis 'Api Surgawi' di langit. Dengan kekuatannya yang sekarang, meleburkan sebuah 'Api Teratai Buddha Marah' yang mengandung dua jenis 'Api Surgawi' sudah merupakan sesuatu yang cukup ia kuasai. Tidak ada lagi perasaan yang tak berdaya dan asing ketika ia mengendalikannya. Jadi, Api Inti Teratai Hijau dan Api Hati Gugur dengan cepat melebur di bawah sokongan Kekuatan Spiritual-nya yang kuat itu.
"Bum!"
Sebuah sosok yang anggun melesat menembus langit secepat kilat. Kekuatan mengerikan di tangannya tampak telah menembus penghalang langit. Sebelum telapak tangannya tiba, kekuatan mengerikan yang dikandung sudah mendarat di Qi Shan yang berwajah pucat.
"Grek!"
Kekuatan mengerikan terpancar dari tanganya. Warna darah seketika menggelora ke wajah Qi Shan, saat seteguk darah segar langsung dimuntahkan. Bahkan dadanya menyusut di hadapan kekuatan raksasa itu.
Qi Shan memasuki kondisi yang mana ia cedera serius setelah menerima pukulan sekuat itu. Tubuhnya terlihat seperti sebuah meteor saat menghantam ke hutan luas di bawah, di hadapan tatapan mata terkejut yang tak terhitung jumlahnya di sekitar pegunungan.
Zi Yan dengan lembut menghembuskan nafas ketika ia mengalahkan Qi Shan dengan satu serangan telapak tangan. Dadanya yang penuh, mulai kembang kempis secara tidak stabil, bersamaan dengan pernafasannya. Cahaya ungu di tubuhnya mendadak meledak dan tubuh dewasa Zi Yan yang memikat, mulai menyusut di tengah-tengah ledakan ungu ini…
Penyusutan itu berlanjut selama beberapa kedipan mata singkat. Sosok cantik yang dewasa kembali berubah menjadi gadis kecil di hadapan banyak sekali tatapan mata yang tertegun…
Wajah Zi Yan tampak sedikit pucat setelah kembali ke penampilan aslinya. Jelas, perubahan tadi telah membuatnya sangat kelelahan.
Zi Yan mengusap keringat di keningnya yang halus. Tatapan matanya berkeliaran ke arah Xiao Yan. Pada saat ini, dua api berbeda warna di tangannya telah seutuhnya melebur. Sebuah teratai api hijau giok seukuran telapak tangan muncul di atas tangannya.
Teratai api hijau giok itu melayang di atas tangan Xiao Yan sembari berputar perlahaan. Hal itu memancarkan sebuah kilauan samar yang tampak seperti karya seni yang sempurna, cantik dan memikat. Namun, kecantikan ini menyembunyikan sebuah energi penghancur…
Hati Xiao Yan merasa lega ketika ia melihat teratai api itu terbentuk. Ia perlahan mendongak dan tersenyum ke arah Zi Yan yang tak jauh. Dengan satu kali jentikan tangannya, sebuah pil obat melesat keluar, sebelum mendarat tepat di depan gadis itu.
Zi Yan mengonsumsi pil obat itu tanpa ragu. Ia menggerakan tubuhnya dan muncul di sebelah Xiao Yan. Matanya itu menunjukkan kewaspadaan saat ia memindai para pengamat di sekitar pegunungan.
"Kerja bagus."
Xiao Yan menepuk kepala kecil Zi Yan dan memujinya. Seketika, wajahnya terangkat saat ia melirik di antara medan pertarungan Mo Tian Xing dan Han Feng. Sebuah suara jernih mengandung Dou Qi bergema di atas pegunungan.
"Pemimpin Sekte Mo, Han Feng, siapa yang bersedia menerima ini?"
Suara Xiao Yan membuat raut wajah Han Feng dan Mo Tian Xing, yang sedang berada di dalam pertempuran, berubah. Lawan mereka bukanlah orang biasa dan mereka harus memusatkan perhatian penuh mereka pada pertempurannya. Tidak ada dari emreka yang berani mengalihkan perhatian mereka. Jika Xiao Yan menggunakan Teknik Dou teratai api yang luar biasa kuat untuk secara diam-diam menyerang mereka, kemungkinan, nasib mereka akan cukup buruk. Jika mereka tidak berhati-hati, lawan mereka akan mencengkeram celah mereka dan memberikan sebuah pukulan yang mematikan…
Pemikiran ini muncul di hati mereka secepat kilat. Mo Tian Xing membebaskan diri dari Dokter Peri Kecil sesaat kemudian. Ia bergegas tersenyum dan berkata kepada XIao Yan, "Pemimpin Sekte Xiao, tolong jangan gegabah."
Xiao Yan melirik Mo Tian Xing. Ia tersenyum dan bertanya, "Apakah pemimpin sekte Mo ingin terus bertarung?"
Mata Mo Tian Xing menatap ke sekitar, dan hatinya merasa putus asa. Ia tidak menduga Xiao Yan bisa membunuh tiga tetua dari Lembah Api Iblis secepat ini, membuat situasi yang ada menjadi cukup buruk. Ia sudah terjatuh ke dalam keadaan terdesak di dalam pertempuran dengan Dokter Peri Kecil. Jika Xiao Yan, dengan kartu as-nya yang tiada habisnya ditambahkan, hanya masalah waktu sebelum mereka kalah…
Mata Mo Tian Xing dengan cepat melonjak kesana kemari. Sesaat kemudian, ia hanya bisa menghela nafas, mengepalkan kedua tangannya memberi hormat kepada Xiao Yan dan berkata, "Kau memang pantas menjadi ketua 'Gerbang Xiao.' Leluhur ini(Dou Zong) sekarang telah merasakan taktik semacam itu. Lupakan saja. Sekte Kaisar Hitam tidak akan lagi turut campur tangan dalam masalah hari ini!"
Sebuah kegemparan seketika terjadi di sekitar pegunungan setelah kata-kata Mo Tian Xing terdengar. Banyak tatapan mata terkejut menatap pemuda berjubah hitam yang telah menakuti seorang Dou Zong elit dengan satu kalimat. Martabat semacam itu bukanlah sesuatu yang dapat dicapai oleh orang biasa. Ketua dari 'Gerbang Xiao' memang memiliki kemampuan bertarung yang bahkan ditakuti seorang Dou Zong elit, setidaknya itulah yang dikatakan rumor yang ada.
Kata-kata Mo Tian Xing juga tentu saja telah melayang ke telinga Han Feng. raut wajahnya seketika menjadi luar biasa buruk. Setelah kehilangan Mo Tian Xing untuk mengekang Dokter Peri Kecil, bagaimana ia bisa menghadapi dua Dou Zong dan juga Xiao Yan, yang menunggu untuk menerkam dari belakang, sendirian?