Sebuah Pertempuran Besar Dimulai
Sebuah Pertempuran Besar Dimulai
Para ahli dari Lembah Api Iblis dan Sekte Kaisar Hitam yang tersisa kali ini adalah kekuatan inti di dalam faksi-faksi mereka. Kekuatan individu mereka semua cukup hebat. Jika membicarakan situasi di tempat ini, sepertinya mereka sedikit lebih kuat daripada para ahli 'Gerbang Xiao' dan Akademi Jia Nan. Jadi, meskipun telah mengerahkan beberapa ahli untuk menghadapi regu Xiao Li, jumlah ahli yang tersisa masih jauh melebihi regu empat orang Xiao Yan. Bahkan, semua aura dahsyat mereka dikeluarkan. Jelas, mereka adalah para elit di antara regu itu.
Beberapa kata ditukar ketika regu yang menghalau regu Xiao Li betabrakan dengan Xiao Li, sebelum kedua belah pihak langsung meledak ke dalam sebuah pertempuran kacau. Riak-riak Dou Qi kuat yang mengandung niat membunuh yang kelam dan dingin menciptakan suara-suara ledakan rendah dari kembang api energi yang indah di langit.
Sebuah senyuman dingin muncul di sudut mulut Han Feng saat ia memandang pertempuran hebat yang telah meledak di langit. Tatapan matanya seketika berpaling ke regu empat orang Xiao Yan saat ia berkata samar, "Ini adalah wilayah Sekte Kaisar Hitam. Tidaklah menguntungkan bagimu untuk menunda-nunda keadaan. Oleh karena itu, kau seharusnya serahkan saja Ludah Perubahan Tubuh Bodhisattva. Dengan begini, aku mungkin masih akan membiarkan kalian semua pergi."
"Kau sungguh mengatakan kata-kata semacam itu meskipun dengan watakmu itu. Sepertinya kau tidak begitu punya harapan besar untuk menelan kita." Xiao Yan tertawa pelan. Tatapan matanya melirik para ahli dari 'Gerbang Xiao' dan Akademi Jia Nan yang telah dihentikan, tetapi wajahnya tidak tampak terlalu khawatir. Han Feng dan Mo Tian Xing telah berencana untuk mengumpulkan kekuatan inti mereka untuk menghadapi mereka berempat. Jadi, orang-orang yang telah pergi untuk menghentikan regu Xiao Li tidaklah sangat kuat. Regu ini tidak hanya mendapatkan keunggulan dalam pertempuran ini, tetapi samar-samar telah jatuh ke dalam ketidakunggulan. Sepertinya mereka tidak akan bisa bertahan lama.
Tentu saja, Xiao Yan sendiri sudah sewajarnya tidak meletakkan harapannya pada regu Xiao Li. Bagian yang krusial dari pertempuran ini masih berada di sisi mereka berempat. Jika ada kecelakaan yang terjadi pada mereka, para ahli dari 'Gerbang Xiao' dan Akademi Jia Nan tidak akan memiliki kemampuan untuk membalikkan situasi yang ada.
Senyum di sudut mulut Han Feng menjadi lebih pekat di hadapan tawa pelan Xiao Yan. Ia memiliki pemahaman mengenai watak Xiao Yan, dan tahu bahwa orang itu pasti tidak akan menyerahkan Ludah Perubahan Tubuh Bodhisattva dengan mudah. Ia seketika menjadi terlalu malas untuk mengatakan kata-kata yang tak diperlukan. Setelah bertukar pandangan sejenak dengan Mo Tian Xing, Han Feng menganggukkan kepalanya.
"Fang Yan, kau akan memimpin Tetua kedua dan ketiga untuk menghadapi Xiao Yan. Dengan kombinasi kalian bertiga, kemungkinan kalian bahkan akan agak bisa bertarung melawan seorang Dou Zong. Ini seharusnya bukan masalah, kan?" Han Feng menolehkan kepalanya dan berbicara kepada Tetua Pertama Fang Yan yang berambut merah itu dengan suara yang dalam.
Fang Yan tersenyum ketika ia mendengar hal ini. Ia mengangguk dan berkata, "Tuan, tolong yakinlah diriku yang tua ini pasti akan merenggut Ludah Perubahan Tubuh Bodhisattva."
"Jangan sembrono. Anak muda ini memiliki Teknik Dou yang luar biasa kuat. Kala itu, aku menderita kekalahan dahsyat…" Han Feng mengerutkan dahi dan mengingatkan.
Fang Yan kembali tersenyum dan mengangguk. Ia tentu saja telah mendengar cukup banyak rumor mengenai Xiao Yan. Hasil pertempurannya di 'Daerah Pelosok Hitam' kala itu adalah sesuatu yang telah ia dengar berulang kali. Jadi, ia tentu saja tidak begitu meremehkan Xiao Yan. Namun, jika ia bekerja sama dengan dua Tetua Lembah Api Iblis, ia masih memiliki rasa percaya diri dalam menghadapi Xiao Yan. Lagipula, kekuatan mereka berdua dekat dengan puncak kelas Dou Huang. Terlebih lagi, mereka bekerja sama dengan baik. Dengan adanya mereka bertiga, kemungkinan menang melawan Xiao Yan yang hanya merupakan seorang Dou Huang bintang empat, seharusnya berada di atas enam puluh persen.
"Aku dan Tetua Qi akan menghadapi gadis kecil berambut ungu itu." Mo Ya tertawa di belakang Mo Tian Xing.
"Ya." Mo Tian Xing menangguk secara acak. Ia tidak mengingatkan lagi. Jika Mo Ya dan Qi Shan bekerja sama, nyaris tidak ada orang yang sebanding dengan mereka di kelas Dou Huang. Seharusnya tidak begitu bermasalah menghadapi seorang gadis kecil. Meskipun mereka tahu bahwa gadis kecil berambut ungu ini agak aneh, keanehan tidak berarti kekuatan…
"Mari serang, jangan tunda lagi…" Han Feng dengan lembut mengayunkan tangannya, dan berbicara dengan suara samar.
Sebuah aura dingin yang kuat mendadak menggelora keluar dari tubuh Han Feng setelah kata-kata terakhirnya terdengar. Di hadapan aura yang gemetar ini, dapat dilihat beberapa awan hitam mendadak telah berkumpul di langit yang jernih. Dalam sekejap, sinar matahari hangat yang berhamburan turun dari langit dipisahkan.
Jubah abu-abu Han Feng berkibar di dalam angin liar, sembari warna merah terang berangsur-angsur menggelora di dalam matanya. Tatapan mata gelapnya melesat ke Su Qian, "Pak Tua, kita sudah tidak bertemu selama beberapa tahun. Hari ini, biarkan diriku melihat apakah kau masih seperti kala itu!"
Raut wajah Su Qian tidak berubah bahkan sedikitpun saat ia merasakan auranya dikunci oleh Han Feng. Tubuhnya bergerak dan ia perlahan terbang keluar. Ia seketika berhenti tidak jauh dari Han Feng dan berkata pelan, "Tak terduga Kaisar Pil yang mengguncang 'Daerah Pelosok Hitam' kala itu ternyata berubah seperti ini, yang mana bukanlah manusia maupun hantu. Meskipun aku tidak tahu metode apa yang kau gunakan untuk bisa berubah ke penampilan lamamu setelah menduduki tubuh orang lain, dirimu yang sekarang tidak memiliki kekuatan yang sama seperti ketika kau adalah Kasiar Pil."
Kata-kata Su Qian membuat raut wajah Han Feng dalam sekejap berubah kelam dan serius. Menjadi berada di dalam keadaan ini, yang mana ia bukanlah manusia maupun hantu, telah menjadi sebuah duri di dalam hatinya. Ia seketika menggertakkan giginya dan menjawab dengan buas, "Kau orang tua yang tak mau mati. Alasan aku berakhir seperti ini adalah karena kalian. Selama diriku, Han Feng, hidup, aku tidak akan membiarkan kalian semua hidup tenang!"
Han Feng pada dasarnya meraung di akhir kalimatnya. Keganasan dan kebuasan menyelimuti wajahnya dan energi ilusi yang kuat menggelora dari tubuhnya ke segala arah. Tubuhnya bergerak, dan dalam sekejap, ia muncul di depan Su Qian seperti hantu. Sebuah angin panas membawa tenaga ledakan mengerikan saat hal itu dengan kejam menghantam ke dada Su Qian.
Udara terdistorsi di mana angin telapak tangan Han Feng lewat. Bahkan, udara yang tak kasat mata itu dirobek hingga membentuk sebuah lengkungan tepat di atas tinju Han Feng.
Raut wajah Su Qian berubah ketika ia merasakan angin tinju Han Feng. Lengan bajunya akhirnya menjadi sekeras logam. Lengan itu membawa angin sedingin es yang dengan keras bertumbukan dengan tinju Han Feng.
"Bum!"
Angin yang berputar terpilin, menyapu keluar dan memancarkan suara mendesis di langit ketika tinju dan lengan baju itu bersentuhan. Han Feng dan Su Qian bergegas melangkah mundur beberapa kali. Tubuh mereka seketika melesat. Sekali lagi, mereka menerkam dengan liar ke arah satu sama lain layaknya harimau ganas yang telah turun dari gunung dan saling terjerat. Gelombang-gelombang tenaga dan ledakan energi yang mengejutkan pun terdengar.
Sebuah kilauan dingin melintas di mata Tetua Pertama Fang Yan dan dua Tetua lainnya ketika mereka melihat Su Qian dan Han Feng terjun dalam sebuah pertempuran intens semacam itu. Seketika, tatapan mata mereka berpaling ke Xiao Yan dan mereka tertawa dingin. Mereka bertiga membentuk sebuah bentuk segitiga dan mendekatinya.
Mata Dokter Peri Kecil berputar saat melihat tindakan Fang Yan. Namun, sebelum ia bisa melakukan apapun, sesosok manusia melesat di depannya. Mo Tian Xing tersenyum ketika ia muncul. "Lawanmu adalah aku. Jangan sampai perhatianmu terbagi karena orang lain."
Mata Dokter Peri Kecil melirik Mo Tian Xing dengan tak acuh, mulut kecil lembutnya terangkat membentuk sebuah lengkungan aneh. Uliran-uliran kabut ungu keabu-abuan diam-diam merembes keluar dari bajunya…
Fang Yan dan dua orang lainnya sudah mengepung Xiao Yan, sembari Mo Tian Xing menghalangi Dokter Peri Kecil. Ketika Fang Yan melihat sikap tenang Xiao Yan dengan tangan yang bersedekap, ia secara refleks tertawa, "Aku sudah lama mendengar sikap mengesankan ketua Xiao di 'Daerah Pelosok Hitam' kala itu. Bertemu denganmu sekarang, aku bisa bilang bahwa para pahlawan sebagian besar tampak muda. Namun, kami tiga orang tua akan menyinggungmu hari ini."
Meskipun wajah Fang Yan ramah, tidak terdapat sedikitpun senyuman di matanya. Hanya perasaan dingin dan niat membunuh pekat yang hadir.
Xiao Yan hanya melirik Fang Yan secara acak di hadapan kata-katanya. Ia merentangkan tangannya dan meregangkan pinggangnya yang lemas. Ia mengepalkan tinjunya dan sebuah Pedang Berat Penguasa Xuan melesat muncul. Xiao Yan tersenyum dan berkata, "Kau tidak perlu mengatakan kata-kata tak berguna semacam itu. Hanya bergantung dengan mulutmu saja tidaklah cukup jika kau ingin merenggut Ludah Perubahan Tubuh Bodhisattva dariku. Terlebih lagi…"
Mata Xiao Yan mendadak menjadi tajam saat Pedang Penguasanya diam-diam bergerak bersamanya. Hal itu membawa angin menekan yang panas, saat dengan keras mengayun di belakangnya tanpa Xiao Yan menolehkan kepala.
"Klang!"
Sebuah saura logam yang jernih meledak di belakang Xiao Yan. Seketika, sesosok hitam melangkah mundur sebelum menstabilkan dirinya. Tangannya yang menggenggam sebuah bilah besar gemetar, sembari tatapan matanya memandang punggung Xiao Yan dengan raut wajah serius. Tetua kedua dari Lembah Api Iblis tidak menduga reaksi Xiao Yan sekuat ini.
"Tunjukkan padaku kemampuan sejatimu. Taktik serangan diam-diam sejenis ini tak mempan bagiku. Lembah Api Iblis-mu tidak benar-benar bergantung pada hal ini untuk bertahan hidup di 'Daerah Pelosok Hitam', bukan?" Setelah memukul mundur Tetua Lembah Api Iblis dengan serangan acak, Xiao Yan membuka mulutnya dan tersenyum kepada Tetua Pertama. Ia menunjukkan gigi putihnya yang membuat hati orang merasa dingin.
"Aku sering mendengar bahwa lidah tajam ketua Xiao tidak kalah dengan kekuatan bertarungnya. Setelah bertemu denganmu, aku tahu kau memang sesuai dengan reputasimu…" Fang Yan mengeluarkan sebuah senyuman mengejek. Seketika, senyum di wajahnya berangsur-angsur berubah kelam dan dingin ketika ia berkata perlahan, "Aku dengar, ketua Xiao memiliki sebuah 'Api Surgawi'. Diriku yang tua ini benar-benar ingin tahu apakah 'Api Surgawi' buatan yang dibuat oleh Lembah Api Iblis-ku bisa bertanding dengan 'Api Surgawi'-mu!"
Fang Yan mendadak berteriak lantang setelah suaranya terdengar, "Saudara kedua, saudara ketiga!"
TL: Saudara di sini bukan berarti saudara sedarah, tetapi digunakan karena mereka berasal dari sekte yang sama
Tetua kedua dan ketiga dari Lembah Api Iblis seketika menjawab ketika mereka mendengar teriakan Fang Yan. Tubuh mereka seketika mundur tidak jauh. Setelah itu, segel tangan mereka dengan cepat bergerak. Tiga api keunguan pucat mendadak melingkar dan muncul dari tubuh mereka. Seketika, api-api itu mulai saling merespon satu sama lain. Sesaat kemudian, api itu terlepas dari inang mereka dan terbang keluar. Akhirnya, api-api itu menggumpal menjadi satu di tengah-tengah tiga orang itu…
Dalam setengah menit singkat setelah tiga warna keunguan pucat itu melebur, sebuah 'Api Surgawi' coklat keabu-abuan perlahan terangkat ke angkasa.
Suhu di tempat ini mendadak bangkit seiring kemunculan gumpalan api coklat keabu-abuan itu. Bahkan ruang di sekitar api mulai menunjukkan tanda-tanda distorsi. Suhu dari api sejenis ini tampaknya sangat dekat dengan tingkat sebuah 'Api Surgawi'.
Xiao Yan mendongak dan mengamati gumpalan warna coklat abu-abu di dalam api itu. Keterkejutan melintas di matanya dan ia menggumam dengan agak tertarik, "Inikah yang disebut 'Teknik Pencipta Api'..."