Tulang-tulang Misterius
Tulang-tulang Misterius
Menurut prediksinya, seseorang membutuhkan setidaknya kekuatan sekelas Dou Zong jika ingin memasuki dasar magma ini. Seorang Dou Huang biasa ataupun seseorang tanpa Dou Qi yang kuat kemungkinan besar akan mempertaruhkan nasib mereka jika mereka pergi ke bawah. Tentu saja, Xiao Yan adalah pengecualian. Ini adalah tempat di mana Api Hati Gugur terlahir. Dengan dirinya sebagai pemilik Api Hati Gugur yang sekarang, akan jauh lebih mudah baginya untuk bergerak di sana.
Xiao Yan melambaikan tangannya saat ia berdiri di atas magma, sembari berpikir dengan keras. Pedang Berat Penguasa Xuan kembali muncul di tangannya. Setelah itu, ia mengayunkan lengan bajunya dan pedang penguasa berat itu berubah menjadi sebuah sosok hitam yang melesat maju. Akhirnya, hal itu dengan keras menghantam dinding. Kekuatan besarnya menyebabkan pedang berat itu menembus beberapa kaki ke dalam dinding gunung.
Xiao Yan telah menambahkan seutas Kekuatan Spiritual kepada pedang berat tersebut. Ini akan menjadi papan tanda jalannya. Penglihatannya di bawah magma akan menjadi sangat kabur. Tidak ada yang tahu apakah itu dalam atau dangkal. Magma yang ada juga sangat pekat. Terlebih lagi, ukurannya luas tiada banding. Jika seseorang secara acak menjelajahinya, siapa yang tahu sebenarnya bagaimana ia akan kembali ke permukaan magma? Di bawah kekacauan, ia mungkin akan bepergian semakin jauh dari tanda jalan itu. Bahkan jika ada yang tidak beres, Xiao Yan akan bisa dengan cepat dan tepat menemukan sebuah rute dan menyelamatkan hidupnya.
Setelah melakukan ini semua, Xiao Yan akhirnya rileks. Ia menghirup nafas saat api hijau giok perlahan menggelora keluar. Akhirnya, api itu membungkus di sekujur tubuhnya. Dari kejauhan, ia seolah-olah merupakan sebuah gumpalan api hijau giok yang membara.
"Byur!"
Xiao Yan berhenti merasa ragu setelah api itu seutuhnya mengepung tubuhnya. Ia masuk ke dalam magma kental itu. Gelombang-gelombang gelembung bangkit dan dengan cepat meletus. Setelah itu, dunia magma yang sepertinya tak berujung itu kembali menjadi sunyi senyap yang mematikan. Hanya pedang penguasa hitam di dinding gunung yang tersisa. Memancarkan sinar samar, pedang itu tampak seperti sebuah lampu jalan…
Suhu panas dan tekanan yang ada seketika menggelora dari segala arah, setelah Xiao Yan memasuki dunia magma itu. Hal itu seperti ingin menghimpit Xiao Yan menjadi pasta daging. Namun, setelah Dou Qi kuat dituang keluar dari tubuhnya, penolakan dari dunia luar menjadi jauh lebih lemah.
Tubuh Xiao Yan berhenti sesaat sebelum ia dengan cermat memandang ke sekitarnya sekali. Ketika ia tidak menemukan apapun, ia akhirnya merasa lega di dalam hatinya. Ia menjentikkan jarinya dan sebuah gumpalan api tak kasat mata perlahan melengkung dan bangkit dari ujung jarinya.
Kemunculan gumpalan api ini mendadak menyebabkan tempat itu menjadi panas dan terang. Kemudian, api itu sedikit bergeser, sebelum mengincar wilayah dalam dari magma. Akhirnya, hal itu ternyata mulai terjatuh dengan cepat tanpa kendali.
Perubahan mendadak yang tak terduga ini membuat Xiao Yan sedikit terkejut. Matanya berubah sebelum ia mengepalkan tinjunya, menggerakan tubuhnya, dan dengan cepat mengikuti api itu. Sepertinya bagian dalam dari magma ini memang memiliki sesuatu yang memanggil Api Hati Gugur. Namun, yang membuat Xiao Yan merasa ragu adalah alasan mengapa ia tidak memiliki perasaan semacam itu ketika ia menangkap api itu dulu.
Tubuh Xiao Yan berubah menjadi sosok api hijau giok yang membawa sebagian keraguan di dalam hatinya. Ia menjadi seperti seekor ikan yang memasuki lautan saat ia menembus magma kental itu. Sebuah api tak kasat mata terlihat beberapa meter di depannya, bertindak layaknya sebuah pemandu…
Xiao Yan hanya mengetahui sangat sedikit tentang lautan magma ini. Satu-satunya hal yang ia tahu adalah bahwa tempat ini sepertinya adalah tempat di mana Api Hati Gugur terlahir. Ia benar-benar tidak mengetahui apakah lautan magma ini memiliki apapun. Tentu saja, kemungkinan besar bahkan Tetua Kepala Su Qian tidak begitu memahami medan magma yang tersembunyi di bawah Akademi Dalam ini. Di masa lalu, tempat ini adalah rumah bagi Api Hati Gugur. Para ahli Akademi Dalam memikirkan segala cara untuk menyegel lubang agar api itu tidak mendobrak segel dan melarikan diri. Jadi, tentu saja tidak ada yang berinisiatif untuk memasukinya. Setelah Xiao Yan menundukkan Api Hati Gugur, Tetua Kepala Su Qian pernah datang kemari sekali. Namun, setelah melihat magma yang tak berujung ini, ia berbalik dan pergi dengan agak ketakutan.
Lagipula, dia bukan Xiao Yan. Meskipun dirinya memiliki kekuatan dari seseorang di kelas Dou Zong, ia tampak masih sangat kecil ketika dihadapkan dengan dunia magma bawah tanah sejenis ini, yang telah dibentuk oleh alam setelah bertahun-tahun yang tak terhitung jumlahnya. Jadi, ia hanya bisa meninggalkan pola pikir penjelajahnya saat ia pergi dengan cepat… oleh karena itu, tidak ada yang bisa memberikan Xiao Yan informasi mengenai dunia magma ini. Ia akan harus bergantung pada dirinya sendiri.
Magma yang luas ini berwarna merah terang. Sosok api hijau giok yang dengan cepat turun di dalam dunia magma merah terang ini tampak sangat mencolok.
Wajah Xiao Yan di dalam api hijau giok tampak tegang. Matanya penuh dengan keseriusan. Sudah hampir dua puluh menit sejak ia memulai pergerakan turunnya. Namun, bola Api Hati Gugur di depannya masih terus turun. Hal itu tidak menunjukkan sedikitpun tanda-tanda akan berhenti. Hal ini membuat Xiao Yan tidak berani untuk santai.
Karena ia turun semakin dalam dan dalam, tekanan di sekitar juga menjadi semakin mengerikan. Jika bukan karena bantuan Api Hati Teratai Berlapis, sudah pasti mustahil bagi Xiao Yan untuk bertahan hingga titik ini hanya dengan kekuatan Dou Huang bintang limanya. Meskipun begitu, situasinya masih tak memberikannya banyak harapan. Menggerakkan Api Hati Teratai Berlapis pun membutuhkan Dou Qi yang berjumlah besar. Energi afinitas api di dalam magma itu mungkin sangatlah pekat, tetapi sulit bagi energi itu untuk memulihkan pengurasan energi semacam ini pada skala besar. Meskipun ini mungkin sangat mengurangi pengurasan Dou Qi, hanya masalah waktu sebelum Dou Qi-nya seutuhnya habis. Terlebih lagi, Xiao Yan masih harus menyimpan Dou Qi yang cukup untuk kembali ke permukaan…
Xiao Yan melirik Api Hati Gugur yang dengan cepat terbang, sembari banyak pemikiran melintas di hatinya. Ia secara refleks menghirup udara lembut. Kali ini, ia tampak telah sedikit sembrono. Jika ia tidak berhati-hati di dalam tempat berbahaya sejenis ini, kemungkinan besar ia akan bertemu nasib kematian yang menyedihkan.
Xiao Yan mendongak. Hal yang ada di matanya adalah warna merah tua. Perasaan sejenis ini, di mana semua hal di sekitarnya sama, kemungkinan sudah membuat Xiao Yan kehilangan arah sejak lama jika ia tidak meletakkan sebuah Jejak Roh pada Pedang Berat Penguasa Xuan sebelum ia memasuki magma. Jika seseorang kehilangan arahnya di dalam dunia magma sejenis ini, ia tak dapat dipungkiri akan berakhir mati…
"Ugh…"
Sebuah helaan nafas lembut terpancar, saat seutas kengerian samar menggelora jauh di dalam hatinya. Sesuatu yang tidak diketahui adalah yang paling mengerikan. Dihadapkan dengan dunia magma tak berujung ini, bahkan Xiao Yan yang memiliki Api Hati Gugur merasakan ketidakberdayaan.
Suara lirih itu perlahan terdengar. Tepat ketika Xiao Yan telah menentukan batas waktu terakhir di dalam hatinya, Api Hati Gugur yang dengan cepat terbang berangsur-angsur melambat…
Xiao Yan memusatkan perhatiannya ketika ia melihat pemandangan ini. Hatinya menjadi semakin waspada, saat matanya dengan cermat mengamati sekitarnya.
Tempat itu tetap merupakan sebuah dunia merah terang. Ini sepertinya bukan ujung dari lautan magma. Ini karena masih ada magma merah gelap di bawah kaki Xiao Yan. Jika dilihat dengan cermat, samar-samar akan terlihat sebuah warna hitam gelap di dalamnya yang membuat seseorang merasa takut. Hal itu tidak akan membiarkan siapapun tahu sebenarnya makhluk apa yang ada di ujungnya.
Xiao Yan menatap ke sekitar dan sebagian keraguan secara refleks terungkap di matanya. Tidak ada sedikitpun keanehan di tempat ini. Mungkinkan sesuatu yang memanggil yang tidak diketahui itu terpancar dari tempat ini?
Ketika Xiao Yan ragu, gumpalan Api Hati Gugur di depan Xiao Yan mengambang perlahan. Setelah itu, sebuah sinar membara samar berhamburan turun darinya. Sinar api ini seperti tiang lampu yang menyinari tidak jauh dari api itu. Seketika, sebuah pemandangan aneh muncul. Hanya dapat terlihat pemandangan di mana magma itu ternyata menggeliat. Setelah itu, sebuah lingkaran cahaya tembus pandang yang memancarkan sinar samar muncul dari pusaran magma tersebut.
Perubahan mendadak ini telah membuat Dou Qi di dalam tubuh Xiao Yan digerakkan, selain membuatnya terkejut. Ia sudah memutuskan bahwa ia akan langsung berbalik dan kabur jika ada perubahan mendadak, apapun yang terjadi. Orang yang bisa menciptakan kejadian misterius semacam itu di dalam magma sudah pasti bukanlah seseorang yang bisa ia tandingi. Kabur adalah pilihan yang paling masuk akal.
Tatapan mata Xiao Yan yang gelisah mengamati kejadian di bawah seolah-olah ia sedang menghadapi seorang musuh yang hebat. Lingkaran cahaya tembus pandang samar itu seutuhnya telah muncul di dalam magma, saat tatapan mata Xiao Yan juga menatapnya seketika.
Karena lingkaran cahaya itu tembus pandang, hal itu tidak menghalangi tatapan mata Xiao Yan. Namun, ketika tatapannya menatap ke sana, hal itu seketika membuat Xiao Yan tertegun. Matanya penuh dengan keterkejutan dan ketidakpercayaan.
Ini karena tidak terdapat apapun di dalam lingkaran cahaya, selain sebuah tubuh yang sudah lama berubah menjadi kerangka. Ukuran kerangka itu sangat besar. Karena selalu dikelilingi oleh magma, tulang-tulang itu benar-benar putih dan memancarkan sebuah sinar samar. Hal yang membuat Xiao Yan terkejut bukanlah tulang-tulang itu, namun sebuah api yang melayang di atasnya. Api itu tembus pandang, tampak tepat seperti sebuah benda tak kasat mata. Satu atau dua benih api terkadang akan melompat keluar. Setelah benih api itu mengembang dan menyusut, sebuah warna putih melingkar terbentuk di sekitar tulang-tulang. Orang lain mungkin merasa bahwa hal ini agak asing, tetapi Xiao Yan luar biasa familiar dengan hal itu. Ini karena api itu adalah Api Hati Gugur!
Terlebih lagi, Xiao Yan bisa tahu sekilas bahwa api tembus pandang di dalam lingkaran cahaya itu bukanlah sembarangan Api Hati. Alih-alih, itu adalah sebuah Api Hati Gugur sejati. Dengan kata lain, hal yang muncul di depan Xiao Yan ternyata adalah sebuah Api Hati Gugur lain?
Pada saat ini, benak Xiao Yan langsung merasa pening. Bagaimana bisa tempat yang sama memiliki dua 'Api Surgawi' yang sama? Terlebih lagi, kerangka tulang misterius ini milik siapa?
Berbagai macam misteri menggelora di dalam kepala Xiao Yan, membuatnya benar-benar kebingungan. Tepat ketika ia kebingungan, semua bulu kuduk di tubuhnya mendadak berdiri karena… sebuah angin panas melesat menuju ke arahnya dengan gerakan yang aneh!
Ternyata ada orang lain yang hadir di dalam dunia magma di mana tidak ada kehidupan ini?
Tepat pada saat ini, bahkan kulit di kepala Xiao Yan secara refleks menjadi mati rasa.