TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Sejenak Ho pun terdiam, kemudian dia menghela napas panjang sambil memandang buah kesemek yang ada di tangannya. Apa yang harus dia katakan sekarang jika Dewa Agung Li bahkan sudah turun sendiri menemui Jiang Kang Hua. Bahkan Dewa yang disebut sebagai Dewa Agung atas takdir semua orang yang ada di tangannya itu tentu pastilah dia sedang bercanda karena telah melalukan lelucon sejauh ini. Atau bahkan dia berpikir jika, ini sudah terlalu lama singgasana langit kosong. Hanya diperankan oleh Raja yang sebenarnya sudah lama turun tahta. Terlebih di langit sana ada satu lagi Pangeran yang membutuhkan kedudukan itu untuk kekuasaannya sendiri. Kalau Putra Mahkota Kerajaan Langit tidak segera kembali, maka akan semakin genting suasana alam semesta ini di mana jika kerajaan langit jatuh ke tangan yang salah maka seluruh alam semesta menjadi tidak seimbang. Apalagi, Putra Mahkota sudah ditetapkan oleh langit untuk menjadi Raja selanjutnya. Namun satu hal yang membuat Ho agaknya tersenyum getir. Kenapa juga Raja Langit dulu memberi sumpah serapah itu kepada putranya sendiri. Terlepas dari dia adalah seorang Ayah dan anak. Tapi putranya adalah Raja yang dipilih langit. Tak bisakah dia berpikir lebih hati-hati demi keselamatan umat di seluruh alam raya ini?     

"Pertanyaanmu benar-benar terlalu banyak dan berat," Ho akhirnya bersuara. Jiang Kang Hua tampak memandangnya dengan serius. "Tanpa atau adanya Putra Mahkota Kerajaan Langit sebagai Raja Iblis yang sekarang, kelak sepeninggal Pangeran Xie akan ada calon Raja baru, dan itu adalah dari keturunannya sendiri dari salah satu Selir yang ada di sana. Di mana Raja Iblis baru ini nantinya akan memberikan banyak berkah untuk bangsa iblis. Karena dia setengah iblis dan setengah Dewa paling agung di langit. Dia akan seperti ayahnya, bijak sana dan tidak akan pernah bisa dilengser oleh siapa pun juga."     

"Selir… Selir yang mana, Guru Ho?" tanya Jiang Kang Hua lagi. Ho tampak menghela napas panjangnya lagi.     

"Apakah kau ingin aku membeberkan rahasia langit kepadamu? Ada apa denganmu, Kang,"     

"Maafkan hamba," kata Jiang kang Hua pada akhirnya. Dia tidak bisa memaksa gurunya. Sebab kalau dia memaksa, akan semakin gurunya tidak akan pernah memberitahu apa yang dia ketahui.     

"Masalah Penasihat Li, aku hanya akan mengatakan satu hal kepadamu. Sebenarnya, antara Dewa dan Iblis memiliki perbedaan yang cukup kentara. Jika kau ingin mengetahui apakah Penasihat Li adalah Dewa atau bukan, kau bisa berikan ini kepadanya," kata Ho, sambil menyerahkan buah kesemek yang sedari tadi dia bawa.     

"Maksudnya, Guru?"     

"Buah kesemek yang ada di sini bukanlah buah kesemek biasa. Konon, salah satu Dewi Agung yang kebetulan datang ke bumilah yang menanam buah ini. Dia tinggal di bumi dan menikah dengan salah satu Raja yang ada di bumi. Buah ini adalah symbol dari cinta mereka, symbol juga sebagai perindu dari Dewi Agung ketika dia rindu jalan pulang. Sehingga, setiap kali dia memakan buah kesemek ini, maka tubuhnya akan berubah menjadi sosok yang sebenarnya. Jika tubuh itu terkunci dalam bentuk lain seperti apa yang terjadi pada Penasihat Li, dia akan tampak aura berwarna perak yang melinkari sekitarnya setelah dia memakan buah ini. Namun jika dia adalah iblis maka dia akan sakit tenggorokan dan batuk sampai seminggu lamanya."     

Jiang Kang Hua langsung menghentikan kegiatannya mengunyah buah itu. Dia tak menyangka jika buah ini memiliki efek sampai semengerikan itu. Untuk kemudian dia memandang Ho dengan tatapan takutnya.     

"Guru, kenapa Anda tidak menceritakan efeknya kepada hamba? Jika hamba batuk bagaimana?" kata Jiang Kang Hua protes. Ho pun tersenyum.     

"Apakah selama ini kau makan buah ini kau sempat batuk selama seminggu?"     

"Tidak,"     

"Maka tenanglah. Kalau masalah dari gadis yang ada di bangsa iblis itu, mungkin saja jika dugaanmu adalah benar. Sebab kabarnya dulu, Pangeran Xie Liao Xuan memberikan setengah intisari kehidupannya kepada Dewi setengah manusia itu untuk menyempurnakan wujud Dewinya, sehingga dia tidak dikenalo dengan sosok setengah Dewi di mata para Dewa. Dan intisarinya itu bahkan terbawa hingga Dewi ini meninggal. Dan kau tentunya bisa ambil kesimpulannya sendiri tentang semua hal yang aku jelaskan ini,"     

Mendengar hal itu, Jiang Kang Hua tampak terperangah. Jika benar apa yang dikatakan oleh gurunya, berarti semua hal yang mulai menggeluti otaknya kini berubah menjadi sangat terang benderang. Dia hanya perlu membuktikan beberapa hal, dan hal itu harus dia yakini dengan mata dan kepalanya sendiri.     

Untuk kemudian Jiang Kang Hua memetik satu kesemek lagi, sehingga dia memiliki dua buah kesemek matang sekarang.     

"Kenapa kau mengambil dua buah, Kang?" tanya Ho kepada murid kesayangannya itu. Jiang Kang Hua pun tersenyum.     

"Karena selain Penasihat Li, hamba juga ingin memastikan tentang siapa sebenarnya gadis itu, Guru. Hamba ingin meyakinkan dan mengtetahuinya dengan mata kepala hamba sendiri,"     

Ho pun tersenyum, kemudian dia menganggukkan kepalanya, memandang muridnya dengan tatapan tajamnya itu,     

"Jika benar dugaanmu tentang gadis itu, aku harap kau bisa melindunginya, Kang. Sebab bagaimanapun, di alam iblis dia itu ibarat pusaka yang sangat dicari oleh bangsa iblis untuk menyempurnakan kekuatannya. Bayangkan saja, separuh intisari kehidupan Putra Mahkota Langit ada di dalam tubuhnya. Meski dia tak menyadari atas kekuatan dahsyat yang ada di dalam tubuhnya itu. Tapi ketika kekuatan itu jatuh ke tangan yang salah, maka Putra Mahkota tidak akan pernah bisa kembali ke kerajaan langit, dan keseimbangan jagad raya akan hancur berantakan. Kau tentu tahu, Kang. Satu-satunya sosok terkuat di alam raya ini hanyalah Putra Mahkota Kerajaan Langit. Dan jika ada iblis yang memegang separuh dari kekuatan itu, tidak menutup kemungkinan bagi pemilik kekuatan itu tidak hanya ingin sekadar menjadi Raja Iblis semata, tapi dia akan menginginkan menjadi penguasa alam raya yang melebihi Raja Langit sekalipun. Dan akan dipastikan jika alam raya akan musnah dan berantakan. Kini, semuanya ada di dalam genggamanmu, Kang. Kau harus bisa mengemban ini. Terlebih amanat ini telah diberikan langsung Dewa Agung Li. Kau mungkin belum akan tahu apa yang menjadi tujuanmu sampai seorang Dewa tertinggi langit mendatangimu secara khusus. Tapi percayalah, kau adalah iblis yang sangat istimewa. Tidak akan pernah ada iblis yang mendapatkan titah sesuci dan sehebat dirimu, Kang. Kau harus melakukannya dengan sempurna. Sebab mungkin saja, jika suatu saat kau punah, kau akan reinkarnasi menjadi sosok yang lebih baik lagi atau mungkin kau akan menjadi salah satu Dewa yang ada di langit dan betugas untuk menjaga Putra Mahkota seperti apa yang kau lakukan sekarang ini."