Rahasia Langit {3A}
Rahasia Langit {3A}
"Yang Mulia, mulai sekarang hamba tidak ingin menjadi Dayang penyicip makananmu lagi, hamba juga tidak mau menjadi Dayang kamarmu lagi. Anggap saja hamba adalah Dayang dapur istana pada umumnya dan berpura-puralah kita tak saling mengenal satu sama lainnya. Yang Mulia pasti bisa mencabut semua hal yang telah Yang Mulia titahkan kepada hamba, bukan? Sebab bagaimanapun, hamba tidak ingin membuat Selir Cheng cemburu, dan mengira jika hamba akan merebut Yang Mulia dari tangannya. Sebab bagaimanapun, hamba benar-benar tidak ingin dan tidak memiliki niatan untuk merebut Yang Mulia sama sekali sampai detik ini. hamba pamit undur diri dulu,"
Rahang Cheng Liao Xuan mengeras mendengar ucapan pedas Liu Anqier yang sangat menyakiti hatinya. Liu Anqier tampak segera pergi, membuat air mata Chen Liao Xuan langsung menetes di pipi. Kini dia memegang dadanya, matanya mulai terpejam dengan sangat sempurna.
"Mungkin kau bisa berbicara seperti itu, Anqier. berbohong demi menutupi perasaanmu yang sebenarnya. Namun percayalah, aku tahu apa yang kamu rasa termasuk aku bisa mengetahui bagaimana perasaanmu yang sebenarnya, jadi kamu tidak bisa membohingiku begitu saja. Tentang kenapa kamu malah bergerak mundur, aku yakin kamu memiliki alasan tersendiri. Terlebih kau memutuskan seperti itu ketika aku mengatakan jika aku telah mengetahui apa yang ada di masa lalu. Apa kau pikir jika mungkin langit tak menjodohkan kita? dan kau memiliki pikiran jika dengan kita bersama lagi di kehidupan ini maka langit akan memisahkan kita lagi? Tidak, Anqier… tidak, meski ribuan kali Dewa Li berusaha memisahkan kita, maka seribu kali juga aku akan berusaha untuk menyatukan cinta kita. aku tidak peduli tentang Dewa Li, aku tidak peduli jika Ayah tak merestui kita, dan yang paling penting dari itu semua adalah, aku tidak peduli dengan takdir langit sialan itu. Aku adalah Putra Mahkota Kerajaan Langit, aku harus merubah takdirku sendiri, jika tidak maka aku akan melepas jabatanku sebagai Putra Mahkota dan pergi dari alam langit untuk selamanya."
Chen Liao Xuan kini memandang langit, dia menengadahkan pandangannya. Tatapannya tajam, dengan raut wajah yang benar-benar tampak sangat garang sekarang. Entah kenapa dia merasa sakit hati, entah kenapa dia merasa jika dia bukanlah bagian dari langit. jika benar dia seorang Putra Mahkota dan calon Raja yang telah ditakdirkan oleh langit, lantas kenapa kisah cintanya menjadi sangat tragis dan sangat mengerikan seperti ini. Chen Liao Xuan benar-benar kesal. Tak berapa lama dia memejamkan matanya lagi, sosoknya menghilang untuk kemudian dia sudah berada di ujung bukit tertinggi di alam iblis.
Tak lama setelah itu, Li Qian Long sudah berdiri di depan Chen Liao Xuan. Sosok tua itu tampak memberikan hormat kepada Chen Liao Xuan. Seolah dia telah menanti kedatangan Chen Liao Xuan selama ini di bukit ini.
"Hormat hamba, Putra Mahkota. Betapa hamba menunggu kejadian ini selama ribuan tahun lamanya. Dan akhirnya hamba mendapatkannya juga. betapa hamba sangat merindukan Putra Mahkota, sebab di istana langit benar-benar terasa kosong tanpa keberadaan Putra Mahkota,"
Chen Liao Xuan masih diam, dia seolah enggan menjawab ucapan dari Li Qian Long. Rahangnya masih mengeras, tatapannya tampak menembus cakrawala. Semnetara kedua tangannya dia ikat di belakang punggung. Sebuah kebiasaan yang tak pernah hilang, itu yang dipikirkan oleh Li Qian Long. Karena memang sedari dulu, Chen Liao Xuan memiliki kebiasaan seperti itu.
"Istana Langit sudah sangat membutuhkan Anda, Putra Mahkota. Jadi hamba dan Yang Mulia Raja benar-benar sangat menantikan Putra Mahkota segera kembali. Pangeran Xie Ming Zhen sudah mendesak Yang Mulia Raja sedari kepergian Putra Mahkota untuk menjadi Putra Mahkota sementara selama Anda berada di sini dan menjalani hukuman yang diberikan oleh Yang Mulia Raja,"
"Hukuman?" kata Chen Liao Xuan, dia tampak tersenyum getir, kemudian dia berjalan beberapa langkah sampai melewati Li Qian Long. Li Qian Long pun membalikkan badannya, kemudian dia menundukkan kepalanya setelah dia berada di samping Chen Liao Xuan. "Hukuman apa yang aku jalani ini? atas kesalahan yang mana yang Yang Mulia Raja berikan? Apa karena aku telah membunuh penasihatnya, ataukah karena hubunganku dengan Dewi setengah manusia? Jika Ynag Mulia Raja begitu membenciku dan memberikanku takdir sebusuk ini, bukankah dengan tinggal di sini selamanya akan menjadi lebih baik dari pada aku harus kembali ke istana langit?"
"Tapi—"
"Biarkan Pangeran Xie Ming Zhen yang menjadi Raja penerus berikutnya. Sebab aku merasa jika aku bukanlah yang memiliki ha katas tahta Kerajaan Langit. jika aku kembali, bukankah itu artinya aku harus melenyapkan nyawa Anqier? karena separuh intisari kehidupanku ada padanya. Dewa Li, sebenarnya apa yang hendak kau lakukan kepadaku? Permainan apa yang ingin kau lakukan untuk mempermainkan hidupku? Apakah dengan membuat Anqier meninggal di kehidupan terdahulu dan memisahkan kami di titik seperti ini, masih belum puas sehingga membuatmu menjadikan penderitaanku dan Anqier semakin bertambah lagi? Dengan cara memisahkan kami lagi dan memberikanku kepada pilihan yang sulit."
"Putra Mahkota, hamba—"
"Aku tidak akan kembali ke istana langit sampai kapan pun itu, karena aku tidak mau menghabisi nyawa Anqier. akum au menjaga nyawanya, akum au menjaga senyum serta jebahagiaannya. Aku juga ingin bersama dengan Anqier, aku enggan mengurusi hal-hal dan para Dewa yang tidak bisa menerimaku di istana langit."
"Putra Mahkota tolong dengarkan penjelasan hamba. Hamba—"
"Cukup, Dewa Li. Sekarang kembalilah ke istana langit, sampaikan apa yang kukatakan tadi kepada Yang Mulia Raja. Jadikan Pangeran Xie Ming Zhen menjadi calon Raja berikutnya. Dan aku akan tinggal di sini, menunggu Anqier sampai dia menua. Aku ingin bersama dengannya dan menua bersamanya sampai akhir hayatnya."
Li Qian Long mengatupkan mulutnya rapat-rapat. Andai saja Chen Liao Xuan tahu, jika dia telah menyiapkan sesuatu yang indah untuknya. Dia benar-benar ingin memberitahukan hal itu. Namun sepertinya, rasa sakit hati karena merasa telah dicampakan oleh langit mulai dari kejadian meninggalnya Anqier dan dnegan takdir baru yang sama mengerikannya ini agaknya membuat Li Qian Long sadar. siapa yang tidak akan marah dan kecewa. Jika dia merupakan Raja yang telah dipilih langit, tapi di alam langit dia memiliki takdir yang paling memilukan sendiri. Dia adalah calon pemimpin dan penguasa tertinggi langit, tapi dia malah dihempas sejauh-jauhnya dari istana langit dan wanita yang dia pilih diperlakukan dengan cara tak adil sama sekali. ya, Li Qian Long tahu, kalau Chen Liao Xuan benar-benar kecewa dengan istana langit dan seisinya.