TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Rencana Jahat {4}



Rencana Jahat {4}

Malam ini, Chen Liao Xuan nyaris tidak bisa memejamkan mata. Dia berdiri di bawah pohon persiknya yang kini tampak layu. Pohon persik ini memang lucu, dia akan layu atau berkembang sesuai dengan suasana hatinya, sesuai dengan bagaimana hubungannya dengan Liu Anqier, dan sesuai dengan kesehatannya. Namun agaknya untuk masalah kesehatan itu sudah tidak berguna lagi. Setelah dia sempat menjadi naga seutuhnya kini dia nyaris tak pernah sakit sama sekali. Dia pun tak pernah mengalami cidera yang sangat parah. Namun sekarang, yang menjadi pokok permasalahan bukan karena kesehatannya, bukan pula karena masalah dia dan keterikatannya dengan pohon persik ini. Tapi karena dia seolah enggan, untuk besok pergi dalam kurun waktu lama meninggalkan Liu Anqier.     

Kabar hamilnya Liu Anqier banyak sekali yang tahu di istana ini, entah siapa yang mebocorkan rahasia ini. Dia tenang karena berita kehamilan Liu Anqier dapat menutup rapat berita kehamilan Lim Ming Yu. Akan tetapi yang membuat Chen Liao Xuan merasa resah adalah, karena kabar hamil Liu Anqier yang diketahui banyak orang. Akan banyak yang menginginkan bayi itu menghilang, Chen Liao Xuan takut kalau Liu Anqier disakiti lagi. Dia tidak akan pernah mau kalau sampai ini terjadi.     

Sementara itu, Jiang Kang Hua tampak berdiri tak jauh dari Chen Liao Xuan berdiri. Dia benar-benar tak bisa tidur hanya karena sebuah ucapan dari gurunya. Bagaimana tidak, Liu Anqier telah mengandung janin kedua dari Chen Liao Xuan. Dan katanya janin ini pun akan hilang dengan cara yang lebih menyakitkan dari pada cara sebelumnya. Bagaimana bisa Jiang Kang Hua akan merasa jika semuanya baik-baik saja? Tentu tidak… tidak sama sekali.     

Hingga kini dia hanya bisa menghela napas panjang, mencoba meratapi apa yang seharusnya dia ratapi. Dengan cara seperti ini dia seolah menjadi sosok yang busuk dan tak bisa melakukan apa pun. dia telah tahu takdir langit, tapi dia tidak berani untuk mengubah takdir itu.     

Atau haruskah dia mengubahnya? Haruskah Liu Anqier dia bawa ke kediamannya agar tidak ada yang berani menyentuhnya selama Chen Liao Xuan berada di istana langit? Jiang Kang Hua benar-benar dilemma setengah mati. Dia seolah berada dalam jurang yang tak berdasar yang di dalam sana hanya ada dirinya dan kenyataan antara takdir yang benar-benar sangat tak menguntungkan ini. terlebih Liu Anqier adalah sosok yang begitu ingin dia jaga sepenuh hatinya.     

"Yang Mulia," Chen Liao Xuan menoleh, saat dia tahu jika Jiang Kang Hua berjalan mendekatinya. Dia kemudian menghela napas panjang, kemudian kembali memandang pohon persiknya yang layu. "Apakah yang telah merisaukan hati Yang Mulia, sehingga Yang Mulia enggan untuk memejamkan mata di malam yang sangat larut ini?" tanya Jiang Kang Hua.     

Chen Liao Xuan kembali menghela napas panjang, dia seolah membiarkan rambut panjangnya bergerak-gerak gelisah karena angin malam. Jubah hitamnya begitu tampak sangat kelam dan tampak sangat menakutkan.     

"Besok aku akan pergi dalam jangka waktu yang cukup lama, Panglima Jiang. Kau tahu bukan, setelah peperangan dulu, kali ini aku akan pergi lama lagi meninggalkan istana iblis. Bukan berarti jika aku enggan, hanya saja aku meninggalkan Anqier di sini sendirian. Dia adalah manusia, semua orang sedang tak menyukainya karena aku sangat mengistimewakannya, terlebih sekarang dia sedang mengandung. Kadang-kadang aku berpikir jika, mungkin ada baiknya jika waktu itu aku mengizinkannya kembali ke alam manusia. Dengan seperti itu dia akan aman dan aku tidak akan lagi memikirkan bagaimana cara melindungi keselamatannya sekarang. Namun nyatanya aku telah keliru, Panglima Jiang. Apa yang harus aku lakukan untuk selalu menjaganya. Menjaganya agar tidak ada orang yang akan mneyakitinya. Aku benar-benar tak mau kalau dia kenapa-napa."     

"Yang Mulia ada hamba di sini. Hamba pasti akan melindungi Dayang Liu untuk hamba. Jika perlu, jika Yang Mulia ingin. Hamba akan membawa Dayang Liu ke kediaman hamba. Sehingga tidak akan ada yang berani untuk menyakitinya. Yang Mulia tahu, bukan. Jika semua yang ada di sini segan dengan hamba. Mungkin ini adalah salah satu dari cara untuk hamba melindungi Dayang Liu."     

Jiang Kang Hua sebenarnya juga merasa ragu. Ragu sekali sampai dia sendiri tidak tahu apakah dia benar-benar bisa melindungi Liu Anqier. dia bisa melihat dengan jelas bagaimana alam ini tampak tak bersahabat. Semuanya gelap, semuanya tak seterang dulu. Dan semuanya tampak sangat menyakitkan. Dia takut kalau sampai dia tak bisa menjaga mandate ini, menjaga kepercayaan dari Chen Liao Xuan sehingga malah akan membuat rajanya kecewa kepadanya. Jiang Kang Hua tampak memandang telapak tangannya yang kosong, seolah kini nyawa Liu Anqier ada di tangannya. Dia benar-benar tidak tahu, apa yang harus dia lakukan. dia takut kalau apa yang menjadi ramalan dari gurunya adalah benar. Membuat Liu Anqier kehilangan janinnya dengan cara yang mengerikan.     

Tidak… dia harus bisa menyelamatkan Liu Anqier. dia akan menyuruh prajurit terbaiknya untuk melindungi Liu Anqier tanpa ada beristirahat sedikitpun sampai rajanya itu datang. Ya, dia akan melakukan hal itu.     

"Bisakah kau melindungi Anqier? Sampai aku kembali? Sebab kekuatanku untuk memisahkan ruhku tidak bisa beda tempat," kata Chen Liao Xuan.     

Sebuah pernyataan yang dia ucapkan tanpa sadar. sebab yang Jiang Kang Hua tahu yang memiliki kekuatan itu adalah para dewa yang ada di langit. sosok paling tinggi dan paling suci.     

Tapi, Jiang Kang Hua tidak mau bertanya. Karena apa, karena dia sudah tahu dan dia tidak mau kalau sampai Chen Liao Xuan merasa kalau dia telah mengetahui hal yang lebih jauh lagi. Tugas dia hanyalah mengawasi dan menyelidiki, siapa dibalik kematian Liu Anqier yang dulu, siapa sosok penusuk dari belakang, dan siapa yang pengkhianat yang sebenarnya. Meski mustahil, Jiang Kang Hua harus segera menemukan sosok itu. bagaimana tidak, kalau dia tidak segera menemukannya, yang ditakutkan adalah sosok itu ada di sekitar Chen Liao Xuan, dia ada di istana ini dan di sini juga dia akan membahayakan keselamatan dari Liu Anqier. Dengan cara menyelinap dan mengendap-endap kemudian dia akan melenyapkan Liu Anqier seperti apa yang telah dia lakukan dulu. Jiang Kang Hua memandang Chen Liao Xuan kemudian dia menundukkan wajahnya dengan mantab.     

"Sesungguhnya hamba sudah yakin kalau Yang Mulia jauh lebih tahu apa yang akan terjadi setelah ini. namun demikian, hamba ingin mencoba sekuat tenaga untuk menyelamatkan apa yang seharusnya diselamatkan. Namun jika tidak, setidaknya pengorbanan yang akan dilakukan oleh Dayang Liu mampu mengaburkan sebuah fakta lain yang akan menyelamatkan kerajaan iblis dari sosok-sosok jahat."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.