TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Rahasia Langit {4}



Rahasia Langit {4}

"Apa Selir Cheng tahu…," kata Lim Jingmi setelah dia masuk ke dalam kediaman Cheng Wan Nian. Cheng Wan Nian yang saat ini sedang menyisir rambutnya pun tampak melirik Lim Mingyu tanpa minat, kemudian dia kembali memandang pantulan wajahnya yang canti di depan cermin. "Selir Cheng, ada berita besar pagi ini di dapur istana kerajaan. Bahwa Yang Mulia Raja telah memberikan keputusan, kalau Dayang Liu sudah dihentikan dari pekerjaannya dari Dayang kamar dan Dayang penyicip makanan. Sekarang Dayang Liu telah menjadi Dayang dapur istana seperti dulu lagi, Selir Cheng."     

Mendengar hal itu, Cheng Wan Nian menghentikan kegiatannya menyisir rambut. Kemudian dia memandang Lim Jingmi dengan tatapan tertariknya itu. Dia tak benar-benar menyangka jika ada kabar seperti ini, di pagi yang menurutnya akan biasa saja. Jadi, bagaimana bisa… bagaimana bisa seorang Liu Anqier yang merupakan sosok yang paling disayangi oleh Chen Liao Xuan. Namun bagaimana bisa, keputusan itu tiba-tiba muncul. Menghempas Liu Anqier kembali ke tempat terendah di dalam istana. Cheng Wan Nian tampak tersenyum, kenapa tidak dari dulu saja Chen Liao Xuan melakukan hal itu, agar dia tidak perlu susah-susah untuk membenci sosok yang tidak penting sama sekali di dalam istana iblis ini.     

"Apakah ini suatu keberuntungan? Atau… selama ini Yang Mulia Raja terlalu buta dan silau akan apa yang ada pada diri Dayang Liu. Hanya karena dia sedikit lebih cantik dari pada manusia pada umumnya, lantas dia terpukai dengan kecantikannya dan menjadikan Dayang Liu menjadi sosok paling istimewa? Padahal jelas, bangsa iblis jauh lebih cantik dari pada Dayang Liu untuk masalah paras. Apakah aku benar?" tanya Cheng Wan Nian pada Lim Jingmi.     

Lim Jingmi tampak terdiam sebentar, dia tahu. Matanya pun tak buta akan kecantikan Liu Anqier yang tiada tara. Tapi rasa bencinya kepada sosok itu membuat Lim Jingmi lebih setuju dengan apa yang dikatakan oleh Cheng Wan Nian.     

"Apa yang Anda katakan benar adanya, Selir Cheng. Tidak ada yang bisa menandingi kecantikan dari Selir Cheng. Di sini, di istana ini satu-satunya wanita yang memiliki kecantikan abadi adalah Selir Cheng. Selir Cheng adalah lambang Ratu yang sempurna di istana ini."     

Menjilat adalah keahlian Lim Jingmi, jadi jika dia mengatakan hal itu tentunya sangat wajar. Sebab dia hanya menginginkan kedudukan tinggi, dengan menjilat kesana-kesini.     

Cheng Wan Nian tersenyum mendengar jawaban yang memuaskan dari Lim Jingmi. Bagaimana dia tidak semakin percaya diri dengan sanjungan selangit itu.     

"Baiklah, nanti malam, undang semua Dayang yang bersekutu denganku. Aku akan menjamu mereka dengan makan-makan yang paling mewah di istana ini. Dan aku akan memberikan banyak hadiah untuk mereka. Sebab bagaimanapun, apa yang telah mereka lakukan merupakan sebuah sumbangsih yang sangat besar sekali."     

"Baik, Selir Cheng. Hamba akan mengabarkan berita ini kepada para Dayang yang lainnya."     

Di sisi lain, jika Cheng Wan Nian tampak sangat bahagia dengan keputusan dari Chen Liao Xuan atas pelepasan jabatan istimewa untuk Liu Anqier. Maka berbanding terbalik di kediaman Lim Ming Yu. Mau bagaimana lagi, memang. Ini adalah berita paling buruk yang pernah ada. Kemunduran Liu Anqier akan mempersempit gerak mereka. karena bagi Lim Ming Yu, dia bisa memberikan ide-idenya dan kebenaran-kebenaran yang dia tahu tentang Cheng Wan Nian melalui Liu Anqier. Dia tahu kalau Liu Anqier adalah wanita yang dicintai Chen Liao Xuan. Dan Lim Ming Yu juga yakin kalau Chen Liao Xuan pasti akan menurut dan melakukan apa pun untuk Liu Anqier. namun jika seperti ini keadaannya, apa yang bisa dia lakukan sekarang? Chen Liao Xuan semakin jauh dari jangkauannya. Jika mungkin setiap dua hari sekali dia akan melakukan kewajibannya melakukan hubungan suami istri dengan Chen Liao Xuan, tapi dia agaknya sungkan dan tak berani mengatakan apa pun kepada suaminya itu. Mau bagaimana lagi, memang. yang dia lakukan tak lain hanyalah menjadi wadah untuk tumbuhnya calon Putra Mahkota sebagai penerus tahta kerajaan iblis. Selain itu, dia tak merasa memiliki hak sama sekali untuk meminta lebih kepada Chen Liao Xuan. Sebab sosok Chen Liao Xuan terlalu sempurna, terlalu agung sehingga dia selalu merasa kecil hati setiap kali bersama dengan Chen Liao Xuan.     

"Bagaimana ini, Selir Lim. Yang Mulia Raja mencabut semua hak istimewa yang telah beliau berikan kepada Dayang Liu. Sehingga sekarang Dayang Liu telah kembali menjadi Dayang dapur istana lagi. Dan yang hamba tahu dari beberapa hari terakhir ini, baik Dayang Liu dan Yang Mulia Raja seolah seperti dua orang yang tak saling kenal satu sama lain. ketika keduanya bertemu dengan tidak sengaja, Dayang Liu lebih memilih mencari jalan lain supaya tidak berpapasan dengan Yang Mulia Raja, atau jika tidak dia akan pura-pura tak melihat Yang Mulia Raja dan berjalan sambil lalu saja, Selir Lim."     

Lim Ming Yu mencengkeram ujung pakaiannya erat-erat. Dadanya mulai terasa sesak. Dia mulai gelisah sekarang. Apa yang harus dia lakukan untuk membuat keadaan menjadi lebih baik. dia mulai risau dan gusar.     

"Kepala Dayang Zhang, apakah kau tahu barangkali mereka telah adu mulut atau sedang bertengkar? Sampai Yang Mulia Raja memberikan keputusan besar itu? Sebab yang aku tahu, Dayang Liu adalah gadis yang dicintai sepenuh hati oleh Yang Mulia Raja. Bahkan selama aku di sini, tak pernah sedikitpun aku melihat bagaimana Yang Mulia Raja sangat cemas kepada wanita selain Dayang Liu, bagaimana cara Yang Mulia Raja memandang Dayang Liu tampak begitu dalam dan penuh cinta. Ketika Yang Mulia Raja memandang Dayang Liu, bahkan nyaris tanpa berpaling ke arah mana pun dan tak berkedip sama sekali. aku tahu, aku juga yakin. Tapi kenapa semuanya menjadi seperti ini, Kepala Dayang Zhang,"     

Zhang Hana juga agaknya bingung, sebuah keputusan paling besar yang bahkan telah menggemparkan pavilion Dayang hari ini. ketika Liu Anqier kembali ke sana, dan tak menempati kediaman istimewanya itu lagi. Bagi yang membenci Liu Anqier mereka akan sangat bahagia, namun bagi yang menyayangi Liu Anqier mereka sangat sedih dengan kabar ini.     

"Hamba juga kurang tahu apa yang sebenarnya telah terjadi, Selir Lim. Hanya saja, menurut salah seorang prajurit yang berjaga di sekitar balai agung. Dayang Liu dan Yang Mulia Raja sempat bertemu di bawah pohon persik. Keduanya tampak berbincang serius dan saling menangis. Entah apa yang terjadi, bahkan Dayang Liu pergi dari sana pun sambil menangis. Dan Yang Mulia Raja langsung luruh sepergian Dayang Liu. Hamba takut, jika Dayang Liu berada di bawah tekanan pihak lain dan dia menjadi seperti ini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.