Kisah Istri Bayaran

Masa Lalu, Masa Depan (5)



Masa Lalu, Masa Depan (5)

Rumah Sakit.     

Ketika Gu Qingqing dan Leng Sicheng bergegas sampai lorong, suasana di tempat itu tidak sesuram seperti yang dibayangkan.     

Operasi masih berlangsung, dan orang-orang yang menunggu di luar masih menunggu dengan panik. Namun ketika mereka melihat Gu Qingqing dan Leng Sicheng, mereka semua merasakan canggung sejenak.     

Terutama Zhen Xiaoya, ekspresinya terlihat sangat aneh ketika ia melihat Gu Qingqing datang. Sepertinya ia tidak tahu apakah dirinya harus mengatakan selamat datang atau harus meminta maaf.     

Sedangkan di belakang Zhen Xiaoya, Xu Zijin juga sedang melihat ke arah Gu Qingqing, wajahnya tampak sinis, namun dengan cepat ekspresi itu segera hilang. Ia melihat lagi ke arah ruang operasi, kini hanya ada raut penderitaan di wajahnya.     

Beberapa saat kemudian, akhirnya Zhen Xiaoya maju, ia ingin memaksakan sebuah senyuman namun tidak berhasil, "Sicheng, Qingqing, kalian sudah datang."     

Gu Qingqing menganggukkan kepalanya dengan sopan, malah Leng Sicheng, ia maju satu langkah dengan tatapan dingin, "Mana Zhining? Bagaimana kondisinya?"     

"Tadi detak jantungnya sempat berhenti, dokter mengatakan hampir saja tidak terselamatkan."     

Beberapa hari ini, Zhen Xiaoya seolah menjadi 10 tahun lebih tua, tidak hanya kerutan wajahnya yang bertambah, bahkan setengah dari rambutnya pun sudah memutih. Xu Zijin juga, wajahnya sangat pucat dan tatapan matanya juga tidak bersemangat.     

Jadi maksudnya Nie Zhining belum meninggal? Lalu kenapa menyuruh Qingqing datang ke sini? Pikir Leng Sicheng seraya memandang sosok Zhen Xiaoya.     

Sebenarnya, ia ingin bertanya, jika memang Nie Zhining meninggal, bukankah itu tidak ada hubungannya dengan Gu Qingqing?     

Calon istri Nie Zhining adalah Xu Zijin, Zhen Xiaoya bahkan sudah menyebut Gu Qingqing sebagai pelacur, kenapa masih mencari Gu Qingqing kalau merasa wanita itulah yang mencelakai anaknya?     

"Kalau tidak ada masalah dengannya, berarti kami sudah boleh pergi, kan?"     

Kata-kata Leng Sicheng ini membuat semua yang ada di tempat itu tertegun. Zhen Xiaoya sedikit canggung, ia ingin mengatakan sesuatu namun tidak tahu harus mengatakan apa.     

Gu Qingqing menarik ujung baju Leng Sicheng, "Sicheng."     

Walaupun Gu Qingqing juga tidak suka dengan Zhen Xiaoya, namun Nie Zhining tidak bersalah dalam hal ini. Kini Nie Zhining sedang dalam kondisi krisis, sepertinya kurang baik jika Leng Sicheng mengatakan hal seperti ini.     

Leng Sicheng tidak menghiraukan tindakan Gu Qingqing, ia melanjutkan, "Sebenarnya hari ini kami juga tidak seharusnya datang. Waktu itu Bibi Zhen sudah mengatakan Qingqing yang mencelakai Zhining, gara-gara itu Qingqing sampai menyalahkan diri sendiri. Bagaimana jika kondisi Zhining tiba-tiba menurun dan kritis lagi karena melihat wajah Qingqing? Apakah kami akan disalahkan lagi jika kami terus berada di sini dan kondisi Zhining tiba-tiba menurun?"     

Sebenarnya apa hubungan hidup dan mati Nie Zhining dengan Leng Sicheng? Siapa suruh Zhen Xiaoya waktu itu memarahi Gu Qingqing tanpa mencari tahu dulu kebenaran dari kecelakaan yang terjadi? Gu Qingqing boleh tidak memperdulikan masalah ini karena temperamennya yang baik, tetapi Leng Sicheng tidak segampang ini dibodohi!     

Dan benar, wajah Zhen Xiaoya terlihat sedikit canggung, sebagai tetua, waktu itu ia juga pernah menggunakan uang satu juta untuk memaksa Gu Qingqing meninggalkan anaknya. Dibandingkan dengan Li Hongrui, sebenarnya ia jauh lebih memandang rendah Gu Qingqing. Apalagi setelah kecelakaan yang menimpa putranya kali ini. Sebenarnya Zhen Xiaoya sendiri mengerti bahwa anaknya yang tidak dapat melupakan Gu Qingqing, dan putranya bisa kecelakaan karena tidak fokus menyetir, sebab sibuk bertengkar dengannya di telepon. Dan semua kejadian itu, sebenarnya sama sekali tidak ada hubungannya dengan Gu Qingqing.     

Hanya saja, Zhen Xiaoya sama sekali tidak dapat menerima kenyataan bahwa anaknya harus mengalami kecelakaan seperti ini. Setiap kali ia berpikir bahwa yang menyebabkan anaknya terjadi kecelakaan adalah dirinya sendiri, ia merasa sangat menderita! Karena itulah, ia hanya dapat memaksa dirinya sendiri untuk percaya bahwa jika bukan karena Gu Qingqing, jika bukan karena anaknya tidak dapat melupakan Gu Qingqing, maka anaknya juga tidak akan kecelakaan, hubungan anaknya dengan Xu Zijin akan berjalan lancar, dan mereka akan menikah lalu hidup bahagia bersama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.