Masa Lalu, Masa Depan (27)
Masa Lalu, Masa Depan (27)
Namun, karena kritikan Leng Sicheng yang banyak, pembantu rumah malah mendapatkan keuntungan. Karena hampir semua pekerjaan rumah di vila Xishan ditangani sendiri oleh Gu Qingqing. Selain waktu bekerja, setiap pulang kerja Gu Qingqing harus melayani Leng Sicheng, pembantu rumah setiap hari hanya perlu membantu di sampingnya saja, hampir tidak ada pekerjaan yang bisa dilakukannya, maka pembantu rumah pun menjadi sangat santai.
Gu Qingqing hanya menjawab, "Aku harus pulang cepat." Kalau tidak, nanti pasar sudah mau tutup. Ia tidak tahu Leng Sicheng akan bilang apa lagi kalau sampai hal itu terjadi.
Li Youyou tertawa, "Ha ha, baiklah, hari ini sayur apa yang lebih mahal?"
Gu Qingqing secara refleks menjawab, "Akhir-akhir ini cuaca lebih panas, sayuran hijau lumayan mahal .…" Saat Gu Qingqing belum betul-betul menyelesaikan satu kalimat, Li Youyou sudah tertawa terbahak-bahak.
Gu Qingqing masih menjelaskan, "Hari ini pembantu rumah cuti."
Li Youyou menganggukkan kepalanya, "Tahu tahu. Eh, akhir-akhir ini harga sabun cuci baju juga naik, kan?"
Gu Qingqing melototi Li Youyou, tidak ingin berbicara dengannya lagi.
Ketika Gu Qingqing dan Li Youyou baru jalan keluar dari gedung perusahaan, ponsel Gu Qingqing sudah berbunyi lagi, ia melihat layar ponselnya dan melihat ibunya lagi yang menelepon.
Pernikahan kakaknya diadakan hari Minggu ini, beberapa hari yang lalu ibunya juga sering menelponnya. Tapi hanya menelponnya untuk meminta uang, atau mencarinya untuk membantu sesuatu, dan mengambil keuntungan dari pihak Leng Sicheng.
"Ibumu?" Li Youyou yang jalan di samping Gu Qingqing melihat layar ponselnya. Awalnya Li Youyou mengira itu adalah panggilan dari Leng Sicheng, tapi saat ia meliriknya, rupanya itu panggilan telepon dari Wu Aimei, ia pun langsung jadi tidak tertarik.
Gu Qingqing menganggukkan kepalanya kemudian mengangkat panggilan tersebut, "Halo?"
Di seberang ponsel sana, di luar dugaan Gu Qingqing, ibunya tidak meminta uang kepadanya, juga tidak meminta Leng Sicheng menghadiri acara pernikahan, malah menanyakan sesuatu yang aneh, "Apakah Liu Tiantian atau Paman Liu menghubungimu?"
"Liu Tiantian?" Gu Qingqing merasa aneh, ia dan Liu Tiantian tidak pernah ngobrol lebih dari 5 menit, mana mungkin wanita itu mencarinya?
Gu Qingqing menggelengkan kepalanya, "Tidak pernah, kenapa?"
"Ng, tidak." Di seberang ponsel, ucapan Wu Aimei terdengar berbelit-belit, "Kalau dia atau Liu Jianguo pergi mencarimu, kamu harus segera memberitahuku, mengerti?"
"Ibu, apakah terjadi sesuatu?" Jangan-jangan Liu Tiantian selingkuh lagi dengan pria lain? Atau Liu Jianguo ditangkap lagi oleh polisi?
"Ti, tidak, tidak kok." Wu Aimei tidak berkata lebih, tindakannya ini membuat Gu Qingqing sangat bingung.
Tetapi mau seberapa sibuk keluarga Liu itu, juga tidak ada hubungannya dengan keluarganya. Mungkin, pernikahan ini akan dibatalkan, tapi tak mungkin kakaknya sampai ditangkap, kan?
Walaupun Gu Qingqing berpikir demikian, namun ia tetap mengatakan, "Kalau ada yang bisa aku bantu dalam masalah pernikahan kakak, Ibu bisa menelponku kapan saja."
Jika ini terjadi di hari biasa, mungkin ibunya sudah menganggukkan kepalanya tanpa sungkan. Namun sekarang ini ia malah meragu sejenak sebelum menyetujuinya, "Iya."
Sikap Wu Aimei ini membuat Gu Qingqing merasa semakin aneh, "Ibu, sebenarnya apa yang terjadi?"
Wu Aimei yang di seberang sana tertegun selama 2 detik, kemudian ia pun mengatakan dengan panik, "Hari ini Liu Tiantian dan Liu Jianguo menghilang!"