Kisah Istri Bayaran

Jadilah Pacarku (18)



Jadilah Pacarku (18)

Sedikit saja, selama Gu Qingqing dapat memperdulikan Leng Sicheng sedikit saja, itu sudah cukup!     

"Chih, chih, sebagai seorang presiden perusahaan, ada banyak wanita yang menyukaimu. Tapi kamu malah dipermainkan oleh seorang wanita selama 3 tahun, bahkan tidak berhasil mendapatkan hatinya, kasihan sekali!"     

Leng Sicheng malas bicara dengan Mo Dongyang, dia pun mengangkat kakinya dan jalan pergi.     

"Eh, kok pergi begitu saja? Apa keputusanmu?"     

Keputusan? Asalkan Gu Qingqing tidak mengatakan cerai dan tidak berpaling darinya, ia juga tidak akan melepaskan tangannya!     

Tubuh Gu Qingqing sudah dirawat selama satu bulan, satu bulan lagi, sepertinya sudah bisa mempersiapkan kehamilan, kan? Meskipun ia tahu bahwa memiliki anak sebaiknya menjadi keputusan dua pihak, namun ia tidak bisa menunggu lagi!     

Jika ia tidak menyiapkan sesuatu untuk meredakan konflik di antara mereka berdua sekarang, mungkin, perasaan yang sudah susah payah dipupuk di antara mereka akan menghilang!     

Begitu keluar dari STAR, kebetulan ia bertemu Xu Zipei. Hari ini STAR telah dipesan oleh Huang Ting Entertainment, Mo Dongyang ada di sini, Xu Zipei sebagai selebriti dan pemegang saham, tentu juga akan ada di sini.     

Leng Sicheng dan Xu Zipei bertemu, Xu Zipei terkejut ketika melihat wajah Leng Sicheng yang terluka, "Sicheng, kamu .…"     

Leng Sicheng hanya meliriknya, dia tidak menyapa ataupun memperdulikannya, melainkan langsung berjalan melewati Xu Zipei. Dia menekan tombol lift, dan terus menatap angka lift yang berjalan.     

Xu Zipei tertegun untuk beberapa detik, dia sudah lama tidak pernah melihat tatapan Leng Sicheng yang sedingin ini, tatapan yang seperti dilapisi es, begitu dingin!     

"Kak Zipei, kita …" Asisten dan manajer Xu Zipei kebetulan juga keluar dari ruang pribadi mereka, dan melihat Xu Zipei berjalan menuju lift, mereka pun kebingungan.     

Dengan cepat suara lift pun terdengar, 'Ting', Leng Sicheng langsung masuk ke dalam lift. Dia sama sekali tidak memikirkan untuk menyapa atau membicarakan sesuatu kepada Xu Zipei.     

"Sicheng, sebentar, kami kebetulan mau pulang juga, ayo kita sama-sama." Xu Zipei langsung memotong kata-kata asistennya. Dia segera ikut masuk ke dalam lift, asistennya masih menunjukkan ekspresi bingung, "Kak Zipei, tapi bukannya kita sudah berjanji .…"     

Manajer Xu Zipei menarik ujung baju asisten tersebut, akhirnya asisten itu melihat Leng Sicheng yang ada di dalam lift, dia pun menganggukkan kepalanya.     

Namun siapa sangka, Leng Sicheng yang sudah masuk ke dalam lift sama sekali tidak berniat menunggu mereka. Begitu dia masuk ke dalam lift, lengan tangannya yang panjang langsung menekan tombol lift untuk menutup pintu lift. Xu Zipei langsung mempercepat langkah kakinya dan berjalan menuju lift, "Sebentar!"     

Sebelum pintu lift tertutup, Xu Zipei sudah duluan mengulurkan tangannya untuk menghalangi pintu tersebut, sehingga ketika pintu lift terbuka kembali, Xu Zipei pun segera masuk ke dalam. Kemudian manajer dan asisten Xu Zipei juga ikut masuk, baru pintu lift tertutup rapat.     

"Aku tidak melihatmu di acara perjamuan tadi. Sejak kapan kamu datang?" Xu Zipei menenangkan dulu napasnya, kemudian menoleh dan tersenyum kepada Leng Sicheng.     

Leng Sicheng tidak menjawab, ekspresi wajahnya tetap sangat serius.     

Dengan cepat lift pun sampai di lantai satu, ketika Leng Sicheng ingin berjalan keluar, kancing kemejanya yang sudah longgar karena berkelahi dengan Mo Dongyang tadi pun terjatuh ke lantai.      

Leng Sicheng mengerutkan keningnya, ketika dia ingin membungkuk untuk memungut kancing tersebut, rasa sakit dari luka-luka yang ada di badannya pun langsung dirasakannya begitu dia bergerak, membuat kerutan di keningnya terlihat semakin dalam.     

Waktu tangan Leng Sicheng sudah mau menyentuh kancing tersebut, Xu Zipei sudah duluan memungutnya dan menyerahkan kepadanya, "Kancingmu jatuh, ini."     

Leng Sicheng menerima kancing tersebut, namun tetap tidak melihat Xu Zipei. Mungkin karena jarak di antara mereka agak dekat tadi, Xu Zipei jadi bisa mencium bau alkohol di badan Leng Sicheng, "Kamu minum anggur sendiri? Bagaimana kamu bisa pulang dengan menyetir mobil? Atau aku sekalian mengantarmu saja?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.