Nyonya Leng (3)
Nyonya Leng (3)
Tapi kenapa Xu Zipei mengetahuinya, jangan-jangan Leng Sicheng yang memberitahunya?
Dengan begitu mudahnya Leng Sicheng bisa menceritakan masalah keluarga kepada Xu Zipei?
"Ah, tentu saja aku mendengar masalah kakakmu dari orang lain." Xu Zipei sudah pasti tidak akan memberitahu Gu Qingqing bahwa dia sendiri yang pergi mencari tahu masalah ini. Jadi, ia memilih jawaban ambigu ini.
Xu Zipei lalu melihat Leng Sicheng sedang berjalan menuju arahnya, dia pun meningkatkan volumenya dan berkata, "Aku turut prihatin atas masalah kakakmu. Jika ada yang bisa aku bantu, aku pasti akan membantumu. Aku .…"
"Apa kamu bilang?" Seperti dugaan Xu Zipei, ketika Leng Sicheng berjalan kemari, melihat ponsel yang digunakan Xu Zipei sepertinya adalah ponsel pribadinya, reaksi pertama Leng Sicheng adalah mengecek sakunya, ponselnya tidak ada di dalam saku, dia pun mengerutkan kening.
Reaksi Xu Zipei juga sangat cepat, dia langsung mengatakan, "Ini telepon dari Qingqing, sepertinya ingin menanyakan masalah kakaknya .…"
Kakaknya lagi?
Leng Sicheng mengulurkan tangannya, Xu Zipei langsung mengembalikan ponsel ke tangan Leng Sicheng. Namun Leng Sicheng baru sempat mengatakan 'Halo', Gu Qingqing sudah langsung menutup panggilan tersebut.
Leng Sicheng menggenggam ponselnya, dia melihat layar ponselnya yang menggelap, kerutan keningnya pun semakin erat. Dia membalikkan badannya dan bertanya pada Xu Zipei dengan nada dingin, "Siapa yang mengizinkanmu mengangkat teleponku?!"
"Aku .…" Amarah Leng Sicheng ini membuat Xu Zipei terbengong di tempat! Dia tidak menyangka Leng Sicheng begitu tidak suka ada yang mengangkat teleponnya.
Atau karena … itu adalah panggilan dari Gu Qingqing?
Tangan Leng Sicheng sedang mengambil ponselnya, sekretaris Cheng kebetulan juga berjalan kemari, dia pun menyerahkan ponselnya kepada sekretaris Cheng, "Buang ini, belikan yang baru lagi."
Sekretaris Cheng terkejut, "Pre, Presiden Leng .…"
Bukan hanya itu saja, Leng Sicheng juga langsung mengambil jasnya yang tergantung di samping pintu hotel, dan berjalan keluar. Sekretaris Cheng segera bertanya, "Presiden Leng, Anda mau ke mana?"
"Bawa mobil, pulang."
"Tapi ini di luar kota." Tempat ini berjarak 200 kilometer dari Yancheng. Apalagi besok pagi masih ada kerjaan, mana boleh pulang?
Leng Sicheng tidak menghiraukan sekretaris Cheng, dia langsung berjalan keluar.
Memangnya kenapa kalau 200 kilometer? Kalau bisa menyetir lebih cepat, ia bisa tiba dalam waktu 2 jam.
Sedangkan Xu Zipei yang ditelantarkan bagaikan disiram seember air dingin di kepalanya. Meskipun Leng Sicheng tidak pernah semarah ini terhadapnya, namun ekspresi jijik pria itu sangat menusuk hatinya!
Xu Zipei tidak pernah menyangka Leng Sicheng begitu enggan terhadap dirinya, ia bahkan lebih tidak menyangka kalau ternyata Leng Sicheng begitu mementingkan perasaan Gu Qingqing!
Ini sudah bukan masalah kebiasaan selama 3 tahun, juga bukan rasa suka biasa lagi, ini adalah cinta! Leng Sicheng benar-benar mencintai Gu Qingqing, dan perasaannya itu jauh lebih dalam dari bayangan Xu Zipei!
Waktu itu mengapa Xu Zipei memilih untuk pergi bersama ayahnya ketika mendapatkan pukulan dari Leng Sicheng? Dia seharusnya tinggal di dalam negeri, seharusnya dia berada di samping Leng Sicheng!
Apakah dia masih bisa menang dari Gu Qingqing?
Meskipun hatinya masih belum ingin menyerah, namun kabut yang menyelimuti hati Xu Zipei menjadi semakin tebal .…
Mobil Leng Sicheng tampak melaju di jalan raya. Ia duduk di belakang, dan tiba-tiba merasa sedikit menyesal. Tahu begini, dia tidak seharusnya memberikan ponselnya kepada sekretaris Cheng secepat ini. Sekarang dia mau menelpon Gu Qingqing saja pun tidak bisa.
"Dia … apa dia menelponmu?"
Sekretaris yang sudah mendapatkan banyak pelajaran, sudah sangat memahami bahwa 'dia' yang dimaksud Leng Sicheng adalah Gu Qingqing!
"Nyonya tidak menelpon."