Nyonya Leng (7)
Nyonya Leng (7)
Selama Leng Sicheng masih tuan muda Grup Leng, maka Gu Qingqing masih bisa memanfaatkannya. Dan selama dia masih menjadi suaminya, maka Gu Qingqing jangan pernah berpikir untuk meninggalkannya!
Leng Sicheng terus melajukan mobil sampai vila. Kemudian dia turun dari mobil, bahkan tidak sempat mengunci pintu mobil, dan langsung bergegas ke dalam rumah.
Pelayan yang sedang membereskan rumah terkejut melihatnya tiba-tiba masuk, "Ya ampun!"
Leng Sicheng menendang sapu dan pengki yang digunakan pelayan, debu-debu pun beterbangan di udara, namun ia sama sekali tidak memperdulikannya. Dia langsung melangkahi sapu yang terjatuh di lantai dan naik ke lantai atas dengan kecepatan penuh.
Ketika Leng Sicheng menendang pintu kamar, Gu Qingqing yang mendengar suara keributan dari belakang pun membalikkan badannya perlahan. Ketika dia melihat Leng Sicheng terengah-engah, dia pun berjalan menghampirinya.
Tadi sebelum panggilan itu ditutup, Gu Qingqing sangat berharap Leng Sicheng bisa kembali ke rumah. Betapa bahagianya dia jika hal itu benar terjadi.
Namun semua itu lenyap karena pria itu mengakhiri panggilan tersebut. Hatinya seperti sebuah panci yang terbakar, lalu tiba-tiba disirami air dingin, menimbulkan suara mendesis.
"Kamu sudah pulang?"
Leng Sicheng menganggukkan kepalanya sambil terengah-engah, matanya menatap Gu Qingqing, "Telepon tadi …"
"Telepon tadi ..." Gu Qingqing juga ikut bicara, "Aku tadi menelepon karena aku sepertinya melihat mobilmu parkir di depan rumah, sekarang aku yakin itu memang mobilmu."
Leng Sicheng tersedak oleh kata-kata Gu Qingqing yang dingin itu, dia berkata lagi, "Telepon semalam ...."
"Maaf, aku tahu kamu sering berbisnis ke luar kota, sudah malam masih menelponmu. Kamu dan Kak Zipei pasti sangat capek ya?"
Leng Sicheng tertegun, awalnya dia mengira Gu Qingqing mungkin sedang cemburu, namun kini ekspresinya terlalu tenang, begitu tenang bagaikan air danau yang tak bergelombang.
"Kakakmu .…"
"Tidak perlu khawatir, dia tetap harus menghadapi hukuman yang harus dia terima. Kalaupun dia harus masuk penjara, itu juga karena kesalahannya sendiri." Gu Qingqing tersenyum kecil, "Aku tahu sekarang masalah ini sudah menyebar ke mana-mana, kamu tidak ingin terlibat dan membuat dirimu sendiri kesulitan. Sedangkan ibuku, aku akan berusaha menasehatinya."
"Lalu pekerjaanmu .…"
"Maksudmu kompetisi itu? Aku sedang berusaha. Proposalnya sudah selesai, hari ini sudah mau mulai rekamannya. Mungkin kalau kamu ada waktu, kamu bisa datang mencariku. Karena sampai hari Jum'at ini sebelum kompetisi dimulai, aku tidak ada waktu untukmu."
Gu Qingqing menjawab semua pertanyaan Leng Sicheng dengan tenang, terlalu tenang, begitu tenang sampai Leng Sicheng merasa ada yang salah.
Leng Sicheng mengerutkan keningnya, dia berpikir sejenak kemudian memutuskan untuk tetap menjelaskan, "Dua hari ini aku memang bekerja di luar kota, Xu Zipei ke sana sebagai wali keluarga Xu, sebelumnya aku juga tidak mengetahui soal ini. Aku tidak ada hubungan apa pun dengannya, kami hanya partner bisnis saja."
"Aku tahu." Gu Qingqing tiba-tiba mengangkat kepalanya, dia bahkan tersenyum, "Aku tahu, kalaupun kamu bisa mendua, dia juga tidak mungkin melakukannya."
Gu Qingqing tahu betul tentang Xu Zipei. Meskipun Xu Zipei berusaha ingin memisahkannya dengan Leng Sicheng, namun pada saat ini Xu Zipei tidak akan pernah menjadikan dirinya sebagai selingkuhan Leng Sicheng.
Pertama, karena dia sangat menyayangi dirinya sendiri, dia takut dirinya akan menjadi pusat perhatian karena sudah menjadi selingkuhan orang lain. Kedua, karena Xu Zipei sendiri juga ingin melindungi imejnya yang baik di hadapan Leng Sicheng.
Setidaknya Xu Zipei tidak akan memberikan badannya kepada Leng Sicheng sebelum Leng Sicheng bercerai.
Leng Sicheng mengerutkan keningnya, dia masih ingin mengatakan sesuatu, namun Gu Qingqing sudah lebih dulu bicara, "Tentu saja, kalau kamu memiliki pemikiran lain, aku harap kamu bisa memberitahuku secepat mungkin, karena aku adalah Nyonya Leng."
Dua kata 'Nyonya Leng' ini berhasil menghibur hati Leng Sicheng dalam sekejap. Dia melihat punggung Gu Qingqing dan menganggukkan kepalanya, "Ya, Nyonya Leng."