Bertemu dengan Arthur Lagi di Gurun!
Bertemu dengan Arthur Lagi di Gurun!
Tidak ada yang tahu ada apa di pusat gurun barat. Namun semakin banyak jumlah orang yang tewas, maka akan semakin menggugah keinginan para penjelajah untuk menaklukkannya.
Pada saat seperti ini di tahun-tahun sebelumnya, akan ada tim-tim yang datang untuk bertarung dengan dewa kematian. Tapi tahun ini mereka diperintahkan untuk berhenti. Yin Wushuang menduga bahwa ini pasti ada hubungannya dengan Tongkat Kebangkitan.
Ketika sedang berada di gurun, tiba-tiba terdengar suara lonceng unta yang merdu. Yin Wushuang yang saat itu mengenakan kacamata dan kerudung melintasi gurun dengan menaiki unta. Pada kepergiannya kali ini, ia telah membaca banyak sekali informasi tentang gurun ini dan membawa persiapan yang cukup.
Saat tengah perjalanan, Yin Wushuang mendengar suara seseorang yang meminta tolong. Kemudian Yin Wushuang piun melihat lebih dekat ke arah sumber suara tersebut, dan tanpa diduga ia melihat seseorang yang dikenalnya… orang tersebut adalah Arthur.
Arthur tampak malu saat melihat Yin Wushuang, "Tadi pagi ada seseorang yang meminta tolong kepadaku, aku menyuruhnya naik unta, tapi dia malah diam-diam memakai sihir untuk mengunciku di tempat ini, lalu orang tersebut pergi sendiri dengan membawa untaku!"
Melihat seluruh tubuh Arthur yang kaku, sudut bibir Yin Wushuang tertarik. Kemudian ia pun turun dari unta lalu mengangkat Arthur naik ke atas unta. Namun karena Yin Wushuang tidak memiliki sihir, sehingga ia pun tidak bisa membebaskannya. Ia hanya bisa memberikan tempatnya untuk Arthur, lalu ia sendiri berjalan sambil menuntun unta itu.
Arthur adalah seseorang yang memiliki jiwa ksatria. Seseorang yang memiliki jiwa ksatria layak dipuji, namun Arthur bukanlah orang yang cukup pintar.
"Terima kasih banyak kepada Nona Yin karena sudah mau membantuku sekali lagi." Arthur yang terbaring di atas unta tidak hentinya berkata, "Bisa bertemu denganmu adalah keberuntungan yang diberikan oleh Dewa Pencipta kepadaku, pedangku…"
"Aku tidak tahu apakah pedangmu akan melayaniku atau tidak, tapi setidaknya untaku sedang melayanimu." Yin Wushuang memotong perkataan Arthur dan membuat wajah Arthur semakin malu.
Berjalan di tengah gurun yang kering dan panas sudah sangat menghabiskan tenaga, ditambah lagi dengan erosi pasir kuning sehingga membuatnya sangat tidak nyaman.
Menjaga kekuatan fisik dan cairan dalam tubuh adalah pilihan yang rasional. Meskipun sumber daya di dalam cincin Phoenix ungu kuno milik Yin Wushuang sangat banyak, tapi itu juga bukan untuk dihambur-hamburkan.
Berdasarkan pengalaman yang dimilikinya, Arthur memberitahu Yin Wushuang bahwa saat ini peperangan sudah dimulai. Demi mencapai pusat gurun, ada orang yang bahkan bisa melakukan hal licik dengan meninggalkan orang yang sudah menolong dan menyelamatkannya.
Sepertinya perebutan Tongkat Kebangkitan benar-benar bukan sesuatu hal yang mudah.
-
Bahkan Arthur yang berbaring di atas unta dengan memakai kacamata dan masker wajah saja tetap merasa tidak nyaman. Tapi Yin Wushuang yang menuntun unta malah merasakan hal yang berbeda.
Arthur menyipitkan matanya dan mendapati bahwa di sekeliling tubuh Yin Wushuang seakan ada sebuah tudung yang menghalau angin dan pasir. Arthur tidak tahu bahwa Yin Wushuang memakai kekuatan spiritual untuk melindungi tubuhnya, karena… badai pasir akan datang!
Tidak lama kemudian, angin pun bertiup semakin kencang, jarak pandang mata manusia pun berkurang. Saat ini di depan mereka ada badai pasir yang sangat tinggi sedang datang menyerang, bahkan tingginya lebih dari sepuluh meter.
"Ya Tuhan…" Arthur pun tercengang dan tanpa sadar ia pun membuka matanya lebar-lebar, kemudian ia langsung membuat pilihan, "Nona Yin, jangan pedulikan aku, cepat lari! Dengan kekuatanmu kamu bisa lolos!"
Ini bukan badai pasir, ini adalah badai maut. Meskipun mereka merasa semakin sulit bernapas, namun Yin Wushuang tidak mendengarkan perkataan Arthur dan ia terus saja berjalan maju.
Jika ada sesuatu hal yang aneh dengan badai pasir yang ada di depannya ini, Yin Wushuang pasti akan berputar balik dan pergi.
Tapi ini hanyalah sebuah badai pasir biasa. Dengan kekuatan spiritual Yuan Ying tahap tujuh miliknya, tentunya Yin Wushuang bisa menghindarinya.
Badai pasir ganas pun datang, dunia seakan berubah warna. Dalam hati Arthur sangat menyesal karena tidak punya persiapan apapun. Ia telah disihir, dan saat ini ia merasa sangat tidak berguna.
Seandainya ia tidak dikunci dengan sihir, ia masih bisa memakai penghalangnya untuk menghadang badai pasir ini. Di saat badai pasir datang menerjang, Yin Wushuang dan Arthur mendengar sebuah suara yang keras di telinga mereka.
"Dewa segala makhluk, aku adalah umatmu yang paling taat. Anugerahkanlah kekuatan tertinggimu untuk melindungi makhluk lemah! Jurus melintasi bumi!"
Ketika kata-kata itu baru diucapkan, pasir di bawah kaki Yin Wushuang dan Arthur langsung runtuh, dan mereka pun masuk ke bawah tanah.