Permaisuri Kembali ke Sekolah

Bersekutu!



Bersekutu!

"Guru Panther, aku rasa kita bisa bersekutu dengan Arthur dan Nona Yin." Arya menunjuk Yin Wushuang lalu menunjuk dirinya sendiri, "Kamu seharusnya juga dengar orang dalam istana menyebutkan Yin Wushuang si bintang China. Aku pernah mendengar tentang perbuatannya, dia bukan orang yang biasa-biasa saja. Dia adalah ahli peramu obat level sembilan. Dengan tambahan ahli peramu obat, setidaknya kita bisa bertarung sedikit lebih lama."     

Kali ini orang yang datang demi Tongkat Kebangkitan pasti sangat banyak. Di sepanjang jalan, mereka juga telah melihat tidak sedikit mayat yang tergeletak. Hal Ini menunjukkan bahwa pertarungan sudah dimulai.     

Daripada menjadikan semua orang menjadi musuh, akan jauh lebih baik jika membentuk kelompok dulu dan menyatukan kekuatan bertarung yang tercerai-berai untuk menahan kekuatan dari luar.     

Sebagai seorang putri, visi dan pemikiran Arya lebih tinggi daripada kebanyakan wanita pada umumnya. Jika yang datang ke sini adalah seorang wanita bodoh, mungkin saat ini ia hanya akan mengejek Yin Wushuang. Tapi berbeda halnya dengan Arya. Tidak peduli apa pun ras dan negaranya, bagi Arya pilihan yang tepat adalah mengambil yang terbaik dan membuang sisanya.     

"Putri Arya." Panther mengerutkan alisnya, "Orang yang biasa-biasa saja tidak akan bisa menolong Keponakanku. Aku tidak mempunyai prasangka terhadapnya. Tapi kamu harus tahu, Yin Wushuang tidak mempunyai kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri. Dengan kata lain, kita harus melindunginya dan selam bertarung kita harus selalu berada di dekatnya. Taktik ini sedikit beresiko. Aku tidak keberatan Arthur bergabung dengan kita, karena kita memang membutuhkan seorang petarung jarak dekat yang handal."     

"Paman Panther sayang, aku bersumpah kepada Dewa Pencipta." Arthur menatap Panther, "Di antara kita berempat, orang yang paling tidak bisa melindungi diri sendiri seharusnya adalah aku dan bukan Yin Wushuang."     

Arya dapat memanggil sembilan binatang magis level sembilan, Panther adalah penyihir kerajaan yang sangat misterius, dan Yin Wushuang adalah orang yang bisa membunuh Dewa Kematian dengan tangan kosong. Kalau benar-benar dihitung, di antara mereka berempat yang kekuatannya paling lemah adalah dirinya.     

"Bagaimana kamu bisa berkata seperti itu?" Panther merasakan ada sesuatu yang tidak beres.     

"Beberapa waktu yang lalu, aku memimpin murid-murid Akademi Perang untuk bergabung dengan para penyihir dari Akademi Saint Petersburg untuk melawan roh tingkat rendah. Kamu tahu tentang ini, kan?" Arthur menatap Yin Wushuang, di matanya tampak ada sedikit kekaguman, "Terjadi hal yang tidak terduga dalam pertempuran itu, informasi yang diberikan oleh Gereja Tian Sheng tidak lengkap. Di sana muncul roh tingkat menengah dan roh tingkat tinggi satu per satu. Setelah kami bekerja keras untuk menangani roh-roh itu, muncul lagi penyihir mayat hidup level sembilan."     

Lima kata 'penyihir mayat hidup level sembilan' ini membuat Panther dan Arya saling melirik dengan sorot mata mereka tampak sedikit bergolak.     

Mereka belum pernah mendengar tentang hal ini, dan Gereja Tian Shen juga tidak akan mengumumkan kesalahan mereka sendiri kepada orang luar. Karena kalau tidak, orang-orang pasti tidak akan mempercayai mereka lagi kedepannya.     

"Kalian tahu, dengan kekuatanku tidak cukup untuk melawan seorang penyihir mayat hidup, tapi Yin Wushuang bisa melakukannya." Nada bicara Arthur sedikit menjadi lebih tinggi daripada sebelumnya, "Dia bukan hanya mengalahkan penyihir mayat hidup, dia bahkan mengalahkan Dewa Kematian. Yang aku maksud adalah Dewa Kematian dari neraka! Dewa Kematian itu juga dibereskan oleh Nona Yin!"     

Saat itu juga, mata Panther dan Arya dapat terlihat dengan jelas bahwa ia sangat terkejut mendengarnya, ia pun tercengang. Arthur adalah seorang ksatria. Dalam jiwa ksatria tentunya tidak ada kata 'berbohong'.     

Sebagai tetua yang paling tua, Panther merenung sejenak lalu ia mengangguk-anggukkan kepalanya sembari berkata, "Kalau begitu aku, Putri Arya, Arthur, dan Nona Yin bergabung membentuk tim sementara saja. Bereskan dulu musuh di luar, lalu di saat terakhir kita bersaing dengan sehat. Tongkat Kebangkitan akan memilih sendiri tuannya."     

"Aku setuju." Yin Wushuang mulai bersuara.     

"Setuju." Arya pun ikut mengangguk.     

"Setuju." Arthur juga tidak keberatan.     

Di bawah kekuatan sihir Panther, dua lingkaran itu bergabung menjadi satu lingkaran. Tangan mereka berempat saling terkait satu sama lain, sorot mata mereka penuh dengan tekad untuk menang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.