Permaisuri Kembali ke Sekolah

Tongkat Kebangkitan yang Hidup, Sebuah Perjalanan Baru



Tongkat Kebangkitan yang Hidup, Sebuah Perjalanan Baru

William tidak mengerti mengapa pimpinan akademi berulang kali membuat preseden untuk guru dari China ini. Pimpinan Akademi itu memegang tongkat kerangkanya lalu menghela napas dan berkata, "Apa kamu tidak mendengarnya? Jessica dan Jenny yang duluan mengusik Yin Wushuang."     

"Tapi meskipun demikian…" William mulai membuka mulutnya.     

Pimpinan Akademi mengeluarkan sebuah surat sembari berkata, "Ini adalah surat laporan siswa anonim yang mengatakan bahwa dia melihat Jessica membeli gas beracun neraka di pasar gelap satu bulan yang lalu. William, seseorang yang berhati lurus dan adil tidak akan melakukan hal seperti ini."     

Kemudian William membuka surat itu, dan seketika raut wajahnya pun berubah. Kemudian Pimpinan Akademi membuka laci dan mengeluarkan beberapa surat rahasia, "Ini aku temukan di tempat rahasia di kamar Jessica, semuanya adalah surat rahasia yang ditujukan untuk tokoh besar tertentu. Isinya adalah hal-hal yang tidak bisa kamu percaya."     

William melihatnya lagi, dan wajahnya pun menjadi kelabu, "Ada hubungannya dengan… Malaikat Agung? Jessica adalah mata-mata? Bahkan dia akan membuat racun di ruang ramuan untuk beberapa tahun ke depan yang nantinya akan membuat kita semua dan para murid akademi melayani malaikat agung? Apa itu berarti Yin Wushuang adalah orang yang mengacaukan rencananya?"     

"Ssttt…" Pimpinan Akademi berkata dengan suara pelan, "Ada beberapa hal yang cukup diketahui saja tanpa perlu disebutkan."     

Melalui kata-kata dalam surat-surat rahasia ini, dapat dilihat secara sekilas bahwa ada sebuah rencana besar yang akan dilakukan.     

"Tongkat Kebangkitan juga hampir keluar." Pimpinan akademi bersandar di kursi kemudian ia pun melanjutkan, "Beritahu semua siswa bahwa Tongkat Kebangkitan akan segera hidup. Lokasinya di gurun sebelah barat Liga Utara. Semua orang boleh ikut ambil bagian dalam perburuan harta. Tapi hidup dan mati ada di tangan Tuhan."     

William mengangguk-anggukkan kepalanya. Saat ia akan berjalan keluar, Pimpinan Akademi tiba-tiba memanggilnya.     

"Oh ya." Pimpinan Akademi melanjutkan berkata, "Berita ini harus diumumkan di depan Yin Wushuang, dan pastikan dia harus mengetahui berita ini."     

"Pimpinan? Apa maksudnya ini?" William mundur beberapa langkah, "Mengapa dia yang merupakan orang China harus mengetahui senjata magis Liga Utara?"     

"Liga Utara? China? Kultivasi? Sihir?" Pimpinan Akademi tersenyum dingin, "Kita berada di dalam sebuah dunia yang sama. William, kamu mengerti apa yang aku katakan. Liga Utara sudah cukup gawat. Teokrasi menggantikan kerajaan, kegelapan menggantikan terang, bahkan Saint Petersburg pun disamarkan. Apa artinya ini? Pertempuran akan segera dimulai, dan Tongkat Kebangkitan akan menjadi sumbu terakhir. Aku lebih rela Tongkat Kebangkita jatuh ke tangan Yin Wushuang, setidaknya dia tidak akan berseru 'Dewa Pencipta mencintai dunia'."     

Saat berbicara sampai di sana, Pimpinan Akademi menyentuh keningnya sembari berkata, "Oh, Dewa Pencipta, aku benar-benar sudah cukup mengucapkan kalimat itu."     

Setelah itu, William pun pergi dengan wajah rumit. Kemudian ia mengumpulkan seluruh siswa termasuk Yin Wushuang.     

Ia pun memberi pengumuman kepada semua siswa yang ada di Akademik Saint Petersburg, "Semuanya, Tongkat Kebangkitan akan hidup, lokasinya di gurun sebelah barat Liga Utara. Akademik Saint Petersburg akan menghentikan kegiatan pembelajaran selama satu bulan. Kalian semua boleh ikut berpartisipasi dalam perburuan harta, karena senjata magis ini akan memilih sendiri siapa yang akan menjadi Tuannya. Tetapi, sebelum pergi sebaiknya kalian memikirkan orang tua, keluarga, dan teman-teman kalian. Karena kalian memiliki peluang besar untuk tidak kembali dan dikubur di gurun sebelah barat."      

Hidupnya senjata magis ini akan membuat banyak kekuatan ikut turun tangan. Beberapa siswa dari Akademik Saint Petersburg yang pergi ke sana memang mencari kematian.     

"Kalau kekuatanku lebih tinggi seratus kali lipat daripada sekarang, aku akan pergi."     

"Berhenti belajar satu bulan! Aku mau liburan!"     

"Guru William, kami tidak akan pergi, semua yang ada di sana adalah orang hebat!"     

"Kalau pergi kita sama saja seperti cari mati di gurun, kan? Tidak usah pergi! Orang bodoh saja yang akan pergi!"     

Di antara kerumunan orang itu hanya Yin Wushuang yang diam dan tidak banyak bicara. Tatapan mata phoenixnya memancarkan cahaya keteguhan. Akhirnya hari ini pun tiba. Batin Yin Wushuang.     

-     

Selama beberapa hari ini, Yin Wushuang tidak mendapat kabar dari Jun Shangxie, entah bagaimana keadaannya saat ini. Sesuai dugaan, hanya Yin Wushuang sendiri yang pergi ke gurun sebelah barat.     

Setelah mengajukan cuti ke sekolah dan memberitahu Xuanyuan Qianqian, Yin Wushuang juga meninggalkan pesan untuk Jun Shangxie di apartemen. Setelah itu Yin Wushuang pun memulai perjalanan barunya seorang diri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.