Permaisuri Kembali ke Sekolah

Pemandangan ini membuat membuat Wen Nuan melangkah mundur, sebelumnya ia sangat yakin bahwa konser yang diadakan kali ini akan sukses. Bahkan ia juga yakin bahwa sebelum datang kemari, ia akan mendapatkan banyak pujian, para penonton akan memuji dirinya karena telah membawakan lagu yang dibuat oleh Yin Wushuang dan akan mengatakan 'Dia pantas adalah Xiao Yin Wushuang', lalu mereka akan melupakan Yin Wushuang dan jadi mengikutinya…     

Tapi, ia lupa bahwa dia adalah Wen Nuan!     

Dan Wen Nuan bukanlah Yin Wushuang!     

Wen Nuan tidak ingin seumur hidupnya hidup dengan julukan 'Xiao Yin Wushuang', ia juga tidak ingin seumur hidup harus hidup di bawah bayang-bayang orang lain!     

Malam ini adalah perayaan dirinya mencapai umur yang dewasa, karena itulah ia ingin mendengar orang memanggil namanya dengan namanya sendiri, bukan dengan sebutan lain.     

Tidak lama kemudian lagu kedua Yin Wushuang pun terdengar, para penonton yang ada di bawah panggung kembali memanggil nama 'Ratu'. Hal itu membuat Wen Nuan merasa marah, tiba-tiba ia berbalik badan kemudian turun dari panggung dan masuk ke dalam ruang rias miliknya.     

Tidak lama kemudian para petinggi perusahaan menelpon menelponnya, Wen Nuan pun mengangkatnya dan hanya mengatakan, 'aku tidak enak badan', setelah itu ia langsung menutupnya.     

Wen Nuan tahu bahwa ia tidak boleh terus menggunakan efek nama Yin Wushuang lagi. Jika tidak, maka selamanya ia tidak akan bisa melepaskan diri dari julukan 'Xiao Yin Wushuang' itu.     

Bagaimanapun juga setelah kejadian terakhir kali itu, orang-orang tahu bahwa dirinya 'tidak enak badan' setelah membaca naskah sepanjang malam. Jadi karena itulah Wen Nuan menggunakan itu sebagai alasanya.     

Dalam benaknya Wen Nuan berkata, 'Setelah beberapa lagu berlalu akhirnya sisa lagu Yin Wushuang yang harus aku nyanyikan semakin sedikit… Dengan begini aku juga bisa mengatakan kepada semua orang bahwa aku adalah Wen Nuan, aku bukan lagi Xiao Yin Wushuang.'     

Wen Nuan menempelkan tubuhnya di atas meja dan tidak menghiraukan suara ketukan pintu dari luar.     

Wen Nuan bisa mendengar dengan jelas bagian klimaks lagu dari pengeras suara, dan tidak lama setelah itu ia mendengar suara teriakan para penggemar yang antusias, tapi ia sama sekali tidak menghiraukannya.     

"Aku rasa banyak di antara kalian datang kemari hanya untuk Yin Wushuang."     

Tiba-tiba Wen Nuan mendengar seseorang yang mengatakan hal itu, suara yang tidak asing itu membuat Wen Nuan mengangkat kepalanya, lalu melihat ke arah panggung, "Itu suara perempuan jelek itu!"     

Dalam benaknya Wen Nuan berkata, 'Mau apa dia naik ke atas panggung?!'      

-     

Di atas panggung itu, Yin Wushuang menggunakan seragam SMA Vatti, lalu ia memegang mikrofon dan berkata, "Banyak dari kalian yang datang untuk Yin Wushuang, ingin melihat kembali apa yang kalian lihat 100 tahun yang lalu. Walaupun tidak tahu kenapa Nona Wen tiba-tiba pergi di tengah jalan, tapi semua orang sudah membeli tiket konser itu dengan yang harga yang tidak murah. Jika hanya seperti ini, maka akan sayang sekali. Jika kalian semua ingin mendengar kembali lagu-lagu itu, maka aku akan melakukanya untuk kalian. Tolong pihak staf memutarkan lagu sekali lagi?"     

Xuanyuan Qianqian yang ada di bawah panggung dan melihat itu, seketika tatapan matanya langsung tampak berbinar. Ia langsung mau pergi ke arah orang yang bertanggung jawab untuk membantu Yin Wushuang.     

Tapi pada saat Xuanyuan Qianqian baru saja melangkah maju, tiba-tiba ia kembali melangkah mundur, lalu ia memegang ujung pakaian Lan Hai dengan sorot mata serius berkata, "Halangi Wen Nuan."     

Seketika Lan Hai langsung menganggukkan kepalanya.     

Lagu yang sebelumnya sudah diputar itu kembali terdengar, semua penonton yang ada di bawah panggung langsung menjadi tenang. Mereka merasa sedikit kebingungan dan tidak mengerti apa yang terjadi saat ini.     

Seorang perempuan berwajah biasa-biasa saja berdiri di atas panggung dengan menggunakan seragam yang tidak asing di mata para penonton dan auranya terasa familiar.     

Kemudian mereka tiba-tiba mengingat tentang Sixie, master obat Dan level 9. Mereka yang tidak tahu identitas Sixie itu seketika langsung terkejut saat melihat Sixie mengetahui lagu-lagu Yin Wushuang.     

Di akhir instrumen pembuka, Yin Wushuang membuka bibir merahnya dan suaranya yang tenang serta mempesona itu mampu menghilangkan semua perasaan khawatir semua orang yang ada di sana.     

Perlahan lagu yang dibawakan itu mulai mencapai klimaks, Yin Wushuang memejamkan kedua matanya, "Aku akan menjadi seperti raksasa dengan 100 mata seperti dalam cerita mitologi untuk melindungi api yang tidak akan pernah padam selamanya. Aku akan menjadi seperti anjing neraka yang menjaga kepercayaan dan mimpi kalian."     

"Ratu!"     

Ada seorang penonton yang berteriak lagi. Kemudian, teriakan yang sangat keras terus bermunculan seperti ombak yang terus datang.     

Di belakang panggung, Xuanyuan Qianqian menutup mulutnya tapi dia tidak bisa menahan air matanya.     

"Atas hak apa dia naik ke atas panggung?! Ini adalah konserku! Milikku! Suruh dia turun sekarang juga!" Terdengar suara Wen Nuan yang berteriak marah dari dalam ruang rias, tapi Lan Hai menekannya dengan kekuatannya sehingga Wen Nuan hanya bisa terdiam di tempatnya dan melihat Yin Wushuang menyanyi.     

Tim yang bertugas untuk mengatur pencahayaan panggung terbawa suasana dan mengarahkan lampu ke tubuh Yin Wushuang seolah di dunia yang besar ini Yin Wushuang ada seorang individu yang berdiri sendiri dan tidak bisa ditiru oleh siapapun.     

Orang-orang yang menonton siaran langsung dari internet itu juga tertegun dan gerakan mereka seketika langsung terhenti.     

Orang-orang di Ibu Kota yang ada di jalan juga berhenti dan mengangkat kepala mereka melihat ke arah layar besar yang sedang menyiarkan konser itu.     

Saat itu, mereka semua seolah melihat kembali sosok Yin Wushuang 100 tahun yang lalu, berdiri di bawah lampu, saat ini juga, di depan mereka.     

Chen Group, Chen Lin yang sedang merokok di balkon itu tiba-tiba rokoknya sampai terjatuh ke atas lantai saat ia melihat ke arah layar besar yang menyiarkan konser itu, sorot matanya terlihat begitu panas seolah terbakar api.