Jodoh Tak Pernah Salah

48. PESTA SANGEET ( 3 )



48. PESTA SANGEET ( 3 )

POV Tia     

Ini hari ketiga gue berada di KL. Gue bahagia bisa datang ke kota ini, bukan sebagai mahasiswa tapi sebagai seorang wanita pekerja. Gue nemenin bos bahas kerjasama bisnis dengan salah satu pengusaha kaya keturunan India di Malaysia. Sebenarnya untuk meeting dengan klien, biasanya gue pergi aja berdua dengan Pak Bara. Kebetulan kita pergi ke luar negeri dalam jangka waktu lama. Pak bos gue orangnya sangat menghargai perempuan, kemudian tidak ingin ada bisik-bisik tetangga yang jelek. Pak Bara membawa direktur operasional yang rese, Daniel.     

Daniel teman SMA gue. Kaget juga sih ketemu dia disini. Daniel hebat dan pintar masih muda udah jadi direktur operasional. Usianya sepantaran sama gue. Daniel orang andalan di Bara Corporation. Bu Dian sama Pak Bara kasih jabatan sama dia karena kemampuannya. Well, kita nggak ngomongin Daniel tapi kita ngomongin kegiatan gue selama di Malaysia.     

Malam ini gue, Pak Bara dan Daniel mau pergi ke acara sangeet anak Tuan Irfan Khan. Beliau sendiri adalah pengusaha muslim keturunan India. Sore hari kami telah berada di resort tempat pesta sangeet di adakan. Sebagai tamu kami benar-benar dimanjakan. Gimana enggak dimanjakan. Tuan Irfan booking satu pulau untuk adakan pesta sangeet anaknya selama empat hari berturut-turut. Kami diberi fasilitas menginap di resort mewah. Kami bahkan dijemput di dermaga.     

Mimpi apa gue bisa nikmati pekerjaan sambil liburan mewah, gratis lagi. Kalo sultan yang mengadakan pesta emang ga kaleng-kaleng, beda jauh sama kita yang rakyat jelata.     

Gue memakai pakaian tradisional India mengikuti dresscode. Gue memakai Sari. Gue tahu Sari India itu seksi, pamerin perut makanya pake manset warna kulit biar aurat enggak terumbar. Abis dandan kami bertiga menuju tempat acara. Gue pake Sari sementara Pak Bara dan Daniel memakai kurta.     

Kurta sendiri adalah pakaian tradisional India untuk pria. Daniel dan Bara ganteng banget kayak aktor Bollywood. Mata gue jadi silau. Lagi-lagi Daniel menggoda gue buat nikah sama dia. Apa sih tu anak? Masa melamar kayak gitu? Jelas banget ga serius dan main-main. Pak Bara juga, ikut-ikutan menggoda gue.     

Gue langkahkan kaki lebih cepat meninggalkan mereka berdua. Ga sabar mau bernyanyi dan menari. Iring-iringan lagu India terdengar di indera pendengaran gue. Auto joget gue mah. Pak Bara mengajak kami buat setor wajah dulu sama Tuan Irfan. Gue melihat dari jauh Tuan Irfan lagi berbincang-bincang sama salah satu tamu. Suami istri kayaknya dan keempat anak mereka. Gue enggak bisa liat wajahnya karena mereka membelakangi kami.     

Kami menghampiri Tuan Irfan. Kaget dan mau shock ketika melihat wanita yang mengobrol dengan Tuan Irfan. Ya Allah mulut gue terbuka lebar. Enggak percaya dengan apa yang gue liat. Saking enggak percaya gue minta Daniel buat cubit. Cewek itu adalah Dila, istrinya Pak Bara.     

Susah-susah gue cari sama Rere ketemunya di KL dalam situasi yang enggak terduga. Gue shock banget dia dah nikah punya anak empat. Kalo anaknya yang paling besar pasti anak tiri nih. Pak Bara dan Dila pisah baru tiga tahun. Dunia ini sempit ya, ternyata anak yang diselamatkan Pak Bara waktu di mall, anak istrinya. Jadi Dila poliandri dong?     

Kalian jangan kaget gimana gue bisa tahu itu istrinya Pak Bara. Gue seorang fangirl. Kelebihan seorang fangirl jago banget stalker. Pak Bara sendiri lupa sama wajah istrinya. Gue dan Rere pernah stalker medsos Dila. Emang sih ga banyak foto cuma satu, itu pun kurang jelas. Gue pun pernah stalker di youtube video pelantikan Pak Bara waktu diangkat sebagai anggota dewan. Disana gue dan Rere bisa liat dengan jelas wajah Dila.     

Nah, jiwa fangirl gue meronta-ronta. Penasaran membuat gue mencari jalan ninja. Gue cari tahu apa pekerjaan Dila, ternyata dia pegawai bank MBC Padang.     

Gue inget jika sepupu gue di Padang juga kerja di bank MBC. Gue dan Rere putusin pergi ke Padang. Kami menemui sepupu gue.     

Vinta, sepupu gue kerja sebagai customer service di bank MBC. Sebenarnya Vinta tua daripada gue, cuma dia enggak mau dipanggil kakak. Emang jodoh kali ya, ternyata Vinta satu kantor sama Dila.     

Dari Vinta kami dapat foto-foto Dila. Gue dan Rere jadi tahu wajah istri Pak Bara dengan jelas. Pantes aja Pak Bara bucin banget sama Dila. Selain cantik, seksi, pintar, Dila penyabar dan baik hati. Vinta menceritakan semua tentang Dila dan Bara. Kami berdua jujur sama Vinta kenapa mencari Dila. Vinta bantuin kami. Ada untungnya juga dia hobi selfie. Foto-foto dia bareng Dila banyak banget. Bahkan Vinta punya foto pernikahan Pak Bara dan Dila. Dia jadi tamu disana. Mereka foto berempat bareng Akbar, pacar Vinta.     

Sepupu gue ini paling suka koleksi foto.Jika memori hpnya penuh bakal disalin ke laptop. Ternyata foto dia sama Dila diposting di media sosial dia. Gue aja yang enggak ngeh.     

Gue cium Vinta bertubi-tubi sebagai ungkapan terima kasih. Vinta juga cerita gimana Dila resign. Keluarganya hanya datang kasih surat resign ke kantor. Dila dibilang koma dan melakukan pengobatan di luar negeri.     

Gue enggak menyangka setega itu keluarga Dila. Mereka menggunakan berbagai macam cara buat misahin Pak Bara dan Dila. Keluarga Dila malu dan terhina punya menantu mantan gay.     

Pak Bara asik berbincang dengan Tuan Irfan dan suami Dila. Sementara itu gue liat Dila gemetar dan kaget. Enggak nyangka bakal ketemu Pak Bara disini. Dia kayaknya terpukul dan shock karena Pak Bara mengacuhkannya. Menatapnya saja tidak. Gimana mau menatap Dila, Pak Bara hilang ingatan. Lupa sama segalanya.     

"Anak-anak yang sangat lucu. Aku ingin punya banyak anak sayangnya baru punya satu," ucap Pak Bara membelai rambut Salsa.     

Gue tahu anak yang disebut Pak Bara adalah Leon. Bos gue selalu bilang ke orang-orang jika Leon adalah anaknya. Saat Pak Bara bilang jika dia baru punya anak satu. Wajah Dila pucat pasi. Kapal oleng kapten…..     

Dila hampir roboh jika enggak dipegangi suaminya. Kasihan juga gue melihat dia terpukul dan kaget. Gue liat Dila begitu terpuruk. Berusaha menahan emosi dan air matanya. Bisa gue lihat dimatanya masih ada cinta untuk Pak Bara. Cintanya begitu besar dan menggebu-gebu. Gue hanya diam dan jadi pemerhati. Gue harus bisa membaca situasi. Enggak boleh terburu-buru dan gegabah.     

Gue menjauh dari sana lalu menelpon Rere. Gue ceritain semua yang gue ketahui. Reaksi Rere kaget dan bahagia. Sudah gue duga sebelumnya sih. Rere meminta tolong sama gue buat cari tahu informasi tentang Dila selama di KL. Sebagai sahabat yang baik gue bakal bantu Rere.     

Gue melihat Dila pamit pada Hanin. Dia bilang mau ke kamar mandi. Gue tahu dia mau ngapain di kamar mandi. Pasti dia bakal nangis di kamar mandi melepaskan uneg-uneg yang ada di dadanya. Gue ikutin Dila tanpa dia ketahui. Gue mau lihat bagaimana sih dia mengekspresikan kekecewaan dan rasa kagetnya. Baru di depan pintu kamar mandi gue udah dengar suara tangisan Dila.     

Dia benar-benar kaget dan gak nyangka bakalan ketemu Pak Bara disini. Mungkin Dila menduga Pak Bara punya anak, berarti Pak Bara udah nikah lagi dan punya istri. Dila tak percaya posisi dia di hati Pak Bara sudah tergeser.     

Gue perhatikan Dila tanpa berkedip. Dia menyandar di dinding dan bicara sendiri.     

"Aku telah melahirkan ketiga anak kamu Bara."     

Deg.…Gue kaget mendengar ucapan Dila. Berarti anak kembar tiga itu bukan anak dia dengan suami barunya. Salsa yang diselamatkan Pak Bara karena hampir terpeleset adalah anak kandung Pak Bara sendiri?     

Ya Tuhan.… Benar-benar menyesakkan dada. Pantas saja Pak Bara lama sekali memandangi Salsa ketika menggendong anak itu. Meski dia hilang ingatan tapi ikatan batin dia kuat pada sang anak.     

Gue ambil kesimpulan, Dila sedang hamil ketika meninggalkan Pak Bara. Ok.…rencana dimulai dan gue akan mulai SKSD (sok kenal sok dekat) sama Dila.     

******     

Andai cerita Baradila aku tamatkan di episode 600 bagaimana pendapat kalian?....     

.     

.     

Jangan lupa komentarnya ya....     

Komentar kalian sangat dibutuhkan buat bahan pertimbangan aku....     

Rencana aku mau fokus ke global. Buat novel dalan bahasa Inggris.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.