Part 281 ~ Tuan Penguntit
Part 281 ~ Tuan Penguntit
Baru kali ini Giovani atau akrab disapa G atau Mr. G merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama. Ia jauh-jauh datang dari Vietnam hanya untuk melihat Dian. Jantungnya berdebar setiap kali melihat Dian. Bule itu benar-benar jatuh hati pada Dian. Aksi Dian menyelamatkan pengunjung di supermarket membuatnya semakin jatuh hati. Ya, G yang telah menguntit Dian beberapa hari ini. G tak ingin jauh dari Dian dan selalu dekat dengannya.
G ingin memiliki Dian mempersuntingnya sebagai istri. Selama ini G selalu berpetualang dari satu wanita ke wanita lainnya. Dian telah meluluh lantakkan hatinya. G juga sudah tahu jika Dian memiliki seorang anak dari hasil pemerkosaan. Asal Dian menerima cintanya maka G akan menerima anak Dian dan akan menganggapnya seperti anak sendiri.
Anak buah G datang ke hotel tempatnya menginap. Anak buahnya bekerja sama dengan informan lokal untuk mencari informasi tentang Fatih. Dua orang laki-laki menaruh hormat padanya. Satu seorang bule dan satu lagi warga lokal.
"Apa kalian sudah dapat informasi tentang pria itu?" Tanya G pada anak buahnya. Walau G seorang bule namun ia bisa berbahasa Indonesia karena ia memiliki darah Indonesia dari ibunya.
"Sudah Mister," jawab Fadil, informan lokal.
"Mana informasinya?" G meminta laporan dari Fadil.
Fadil memberikan satu bundelan kertas memuat informasi Fatih. G membaca laporan yang diberikan Fadil.
"Fatih dengan nama lengkap Muhammad Fatih. Lahir di Padang pada tanggal 15 April 1984. Umur 36 tahun. Berkuliah di Universitas Al Azhar melalui program beasiswa, memiliki usaha restoran di Cairo Mesir dan di Padang. Memiliki bisnis perkebunan di Solok. Seorang sarjana psikologi. Cinta pertama dari Dila, istri Aldebaran. Waww menarik sekali. Jadi dia dan Dila pernah punya hubungan?"
"Pernah Mister. Mereka sudah tak punya hubungan lagi semenjak Dila menikah."
"Awalnya aku tertarik pada Dila namun setelah aku melihat Dian aku lebih tertarik padanya. Belum pernah aku menemukan wanita setangguh dan sehebat dia. Melihat dia aku ingin menikah. Dia berhasil mengubah pandangan hidupku. Gadis yang sangat menarik. Apa hubungan Fatih dengan Dian? Apa mereka pacaran?"
"Orang sealim Fatih anti dengan pacaran. Dia langsung taaruf saja. Mereka hanya berteman." Fadil kembali menjelaskan.
"Apa itu taaruf?" G berpikir keras. Hidup diluar membuatnya tak mengerti apa itu taaruf.
"Langsung menikah tanpa ada proses pacaran."
"Oooooh begitu. Berarti Dian dan Fatih tidak punya hubungan?" G tersenyum bahagia. Mendengar Dian dan Fatih tak punya hubungan membuat hatinya berbunga-bunga. Seakan jutaan kupu-kupu berterbangan di wajahnya.
"Tidak Mister."
"Lalu kenapa mereka bertemu di supermarket?"
"Dian sedang menjalani terapi mental untuk menghilangkan traumanya. Fatih yang membantunya."
"Trauma? Gadis setangguh itu memiliki rasa trauma?" G tak habis pikir jika Dian memiliki trauma.
"Iya Mister. Dian trauma dengan peristiwa pemerkosaan yang ia alami saat berusia lima belas tahun. Dia sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit untuk memulihkan mentalnya."
"Kenapa sekarang dia masih trauma? Bukankah dia sudah sembuh?"
"Dia trauma karena wajah anaknya sangat mirip dengan pelaku pemerkosaannya," jawab Fadil.
"Kau ada fotonya?"
"Foto pelakunya tidak ada cuma foto anaknya. Aku sempat mengambilnya ketika anak itu berada di Padang."
"Mana?" G meminta foto anak Dian pada Fadil.
"Aku tidak sempat mencetak fotonya Mister. Fotonya ada di ponselku." Fadil menyodorkan smartphone pada G.
G meraih smartphone Fadil dan memandang wajah Alvin.
"Melihat wajah anak ini saja aku sudah tahu siapa ayahnya." G tersenyum evil.
"Siapa ayahnya Tuan?" Mike yang sedari tadi diam diliputi rasa penasaran.
"Kau liat saja sendiri Mike." G tersenyum manis memberikan ponsel Fadil pada Mike.
Mike pun kaget dan shock melihat foto Alvin. Mereka berdua berpandangan.
"Apakah pikiranmu sama denganku?" G melirik Mike.
"Iya Tuan. Saingan bisnis Tuan. Aku yakin dia juga mendekati Dian makanya dia mau berbisnis di kota kecil ini."
"Benar Mike. Tanpa tes DNA pun kita juga tahu juga si bajingan ini adalah ayahnya. Lagi-lagi takdir mempermainkan kami berdua. Mengapa aku bisa jatuh cinta pada wanita yang dulu diperkosa dia? Ibu dari anaknya?"
"Entahlah Tuan. Mungkin sudah takdir kalian jika selalu saingan."
"Kau bisa kembali." G meminta Fadil pergi. "Mike urus pembayaran untuk Fadil. Jangan lupa berikan dia bonus."
"Terima kasih Mister atas kemurahan hatinya," ucap Fadil tersenyum riang.
Selepas Fadil pergi, G mengajak Mike untuk berdiskusi.
���Apa si bajingan itu tahu dia punya anak dari Dian?"
"Sepertinya tidak Tuan. Jika dia tahu pasti dia akan mengambil anak itu. Bukankah dia belum memiliki seorang pewaris?"
"Sembunyikan fakta ini bagaimana pun caranya. Aku yakin jika dia juga mencari informasi tentang Dian. Kita harus lebih cepat dari dia. Sepertinya aku harus muncul di depan Dian. Aku harus bisa membuatnya terkesan dan jatuh cinta padaku. Bagaimana pun caranya Dian harus menjadi milikku," ucap G berapi-api.
"Tuan masih banyak wanita cantik diluar sana dan masih single kenapa harus Dian?"
"Wanita diluaran sana wanita murahan dan bisa aku pakai sesuka hati. Mereka tak bisa menjaga kehormatan mereka. Walau aku memegang prinsip kebebasan namun aku ingin wanita baik-baik menjadi istriku. Dian walau pun korban pemerkosaan dia menjaga kehormatannya sampai sekarang. Aku yakin tidak ada pria yang menyentuh dia sejak kejadian pemerkosaan itu." Mata G nyalang menatap foto Dian dalam ponselnya.
G mencari media sosial Dian dan mencuri fotonya yang ada disana. Bahkan foto Dian dicetak dalam ukuran besar dan dipajang dalam kamar G.
G adalah laki-laki playboy yang sering bergonta ganti wanita. Sebagai pengusaha kaya dan pebisnis ulung ia bisa mendapatkan wanita dengan mudah. Setiap malam G beralih ke pelukan satu wanita ke wanita lain. G juga memiliki kecenderungan melakukan seks dengan kasar ketika marah atau sakit hati.
Mengenal Dian membuatnya menghilangkan kebiasaan buruknya. Entahlah, G tak tidak tahu kenapa ia bisa berubah karena Dian. Magnet apa yang dimiliki wanita itu sehingga ia bertekuk lutut dan rela datang ke kota kecil ini demi bertemu dengan Dian. Sepertinya Dian wanita yang ditakdirkan Tuhan untuknya. Hanya melihat wajah Dian membuat laki-laki itu ingin menjadi pria baik-baik.
"Dian Saraswati. Tunggu aku sayang. Aku akan menunjukkan diriku padamu. Kau harus tahu jika G sangat tergila-gila padamu." G tersenyum manis mengelus wajah Dian yang ada di ponselnya.