Jodoh Tak Pernah Salah

Part 239 ~ Viralnya Penemuan Kondom dan Tisu Magic



Part 239 ~ Viralnya Penemuan Kondom dan Tisu Magic

Video penemuan kondom dan tisu magic di salah satu laci anggota DPRD Sumbar membuat geger, apalagi kotak kondom dan tisu magic ada yang terbuka, berarti ada yang dipakai. Akun gosip memberitakan penemuan ini dengan massif. Akun gosip pun berusaha mengungkap identitas pemilik kedua barang tersebut dari KTP yang tertinggal di laci.     

Viralnya video kondom dan tisu magic membuat malu DPRD Sumbar. Tidak dapat dipungkiri memang anggota dewan banyak yang gelap mata dan lapar melihat wanita. Sudah jadi rahasia umum jika gedung DPRD disalah gunakan untuk aktivitas ena-ena.     

Pemilik KTP yang ditemukan mahasiswa mengakui jika kondom dan tisu magic itu miliknya dan digunakan bersama sang istri. Namun bantahan si pemilik KTP mendapat cibiran dari netizen. Bukan netizen +62 namanya jika tidak nyinyir dan barbar. Reaksi mereka pun beragam atas klarifikasi pemilik KTP. Dia bukanlah seorang anggota DPR, dia hanya seorang pesuruh.     

KALO ITU ELO GUNAKAN SAMA ISTRI TARONYA DI RUMAH BUKAN DI KANTOR BAMBANG.     

DASAR ANGGOTA DEWAN TERLAKNAT! BUKANNYA KERJA MALAH NGEWE.     

ALASAN LO MENGADA-NGADA FERGUSO. BILANG AJA LO PAKE BUAT MAKE CEWEK BAYARAN DI KANTOR.     

MEREKA MELARANG KITA ENA-ENA MALAH MEREKA LAKUKAN DI KANTOR.     

NGGAK PUNYA MALU LO BAMBANG. ENGGAK USAH NGELES, ANAK SMP JUGA TAHU KALO LO BOONG!     

GIMANA MAU MENYAMPAIKAN ASPIRASI RAKYAT KALO PIKIRANNYA NGEWE TERUS?     

BUAT ISTRI ATAU BUAT PEC*N?     

SUDAH KUDUGA DIA BERBOHONG     

DIA BUKAN ANGGOTA DPR KATANYA HANYA PESURUH. FIX DIA SEDIAKAN ALAT TEMPUR BUAT BOSNYA.     

PERSIAPAN JIKA BOS MINTA NGEWE PENGAMAN SUDAH LENGKAP YA BOS     

GUE BUKAN WARGA SUMBAR CUMA MAU BILANG AJA JANGAN PILIH LAGI ITU ANGGOTA DEWAN UNTUK PERIODE SELANJUTNYA BUKANNYA KERJA MALAH NGEWE     

Ponsel Bara tidak berhenti berdering. Banyak telepon masuk dari wartawan meminta tanggapan dan klarifikasinya masalah penemuan kondom dan tisu magic. Bara memilih tak menjawab telepon para wartawan satu pun. Bara tahu jika kondom dan tisu magic ditemukan di laci asisten anggota dewan yang bernama Andi. Untung saja ditemukan di laci sang asisten jika ditemukan di laci sang anggota dewan sendiri. Hmmm tahu sendirilah wartawan akan menggoreng pemberitaan tentang anggota dewan. Netizen akan membully anggota dewan bahkan sampai membully anak dan istrinya.     

Dian sudah kembali ke Padang. Si nyai badas tak dapat menahan tawanya. Dia baru saja sampai di kantor Bara. Saat turun dari pesawat dan menghidupkan gadget ia kaget membaca berita penemuan kondom dan tisu magic di gedung DPRD Sumbar dan beritanya viral. Dian salah satu pengikut akun media sosial lambe curah yang ada di IG. Kalo lambe curah sudah turun tangan memposting berita pasti akan jadi viral dan heboh.     

"Akhirnya ketahuan juga ya bos. Kalo bisa bukan ditemukan di laci Andi harusnya ditemukan di laci Bapaknya itu. Harusnya itu kondom ada di laci Erwin biar si tua bangka itu tahu rasa dan jadi bulan-bulanan netizen. Kasian si Andi. Hanya jadi penyedia malah dia yang kena apes." Dian berkomentar seraya melihat gadget. Dian kesal dan tidak suka dengan Erwin karena terang-terangan merayunya dan mengajak kencan bahkan berani menawarnya layaknya pelacur.     

"Puas ketawa?" Bara menanggapi Dian.     

"Puassssss sekali bos, Memuaskan," jawab Dian ambigu.     

Bara ingin menjitak kepala Dian namun mengurungkan niatnya.     

"Kenapa nggak jadi bos? Udah lama nggak kena geplak." Dian menggoda Bara.     

"Pikirkan caranya gimana menjawab pertanyaan para wartawan. Aku di teror wartawan ini Dian."     

"Nggak usah tanggapin bos. Biarin aja. Yang berbuat siapa kenapa bos yang pusing. Kalo bisa sekalian aja kita jatuhkan Erwin bos."     

"Maksudnya?"     

"Kita giring opini publik pakai buzzer. Kasihan si Andi. Hanya menyediakan barang buat Bapaknya malah dia kena apes di bully netizen se-Indonesia."     

"Rencana kamu apa?"     

"Kita bayar buzzer buat memberitakan dengan kasih judul fakta dibalik penemuan kondom dan tisu magic di gedung DPRD Sumbar. Isi beritanya bahwa kondom dan tisu magic bukan untuk dipakai Andi tapi untuk Erwin. Sesekali bandot tua macam Erwin dikasih pelajaran biar tahu dia bagaimana kejamnya jempol netizen Indonesia. Sekalian balas sakit hati karena dia telah menggodaku dan membersihkan nama Andi. Kasian dia jadi pelampiasan netizen. Andi sampai tutup akun medsos lo bos karena nggak kuat."     

"Terserah kamulah." Bara mengangkat bahu.     

"Bos kayaknya suasana hati bos kurang baik. Aku rasa ini bukan masalah demo mahasiswa tapi masalah rumah tangga." Dian menebak. Sudah sangat lama mengenal Bara sehingga Dian mengerti perubahan sikap sang bos.     

"Tidak ada," jawab Bara malu dan tak ingin mengumbar masalah rumah tangganya.     

"Yakin bos?" Dian menggoda seraya mengetik pesan untuk para buzzer agar mengangkat berita tentang Erwin.     

"Yakin," balas Bara mantap.     

"Pak Aldebaran jangan berbohong. Kita kenal sudah bertahun-tahun. Jangan pernah mencoba membohongi aku."     

"Gimana hubungan kamu sama Alvin?"     

"Jangan mengalihkan pembicaraan bos."     

"Aku tidak mengalihkan pembicaraan."     

"Jangan ngeles."     

"Aku tidak ngeles Dian," ucap Bara dengan nada tinggi.     

"Ngeles aja terus kayak bajaj." Dian mencibirkan bibirnya.     

"Bos kita udah lama kenal, nggak usah bohong gitu. Ada masalah apa sama Dila?"     

"Dian berisik. Jangan urus urusan orang lain. Pikirkan cara menjawab pertanyaan dari wartawan masalah kondom dan tisu magic."     

"Cie…..cieeeee. Ngaku ada masalah dengan Dila." Kembali Dian meledek sang bos.     

"Siapa yang ngaku?" Bara jadi naik darah karena merasa dipermainkan.     

"Bos soal kondom dan tisu magic nggak usah kasih tanggapan apa-apa sama wartawan. Tutup mulut saja. Biar buzzer yang bekerja menggiring opini jika kondom dan tisu magic milik Erwin dan Andi hanya pesuruh yang menyediakan kebutuhan bosnya. Siapa suruh ena ena di dalam ruangannya. Gimana kantor ini enggak bakal panas jika orang-orang di dalamnya bajingan semua. Zina dalam kantor, bikin sial saja."     

"Lama-lama kamu mirip mamah Dedeh lagi ceramah." Bara menyindir sang asisten yang merangkap sekretarisnya.     

"Bos nggak usah gengsi sama aku deh. Bos ngaku aja jika bos bertengkar sama Dila."     

"Siapa yang bertengkar? Jangan ghibah kamu!"     

"Aldebaran oh Aldebaran. Kita udah kenal lama bukan baru beberapa hari. Sebenarnya nggak perlu gengsi sama aku, Bukankah aku sudah seperti adik bagi kamu? Mana tahu setelah bos cerita aku bisa membantu bos?" Dian menaik turunkan alisnya.     

"Urus saja Egi. Dia membahayakan. Cari tahu apa yang akan dilakukannya. Clara menelpon jika Egi berada di Padang menjadi trainer untuk pelatihan bank ABC. Setelah di cek Dila ternyata memang benar. Egi berada di hotel Mercure. Aku rasa mungkin hari ini dia akan bertindak. Aku tidak tahu apa yang akan dilakukannya. Egi orangnya nekat. Jangan sampai dia memperburuk keadaan."     

"Bos jujur lebih baik daripada memendamnya begitu saja. Hilangkan gengsi bos." Dian menepuk pundak Bara lalu pamit mencari keberadaan Egi.     

"Akui saja jika bos mencintai Dila," ucap Dian sambil berteriak ketika sudah jauh dar Bara.     

Bara hampir membanting kursi karena Dian terus-terusan menggodanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.