Jodoh Tak Pernah Salah

Part 235 ~ Terbongkarnya Sebuah Kebohongan



Part 235 ~ Terbongkarnya Sebuah Kebohongan

Tertangkapnya pelaku percobaan pembunuhan pada Dila dan Vinta turut membantu pengusutan kasus kredit fiktif tersebut. Motif pembunuhan Dila dan Vinta yang melibatkan para petinggi di MBC Jakarta memicu reaksi publik. Masyarakat meminta kasus kredit fiktif ini diusut tuntas. Divisi audit pun melakukan gerakan cepat untuk menggali fakta demi fakta kasus pemberian kredit fiktif. Setelah audit turun tangan mereka menemukan kejanggalan demi kejanggalan dalam pemberian kredit dan totalnya fantastis. Kredit fiktif mencapai 90 miliar. Wow jumlah yang tak sedikit.     

Bara turut andil dalam pengungkapan kasus ini. Memanfaatkan jabatannya sebagai ketua DPRD Sumbar Bara menekan bank MBC pusat, Jakarta untuk mengusut kasus ini hingga tuntas karena telah melibatkan istrinya dan hampir saja membunuh istri yang sangat disayanginya. Bara menekan MBC Jakarta dengan ancaman yang tidak main-main. Jika MBC pusat tak mengusut kasus ini maka seluruh bank MBC yang ada di Sumatera Barat izinnya akan dicabut dan Bara akan menekan BI dan OJK untuk melakukannya. Tentu saja manajemen MBC pusat dibuat kalang kabut. Berapa kerugian mereka jika kantor MBC di Sumatera Barat di tutup.     

Bank MBC Sumatera Barat memberikan kontribusi yang besar dalam perolehan laba tahunan MBC secara keseluruhan. Maka oleh sebab itu direktur utama langsung memberikan perintah untuk melakukan audit. Tim dari Jakarta pun diturunkan ke Padang. Kredit fiktif dengan nominal yang sangat besar sehingga tim audit Sumbar tak punya wewenang menyelidikinya.     

Kredit fiktif di bank MBC menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Pemberitaannya begitu masif di berbagai media baik media sosial, cetak dan televisi. Novanto, Setya dan Armand langsung ditangkap polisi di Jakarta karena mereka dalang di balik percobaan pembunuhan pada Dila dan Vinta. Adrian pun juga sudah ditangkap dan ditahan di polres. Adrian Lah yang melaporkan kasus kredit fiktif mereka diselidiki oleh Vinta. Sebenarnya Adrian meminta perlindungan dan bantuan Pak Novanto untuk mementahkan laporan Dila masalah dia melakukan fraud. Adrian semakin panik ketika mengetahui Vinta menyelidiki kredit fiktif yang melibatkan para pejabat MBC. Harapan Adrian melaporkan temuannya Pak Novanto akan melindunginya dan mementahkan kasus ini.     

Ada pun modus kredit fiktif yang mereka berikan melibatkan seorang pengusaha properti. Kredit fiktif itu dikucurkan pada tahun 2012. Awalnya si pengusaha ingin mengajukan pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) untuk dia sendiri. Namun dalam proses pengajuannya, si pengusaha dan tiga pegawai MBC saat itu Novanto, Setya, Armand dan Adrian melakukan penyimpangan kredit.     

Developer mengajukan kredit senilai Rp1 miliar kepada MBC capem cabang utama. Kemudian berkembang ide kredit fiktif. Mereka berempat membuat nasabah palsu untuk dikucuri fasilitas pendanaan KPR. Mereka memanipulasi sejumlah dokumen mulai dari surat tanah sampai KTP palsu, dan tidak menjalani prosedur perbankan yang seharusnya dalam mengajukan kredit dan juga kerja sama dengan notaris.     

Adrian kerja sendirian dalam melakukan fraud ketika Novanto, Setya dan Armand menjadi pejabat tinggi di MBC Jakarta. Ada pun kasus fraud yang dilakukan adalah sebagai berikut :     

1. Adrian memberikan kredit pada nasabah yang bernama Hamdan yang mengganti identitasnya menjadi Hamdani. Adrian sudah tahu jika Hamdan nasabah macet dari bank ABC. Perbedaan nama membuat data BI Checkingnya aman dan bersih sehingga layak diberikan pinjaman. Kredit yang diberikan dia mendapatkan fee sebanyak tiga puluh persen dari jumlah pencairan kredit. Ketidak cakapan Pak Ilman dalam bekerja dimanfaatkan Adrian. Pak Ilman sebagai pejabat sementara yang menggantikan Dila menyetujui pemberian kredit tanpa mengecek ke lapangan.     

2. Adrian memberikan kredit pada seorang nasabah dengan menggunakan data orang yang sudah meninggal. Ketika kredit itu telah cair Adrian melaporkan ke bank jika nasabah telah meninggal dan melakukan klaim asuransi untuk melunasi hutang nasabah. Dokumen kematian nasabah pun dipalsukan dan mengubah tanggal kematian nasabah. Dari pencairan kredit ini Adrian mendapatkan bagian lima puluh persen berbagi dengan keluarga nasabah yang meninggal.     

3. Adrian memberikan kredit pada nasabah padahal usaha nasabah tidak ada. Nasabah meminjam kredit untuk kebutuhan konsumtif bukan untuk usaha. Semua dokumennya persyaratan kredit palsu. Foto usaha pun diambil dari google. Dari pencairan kredit ini Adrian mendapatkan fee sebesar empat puluh lima persen.     

4. Adrian melaporkan kredit nasabah macet dan mengklaim asuransinya, padahal pembayaran nasabah lancar. Adrian mengklaim asuransi nasabah lalu melunasi kreditnya. Pembayaran cicilan nasabah tiap bulan dijemput dan masuk dalam kantong pribadi Adrian. Ada puluhan nasabah yang jadi korban. Gara-gara Adrian BI Checking nasabah jadi jelek dan tak bisa melakukan pinjaman di bank lain.     

Vinta bernapas lega akhirnya pelaku yang memberikan kredit fiktif telah ditangkap. Adrian pun diadili atas kasusnya oleh tim audit. Adrian dipecat secara tidak hormat dan dituntut oleh perusahaan.     

Vinta masih dirawat di rumah sakit. Butuh waktu lama untuk memulihkan kondisi kaki dan tangannya. Gara-gara kasus ini Vinta jadi viral di media sosial. Follower akun medsos Vinta naik tajam dan banyak mendapatkan pesan dari berbagai lapisan masyarakat. Saking banyaknya pesan yang masuk Vinta tak sempat membacanya satu persatu.     

Kekasih Vinta dari Jakarta langsung pulang ke Padang ketika mengetahui sang kekasih dirawat di rumah sakit. Akbar, kekasih Vinta tak dapat menyembunyikan rasa kaget mengetahui motif pelaku melakukan percobaan pembunuhan pada Vinta.     

Akbar tak percaya jika sang kekasih bisa berbuat nekat.     

"Lain kali nggak usah ikut campur hal yang bukan urusan kita Beb. Kamu jadi korban jadinya," Akbar menasehati Vinta seraya menyuapkan buah mangga pada sang kekasih.     

"Beb jangan cerewet ah. Harusnya kamu memuji aku karena telah jadi pahlawan mengungkapkan kasus kredit fiktif ini."     

"Bukannya aku cerewet Beb, tapi gara-gara kekepoan kamu membuat kamu dalam bahaya."     

"Ishhh Akbar nggak seru. Aku jadi males." Vinta ngambek memalingkan muka.     

"Jangan marah atuh."     

"Kiss dulu." Vinta tersenyum memonyongkan bibir agar dikecup Akbar. Dalam hubungan mereka Vintalah yang paling agresif sementara Akbar cenderung pasif dan terlalu polos untuk ukuran laki-laki berusia 25 tahun.     

Akbar mendekatkan wajahnya ke wajah Vinta. Sedikit lagi bibir mereka bersentuhan. Gedoran pintu dari luar membuat keduanya terperanjat. Akbar keringat dingin ketika mengetahui orang yang menggedor pintu adalah Emir, rekan kerja sang kekasih. Berkeringat dingin Akbar membuka pintu. Rekan kerja Vinta satu kantor datang menjenguk.     

Laki-laki polos itu mendadak kikuk dan gemetar bahkan telapak tangannya basah karena berkeringat.     

"Pantas saja pintu dikunci dari luar, mau mesum rupanya." Emir menyindir Vinta dan melirik rekan-rekannya untuk membully Vinta.     

Wajah Akbar merah karena malu. Mimpi apa dia semalam hingga bisa diciduk seperti ini. Yang menciduk bukan satu orang malah satu kantor. Akbar tak punya muka menatap rekan kerja sang kekasih.     

"Silakan kakak abang, saya permisi dulu." Akbar buru-buru kabur tak kuat diledek. Rekan kerja Vinta jika meledek tidak tanggung-tanggung.     

"Duh kalo mau cipok mencipok cari tempat atuh," Dora angkat bicara menjitak kepala Vinta.     

"Lo udah merusak anak orang tahu enggak." Giliran Karina menyindir.     

"Akbar itu laki-laki polos tapi lo tularin kemesuman lo." Renata tak dapat menahan tawanya.     

"Apaan sih kalian? Bukannya tanya keadaan aku malah meledek." Vinta memprotes teman-temannya. "Kayak kalian yang suci aja pas pacaran. Jangan munafik nggak pernah cipok atau cupang-cupangan waktu pacaran dengan suami atau istri kalian."     

Semua tertawa terbahak-bahak melihat Vinta emosi karena diledek.     

"Coba cek Vinta masih pakai bra apa tidak kok pintu sampai dikunci?" Dila ikut membully Vinta.     

Vinta menyilangkan tangannya ke dada, "Kep jahat." Pekik Vinta pura-pura menangis.     

Semua tertawa terbahak-bahak dan terpingkal. Karyawan paling muda di MBC capem cabang utama menjadi bahan olok-olokan sang senior. Nasib jadi junior ya gitu ditindas sama senior.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.