Jodoh Tak Pernah Salah

BaraDila 13



BaraDila 13

"Tapi berikan kepastian hukum pada Leon. Lo ingin dia dicaci dan dibully sebagai anak haram karena orang tuanya tidak menikah? Tidak mau bukan? Jika ada lelaki yang bertanggung jawab kenapa enggak lo terima? Dimana-mana perempuan kalo dihamilin pasti minta pertanggungjawaban cowoknya tapi lo. Gue enggak habis pikir sama lo. Mungkin Leon jalan Tuhan untuk mempersatukan kalian. Lakukan demi Leon. Dino laki-laki yang baik. Bukti dia laki-laki yang baik. Dia menjadi ayah yang baik buat Shaka, Shakel dan Salsa. Dia merawat ketiga anak gue seperti anak dia sendiri."     

"Tapi bang tanpa menikah Leon dan Hanin bisa dekat kok. Hanin bisa tinggal disini kalo Dino mengijinkan."     

"Enggak segampang ucapan lo. Lo enggak mau nikah karena merasa sudah terlalu mandiri? Bisa melakukan semuanya sehingga enggak butuh sosok laki-laki dalam hidup? Lo enggak perlu nafkah dari Dino karena lo banyak harta?"     

"Bukan itu bang."     

"Bukan apa? Berikan gue satu alasan buat menolak Dino? Jika lo enggak mau nikah sama Dino. Cari pria yang mau menikah sama lo dan mengakui Leon sebagai anaknya. Apa pria itu ada?"     

"Bang.."     

"Gue serahkan sama lo. Kalo lo enggak dengarin gue berarti gue cukup tahu diri. Gue hanya kakak tiri dan tidak berhak atas kehidupan lo. Kita hanya orang asing yang dipertemukan karena pernikahan orang tua kita."     

"Bang bukan gitu." Rere panik melihat kemarahan Bara. "Baik. Gue akan menikah sama Dino. Jika dikemudian hari dia tidak bisa membahagiakan gue. Lo orang pertama yang akan gue salahkan."     

"Pilihan Aldebaran tidak pernah salah." Bara memeluk Rere. "Dia akan jadi suami yang baik buat lo."     

*****     

"Saya terima nikah dan kawinnya Syarena Wiyki Daud binti Daud Hamzah dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan logam mulia seberat 50 gram dibayar tunai...."     

"Alhamdulilah. Saksi apakah sah?"     

"Sah…..sah…..sah…."     

"Alhamdulilah." Dino mengusap wajahnya.     

Lega karena bisa mengucapkan ijab qabul dalam satu tarikan napas. Ada rasa gugup dan deg-degan mengucapkannya. Meski ini bukan ijab qabul yang pertama baginya.     

Dino memasangkan cincin kawin di jari manis Rere. Setelah itu Rere yang memasangkan cincin kawin padanya. Rere bersalaman dengan Dino. Pria itu mendekat lalu mencium kening Rere meski gugup dan gemetar. Ia baru pertama kali Dino menyentuh wanita setelah empat tahun. Rere sebenarnya mau menghindar namun tidak mau memperkeruh suasana. Keluarganya bahagia melihat pernikahannya dengan Dino.     

Ainil, Bara, Herman dan Dila sangat antusias mempersiapkan pernikahannya. Tia dan Daniel juga semangat. Gesa memutuskan tidak datang karena perempuan itu membutuhkan waktu untuk memenangkan pikiran.     

Fakta jika Dino ayah biologis Leon membuatnya terpukul. Pernikahan keduany menorehkan luka di hati Gesa. Rasanya ada yang mengganjal di hatinya karena tak bisa menjalankan amanat dari Ananya. Menurut Gesa jika Ananya menitipkan Dino dan Hanin berarti ia harus menjadi sosok yang selalu ada untuk mereka. Hanya menjadi istri Dino peran itu bisa ia perankan. Gesa sudah terlanjur jatuh cinta pada Dino semenjak pria itu dititipkan Ananya. Sebelum Ananya meninggal Gesa sebenarnya suka dengan Dino. Pria itu sangat baik sebagai suami bahkan Gesa pernah bermimpi jika menikah ingin mendapatkan suami sebaik Dino.     

Malam harinya resepsi pernikahan Dino dan Rere di gelar. Rere masih di dandani oleh MUA. Make up dan pakaian semuanya disiapkan oleh Dila. Ainil datang ke kamar Rere.     

"Bunda," panggil Rere menatap Ainil.     

"Sudah selesai dandannya?" Ainil tersenyum sumringah.     

"Sudah bunda. Cuma mau pasang selendang aja," ucap Rere yang memakai pakaian adat Minang. Ia mengenakan baju adat Koto Gadang berwarna merah. Kencantikannya paripurna seperti orang India. Tak lupa kedua tangan Rere dihiasi hena. Pernikahannya menggunakan dua adat. Adat Jawa dan Minang.     

MUA selesai memasangkan selendang di kepala Rere. Perias itu pun pergi dari kamar Rere.     

"Ada apa bunda?" Rere tahu jika Ainil ingin membicarakan sesuatu padanya.     

"Bunda hanya ingin memberi nasehat sama kamu. Sekarang kamu sudah jadi seorang istri. Tanggung jawab atas diri kamu sudah diambil alih Dino. Sekarang Dino tak hanya sekedar ayah Leon, tapi dia juga suamimu. Sebagai istri harus nurut dan patuh pada suami. Jangan jadi istri yang durhaka. Kita wajib mengikuti perintah suami selama perintah itu tidak melanggar syariat. Bunda tahu kamu menerima pernikahan ini agak berat meski kamu tersenyum tapi bunda tahu disini." Ainil menunjuk dada Rere lalu melanjutkan ucapannya, "Seorang ibu sangat tahu siapa anaknya. Jangan pernah mendongkol dalam hati Rere. Bara hanya ingin yang terbaik buat kamu. Dia menikahkan kamu dengan Dino bukan tanpa alasan. Sebagai kakak tiri perannya terlalu sentral dalam hidup kamu. Dia tidak mungkin salah pilih."     

"Aku tahu bunda," lirih Rere dengan kepala menunduk.     

"Sesungguhnya kamu telah keluar dari sarang yang kamu tempati menuju hamparan luas yang tidak kamu ketahui. Menuju teman yang belum merasa rukun dengannya. Oleh sebab itu, jadilah bumi bagi Dino maka dia akan menjadi langit bagimu. Jadilah hamparan baginya niscaya dia akan menjadi tiang untukmu. Jadilah hamba sahaya baginya, niscaya dia akan menjadi hamba untukmu. Dan janganlah kamu meremehkannya karena dia akan membencimu dan janganlah engkau menjauh darinya karena dia akan melupakanmu. Bila dia dekat denganmu maka dekatkanlah dirimu, bila dia menjauhimu maka menjauhlah darinya. Jagalah hidungnya, pendengarannya dan matanya. Janganlah dia mencium sesuatu darimu kecuali wawangian dan janganlah dia melihatmu kecuali kamu dalam keadaan cantik. Pernikahan adalah ibadah terlalu karena kita melakukannya hingga akhir hayat. Perhatikanlah waktu makan dan tenangkanlah ia tatkala tidur, karena panas kelaparan sangat menjengkelkan dan gangguan tidur menjengkelkan. Jagalah harta dan keluarganya. Dikarenakan kekuasaan dalam harta artinya pengaturan keuangan yang bagus, dan kekuasaan dalam keluarga artinya perlakuan yang baik. Jangan kamu sebarluaskan rahasianya, serta jangan langgar peraturannya. Jika kamu menyebarluaskan rahasianya berarti tidak menjaga kehormatannya. Jika melanggar perintahnya berarti merobek dadanya."     

Rere tertegun mendengar nasehat Ainil. Begitu menyentuh pesan yang diberikan sang ibu padanya. Semoga ia bisa menjadi istri seperti Ainil. Mendampingi suami hingga ajal menjemputnya. Ainil dan Herman adalah sosok teladan baginya. Mereka berdua menjaga cinta mereka hingga pasangan mereka tiada. Mereka menikah karena merasakan hal yang sama, ditinggal mati oleh pasangan hidup.     

Rere menuju ballroom hotel tempat pesta di adakan. Berhubung covid 19 tengah melanda dunia pernikahan mereka digelar dengan protokoler kesehatan yang ketat. Para tamu undangan di fasilitasi tes swab PCR dua hari sebelum acara. Jika dikatakan negatif baru bisa datang ke pesta.     

Rere tertegun melihat dekorasi pesta yang sangat mewah. Pihak hotel bahkan mengganti lantai pesta sesuai dengan keinginan Rere. Ia pernah menceritakan pernikahan impiannya pada Dino. Tak menyangka jika pria itu mewujudkan mimpinya.     

"Kamu yang lakukan semua ini?" Rere takjub melihat parade ala Disneyland. Ia di arak menggunakan kereta kencana menuju tempat pesta?"     

"Panggil suami itu jangan kamu." Dino berbisik di telinga Rere. Napas pria itu terasa di indera pendengaran Rere membuat wanita itu merinding. Iseng Dino malah meniup telinga istrinya sehingga membuat Rere semakin bergidik.     

*****     

Baca kisah Rere dan Dino di novel "TERJERAT PESONA DUDA TAMPAN". Dijamin diabetes dan senyum-senyum sendiri. Simpan Di Library Kalian ya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.