Part 381 ~ Serangan Balik
Part 381 ~ Serangan Balik
"Siap bos," ucap Dian maju ke depan. Dian membusungkan dada lalu menatap para musuh Bara dengan seringaian licik. Dian mengambil alih laptop.
"Jangan pernah bermain-main dengan seorang Aldebaran. Bara akan jadi orang baik, jika orang baik padanya. Begitu juga sebaliknya. Aku sebenarnya sudah bertobat menjadi orang baik dan tidak ingin menjadi orang bajingan seperti dulu. Sepertinya kalian tidak bisa diberi hati. Kalian pikir bisa menjatuhkan aku begitu saja. Aku ibarat joker. orang baik yang tersakiti dan aku tidak akan pernah diam jika ada orang-orang yang menjatuhkanku. Apalagi orang-orang yang haus kekuasaan, penghamba uang dan juga pecinta wanita seperti kalian. Sebelum kalian menjatuhkanku, aku sudah mempersiapkan kalian bom waktu. Kalian pikir aku tidak tahu apa yang kalian lakukan di belakangku. Aku tahu tapi diam mengukur sejauh mana kalian bertindak." Bara bicara meledak-ledak menggunakan mic.
"Kalian sudah up berita tentang aku seorang mantan gay, maka aku akan memberikan hadiah untuk kalian." Bara mengode Dian.
"Ini yang enak buat kalian," pekik Bara menampakkan urat di lehernya.
"Ahhhhh.... ahhhhh….." suara desahan erotis menggema dalam ruangan rapat.
Layar infocus menayangkan potongan-potongan video para anggota DPRD yang tengah bercinta dengan wanita malam ketika mereka mengadakan kunjungan kerja. Tanpa mereka tahu selama ini wanita yang menemani mereka di ranjang ketika kunker adalah para wanita malam yang ditugaskan oleh Bara dan Dian untuk menjerat mereka. Sengaja percintaan mereka direkam untuk dijadikan senjata oleh Bara untuk membungkam para musuh. Wajah para anggota dewan sangat jelas sementara sang wanita di blur.
Semua anggota dewan yang ada dalam ruangan itu terhenyak. Mereka semuanya heboh dan grasak-grusuk. Suara tendangan, makian menggema dalam ruangan itu. Mereka semua terpengaruh dan nyaris jantungan.
"Video ini sudah lama diambil sejak satu tahun yang lalu. Sebenarnya aku tidak ingin mengeluarkan kartu truf ini, tapi kalian telah memulai permainan. Jangan pernah bermain-main dengan seorang Bara. Jangan salahkan jika orang baik menjadi orang jahat. Jangan salahkan jika aib kalian terbongkar karena telah membuka aibku terlebih dahulu. Kalian tahu video ini telah di-upload di media sosial dan telah viral, apalagi di Twitter. Semenjak aku memanggil Dian ke sini video itu telah diupload secara boot oleh sistem. Selamat bagi kalian yang tidak menandatangani petisi. Semua video asusila kalian telah booming dan viral di dunia maya. Selamat atas kehancuran kalian, kehancuran rumah tangga kalian, rusaknya nama baik. Selamat mendapatkan teror dari netizen. Selamat menghadapi kenyataan. Masyarakat akan menurunkan paksa kalian. Satu hal lagi. Beritaku tadi telah tertimpa dengan berita kalian." Bara tersenyum sumringah. Merasa menang melawan kejahatan.
Para anggota DPRD yang menandatangani petisi serentak mendapatkan telepon dari keluarga dan juga wartawan. Mereka mendapat makian dan cercaan.
Mereka kelabakan begitu banyak wartawan mengirimkan video tak senonoh mereka. Dalam hitungan menit Bara membalikkan keadaan.
"Kalian sebelum berperang harusnya mengukur dulu kemampuan lawan. Kalian terlalu meremehkan aku. Kalian memang senior di dunia perpolitikan tapi kalian masih kalah jauh dengan seorang pebisnis sepertiku. Jangan cubit aku jika kalian tidak ingin dicubit. Kelemahan kalian adalah wanita. Benar apa kata orang. Wanita diuji kesabarannya ketika pria tak memiliki apa-apa. Sementara pria akan diuji kesabarannya ketika wanita tidak memakai apa-apa. Kalian melihat tubuh telanjang wanita tidak bisa menahan nafsu. Ingin segera memakan mereka. Wanita itulah yang kini menghancurkan kalian. Wanita adalah alat yang paling ampuh untuk menghancurkan seorang laki-laki. Seharusnya sebelum kalian melakukan manuver denganku, kalian temui aku secara pribadi. Bernegosiasi. Mungkin jika itu yang kalian lakukan video ini tidak akan sampai di dunia maya. Selamat menikmati hujatan dari netizen +62. Selamat menikmati hari-hari suram. Selamat datang kenyataan." Giliran Bara yang tertawa terbahak-bahak.
Lawan politik Bara merasa ditelanjangi dan dipermainkan. Mereka tak menyangka jika Bara sudah mempersiapkan amunisi untuk menyerang mereka. Dari luar Bara terlihat tenang terlihat bodoh untuk mereka, namun ternyata itu hanyalah kamuflase.
Bara tetap misterius dan mematikan. Hari ini menjadi pelajaran bagi keempat puluh orang anggota DPRD. Aib mereka dibongkar. Hanya dalam hitungan menit keadaan telah berbalik. Mereka setelah menjadi bulan-bulanan di media sosial. Bahkan netizen tak segan-segan bersilaturahmi mengeluarkan kata-kata kotor, mengumpat, bahkan menyumpahi mereka.
Video mereka trending di dunia maya. Video itu bahkan telah direpost oleh akun-akun lain sehingga video itu mendunia. Video bintang porno terkenal kalah trending dengan video porno para anggota dewan.
"Kehebatan seseorang tidak bisa dilihat dari usia atau pengalaman mereka. Mungkin orang yang kalian anggap lebih muda dan lebih kecil dari kalian tak lebih pintar. Jangan salah kaprah." Bara kembali bersuara.
"Selamat menikmati kehancuran Bapak-bapak." Dian tertawa mencibir dan merendahkan.
"Satu lagi clue yang harus kalian tahu. Dari beberapa wanita selingkuhan kalian, mereka adalah orang-orang bayaran kami. Jadi rencana yang kalian susun untuk menghancurkan Bara, kami sudah mengetahuinya terlebih dulu. Kami tidak bodoh, tapi hanya berpura-pura bodoh. Kami tidak menyerang, tapi kalian dulu yang menyerang. Kami hanya melindungi diri kami. Jangan salahkan kami jika bola panas berbalik pada kalian. Para selingkuhan kalian hanya menginginkan uang kalian. Aku jamin mereka akan meninggalkan kalian setelah kasus video porno ini. Selamat datang kenyataan, selamat menikmati hari-hari kelam para dewan terlaknat," ucap Dian menambahkan.
"Bajingan kau Aldebaran," teriak Latif memegangi dadanya. Tiba-tiba napas pria tua itu sesak. Latif jatuh ke lantai.
Hari ini latif merasa dipecundangi dan ditelanjangi oleh seorang anak muda. Berpuluh-puluh tahun berpolitik Latif selalu bisa menjatuhkan dan membungkam para lawannya. Namun kali ini hanya dalam jangka waktu satu tahun seorang anak muda telah membuatnya jatuh sejatuhnya.
Latif menyadari yang telah disebarkan oleh Bara akan menghancurkan karir politiknya, menghancurkan keluarganya Dia tidak akan dianggap oleh sanak famili. Jika selama ini Latif bisa menyombongkan diri dan merasa jumawa sebagai dewan rakyat, tapi tidak untuk hari ini. Dia telah terhina, harga dirinya terkoyak-koyak. Latif merasa miris, perjalanannya dalam dunia politik selama bertahun-tahun harus berhenti sampai disini.
Para anggota dewan yang telah menandatangani petisi untuk menggulingkan Bara menyesal. Mereka tak menyangka mereka bisa dikalahkan. Biasanya jika mereka telah bersatu tak ada lawan yang tak bisa mereka kalahkan. Ternyata satu orang Aldebaran mampu mengalahkan empat puluh orang dalam satu kali tepuk. Mereka mendapat pelajaran berharga, tak boleh memandang remeh orang lain, walau orang itu terlihat lemah dan tak berdaya.
Kisah mereka ibarat pertandingan kelinci dengan kura-kura. kelinci terlalu menganggap lemah kura-kura, merasa menang dalam perlombaan lari. Terlalu sombong hingga dia tertidur ketika lomba sedang berlangsung. Kura-kura pun bisa mencapai garis finish sebelum kelinci karena ketiduran. Penyesalan selalu datang belakangan. Jika diawal pendaftaran namanya.