Rahasia Mengejutkan
Rahasia Mengejutkan
"Dia juga berani menelpon nita " ucapnya tidak lantas menerima sambungan telepon tersebut, "dia benar-benar ingin menunjukan kekuasaannya kali ini "
Yoga menggelengkan kepalanya, "sekarang apa yang harus aku lakukan pada laki-laki pengecut ini? dia sedang bekerja sama dengan wanita di sampingnya sekarang ini "
Dia lalu memutuskan untuk menerima telepon itu tanpa bersuara, berharap laki-laki yang dia anggap bodoh itu tidak akan mencurigainya dan mengeluarkan kata-kata yang sama sekali tidak memiliki manfaat sedikitpun.
"Kanita... "
"Hallo, kanita " suara di sebrang telepon kembali terdengar ketika tidak mendengar jawaban sedikitpun darinya.
"Itu hanya foto yang pertama saja, masih ada yang lebih mengejutkan lagi disini. Dan surat pemberitahuan untuk pengajuan mutasi juga sudah sampai di meja direktur, kamu tahu kan apa yang bisa kamu lakukan untuk mempertahankan posisimu? semuanya ada padaku tinggal kamu setuju saja dengan apa yang sudah kita bicarakan kemarin "
"Apa kamu tidak takut nama baik suamimu itu dipertaruhkan ketika gambar itu menyebar? "
"Kamu tidak mau kan karir suamimu akan hancur karena kejadian memalukan itu? " sambungnya, kata-katanya terdengar seperti sebuah ancaman di telinga yoga. Membuatnya semakin geram dan tidak dapat lagi menahan kemarahannya.
"Aku tidak akan malu sama sekali " lalu yoga memutuskan untuk mengeluarkan suaranya, untuk memberi tahukan bahwa yang sedang berada dalam telponnya bukan nita melainkan dirinya.
"Kalaupun aku hancur sudah tentu aku akan lebih memastikan kamu yang lebih dulu hancur, kamu tidak perlu mengancam istriku dengan hal memalukan seperti ini " sambung yoga.
Tentu saja setelah dia mengetahui bahwa yogalah yang berbicara dengannya, si penelppon tidak mengeluarkan suara sedikitpun.
"Kamu harus ingat, aku sudah lebih dulu punya kartu merahmu " kali ini ancaman keluar dari mulut yoga, semuanya menjadi berbalik ketika dia telah mendominasi semua pembicaraan ini.
"Pada awalnya aku sama sekali tidak mempedulikannya, tapi ketika kamu memperlakukan istriku seperti wanita yang ada disampingmu itu membuatku tidak dapat lagi menyembunyikannya "
"Apa maksud dokter? "
"Apa kamu pikir aku tidak tahu hubunganmu dengan salah satu staf baru nita " jawab yoga, "direktur percaya pada semua perkataanmu, dan kamu menggunakan kesempatan ini untuk memasukan filla tanpa melalui prosedur yang harus di laluinya "
"Dokter hanya salah duga saja "
"Apa yang saya lihat dan semua bukti tidak mungkin karena dugaan semata " ucap yoga, "jika istrimu dan dinas mengetahuinya kamu pasti tahu sanksi yang akan diberikan padamu, karena kami semua tahu kedudukan yang kamu dapatkan saat ini adalah karena kamu menikahi wanita yang adalah putri dari pejabat yang berpengaruh "
"Tapi aku tidak akan melakukan seperti yang kamu lakukan pada istriku " yoga kembali berucap, "sebagai seorang laki-laki kita harus lebih berpikir cerdas, dan aku tidak mau mengotori mulut dan tanganku membicarakannya pada semua orang "
"Jadi dokter mengancam saya karena mengetahui hubungan saya dengan bidan filla? "
Yoga tersenyum miring, "bukankah kamu yang baru saja mengancam seorang wanita yang kedudukannya berada dalam kekuasaanmu? "
Dia kembali mengingatkannya pada perkataannya yang dia tujukan pada nita tadi, apa yang sudah dia dengar sudahlah pasti tidak akan pernah bisa di ganti kembali kecuali jika seseorang itu adalah pembual besar.
"Aku tahu tentang filla dan dirimu, tapi aku sama sekali tidak memberitahukannya pada siapapun termasuk istriku " ucap yoga, "tapi karena kamu sudah berani menyusahkan kehidupan istriku di tempat kerja dan di rumah sepertinya aku tidak akan tinggal diam! "
"Dokter akan membicarakannya pada direktur? " lalu terdengar tawa kecil, "sudah pasti dia tidak terpengaruh karena bukan dia yang berhak memutuskan untuk memberhentikanku "
Yoga membalasnya dengan tawa kecil, "untuk apa aku melakukan hal bodoh yang tidak berpengaruh padaku dan nita sama sekali, aku hanya mengingatkan padamu saja serapat dan sebaik apapun yang kamu lakukan dengan filla akan ada celah untuk dapat tercium oleh istrimu dan seluruh rekan sejawat di rumah sakit "
"Aku dengan senang hati menerima jika kamu memang berniat menyebarkan foto itu " tantang yoga, "dan jangan sekali-kali mendekati kembali nita dengan alasan apapun atau aku akan dengan mudah dan cepat mencopot semua yang kamu dapatkan saat ini dengan susah payah! "
Yoga segera mengakhiri sambungan teleponnya, ketika melihat ke arah jam di dindingnya dia tergesa-gesa karena tidak ingin membuat nita curiga padanya karena harus menunggunya lama.
Ketika dia akan membalikkan tubuhnya dia melihat sosok nita dari cermin yang berada di hadapannya, istrinya itu telah berdiri di belakangnya entah sudah berapa lama. Dan ini membuat kerja jantungnya dua kali lebih cepat karena mata nita tidak lepas memandanginya walaupun tanpa kata-kata.
Senyuman tipis terllihat di wajahnya ketika satu tangannya terulur ke arahnya seperti meminta sesuatu padanya.
Yoga tampak menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "tadi itu aku pikir sangat penting jadi aku menerima teleponnya "
Nita masih dalam senyumannya ketika yoga memberikan ponsel miliknya itu, dengan cepat dia melihat siapa yang telah bicara dengan suaminya hingga membuatnya marah seperti itu. Dan kedua matanya terhenti pada gambar yang dikirimkan melalui ponselnya, dia sama sekali tidak pernah percaya bahwa seno akan mengirimkan foto-foto yoga ketika dia memukul suami andien karena kesalahpahaman pada kejadian yang telah lalu.
"Apa yang dia lakukan? " nita bertanya seraya memandangi wajah suaminya itu.
"Aku jelaskan saja di mobil ya sayang.. " yoga membawa nita untuk berjalan bersama dengannya menuju ke arah mobilnya.
Nita yang telah berada di dalam mobil bersama yoga masih memandangi yoga, dengan pembawaan nita yang tenang dan tanpa emosi yang meluap-luap dia dengan sabar menunggu yoga menjelaskan padanya.
"Aku jelaskan darimana? " tanya yoga.
Nita sedikit mengingat kembali apa yang sudah di dengarnya tadi, tapi karena terlalu banyak sepertinya dia sedikit lupa.
"Apa yang tadi dibicarakan tentang filla itu benar? "
Yoga tersenyum sebelum memberikan jawabannya pada nita, "itu benar, dan yang melihatnya bukan hanya aku sendiri ada orang lain yang juga melihatnya "
"Kebenaran tentang dia bisa masuk ke rumah sakit dari jalur khusus pun sudah diketahui aditya, dan dia membuktikannya dengan tidak memiliki satu tanggung jawab pada pekerjaanya itu "
"Kita semua tahu tempat kita bekerja ini tidak pernah memberikan bayaran yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan, rasa ikhlas dan menolong orang lainlah yang kita utamakan " yoga menyambung perkataannya, "tapi filla justru tidak berhati-hati dan hampir mencelakakan orang "
Nita menyembunyikan senyumannya, menanggapi semua ucapan yoga. Suaminya itu tidak pernah berubah sampai dengan sekarang, dia tidak akan pernah lupa pada setiap kesalahan yang dilakukan oleh semua stafnya dan dia tidak akan pernah ragu untuk memberikan teguran yang begitu tegas siapapun itu dengan latar belakang apapun, jika dia melakukan kesalahan pasti akan mendapatkan teguran yang dahulu menurut nita sangat membuatnya ketakutan...