Hujan di Musim Gugur dan Pohon Parasol
Hujan di Musim Gugur dan Pohon Parasol
Bisa dibilang bahwa Zhang Ruochen akan terbunuh.
"Zhang Ruochen!" mata Huang Yanchen membelalak lebar. Wanita itu langsung berubah menjadi bayangan biru dan mengejar Zhang Ruochen, sambil mencari arah jatuhnya dari langit.
Whoosh.
Tepat setelah itu, dua ledakan Chi Darah terbang dari tanah, dan berubah menjadi dua Immortal Vampir. Mereka adalah Putri Yanxin dan Gui Wu, sosok pertapa tangguh dari Ras Qingtian. Mereka melancarkan serangan dari sisi kiri dan kanan Zhang Ruochen.
Ketika itu, Murong Yue, Putri Li Putih, Sun Dadi dan Qing Mo sama-sama melancarkan serangan. Di antara mereka, Murong Yue, Sun Dadi, dan Putri Li Putih sudah terluka parah. Qing Mo dan Huang Yanchen cuma sedikit terluka.
Namun, dengan kemunculan Immortal Vampir, maka situasinya langsung berbanding terbalik.
"Tidak... bagaimana mungkin... tidak..." mata Mu Lingxi membelalak lebar, seperti baru saja tersambar oleh petir. Tatapan matanya terjatuh pada sosok Zhang Ruochen, dengan hatinya yang terasa remuk.
Sepasang sayap phoenix segera muncul di punggungnya. Layaknya orang gila, maka wanita itu langsung melepaskan diri dari belenggu energi Chi milik Qi Feiyu dan Lan Caisang. Kemudian, Mu Lingxi terbang ke Gunung Top Dragon tanpa mempedulikan apa-apa lagi.
Qi Feiyu mengaktifkan Chi Suci untuk mengejarnya, namun Ouyang Huan berkata, "Kau tidak akan mampu menghentikannya! Biarkan dia pergi!" katanya datar.
Le mengernyitkan dahinya. Kemudian, dengan menggunakan teknik bela diri yang aneh, maka ia berjalan ke arah Gunung Top Dragon. Pria itu seperti berjalan pelan, namun setiap langkahnya selalu mencakup area yang luas.
Pria itu tak percaya bila Zhang Ruochen sudah mati. Bagaimana mungkin sosok seperti Zhang Ruochen bisa mati dengan begitu mudah? Le sudah pernah mengalami banyak situasi hampir mati, namun ia tidak mati-mati, apalagi Zhang Ruochen yang jauh lebih tangguh darinya.
Le tidak membantunya karena ia percaya terhadap kemampuan Zhang Ruochen. Bahkan, pria itu sempat curiga bahwa Zhang Ruochen memang sengaja melakukan semua ini. Yang pasti, Zhang Ruochen tidak akan menjadi gila begitu saja.
Akan tetapi, situasi sekarang ini benar-benar membuatnya gelisah. Jadi, ia harus bergegas menuju ke Gunung Top Dragon.
Sebuah awan darah terbang ke arah Le. Mereka adalah puluhan Immortal Vampir. Salah satu sosok yang berada Di Luar Ranking Setengah-Biksu berteriak, "Para manusia yang masuk ke gunung harus mati."
Le masih terus berjalan maju tanpa bicara apa-apa. Aura membunuh yang kental terus memancar dari balik awan. Kemudian, awan itu segera mendarat dan memperlihatkan puluhan Immortal Vampir. Puluhan dari mereka mulai menyerang Le.
Whoosh, whoosh.
Le menarik pedang dari sarungnya, dengan cahaya pedang yang memancar ke segala penjuru. Detik berikutnya, Le melangkah keluar dari balik kabut darah. Puluhan Immortal Vampir langsung berubah menjadi mayat. Mereka terbunuh hanya dalam satu serangan.
Ketika itu, Le mengejar Mu Lingxi dan langsung menghentikannya. "Kembalilah," katanya datar.
Mata Mu Lingxi membelalak dan hatinya terasa remuk Wanita itu tidak ingin mendengarkan siapa-siapa. Ia hanya ingin bergegas menuju ke puncak gunung.
"Kalau Zhang Ruochen masih hidup, maka aku akan membawanya keluar dari sana. Kalau dia sudah mati, maka aku akan membawakan mayatnya."
Setelah itu, Le langsung menghentikan wanita tersebut. Pria itu menoleh ke arah Gunung Top Dragon, sebelum akhirnya melesat dengan sangat cepat. Bukannya kembali, Mu Lingxi malah mengikutinya.
Mereka berdua kembali diserang oleh para Immortal Vampir. Kali ini, terdapat tiga figur Di Luar Ranking Setengah-Biksu, dan ketiganya sama-sama berada di tahapan menjelang Alam Biksu.
Salah satu di antara mereka berada di peringkat 82. Vampir itu punya sayap perak di punggungnya. "Kami sudah memperingatkan kalian, dan kalian masih berani naik ke atas gunung," katanya dingin. "Apa kalian ingin bernasib sama seperti Zhang Ruochen?"
Mereka yang mampu berada di top 100 Di Luar Ranking Setengah-Biksu adalah para pertapa yang mampu menandingi Biksu level rendah. Secara natural, mereka lebih percaya diri dan tidak takut kepada Le, serta Mu Lingxi.
Tanpa berkata apa-apa, Le kembali menarik pedangnya dari sarung dan menyerang ketiga vampir tersebut. Pria itu hanya melepaskan satu serangan, tapi satu Vampir sudah berhasil dibunuh. Vampir itu telah berubah menjadi kubangan darah, dengan tubuhnya yang terpotong menjadi sembilan bagian. Setelah melancarkan tiga serangan tambahan, maka satu Vampir kembali meregang nyawa. Vampir itu terbelah menjadi dua.
Vampir yang ketiga sangat kuat. Le dan vampir itu sempat menukar lebih dari 10 serangan. Tapi pada akhirnya, ia harus terbunuh. Jiwa Suci-nya telah dihancurkan oleh Pedang Chi.
Setelah pertempuran tersebut, maka tidak ada satupun yang berani meremehkan Le. Pria itu dan pedangnya sama-sama mengerikan.
Ketika itu, air di bawah Gunung Top Dragon telah mengering. Air itu mengalir menuju kejauhan, dan memperlihatkan tanah berlumpur yang telah tersapu ombak.
Le dan Mu Lingxi telah berada di bawah kaki gunung. Mereka berdua melewati bangkai-bangkai dan mendaki ke atas.
"Kupikir para manusia akan segera melarikan diri, mengingat binatang buas dan Immortal Vampir sudah berada di sini. Aku tidak menyangka bahwa manusia itu akan datang kemari. Menarik."
Bibir Pangeran Kun langsung tersungging. Ia segera mendarat dari langit. Sambil menatap Le – yang sedang mendaki ke puncak – ia mulai menusukkan tombak panjangnya.
Le sedang berhadapan dengan musuh yang tangguh. Lalu, sambil mengayunkan pedang berkaratnya, maka ia langsung menebas tombak panjang tersebut.
Boom.
Benturan antara pedang dan tombak itu sampai menggetarkan gendang telinga. Beberapa binatang buas level enam langsung mengalami pendarahan di permulaan pertempuran mereka.
Kedua kaki Le terseret di tanah dan pria itu tergelincir turun. Kehendak pertempuran Pangeran Kun mulai mendidih. Sambil tertawa kencang, maka ia membuka sayap merahnya dan terbang rendah di hadapan Le.
Boom, boom.
Pria dan binatang buas itu masih terus bertempur. Permukaan tanahnya terbelah, dengan banyak lubang dengan ukuran yang bervariasi. Setiap serangan Pangeran Kun selalu berhasil memaksa Le bergerak mundur, namun pria itu masih mampu bertahan dari serangannya.
Bagi sosok ahli pedang yang tidak terkenal, maka ia cukup mengagumkan ketika mampu bertahan dari serangan monster mengerikan. Banyak pertapa manusia yang mulai mempertanyakan latar belakangnya. Mereka mulai tertarik dengannya.
Tepat setelah itu, suara anak panah terdengar melengking dari tengah Gunung Top Dragon. Shining Sun Arrow sedang melesat dari langit. Dalam balutan cahaya putih, maka serangannya langsung menyerang Mu Lingxi. Energi itu sampai menghempaskan Mu Lingxi ke udara.
Jubahnya telah bersimbah darah. Tubuhnya yang rapuh mulai jatuh seperti kupu-kupu kertas.
Wanita itu sudah hampir berada di puncak dan nyaris melihat Zhang Ruochen, namun ia masih terpisahkan satu langkah. Vitalitasnya segera menghilang dengan cepat, namun kedua matanya masih terpaku ke arah Gunung Top Dragon. Puncak itu akhirnya semakin menjauhinya.
Whoosh.
Shining Sun Arrow melengkung di udara dan kembali mendarat di tangan Pangeran Mahkota Qingtian. Seperti tidak terjadi apa-apa, maka vampir itu memasang ekspresi datar. Setelah itu, sambil memasang anak pahanya pada busur, maka ia kembali mengincar Le, yang sedang bertempur melawan Pangeran Kun.
Tepat setelah itu, ia melihat sosok manusia yang tiba-tiba muncul di sudut penglihatannya. Pemuda itu sedang mengenakan jubah kuning polos. Pemuda itu berusia sekitar 20 tahunan.
Pemuda itu melesat di udara dan merentangkan tangannya. Kemudian, ia memeluk pinggul Mu Lingxi dan membawanya naik. Ketika Mu Lingxi sudah berada di jarak 100 meter dari tanah, maka ia tiba-tiba merasa melayang di udara.
Pangeran Mahkota Qingtian bisa merasakan bahwa pemuda berjubah kuning ini cukup berbahaya. Lalu, ia menyipitkan matanya dan mengubah targetnya untuk mengincar pemuda tersebut. "Siapa kau?"
Pemuda itu mengacuhkannya. Ia kembali merentangkan tangan pucat dan kecilnya, sambil membaringkan Mu Lingxi dengan elegan. Samar-samar, Chi kuning memancar dari tangannya. Energi Chi itu berubah menjadi banyak daun yang menopang tubuh Mu Lingxi. Luka-luka yang diakibatkan oleh Shining Sun Arrow pun langsung pulih.
Semua orang yang hadir merasa terkejut. Mereka mulai menatap pemuda berjubah kuning tersebut.
Menurut cerita legenda, satu serangan Shining Sun Arrow dapat membunuh seseorang dengan sangat cepat. Oleh karena itu, mereka semua berpikir bahwa Zhang Ruochen telah meregang nyawa setelah terkena serangan tersebut.
Namun, pemandangan di hadapan mereka ini sangat aneh. Mu Lingxi sudah terkena tembakan panah, namun kondisinya langsung pulih. Bahkan, wanita itu terlihat lebih kuat daripada sebelumnya.
Semua itu pasti karena ulah sang pemuda berjubah kuning.
Mata Pangeran Mahkota Qingtian bersinar dingin. Kemudian, setelah menyuntikkan semua energi ke tangannya, maka ia segera menarik busurnya. Busur itu pun bersinar lebih cerah.
Whoosh!
Shining Sun Arrow melesat ke arah depan, dan menciptakan jejak bayangan sepanjang ratusan meter, dengan ledakan yang kencang. Anak panah itu melesat ke arah pemuda berjubah kuning.
Pemuda ini masih terlihat tenang dan rileks. Salah satu tangannya sedang digunakan untuk menerbangkan Mu Lingxi, dan ia menatapnya dengan penuh perasaan. Sementara itu, tangan yang lain bergerak perlahan dan mulai menangkap Shining Sun Arrow tersebut.
"Dia mampu... menangkapnya..."
Terdengar banyak suara nafas tertahan dari langit. Fairy Rosefinch, Heavenly King Bi'an, Biksu Lidi dan Xue Wuye sama-sama merasa tercengang. Mereka mulai mengamati pemuda berjubah kuning itu dengan takjub.
Pemuda itu mengendurkan genggamannya dan melemparkan Shining Sun Arrow. "Kau hanya memurnikan 132 lubang," katanya pelan. "Kalau kau mampu memurnikan 142 lubang, maka aku tidak akan mudah menangkap anak panahmu."
Dengan 144 lubang, maka tubuh seseorang bisa mencapai Alam Biksu. Jadi, 142 lubang hanya satu langkah lagi sebelum mencapai fisik Biksu. Yang jelas, pencapaian itu sudah cukup tinggi.
"Siapa kau?" kata Pangeran Mahkota Qingtian, sambil bergidik ngeri. Vampir itu mulai menatap pemuda tersebut dengan ekspresi ketakutan.
"Qiu Yu," katanya.
Namanya berarti "hujan di musim gugur" dan nama itu langsung membuat semua orang merasa bersemangat.
"Dia adalah sosok di peringkat pertama Ranking Setengah-Biksu. Kurasa Lady Saint hanya menulis dua kata di sana. Tapi ternyata, dia benar-benar nyata."
Biksu Lidi, Sky-swallowing Demonic Dragon, Xue Wuye dan Fairy Rosefinch sama-sama merupakan para figur tangguh di Ranking Setengah-Biksu. Kalau seseorang berani mengklaim bahwa dirinya berada di peringkat nomor satu di Ranking Setengah-Biksu, mungkin mereka tidak akan membiarkannya begitu saja.
Akan tetapi, setelah melihat kemampuan Qiu Yu, maka tidak ada satupun yang berani melayangkan komplain.
"Jangan salah paham," kata pemuda tersebut. "Aku bukan manusia. Aku adalah pohon parasol yang tumbuh di Wilayah Selatan."