Kaisar Dewa

Pertumpahan Darah di Gunung Top Dragon



Pertumpahan Darah di Gunung Top Dragon

"Mereka sedang dikorbankan, jadi kau tidak bisa memakan mereka. Kalau pil dewanya sudah berhasil diproduksi, maka kau bisa menyerap sebanyak apapun nutrisi yang kau inginkan," Zhang Ruochen berkata serius.     

"Aku tidak peduli," kata Bunga Suci Karnivora.     

"Aku masih punya Holy Source lain," kata Zhang Ruochen.     

Bunga Suci Karnivora berkata, "Aku tahu kau pasti punya sesuatu yang lebih baik. Baiklah kalau begitu, aku tidak akan menyerap delapan belas raja binatang buas tersebut, tapi kau harus memberikan Holy Source-nya kepadaku setelah pertempuran itu berakhir."     

"Ya," kata Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen mengatupkan kedua tangannya, dengan cahaya putih yang memancar dari pori-porinya.     

Setelah itu, jejak Chi Suci mengerikan muncul dari punggungnya, dan berubah menjadi tanaman merambat hijau yang membumbung ke langit.     

Tanaman merambat hijau itu sangat tebal, hingga melingkupi seluruh Gunung Top Dragon. Tanaman merambat mirip seperti seekor naga dengan kekuatan yang besar, dengan akar rambutnya yang menyebar ke arah 18 binatang buas dan mencengkeram senjata leluhur mereka masing-masing.     

Beberapa saat kemudian, 18 raja binatang buas itu langsung mengeluarkan teriakan yang memilukan, mengingat mereka telah diikat oleh akar rambat tersebut, lalu ditarik menuju ke Gunung Top Dragon.     

"Itu adalah Bunga Suci Karnivora..."     

18 ekor raja binatang buas telah berusaha sekuat tenaga untuk memotong akar Bunga Suci Karnivora dan berusaha melarikan diri.     

Akan tetapi, akar rambutnya masih sangat kuat. Bahkan, para raja binatang buas hanya mampu memotong satu atau dua akarnya, namun akar itu terus bertumbuh.     

Pada akhirnya, semua raja binatang buas telah diikat di Gunung Top Dragon. Mereka terus meronta dan berteriak geram, hingga membuat seluruh gunung bergetar.     

"Kau sedang bunuh diri."     

Pangeran Kerajaan Kun cepat-cepat mengecilkan tubuhnya dan berubah menjadi manusia setinggi lima kaki. Ia sedang mengenakan armor merah dan membawa tombak api, sambil melesat ke arah Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen mengayunkan tangannya, sambil merobek ruang di sekitarnya, dan menciptakan ruang celah hingga sepanjang ribuan kaki, dan menghempaskan Pangeran Kerajaan Kun.     

Bunga Suci Karnivora sedang menekan delapan belas binatang buas, dan membuat senjata-senjata leluhur mereka tidak berguna. Jadi, mereka tidak bisa lagi membekukan ruangnya.     

Setelah itu, Zhang Ruochen menggerakkan jarinya untuk melepaskan keterampilan pedang, dan menciptakan delapan belas pedang es sepanjang lebih dari puluhan kaki, sebelum akhirnya mulai menyerang para raja binatang buas tersebut.     

Pu Chi.     

Pedang es itu membentuk bayangan-bayangan pedang, dan menusuk mereka semua, seraya memaku mereka di gunung.     

Para raja binatang buas bukanlah binatang yang bisa dibunuh dengan satu serangan, sehingga mereka terus meronta dan mengeluarkan suara yang memekakkan telinga.     

Semakin keras mereka meronta, maka semakin cepat pula proses pendarahannya.     

Pangeran Kerajaan Kun menatap Moth King dan Suzaku Fairy. Kemudian, ia berkata geram, "Kenapa kalian tidak menyerang. Apa kalian tega melihat kebrutalan ini?"     

Moth King menginjak tanah, dan separuh tubuhnya tenggelam di dalam air. Kemudian, ia berteriak, "Kami tidak ingin mencuri panggungmu."     

Suzaku Fairy sedang berdiri di atas kepala Moth King, dengan tubuh cantiknya yang memancarkan cahaya brilian. "Dia hanya manusia biasa. Kami percaya bahwa kau dapat dengan mudah mengalahkannya. Setelah itu, kau bisa mendapatkan harta karun di Gunung Top Dragon."     

Pangeran Kerajaan Kun bisa menilai bahwa mereka sedang mencibirnya, hingga membuatnya sangat geram.     

Seandainya Pangeran Kerajaan Kun mampu menghentikan Zhang Ruochen, maka ia tidak akan pernah meminta bantuan.     

Sebenarnya, Pangeran Kerajaan Kun memang telah meremehkan Zhang Ruochen. Faktanya, manusia ini sangat kuat. Meskipun ia mengeluarkan semua kartu andalannya, maka ia masih gagal untuk menekannya.     

Selain itu, ia masih belum siap untuk mengeluarkan kartu andalannya. Sebab, ia ingin mengeluarkan kartu andalannya untuk memperebutkan World Spirit.     

Para binatang buas masih berusaha mengepung Gunung Top Dragon, namun mereka dihentikan oleh Huang Yanchen, Qing Mo, Putri Li Putih, Murong Yue dan yang lainnya. Tubuh-tubuh mereka mulai bermunculan dari air, dan mengubah airnya menjadi merah.     

Tidak ada satupun yang menyadari bahwa Gunung Top Dragon sedang menyerap darah, hingga membuat pemandangan di sekitarnya menjadi semakin aneh.     

Suzaku Fairy cukup terampil, sehingga ia mampu menyadari keganjilan tersebut. Kemudian, ia menatap puncak gunung dan berkata, "Ayo bertarung. Aku juga penasaran mengenai harta karun apa yang tersimpan di puncak gunung."     

Shua!     

Suzaku Fairy tidak berencana untuk menyelamatkan 18 raja binatang buas tersebut. Sebaliknya, ia melesat ke langit dan berubah menjadi cahaya merah, lalu bergegas menuju ke puncak gunung. Wanita itu memegang bulu merah dan langsung melemparkannya.     

Wanita itu ingin menyibak kabut di sekitar Gunung Top Dragon dan melihat apa yang sedang terjadi di puncak gunung.     

"Cermin Ruang."     

Zhang Ruochen mendorong tangan kanannya dan menekan ruang di atasnya.     

Detik berikutnya, sebuah cermin ruang mulai terkondensasi di sekitar Gunung Top Dragon, dengan bentuk semi transparan. Cermin itu berputar pelan, dan berusaha menghalau serangan dari Suzaku Fairy.     

"Break."     

Suzaku Fairy menggumamkan kata tersebut. Bulu api di tangannya sangat tajam, hingga langsung berbenturan dengan cermin ruang tersebut.     

Terdapat retakan-retakan di cermin ruangnya, dan cermin itu benar-benar hancur.     

"Kuat sekali."     

Zhang Ruochen menyadari bahwa Suzaky Fairy jauh lebih kuat daripada yang pernah dibayangkan sebelumnya, bahkan lelaki itu gagal bertahan dari serangannya, meski sudah melepaskan kekuatan ruang.     

Zhang Ruochen kembali menggenggam Pedang Kuno Abyss-nya, dengan tiga ribu inskripsi yang muncul di bilah pedang, lalu berbenturan melawan bulu api dan membelah sedikit rambutnya.     

Suzaku Fairy terhempas beberapa langkah ke belakang dan melayang di udara. Wanita itu menatap Zhang Ruochen di bawahnya dan berkata, "Thousand Lines of Destruction semacam itu hanya bisa dilepaskan dari senjata tiga ribu inskripsi. Apa Chi Suci-mu tak habis-habis?"     

Zhang Ruochen terlihat waspada, namun ia masih bergeming. Lelaki itu terlihat cukup agresif.     

Moth King berteriak geram, lalu mengambil satu langkah maju dan melesat ke arah Gunung Top Dragon.     

Pangeran Kerajaan Kun menusukkan tombak panjangnya ke dalam air, lalu mengubahnya menjadi petir. Kemudian, ia mengayunkan tombak panjangnya dan tiba-tiba, seekor burung raksasa terbentuk dari sambaran petir di atas air tersebut, hingga melepaskan ombak yang mengarah ke Zhang Ruochen.     

Tiga binatang buas Taigu akhirnya bekerja sama dan berusaha membunuh sang Keturunan Ruang dan Waktu.     

Di arah lain, ribuan binatang buas level enam kembali mengepung mereka, dan melingkupi Gunung Top Dragon sepenuhnya.     

Bahkan Huang Yanchen dan Putri Li Putih – yang merupakan para pertapa tangguh – tidak mampu bertahan dari mereka semua. Jadi, mereka berdua telah terluka parah sampai kadar tertentu, hingga harus bergerak mundur.     

"Bunuh semua orang yang ada di sisi Zhang Ruochen dan ambil harta karunnya," kata salah satu Taigu yang telah berubah menjadi manusia, sambil bergerak ke arah Gunung Top Dragon. Binatang itu melewati batu-batu dan bergegas menuju puncak.     

Hong Long.     

Sun Dadi melesat dari atas gunung dan berubah menjadi seekor Fire Giant Spirit Monkey. Kemudian, monyet itu berteriak kencang, dengan tongkat besinya yang sama tebal seperti ember air, lalu digunakan untuk menghantam Taigu dan membuatnya terhempas ke belakang.     

Sun Dadi memang pernah diserang oleh Pangeran Kerajaan Kun, namun ia masih belum terbunuh. Sebaliknya, ia berubah menjadi semakin beringas, dengan kemampuan bertempur yang meningkat.     

Blackie berdiri di sudut altar dan menatap bawah, sambil mengamati Sun Dadi. Kemudian, ia berkata, "Apa dia juga seekor Taigu? Dia terlihat mirip seperti Red Buttock Giant Spirit Monkey, dan kekuatannya samar-samar mirip seperti Chi Flood."     

Blackie menduga bahwa seseorang pernah memasang segel di tubuh Sun Dadi untuk menekan sebagian besar kekuatannya. Jika tidak, maka ledakan kekuatan Sun Dadi tidak akan pernah mengerikan seperti ini.     

Blackie menoleh dan kembali memeriksa tungku pil di bagian tengah altar.     

Cahaya tujuh warna sedang memancar dari dalam tungku pil tersebut, dengan aroma yang wangi. Akan tetapi, pil dewa masih membutuhkan waktu yang lama untuk berproduksi. Bahkan sekarang, produksinya masih berjalan setengah.     

Apa Zhang Ruochen dan Huang Yanchen benar-benar mampu bertahan sampai produksi pil selesai?     

Blackie menatap bawah dan mengamati medan pertempuran dengan tampang khawatir.     

Zhang Ruochen telah menghancurkan banyak ruang di sekitarnya – menciptakan banyak zona chaotic – dan menghalau ketiga Taigu tersebut.     

Ketiga Taigu adalah para binatang buas yang mampu mengimbangi Zhang Ruochen. Mereka memiliki sensitivitas yang sangat baik, dengan kecepatan bergerak yang sangat tinggi. Sehingga, mereka mampu menghindari Ruang Celah, dan langsung mengirimkan serangan ke arah Zhang Ruochen dari arah lain.     

Zhang Ruochen sudah terluka, terutama pada bagian pundak kirinya, dengan lubang sebesar kepalan tangan, yang disebabkan oleh tombak Pangeran Kerajaan Kun.     

Terdapat kekuatan kuno pada tombak tersebut, yang mengalir ke dalam tubuh Zhang Ruochen, sehingga membuatnya sulit untuk disembuhkan. Jadi, lelaki itu mengalami pendarahan parah, hingga pakaiannya menjadi merah.     

Sebenarnya, tombak itu bermaksud untuk mengincar jantung Zhang Ruochen. Namun sayangnya, Zhang Ruochen berhasil menghindar. Kalau tidak, mungkin lelaki itu akan terluka lebih parah.     

"Darah sang Keturunan Ruang dan Waktu akan membanjiri Gunung Top Dragon."     

Pangeran Kerajaan Kun merasa bersemangat, sambil kembali menggerakkan tombaknya. Sebuah sambaran petir berbentuk jaring-jaring kembali muncul.     

Sebuah pilar listrik terlepas dari tengah jaring petir tersebut, dengan diameter mencapai tujuh kaki.     

Zhang Ruochen menuding ke arah depan dan menghancurkan ruangan di sekitarnya. Alhasil, struktur ruang mulai runtuh di depan pilar listrik dan langsung menelan energinya.     

"Tidak!"     

Pada saat ini, Zhang Ruochen dapat merasakan sesuatu yang dingin dan bahaya yang datang mendekat. Sehingga, jantungnya berhenti berdetak.     

Pu Chi.     

Sebuah anak panah panjang berwarna putih tiba-tiba melesat dari balik punggung Zhang Ruochen dan menembus tubuhnya.     

Anak panah itu langsung menancap di tubuhnya, dan membuat dadanya menyemburkan kabut darah.     

Setelah itu, anak panahnya kembali berputar di langit dan berubah menjadi segaris kabut darah, sebelum akhirnya kembali terbang ke tangan Pangeran Mahkota Qingtian.     

Ketika itu, Pangeran Mahkota Qingtian sedang membawa busur hijau sepanjang lima kaki, layaknya bulan berwarna hijau. Di waktu yang bersamaan, ia sedang tersenyum. "Para binatang buasmu terlampau lemah. Ada banyak sosok tangguh di Ranking Setengah-Biksu, tapi kalian masih tidak mampu mengalahkan Zhang Ruochen. Kalian akan membutuhkan kami, para Immortal Vampir."     

Busur di tangan Pangeran Mahkota Qingtian disebut sebagai 'Clear Sky Bow, dan anak panahnya disebut sebagai 'Shining Sun Arrow', yakni senjata suci dari Ras Qingtian yang memang didesain untuk membunuh sosok Biksu.     

Bahkan, para pertapa di Alam Biksu pasti akan mati setelah terkena anak panah tersebut.     

Tubuh Zhang Ruochen baru saja ditembus oleh Shining Sun Arrow dan membuatnya bersimbah darah. Lelaki itu menghilang di balik cahaya tujuh warna di Gunung Top Dragon.     

Langit dan bumi langsung berubah menjadi hening.     

Apa Zhang Ruochen – yang selama ini selalu bertempur seperti Dewa Perang – akan mati terbunuh?     

Semua pertapa manusia merasa kasihan kepada Zhang Ruochen. Tidak peduli Zhang Ruochen sudah berubah menjadi gila atau belum, tapi lelaki itu adalah sosok talenta manusia yang mampu berhadapan melawan tiga ekor Taigu sekaligus.     

Bahkan, Sembilan Ahli Waris tidak akan mampu melakukan itu.     

Jadi, apa masih ada Dewa Perang sepertinya di masa depan?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.