Kaisar Dewa

Catastrophe Finger



Catastrophe Finger

Ketika itu, situasinya menjadi sangat mengerikan bagi pihak manusia, karena ternyata jumlah binatang buas jauh lebih banyak daripada mereka semua.     

Banyak semut merah sedang merangkak keluar dari bawah tanah, dan mereka sama besarnya seperti manusia dewasa. Mereka punya cangkang yang kuat seperti armor.     

Sementara itu, Burung Shizu, Firegold Raven, Snow Mountain Blue Eagle, Ghost-eye Eagle dan burung-burung lainnya segera merangsek maju, dan benar-benar menghalangi pandangan para pertapa manusia.     

Terdapat puluhan ribu burung di langit, dan yang terkecil masih sebesar tampah. Yang terbesar panjangnya mencapai lebih dari tiga ratus kaki, bahkan mereka dapat dengan mudah meratakan bukit dengan satu goresan.     

Raja binatang buas bukan satu-satunya makhluk terkuat di antara binatang buas. Ada banyak binatang buas tingkat enam yang dapat mengimbangi para pertapa Setengah-Biksu.     

Setidaknya setengah pertapa manusia bergegas keluar dari Kota Yingsha. Pada mulanya, mereka ingin membantai sekelompok besar binatang buas untuk mengamankan posisi terdepan, namun kini mereka malah dikepung dan terjebak ke dalam pertempuran sengit.     

Jalan pelarian mereka telah dihancurkan. Artinya, mereka harus bertempur sampai mati jikalau ingin bertahan hidup.     

"Aku akan melawan kalian semua sampai mati. Matilah! Binatang buas!" Seorang Setengah-Biksu dari Akademi Saint Wilayah Pusat telah terluka parah, hingga ia tidak mampu lagi melanjutkan pertempuran.     

Oleh karena itu, ia langsung berlari kencang menuju kawanan Lion Camel Beast. Kemudian, ia meledakkan perut bagian bawahnya dan melesat cepat ke dalam kawanan tersebut. Sehingga, area itu langsung berubah menjadi tanah yang hangus, dengan banyak bangkai di sekitarnya.     

Beberapa waktu lalu, rekannya memang pernah dibunuh Lion Camel Beast.     

Jadi, selama itu ia ingin membalas dendam, dan sekarang, dia telah memenuhi keinginannya.     

Ada banyak pertapa manusia yang tidak takut mati. Jika mereka dimusuhi, maka mereka malah akan berjuang sampai tetes darah penghabisan.     

Chi Wansui berhenti menahan diri. Kemudian, ia mulai mengeluarkan Heir Stamp dan terbang ke arah Sky-swallowing Demonic Dragon.     

Heir Stamp – yang awalnya hanya sebesar kepalan tangan – tiba-tiba mulai memancarkan cahaya emas istana, hingga berubah menjadi sebesar kota kecil.     

Heir Stamp-nya menyimpan kekuatan Permaisuri. Senjata itu sangat kuat, bahkan mampu membunuh para Biksu.     

Ketika itu, ruangan di sekitar Heir Stamp mulai mengalami keretakan dan memperlihatkan area chaotic.     

"Akhirnya dia mengeluarkan kartu andalannya."     

Tulang naga yang digunakan oleh Sky-swallowing Demonic Dragon juga luar biasa karena mampu bertahan dari Heir Stamp.     

Struktur ruang di Dunia Primitif Blue Dragon terlampau rapuh, bahkan tidak mampu bertahan dari serangan Heir Stamp dan tulang naga.     

Pertempuran di antara Sky-swallowing Demonic Dragon dan Chi Wansui benar-benar menghancurkan dunia tersebut. Serangan mereka terus menghancurkan ruang, hingga terdapat puluhan retakan di gurun tersebut, seakan tanah akan segera runtuh.     

Bahkan raja-raja binatang buas dan para Setengah-Biksu sempat dikejutkan oleh pertempuran semacam itu.     

Apa itu adalah pertempuran di skala Biksu?     

Sky-swallowing Demonic Dragon dan Chi Wansui hanya berada di Alam Setengah-Biksu di level kesembilan, sehingga mereka belum menembus ke tahapan menjelang Alam Biksu. Jadi, sulit dibayangkan bila mereka benar-benar berada di tahapan menjelang Alam Biksu.     

Sementara itu, ahli waris lainnya – Beigong Lan – masih belum bergabung ke dalam pertempuran tersebut.     

Sebab, wanita itu sedang berada di Kota Yingsha. Ia sedang menggunakan Heir Stamp untuk berhadapan melawan tujuh ekor raja binatang buas sendirian.     

Sementara itu, para pertapa manusia yang bersembunyi di Kota Yingsha juga bergegas ke medan perang, dipimpin oleh Wan Huayu, Cai Jinglun, Shangguan Yi, Shangguan Xianyan dan yang lainnya.     

Para kelompok tangguh itu mengeluarkan Senjata Saint Seribu Inskripsi dan melepaskan Thousand Lines of Destruction.     

Di antara kalangan binatang buas, maka beberapa binatang buas level enam juga mulai mengeluarkan senjata-senjata kuno milik leluhur masing-masing, sehingga mereka mampu menandingi Thousand Lines of Destruction.     

Pertempuran dan pembunuhan itu pun menjadi semakin intens.     

Di gurun pasir, di sana mulai terdengar suara-suara yang memekakkan telinga. Sejumlah besar binatang buas dan pertapa manusia bisa jadi tumbang kapan saja.     

Sayangnya, jumlah binatang buas sepuluh kali lipat daripada mereka. Selain itu, para binatang buas juga memiliki dua atau tiga kali lipat senjata-senjata kuno yang lebih merusak daripada milik manusia.     

Alhasil, para pertapa manusia didorong ke dalam situasi yang semakin berbahaya, hingga mungkin mereka akan benar-benar musnah.     

...     

Di sebuah oasis yang berjarak puluhan ribu mil jauhnya.     

Putri Li Putih sedang mengerjapkan matanya. Wanita itu sama sekali tidak marah. Sebaliknya, ia malah tersenyum dan berpikir bahwa Blackie memang sedang mengejar kucing lain – yang jauh berada di atas kemampuannya.     

Bagi Putri Li, maka Blackie terlalu gemuk, dan itu sama sekali tidak tampan.     

Sementara itu, Putri Li Putih, maka kucing itu sangat indah seperti malaikat. Bahkan, banyak binatang buas di Wilayah Savage Barren yang mengejar-ngejarnya.     

Putri Li Putih berkata, "Bahkan kau tidak mampu mengubah wujudmu. Apa kau pikir dirimu cukup baik untukku?"     

Suaranya merdu, dan setiap kata yang diucapkannya seperti balok nada, bahkan setiap kalimat yang diucapkannya adalah musik, hingga memiliki keindahan yang tak habis-habis.     

"Bukannya aku tidak bisa mengubah wujudku, aku hanya tidak ingin berubah menjadi wujud manusia. Kucing adalah makhluk yang paling mulia di dunia. Bisa-bisanya aku berubah menjadi manusia?" Blackie mencibir.     

"Jika kau benar-benar percaya bahwa kucing adalah ras yang paling mulia, kenapa kau beralih ke manusia dan menjadi hewan peliharaannya?" Putri Li Putih bertanya.     

Mendengar itu, maka Blackie langsung menjadi kesal dan berteriak, "Aku bukan peliharaannya. Aku cuma rekannya. Jika kau berani menghinaku, maka aku benar-benar akan menghajarmu sampai kembali ke wujud asli!"     

Ketika itu, Putri Li Putih telah menganggap Blackie sebagai kucing bodoh. Sehingga, ia tidak ingin memperhatikannya.     

Kemudian, ia menoleh ke arah Zhang Ruochen dan berkata, "Aku tidak memusuhi manusia. Jadi, kuharap kita tidak bertempur satu sama lain. Jika tidak, maka hasilnya pasti akan buruk."     

Zhang Ruochen tersenyum dan berkata, "Sebenarnya, kita tidak perlu bertarung. Bila kau mau berbuat baik, maka semuanya akan baik-baik saja." Putri Li Putih benar-benar paham bahwa ketiga pertapa itu adalah para figur tangguh. Yang jelas, sebaiknya ia tidak bertempur melawan mereka.     

Oleh karena itu, Putri Li berkata, "Katakan saja! Apa yang harus aku lakukan?"     

Zhang Ruochen menceritakan semuanya kepada Putri Li Putih, dan lelaki itu berharap agar sang putri mau bekerja sama dengannya demi menyelamatkan para pertapa manusia.     

Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Zhang Ruochen, maka Putri Li Putih langsung menggelengkan kepalanya dan berkata, "Sky-swallowing Demonic Dragon ingin menjadi master di Daratan Kunlun. Maka dari itu, melawan manusia adalah langkah pertama yang harus dilakukan. Meski aku ke sana sekalipun, tapi aku tidak akan bisa membuatnya berubah pikiran. Kalau kau terus memaksakannya, maka aku harus membunuhmu." katanya     

"Kalau begitu, maka aku harus bertarung denganmu," kata Zhang Ruochen.     

Putri Li Putih tersenyum, tapi senyumannya terkesan dingin. Kala itu, ia berkata, "Aku sudah memberimu kesempatan untuk pergi dari sini, tapi kau masih memprovokasiku. Jadi, apa kau pikir aku benar-benar tidak mampu membunuhmu?"     

Putri Li Putih memang terang-terangan. Apalagi, ia tahu bahwa pertempuran ini sudah tak bisa lagi dihindari, sehingga ia mulai melancarkan serangan pertama.     

Kemudian, ia melangkah maju dan bergerak ratusan kaki, sebelum akhirnya tiba di hadapan Zhang Ruochen dan mulai menudingkan jari ke arahnya.     

Sebilah pisau dengan cahaya yang menyilaukan tiba-tiba terbentuk dari jarinya dan mengarah menuju ke dahi Zhang Ruochen.     

Meski ingin membunuh orang lain, tapi ia masih melakukannya dengan cara yang elegan.     

"Catastrophe Finger."     

Zhang Ruochen pun merasa terkejut. Rupanya, Putri Li juga menguasai mantra suci dari Sekte Taiji.     

Catastrophe Finger adalah teknik jari tingkat tinggi. Bagaimana tidak, teknik semacam itu dapat digunakan untuk membunuh orang lain di jarak ribuan mil, meski harus melewati 10 gunung. Sehingga, teknik itu benar-benar luar biasa.     

Sementara itu, Pedang Gelombang Sepuluh Jalur yang dikuasai oleh Zhang Ruochen, rupanya masih merupakan teknik dasar di bawah teknik Catastrophe Finger.     

Yang jelas, Putri Li merupakan salah satu sisa-sisa Taigu dan berada di peringkat 78 Ranking Setengah-Biksu. Sehingga, teknik itu dapat digunakan untuk bertarung melawan Biksu di level rendah.     

Zhang Ruochen tahu bahwa dia harus berhati-hati. Sehingga, ia mulai menggunakan Jejak Kecepatan Dewa Luan Phoenix dengan menghentakkan kakinya. Setelah itu, ia berpindah ke sisi kanan.     

"Hua!"     

Catastrophe Finger terbang melintasi pelipis Zhang Ruochen, dan melesat menuju ke sepuluh bukit di luar oasis.     

Teknik itu baru mereda setelah melintasi jarak sejauh ribuan mil.     

Bahkan, para Biksu level rendah tidak akan mampu bertahan dari serangan jari tersebut.     

Ada jejak berdarah tipis di pelipis kiri Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen memang tidak terkena teknik jari itu secara langsung. Akan tetapi, teknik itu sempat mengenai kulitnya sedikit.     

Lagipula, fisik Zhang Ruochen benar-benar sangat kuat, bahkan Senjata Saint Seratus Inskripsi tidak akan mampu melukai kulitnya. Akan tetapi, teknik jari itu telah berhasil memotong kulitnya. Sehingga, dapat dipastikan bahwa Catastrophe Finger itu memang mengerikan.     

"Yi?" Putri Li Putih berkedip dengan matanya yang cerah seperti bintang, sambil merasa aneh. Ketika itu, ia berkata, "Gerakanmu sangat cepat, bahkan lebih cepat daripada beberapa Biksu di level rendah."     

Zhang Ruochen menyimpulkan perkataannya dan bertanya, "Jadi, rupanya kau pernah membunuh Biksu level rendah dengan teknik jari tersebut?"     

White Li Princess tidak menjawab pertanyaannya, dan ia kembali menudingkan jarinya.     

Bukannya menghindar, Zhang Ruochen mengambil Pedang Kuno Abyss dan melepaskan Lima Pedang.     

Kala itu, tubuh dan pedangnya sama-sama bergabung menjadi satu, hingga membuatnya tampak seperti cahaya hitam. Serangan itu memancarkan daya destruktif yang tinggi, sebelum akhirnya berbenturan dengan teknik jari lawannya.     

"Hong!"     

Jejak pedang Chi mulai menyebar dengan bentuk lingkaran.     

Mereka berdua terhempas sampai pada jarak ribuan kaki.     

Putri Li Putih mulai lebih serius dan berhenti menatap Zhang Ruochen. Dia berkata, "Meski kau masih muda, tapi kau sudah menguasai Lima Pedang. Ternyata kau cukup luar biasa. Setidaknya, Tao pedangmu sudah mampu menandingi Xue Wuye."     

Yang jelas, Putri Li Putih pasti pernah bertemu Xue Wuye sebelumnya.     

Tidak diragukan lagi, Xue Wuye adalah sosok pria paling tampan abad ini. Di manapun ada wanita cantik, maka pria itu akan selalu berada di sana. Sialnya, sebagian besar wanita cantik itu pasti akan tergila-gila kepadanya. Mungkin, hanya segelintir wanita yang mampu bertahan dari pesonanya.     

Apa Putri Li juga telah berhasil dirayu oleh pria tersebut?     

"Siapa bilang bahwa dia yang paling baik dalam Tao pedang?" kata Zhang Ruochen sambil membawa Pedang Kuno Abyss dan tersenyum ramah.     

"Jadi, apa kau lebih baik dari dia?" tanya Putri Li.     

"Tentu saja."     

Putri Li Putih menggelengkan kepalanya dan berkata, "Pemahaman pedangmu memang cukup mendalam, tapi pencapaianmu masih jauh lebih rendah daripada dirinya. Bahkan, alam pedangnya sudah mencapai puncak. Jadi, ketika dia menembus ke Alam Biksu, maka seketika itu pula dia akan menjadi Biksu Pedang. Sebaliknya, kau masih jauh dari level itu."     

"Kau mampu bertahan dari serangannya berapa kali?" tanya Zhang Ruochen.     

Putri Li memang pernah bertarung melawan Xue Wuye. Kemudian, ia menjawab pertanyaan itu dengan jujur. "Tujuh belas."     

"Baiklah. Aku bisa mengalahkanmu dengan kurang dari tujuh belas serangan."     

Zhang Ruochen tampak percaya diri dan mulai mengayunkan pedang panjangnya. Tiba-tiba, Pedang Chi menyebar, hingga membuatnya menjadi lebih tajam dan agresif.     

Putri Li Putih melirik ke kejauhan. Ketika itu, ia melihat pria tua dan wanita berjubah putih sedang berhadapan dengan Sikong One dan Sikong Two.     

Kemudian, ia berkata, "Jika kau mampu mengalahkanku dalam tujuh belas serangan, maka aku akan pergi menemui Sky-swallowing Demonic Dragon bersamamu. Jika kau tidak sanggup, maka kau harus segera pergi bersama pasukanmu."     

"Baik!" Zhang Ruochen berjanji.     

Putri Li memang punya kemampuan untuk bernegosiasi dengannya. Apalagi, ia adalah putri dari salah satu ras binatang buas, yang pasti memiliki beberapa kartu andalan.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen masih berani menerima tantangannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.