Bab 151 \"TUBUHMU MILIKKU\"
Bab 151 \"TUBUHMU MILIKKU\"
YUKS IKUTAN CHALEGE YANG BANYAK – BANYAKIN POWER STONE + HADIAH. YANG MAU IKUTAN, SEKUY LANGSUNG KOMENT DI PARAGRAF INI KALAU MAU IKUTAN.
MAAF YA GUYS.. AKU NULIS BEGINI LAGI…
MAAFKAN JUGA TYPO YANG MASIH BETEBURAN YA GUYS…
HAPPY READING…
Berhari-hari sudah berlalu dan hari ini adalah hari terkakhir Kenan dan Qia honeymoon. Selama di Turki mereka pun menghabiskan waktu untuk pergi ke daerah-daerah wisata . Di hari terakhir ini Qia yang sudah kelelahan apalagi dia yang sedang datang bulan memili untuk tetap di hotel.
Kenan pun paham sehingga dirinya pun hanya mengikuti apa mau Qia. Qia saat ini sedang merebahkan tubuhnya di atas sofa dengan posisi miring dan sau tangannya yang bebas mendoronga bagian pinggangnya ke depan. Ia melakukannya supaya nyeri pinggangnya bisa meghilang.
Sakit pinggang yang di rasakan akibat dari ia yang sedang datang bulan itu masih terasa walau tidak separah di hari ke dua dan di hari ketiga. Di hari ketiga itu sebenarnya ia masih merasa sakit hanya saja ia tidak mungkin menghabiskan waktu di Turki tanpa melakukan apapun. Jadilah, Qia memaksakan dirinya untuk bisa pergi berjalan-jalan denga Kenan.
Kenan yang tadinya sedang sibuk dengan tabletnya kini tiba-tiba menghampirinya," angkat kepala kamu," ucap Kenan.
"Ish, itu masih ada single sofa loh kak," kesal Qia tetapi ia pun mendudukkan tubuhnya.
Kenan tidak ber ucap, ia kemudian duduk setalah QIa bangun. "Tidurlah di sini," ucap Kenan sambil menepuk pahanya.
Qia mengernyitkan dahinya dengan sikap Kenan. "Udah, sini," ucap Kenan seraya menarik pelan pergelangan tangan Qia.
Qia tidak protes, ia pun merebahkan kepalnya di atas paha Kenan. Qia menatap Kenan dari bawah. Satu tangan Kenan bergerak menyugar-nyugar rambut Qia membuat Qia yang tubuhnyan tadi sedikit menegang kini lebih rilex.
"Pinggang kamu masih sakit?" tanya Kenan yang kini menunduk supaya bisa melihat wajah istrinya.
"Hum," jawab Qia singkat.
"Mau aku usap-usap kayak biasanya?" tanya Kenan dengan suara lembutnya.
Tanpa berkata apa-apa, Qia langsung memiringkan tubuhnya untuk menghadapkan televise. Satu tangan Kena terulur untuk mengusap-usap sekaligus memberikan pijatan kecil di pinggang Qia. Ketika akan tidur, Qia akan selalu memunggungi Kenan dan satu tangannya bergerak mengusap-usap dan memijat pinggangnya.
Entah menurut Kenan itu sebuah kode atau apa, dia tiba-tiba menyentuh pinggang Qia dan melakukan hal yang sama seperti apa yang di lakukan Qia. Saat itu Qia sedikit terkejut, tetapi setelah Kenan berkata biar aku bantu, kamu tidur saja. Qia yang awalanya sedikit ragu pun akhirnya membiarkan tangan Kenan bergerak. Bahkan dirinya memiringkan tubuhnya ke arah suaminya.
Perlahan Qia memejamkan matanya karena elusan dan pijitan kecil yang Kenan lakukan itu membuat pinggangnya nyaman. Kenan menatap Qia yang sudah tertidur, setelah itu ia menghentikan pijatannya ketka di rasa Qia sudha tidur pulas.
Hembusan napas begitu berat ia keluarkan seraya menyandarkan tubuhnya di sandaran tempat tidur. Ah, rasanya tubuhnya begitu sangat lelah. Ia pun mengeluarkan handphonenya untuk melihat sosial medianya, lebih tepatnya ia stalking social media Raka. Karena beberapa hari ini Raka sering mengunggah fotonya di akun social medianya. Entah itu benar Raka atau bukan, karena Raka itu tidak pernah memposting tubuhnya yang shirtless. Tetapi di beberapa postingan social medianya ia memasang foto shirtless.
Namun, postingan itu akan menghilang seperti tidak ada postingan sama sekali. Kenan mengernyitkan dahinya ketika ada pemberitahuan live dari akun sosial media milik Raka. Kenan pun langsung mengekliknya.
"Hai …" ucap suara seperti seorang wanita.
"Banyak yang minta live oppa-oppa rasa indo yang shirtless ya guys, hahaha… Nih, aku tunjukin," ucap suara wanita itu kemudian ia mengarahkan kameranya kea rah Raka yang akan membuka bajunya kemudian ia pun menceburkan dirinya.
Ada yang berkomentar supaya di zoom, wanita yang tidak lain adalah Chika langsung mengikuti apa yang di katakana orang yang berkomentar. Tangan Kenan sudah mengenggam erat handphonenya ia merasa sangat-sangat kesal di buatnya. "Tubuh itu hanya milikku," gumamnya dengan suara menggeram marah.
Ia masih melanjutkan live itu, ia ingin sekali berkomentar pada orang-orang yang mengagumi tubuh Raka. Namun, itu sama saja ia mengumumkan pada dunia jika dirinya tidak suka. Kenan yang sudah sangat kesal entah kenapa malah mengetikkan sesuatu. "WOI, DIA UDAH PUNYA ORANG!!!!" itulah tulisan komentar yang ia kirim.
"Hai Ken, atau Qia nih. Selow Qi, Raka enggak akan lari kemana-mana kok," ucap wanita itu kemudian terkekeh.
"Hahaha, Raka memang double tapi hanya sebatas pacar kok. Kalau ada yang mau silahkan saja, masih pacar ini belum menikah. Lebih baik nakal dan ketahuan sifat buruknya ketika pacaran bukan dibandikan nakal dan sifat buruknya ketahuan setelah menikah. Bener enggak?"
Sebuah pertanyaan yang sukses membuat banyak orang berkomentar
'Bener sista, kalau udah nikah aduh sakitnya bukan main.' Koment salah satu akun
'Iya bener mbak, lebih baik nakal sebelum nikah dan jadi orang baik-baik setelah menikah," komentar salah satu akun lagi.
'Aku enggak setuju, yang namanya pacaran juga harus punya komitment. Enggak bisa seenaknya dia selingkuh di belakang kita!' komentar salah seorang lagi dan masih banyak komentar yang lainnya hingga ada dari mereka yang beradu argument.
"Oke-oke guys… jangan saling rebut yes. Aku disini hanya mengutarakan pendapatku saja. Setiap orang punya pendapat masig-masing. Yang berkomentar jika walau pacaran tetap harus komit pun enggak apa-apa kalau mereka udah yakin sama pasangannya. Bahwa kali ini udah yang terakhir. Tapi, beda cerita yang masih ingin bebas dan tidak terikat sama sekali. Bagi aku pribadi itu sah-sah aja. Karena dia juga berhak untuk dapat pasangan yang menurutnya bisa menjadi teman hidupnya dalam ikatan pernikahan. Jadi, jangan pada rebut ya. Lebih baik, nikmatin aja tub pemandangan di depan," ucap Chika dengan suara lembutnya.
Kenan kesal bukan main mendengar ucapab Chika, ia tidak setuju dengan pendapat Chika. Menurutnya mau pacaran sekalipun tetaplah harus komit dengan satu pasangan. Jika masih ingin bebas, lebih baik putus saja.
Ah, apa Kenan lupa bagaimana dengan dirinya dan Raka dulu. Raka masih sering pergi bersama wanita ataupun pria di luar sana ketika menjalin hubungan dengannya. Namun, dirinya pun tidak pernah tuh memutuskan hubungannya dengan Kenan. Ia hanya akan marah, setelah itu semua sudah baik-baik saja. Tidak ada masalah lagi, dan it uterus terjadi berulang-ulang.
Cukup Raka berkata manis dan Raka yang pasrah di bawah kungkungan Kenan saja sudah membuat Kenan lupa dengan kemarahannya. Jadi apakah ucapan Kenan itu nyata. Sekarang dirinya pun sudah berpikir bahwa dirinya akan membuat Raka luluh dan kembali padanya, padahal jelas-jelas dirinya saja sudah menikah dengan Qia, lantas di mana kata-katanya yang jika pasangan itu harus berkomit untuk satu orang saja. Bagaimana dengan dirinya? Dirinya sendiri tidak bisa berkomitment untuk menjadikan Qia satu-satunya. Ia malah berpikir demikian.
Qia yang mendegar suara berisik dari live yang di lakukan Chika pada akun sosial media milik Raka perlahan bangun. Pergerakan yang Qia lakukan sam sekali tidak mengusik Kenan sama sekali, Kenan sangatlah fokus dengan apa yang saat ini sedang ia tonton.
Qia menatap suaminya seraya mengernyitkan dahinya karena Kenan terlihat sedang tidak menyukai sesuatu. Raut wajahnya terlihat begitu marah. Qia inging memanggil Kenan baru juga mulutnya terbuka dan tangannya terangkat untuk menyentuh lengan Kenan Qia terdiam di tempatnya. Tangannya menggantung di udara kosong dan matanya membulat ketika Kenan yang tiba-tiba saja berdiri kemudian membanting hendphonenya.
"Enggak akan aku biarin kamu!" teriaknya dengan nada suara marah membuat Qia kini mendongakkan kepalanya untuk menatap Kenan dengan tatapannya yang masih terkejut.
"Kak Ken kenapa?" tanya Qia takut-takut setelah agak lama Kenan hanya diam sambil berkacak pinggang dan hembusan napas yang memburu beberapa kali di hembuskan oleh Kenan.
Kenan menoleh ketika perasaannya mulai bisa di kendalikan. Ia pun melihat Qia yang duduk dengan wajah sedikit takut. Kenan menghembuskan napasnya kemudian ia pun menghampiri Qia dan membawa Qia ke dalam pelukannya.
Suara isakan pun tiba-tiba terdengar tidak lama ia mendekap tubuh Qia yang sekaarang bergetar. Qia takut dengan apa yang baru saja ia lihat, itu sebabnya Qia seperti sekarang ini. "Sst… tenang ya," ucap Kenan dengan suara lembutnya.
"Kakak kenapa kak? Apa Qia udah buat Kakak marah? Maafin Qia kalau Qia ada salah ya kak," ucap Qia seoerti anak kecil yang sedang meminta maaf pada orang tuanya.
Senua sikap Qia ini karena ia begitu ketakutan dengan kemarahan yang Kenan lakukan. Tubuhnya saja sampai bergetar karena takut. Kenan tidak berucap sama sekali, ia hanya mengusap-usap punggung Qia dan sesekali menepuk-nepuk pundak Qia.
Kenan hanya membiarkan saja Qia terus menangis dalam pelukannya karena dirinya juga tidak tahu harus berkata apa. Qia yang sedang datang bulan mungkin bisa jadi salah satu faktor penyebab Qia menjadi seperti ini. Lama Qia menangis pada akhirnya dia pun tertidur. Perlahan-lahan Kenan mengurai pelukannya kemudian ia menopangkan tubuh QIa dengan satu lengannya. Ia dengan susah payah mengambil tisu yang ada di meja sofa itu untuk menghapus jejak-jejak air mata Qia yang masih tersisa.
Perlahan tangan kenan merapihkan helaian rambut Qia yang menutupi wajahnya. Qia seperti bayi saat ini, ia sedikit melenguh ketika meras terusik dan Kenan pun buru-buru menepuk-nepuk lengannya agar Qia bisa lebih tenang dan kembali tidur dengann nyaman.
Perlahan Kenan memasukkan tangan yang lain ke sela tekukan lutut Qia karena ia akan mengangkat tubuh Qia dan membawanya ke tempat tidur. Qia sedikit terusik ketika Kenan baru saja berdiri dari duduk mereka. "Sst…" ucap Kenan seperti menidurkan anak bayi.
Qia pun sudah tenang kembali dan Kenan mulai berjalan ke arah tempat tidurnya. Perlahan ia pun merebahkan tubuh Qia di atas tempat tidur. Kenan menjadikan lengannya sebagai bantal kepala Qia ketika Qia kembali terusik, ia mengusap-usap punggung Qia dan sesekali menepuk pundak Qia agar Qia bisa kembali tidur dengan nyaman.
Perlakuan Kenan terlihat begitu manis jika orang melihatnya, tatapi siapa sangka di balik sikap manis itu semuanya hanyalah kebohongan semata yang Kenan ciptakan supaya dirinya bisa kembali bersama dengan Raka.
TBC…
GIMANA GUYS… SEKUYLAH BANYAKIN KOMENT DAN POWER STONENYA YA GUYS…
AKU SEKALI LAGI MINTA MAAF SAMA KALIAN KARENA NGELAKUIN INI. MAAF YA SEMUANYA…