Bab 135 \"MENCINTAI SEPUPU\"
Bab 135 \"MENCINTAI SEPUPU\"
LA LA LA... YUKS RAMAIKAJ KOMENT N POWER STONE. BOLEH JUGA DONG KIRIMIN HADIAHNYA. HEHEHE...
OH IYA, MAAF YA, KALAU TYPO MASIH BETEBARAN
HAPPY READING....
Kini mereka sudah berada direstourant yang ada di lantai 5 hotel ini. Kenan duduk bersama para sepupu dan keponakannya.
"Cie... yang habis belah-belahan," ucap Kakak sepupu Kenan.
Kenan tidak menanggapi, ia hanya diam saja menikmati sarapan paginya. "Dih, sok gak denger," cibir sepupunya yang tadi menggodanya.
Kenan masih diam tidak peduli dengan sepupunya. "Aduh Qi, kamu harua sabar-sabar sama Kenan ya," ucap Rafisyah sepupu Kenan yang duduk di samping Qia.
"Berhentilah kalian, jangan mengganggu!" peringat Kenan menatap satu persati sepupunya yang makan semeja dengannya dan Qia.
Qia menatap Kenan kemudian menatap para sepupu seraya tersenyum canggung. Para sepupu Kenan hanya memutar malas bola matanya dengan sikap Kenan. Mereka tidak mempermasalahkan sikap Kenan iti, karena mereka tahu bagaimana Kenan.
Para keluarga pun tidak ada yang mepermasalahkan pernikahan Kenan dan Qia. Tetapo ada juga yang tidak setuju dengan Qia karena masalah status sosial yanh berbeda.
Seperti seorang wanita yang kini duduk di hadapan Qia, ia terus memandangi Qia dari wajah dan penampilannya. Tidak ada sesuatu yang spesial yang dimiliki Qia. Wajahnya biasa saja, tubuhnya juga biasa. Cara berpakaiannya juga biasa, make-upnya juga. Semua terlihat biasa di depan adik sepupu Kenan yang bernama Arumi Bellova seorang designer yang baru mulai merintis butiknya karena dirinya juga baru saja menyelesaikan perkuliahannya di paris mengambil jurusan designer.
Ia yang baru pulang sebulan yang lalu dari paris, cukup terkejut mendengar Kenan akan menikah. Ketik ia mencari tahu siapa wanita yang akan Kenan nikahi ia menjadi kesal. Ia pikir Kenan mendapatkan wanita yang sederajat dengan keluarga mereka, tetapi apa Kenan malah menikah dengan seorang karyawan yang tadinya bekerja sebagai OG.
Ia berpikir jika Qia menikah dengan Kenan untuk memuluskan kariernya. Terbukti Qia yang kini bekerja sebagai asisten Raka CEO dari anak cabang perusahaan IKI Furniture.
Lova panggillan Arumi Bellova itu pun pergi menemui Kenan dan menanyakan apakah Kenan yakin dengan pilihannya. Saat iti sekitar 2 minggu sebelum hari pernikahan.
"Ada apa kamu kesini?"
"Serius Kak, kamu akan menikah dengan dia?" tanya Lova yang berdiri di depan meja kerja Kenan.
"Kenapa tidak?" tanya Kenan tanpa menatap ke arah Lova.
"Kak dia seorang OG," ucap Lova tidak percaya jika Kenam akam menikah dengan seorang OG.
"Apa ada masalah?" tanya Kenan yang kini menatap Lova dengan pandangan yang sulit di artikan.
"Aku enggak setuju kakak menikah dengan seorang OG. Dia itu enggak sederajat dengan kita. Dan kakak ingat ya, aku enggak akan membiarkan kakak menikah dengan wanita rendahan seperti itu!" teriak Lova marah.
"Stop Arumi Bellova!" tegas Kenan sambil menggebrak meja kerjanya dan ia pun berdiri dari duduknya.
"Ini hak aku untuk menikah dengan siapa! Kamu sama sekali tidak memiliki hak untuk mengatur dengan siapa aku menikah!" tegas Kenan dengan tatapan marahnya.
"Apa kakak lupa? Aku akan membuat kakak jatuh cinta padaku, jika kakak menikah setelah aku kembali dari perancis aku akam berhenti mencintai Kakak. Tapi, itu hanya berlaku jika wanita itu bisa lebih dari aku. Namun, wanita itu tidak sebanding denganku. Jadi, aku akan mendapatkan kakak untukku!" tegas Lova, kemudian ia membalikkan tubuhnya untuk melangkah ke luar dari ruangan Kenan.
Lova keluar dari ruangan Kenan dengan langkah yang penuh percaya diri. Ia merasa bisa membuat Kenan jatuj cinta padanya, karena wanita yang akan di nikahi Kenan tidak sebanding dengan dirinya.
Wajah cantik terawat baik, body langsing, bagian dadanya bulat penuh. Begitu pula dengan bagian bokongnya yang bulat penuh. Penampilan yang fashionable, pendidikannya juga bagus. Jadi, kurang apalagi dirinya. Dia wanita sempurna dan mekiliki statua sosial yanh sama dengan Kenan. Di bandingkan dengan Qia ia lebih pantas bersanding dengan Kenan.
Memang jika dirinya bisa mendapatkan Kenan kemudian mereka berdua menikah semua itu akan menjadi perdebatan di keluarga mereka. Karena biar bagaimana pun mereka berdua masih sekeluarga karena Dermawan Adiaksa-- kakek Kenan adalah kakak dari Kasih Pertiwi Adiaksa yang tidak lain adalah nenek Lova.
Mereka berdua bisa menikah karena wali mereka berbeda. Ibu mereka yang merupakan kakak adik sepupu, jadi tidak masalah jika mereka menikah. Namun, Kenan bukanlah seorang pria yang mudah untuk jatuh cinta. Selain itu ia juga masih memiliki akal logika jika dirinya tidak seharuanya memiliki hubungan dengan Lova.
Perasaan Lova berawal dari Kenan yang selalu menjaganya dari anak-anak nakal yang menjahilinya. Ia pun beberapa kali di antar jemput oleh Kenan. Kenan yang berwajah dingin tetapi diam-diam memperhatikan membuat Lova akhirnya jatuh cinta.
Sikap Kenan terasa seperti tokoh novel-novel remaja yang prianya begitu dingin tapi pada akhirnya pria dingin itu menjadi pria yang sangat mencintai si tokoh utama wanitanya. Hal itu semakin membuat Lova jatuh cinta pada Kenan.
Lova tahu ini perasaan yang tidak sehat, tetapi semakin ia mencoba untuk melupakan perasaannya. Maka perasaan itu semakin dalam untuk Kenan. Bahkan ketika dirinya jauh dari Kenan yang sedang menempuh pendidikan di Jerman pun, ia masih tetap mencintai Kenan dan tidak ada orang lain yang mampu menggantikan Kenan di hatinya. Ia pun pada akhirnya menyerah untuk melepaskan Kenan. Kemudian ia mencari tahu tentang pernikahan yang seperti apa di perbolehkan pada hubungan keluarga.
Dirinya pernah mendengar bahwa walau masih bersaudara mereka masih bisa menikah. Tetapi ada kualifikasinya jika memang mereka mau menikah. Dan menurutnya dirinya tidak masalah jika menikah dengan Kenan.
Di hari kelulusan Lova pun datang menemui Kenan. Kenan dengan wajah dinginnya yang menyambut Lova yang datang menemui di kantor.
"Kak, sibuk enggak?" tanyanya yang berdiri di depan meja kerja Kenan. Di sana pun ada Raka yang sedang duduk di sofa yang ada di ruangan itu.
"Ada apa?" tanya Kenan dengan suara dinginnya tanpa menatap Lova.
"Bisa kita ngobrol berdua aja?" tanya Lova yang tangannya kini memegangi ujung pakaian putih abu-abunya yang sudah penuh coretan pilok.
"Jika kamu ingin bicara, katakan saja di sini. Aku sedang sibuk," ucap Kenan masih fokus dengan pekerjaannya tanpa menatap Lova.
Lova memegangi ujung baju putih abu-abunya. Ia mengigit bibir bawahnya karena takut untuk mengatakannya. Lova menundukkan kepalanya kemudian memejamkan matanya.
Kenan yang tidak lagi mendengar ucapan Lova kini mengalihkan tatapannya ke arah Lova yang sedang berdiri di hadapannya. "Ada apa, katakan saja!" ucap Kenan dengan suara sedikit tegas.
Lova mengangakat wajahnya seraya mengepalkan tangannya erat. Ia pun memantapkan hati dan mengatakannya dengan lantang dan cepat pada Kenan. "Aku cinta kakak, mau enggak kakak menjadi kekasihku?"
Lova langsung menundukkan kepalanya sedangkan Kenan dan Raka yang sedang duduk di kursi sofa langsung terdiam dan menatap Lova.
TBC...
YUHU... RAMAIKAN KOMENT DAN POWER STONENYA YOK GUYS... WEHEHE....