Menikah dengan Mantan

Bab 93 \"WANITA RENDAHAN\"



Bab 93 \"WANITA RENDAHAN\"

YEY… UP AGAIN… BTW AKU LAGI BELUM SEMPAT EDIT GUYS.. JADI TOLONG DI MAKLUMKAN YA GUYS KALAU ADA TYPO DAN SALAH-SALAH NAMA. TAPI SECEPATNYA BAKALAN AKU PERBAIKI.     

BTW, ADA YANG IKUTAN CHALLENGE PART DUA KEMARIN. CUZ LAH HUBUNGI AKU DI IG : CHI_HYO_KI95 DAN FB : ACHI HYOKI95 ATAU BISA KOMENT DISINI LANGSUNG.     

HAPPY READING GUY….     

"Hah," Kenan menghembuskan napasnya kasar seraya menatap Carla tidak percaya. Apa yang ada di otak wanita paruh baya di hadapannya ini.     

Ia itu seorang wanita, tetapi kenapa dengan mudahnya mengatakan hal seperti itu. Ia tahu jika Clara itu sering menikah, tetapi dia kan, yang sering menikah. Bukan mantan-mantan suaminya yang sering menikah. "Apa anda pikir wanita berpendidikan tinggi dan dari keluarga berada akan mau di jadikan istri ke dua. Anda saja tidak mau jika di jadikan istri ke dua walau anda sudah sering menikah bukan?" tanya Kenan menatap Clara malas.     

"Itu berbeda!" tegas Clara.     

"Apanya yang berbeda. Apa karena anda yang sering menikah sedangkan ini di madu?" tanya Kenan dengan raut wajah sinisnya. "Posisinya memang berbeda, tetapi anda sebagai seorang wanita jika anda di duakan pasangan anda, apa anda mau?" tanya Kenan menatap serius Clara.     

"Lebih baik anda sekarang keluar, saya enggak butuh izin anda untuk menikah. Karena saya seorang pria yang tidak perlu wali jika saya ingin menikah. Bagi saya, anda hanya wadah tempat saya hidup di rahim. Selebihnya anda itu bukanlah siapa-siapa bagi saya!" tegas Kenan kemudian ia pun berdiri.     

"Silahkan, pintu ke luar ada di sebelah sana," ucap Kenan dengan suara dinginnya seraya menunjukkan pintu dengan kelima jarinya.     

"Kenan!" kesal Clara.     

"Wanita itu pasti sudah mencuci otak kamu sehingga kamu bisa sekurang ajar ini pada Mamamu!"     

Kenan tidak menjawab perkataan Carla, ia malah berjalan ke arah pintu kemudian berdiri di samping pintu. "Pintu keluar ada di sebalah sini," ucap Kenan sambil menunjuk ke luar dari ruangannya.     

Carla menghentakkan kakinya dan berjalan ke arah pintu. Sebelum ia keluar dari ruangan ia menghentikan langkahnya untuk menatapp wajah putranya. "Silahkan saja kamu menikah dengannya. Karena benar, kamu tidak perlu wali bahkan restu ibu yang sudah memperjuangkan nyawanya hanya untuk melahirkan anak sepertimu—"     

"Silahkan keluar," ucap Kenan memotong ucapan Clara dan ia kembali menunujuk ke arah luar.     

"Mama enggak akan tinggal diam aja jika kamu menikah dengan dia. Mama akan buat dia tahu semua tentang kamu yang –" ucapan Clara terhenti ketika Kenan mendorongnya ke luar dan menutup pintunya dengan kasar.     

Ia kemudian mengunci pintu ruangannya dan berjalan ke arah meja kerjanya. "Anak kurang ajar! Buka pintunya!" marah Carla seraya mengedor-gedor pintu ruangan Kenan.     

Kenan mengambil handphon di meja kerjanya. Ia pun mendial nomor kakeknya karena ia sedang tidak ingin di ganggu sama sekali. "Hallo kek," ucap Kenan ketika sambungan telephone sudah terhubung.     

["Ada apa Kenan?"] tanya Kakek di sebrang telephone.     

"Bisakah kakek menasehati anak kakek untuk tidak mengusikku dan Qia. Dia ingin aku tidak menikah dengan Qia. Jika aku tetap menikah dengan Qia aku di minta untuk menjadikan Chika istri ke duaku."     

["Chika? Chika siapa?"]     

"Chika dari keluarga Bramantyo."     

["Apa teman kecilmu?"] tanya Kakek.     

"Iya," jawab Kenan singkat.     

["Terus, kamu mau?"]     

"Kakek dukung aku punya istri dua?" tanya Kenan tidak percaya.     

["Bukan mendukung, kakek hanya bertanya saja. Apa kamu mau,"] jawab kakek dengan santai.     

"Untuk apa kek, aku mau memiliki istri dua. Satu saja enggak akan habis," jawab Kenan sedikit meninggikan suaranya karena kesal dengan pertanyaan kakek.     

Kakek tertawa keras mendengar ucapan dari Kenan sedangkan Kenan hanya memutar malas bola matana. Kenan meletakkan handpnoenya di atas meja membiarkan Kakeknya itu tetawa sepuasnya. Ia mengambil buku sketsanya kemudian berjalan ke meja designnya.     

Kenan mengambil bahan kayu yang bagus kemudian ia mulai mengukurnya dan membentuk polanya dengan pensil. Selagi Kenan mulai membuat apa yang ingin ia berikan pada Qia, telpone yang sedang terhubung dengan kakek kini telah mati. Kakek tentu saja kesal karena tadi Kenan yang menghubunginya tetapi tiba-tiba Kenan tidak ada suaranya.     

Di rumah, kakek kini mentap layar handphonenya yang sudah mati. "Anak itu benar-benar ya," ucap Kakek kemudian meletakkan handphonenya di atas meja ruang televisi.     

"Oh iya, aku harus menghubungi Carla," ucap Kakek kemudian ia mengambil kembali handphonenya dan menghubungi Carla.     

Kakek menghubungi putrinya dan mengajaknya untuk bertemu. Tanpa keberatan Carla menyetujui untuk bertemu dengan papanya. Dan di sinilah mereka sekarang, mereka berada di salah satu café yang di bangun oleh Carla dari hasil kerjanya sebagai model.     

Ya, Carla adalah seorang model yang pernah terkenal di masanya. Itu sebabnya tubuhnya masih terlihat awet muda dan juga tubuhnya masih sexy.     

"Apa papa ingin membahas Kenan?" tanya Carle setelah pelayan pergi untuk memesankan pesanan yang di pesan Dermawan dan Carla.     

"Tentu saja, kemarin kita belum membahas panjang lebar masalah Kenan. Jadi sepertinya ini waktu yang pas."     

"Apa papa tidak ada masalah jika Kenan menikah dengan seorang OG?" tanya Carla menatap papanya tidak percaya.     

"Almarhum Kenzi saja menikah dengan seorang pembantu," ucap Dermawan begitu santai.     

"Ah, Kenzi memang seleranya wanita rendahan."     

"Wanita rendahan?" tanya Dermawan menekankan pertanyaannya.     

"Iya, wanita rendahan. Terbuktikan dia menikah dengan seorang pembantu," jawab Carla dengan santainya.     

"Berarti kamu wanita rendahan dong?" tanya Dermawan membuat Carla membulatkan matanya dan menatap papanya itu dengan wajah marahnya.     

"Apa-apaan, aku bukan wanita rendahan!" marah Carla dengan nada suara meninggi membuat beberapa orang menoleh ke arah meja mereka berdua.     

"Ingat umurmu Carla!" peringat Dermawan menatap malas putrinya. "Kamu sendori bilang jika almarhum Kenzi menyukai wanita rendahan. Berarti kamu juga dong, karena Kenzi mencintai kamu," ucap Dermawan dengan santainya tidak peduli dengan raut wajah marah putrinya.     

"Bukan aku maksudnya tapi wanita rendahan itu!"     

"Siapa wanita rendahan? Kamu? kan Kenzi hanya mencintai kamu. Menikah dengan Revi hanya supaya ada seseorang yang bisa merawatnya," ucap Dermawan lagi membuat Carla mengepalkan tangannya erat-erat. Ia tidak kesal karena tidak bisa membalas ucapan papanya.     

Dirinya tahu jika mantan suaminya itu mencintainya. Karena terlalu mencintainya mantan suaminya itu begitu bodoh bertahan dengan dirinya yang menduakannya. Carla yang memang hatinya mudah untuk jatuh cinta dan dirinya juga lebih menyukai kebebasan tidak mempedulikan perasaan Kenzi.     

Ia tidak bisa bertahan dan menyakiti Kenzi, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Ia berkata seperti itu karena pada akhirnya Carla tahu apa yang terjadi pada mamanya. Apa yang membuat mamanya itu akhirnya pergi dari rumah dan meninggalkannya. Semua tidak lain tidak bukan mamanya pergi dengan pria yang lebih kaya dari papanya.     

Sedangkan Carla mengakui jika dirinya sama seperti ibunya yang mudah menikah dengan pria lain. Tetapi bedanya Carla dengan mamanya, Carla tidak pernah melihat pria yang ia nikahi dari kekayaannya. Ia hanya ingin membuktikan kepada mamanya jika dirinya masihlah berbeda dengan mamanya.     

Mengingat hal itu tiba-tiba dadanya terasa menyesakkan. Hanya ingin membuktikan pada mamanya ia rela mengacaukan hidupnya dengan menikah beberapa kali. Kini ia memang sudah tidak menikah lagi. Selain memang ia belum menemukan pria yang pas untuknya. Ia ingin mengurangi bahkan mungkin ia tidak akan pernah menikah lagi.     

Masanya sudah berakhir, ia harus menghentikan semuanya. Menata hidupnya lebih baik. Ia pun ingin mengurus putranya walau tidak secara langsung. Mengetahui putrnya menjadi seorang gay itu adalah sebuah pukulan berat untuknya. Ini salah satu penyeba dirinya berhenti menikah kembali setelah ia bercerai dengan suaminya yang terakhir beberapa tahun lalu.     

TBC….     

YUKS KOMENT DAN POWER STONE BANYAKIN YA GUYS…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.